Kamis, 31 Maret 2011

Persipura Tahan Imbang Persija

Persipura Jayapura berhasil menahan imbang tuan rumah Persija Jakarta dengan skor 1-1 pada partai lanjutan Indonesia Super League (ISL) 2010/2011 yang tersaji sore ini, 31/3 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan Jakarta, kesemua gol diciptakan pada babak kedua dimana team tamu Persipura Jayapura lebih dulu mencetak gol pada menit ke 50 melalui tendangan terukur Titus Bonay ke sudut kiri gawang Persija yang dikawal oleh kipper Hendro Kartiko, tertingggal 0-1 membuat pasukan Macan Kemayoran terus menekan pertahanan Persipura Jayapura sehingga tercipta beberapa peluang emas untuk Persija Jakarta namun hanya satu peluang yang pada akhirnya berbuah gol melalui heading Agu Casmir yang didahului oleh tendangan sudut yang dilakukan Ismed Sofyan pada menit ke-85 yang merubah kedudukan menjadi imbang 1-1 hingga peluit panjang babak kedua berbunyi.

Hasil ini semakin memantapkan posisi Persipura Jayapura di posisi teratas dengan poin 41 dari 19 kali pertandingannya, sedangkan Persija Jakarta melorot ke posisi ketiga dengan poin 33 pada klasemen sementara setelah Semen Padang meraih poin sempurna atas tamunya Persijap Jepara di Padang sehingga saat ini berada di posisi kedua dengan nilai 35, hasil inipun sekaligus belum memecahkan mitos Persija untuk menang atas Persipura dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir ini, dipartai selanjutnya, Persija akan kembali berhadapan dengan team Papua lainnya yakni Persiwa Wamena pada tanggal 6 April 2011 yang akan datang di SUGBK Senayan Jakarta.




sumber: JakOnline

Rabu, 30 Maret 2011

Pembagian Grup Kualifikasi Piala Asia U16 & U19




Grouping kualifikasi Piala Asia U-19:

Grup A: Arabi Saudi, Irak, Oman, Bangladesh, Nepal, Maladewa

Grup B: Bahrain, Yordania, Tajikistan, Qatar, Kuwait, Bhutan

Grup C: Uzbekistan, Iran, Pakistan, India, Afghanistan, Turkmenistan

Grup D: Uni Emirat Arab, Suriah, Yaman, Palestina, Lebanon

Grup E: Korea Selatan, Jepang, Thailand, Hong Kong, Guam, Cina Taipei

Grup F: Korea Utara, Vietnam, Malaysia, Myanmar, Laos

Grup G: Australia, Cina, Indonesia, Singapura, Makau



Grouping kualifikasi Piala Asia U-16:

Grup A: Irak, Iran, Bangladesh, Qatar, Palestina, Sri Lanka

Grup B: Uni Emirat Arab, Kuwait, Yaman, Pakistan, Afghanistan, Maladewa

Grup C: Uzbekistan, Tajikistan, Bahrain, Kyrgyzstan, India

Grup D: Suriah, Oman, Arabi Saudi, Nepal, Lebanon

Grup E: Korea Utara, Cina, Timor Leste, Singapura, Malaysia, Makau

Grup F: Jepang, Vietnam, Cina Taipei, Laos, Korea Selatan, Kamboja

Grup G: Australia, Indonesia, Thailand, Hong Kong, Myanmar, Guam



* Jadwal menyusul

Road To Brasil: Indonesia Sua Turkmenistan




Perjuangan Indonesia menuju Piala Dunia Brasil 2014 dimulai. Dari hasil undian yang dilaksanakan di Kuala Lumpur Malaysia, Rabu (30/3), Garuda Senior akan menghadapi negara yang baru saja menyingkirkan Garuda Muda di kualifikasi Olimpiade 2012, Turkmenistan.

Berikut ini adalah hasil undian kualifikasi Piala Dunia FIFA 2014 Brasil untuk Zona Asia:
Putaran 1:
Malaysia vs Taiwan
Bangladesh vs Pakistan
Kamboja vs Laos
Sri Lanka vs Filipina
Afghanistan vs Palestina
Vietnam vs Makau
Nepal vs Timor Timur
Mongolia vs Myanmar
Pertandingan pada putaran pertama memainkan sistem laga kandang dan laga tandang, di mana masing-masing pemenang berhak maju ke putaran kedua. First leg, di putaran pertama akan berlangsung pada 29 Juni nanti, sedangkan second leg, akan berlangsung pada 3 Juli.

Putaran 2:
Thailand vs Afghanistan/Palestina
Lebanon vs Bangladesh/Pakistan
China vs Kamboja/Laos
Turkmenistan vs Indonesia
Kuwait vs Sri Lanka/Filipina
Oman vs Mongolia/Myanmar
Arab Saudi vs Hong Kong
Iran vs Maladewa
Suriah vs Tajikistan
Qatar vs Vietnam/Makau
Irak vs Yaman
Singapura vs Malaysia/Taiwan
Uzbekistan vs Kyrgyzstan
Uni Emirat Arab vs India
Yordania vs Nepal/Timor Timur
First leg putaran kedua akan berlangsung pada 23 Juli, dan second leg berlangsung lima hari kemudian, yakni 28 Juli 2011.

Lima tim teratas Asia, Jepang, Korea Selatan, Australia, Korea Utara dan Bahrain, mendapat bye pada putaran pertama dan putaran kedua, mereka akan langsung melaju ke putaran ketiga.

Putaran 3 akan berlangsung pada 2,6 September, 11 Oktober, 11,15 November 2011 dan 29 Februari 2012.

Putaran 4 direncanakan berlangsung pada tahun 2012 dan 2013 nanti. Yakni 3,8,12 Juni, 11 September, 16 Oktober, 14 November 2012. Sedangkan di tahun 2013 akan dilangsungkan pada beberapa tanggal berikut 26 Maret, 4,11,18 Juni.

Putaran 5 (playoff AFC), 6 dan 10 September 2013

Putaran 6 (Inter-continental playoff) 15 Oktober dan 19 November 2013.

Sabtu, 26 Maret 2011

Jakarta oh Jakarta

Jakarta Oh Jakarta

ini adalah sebuah kesebelasan yang cuma dia yang bisa jadi kebanggaan orang jakarta
di jakarta banyak mall, banyak cafe, banyak gedung tinggi…….
tapi cuma persija yang bisa bikin orang jakarta bilang “inilah jakarta, inilah kebanggaan gw”
ini identitas, ini harga diri, ini kebanggan, ini jakarta, ini persija

“Jangan Ngaku Anak Jakarta Kalo Ngga Dukung Persija”

Mungkin temen-temen di jakarta ngerasa keganggu sama anak-anak the jakmania ktika kita nonton bola
mungkin banyak orang berpendapat buat apa panas-panas naik-naik atep mobil, triak-triak ngga karuan
mungkin tmen-tmen branggapan kalo buat cari seneng knapa ngga ke kafe, ngga nonton, ngga shopping, ngga yang lain2
tapi jujur….. cuma ksebelasan ini, cuma klompok suporter ini yang bisa jadi hiburan smua orang
karna ngga smua orang jakarta bisa maen ke kafe, ngga semua orang jakarta bisa shopping seenak perut dia
tapi, semua orang jakarta bisa memiliki Persija… Kami Satu Jiwa

JANGAN SALAHKAN KAMI ( JAKARTA PUNYA KAMI JUGA )

Jakarta ibukota Negara Indonesia dengan segala problematika kehidupannya semua tumpah ruah dikota tercinta ini, tidak terkecuali dengan urusan yang namanya sepakbola. Yang namanya udah ngomongin masalah sepakbola memang ga ada habisnya, dan selalu menarik diperbincangkan.
Persija Jakarta klub yang katanya Kebanggaan Ibukota Jakarta kenapa dalam kenyataannya selalu mendapat hal – hal yang tidak diinginkan, terlalu banyak intrik, terlalu banyak kepentingan, terlalu banyak omongan yang akhirnya bertujuan malah menjelek – jelekan nama Persija sendiri.
Gue coba menulis dengan apa yang gw denger gw lihat dan gw rasa selama ini bukan bermaksud sok tau dan menggurui tapi mungkin semua yang membaca tulisan ini secara tidak langsung mengiyakan apa yang ada didalam tulisan ini.
Gue coba mulai dengan masalah perizinan mengelar pertandingan sepakbola di Jakarta buat Persija, susahnya keluar surat sakti dari kepolisian untuk izin pertandingan, ada aja alasannya, situasi kota Jakarta yang ga kondusif lah,adanya kegiatan politik lah, dihubung – hubungkan dengan teroris lah, supporter rusuh lah, Toh memang dalam setiap pertandingan adanya gesekan – gesekan wajar terjadi, dengan keadaan berkumpulnya ribuan bahkan puluhan ribu massa dalam satu titik konsentrasi, tinggal bagaimana kita menyikapinya tanpa mengkesampingkan segala alasan – alasan yang diutarakan bukannya tugas kepolisian memang mengamankan setiap ada keramaian.
Coba bandingkan dengan izin melakukan demonstrasi yang notabene mengerahkan sejumlah massa yang tidak sedikit dan cenderung lebih berpotensi kerusuhan, bandingkan pula dengan mudahnya izin acara hiburan music, acarakeagamaan, toh semuanya sama menghadirkan massa yang tidak sedikit di suatu titik konsentrasi acara itu berlangsung. Apakah dalam mengurus surat perizinan itu Persija dalam hal ini Panpel tidak mengeluarkan uang sehingga sulit sekali untuk mendapatkan surat tersebut, saya rasa tidak, panpel pasti sudah mengikuti aturan maen yang sesuai jalurnya dalam mengurus izin pertandingan.
Tidak jarang dengan adanya pelarangan dan tidak dikeluarkannya izin pertandingan Persija harus menggelar pertandingannya tanpa penonton, bahkan harus menjadi team musafir padahal Persija butuh dukungan kami,Karena kami lah semangat pemain – pemain Persija bisa naik dan Persija Jakarta ya klub asal Jakarta seharusnya maennya di Jakarta bukan diusir di kota lain, selain itu bahkan ada yang lebih parah Persija harus menanggung kekalahan Walk Out (WO) gara – gara tidak mendapatkan izin dari kepolisian, APAKAH ITU ADIL?
Setelah izin didapat ada lagi permasalahan – permasalahan mendasar yang pastinya hampir disetiap pertandingan sepakbola di negeri ini terjadi, masalah klise naik – naik diatas metro mini ataupun kendaraan bis yang membawa supporter ke stadion, jujur pribadi gw juga ga begitu suka dengan perilaku tersebut, yang gw khawatirin dari naek – naek di atas ada yang jatuh dan bisa jadi korban. Tapi yang gw sesalin kenapa ga ada aturan baku dalam hal tersebut, dan tidak digunakannya helm oleh suporter yang membawa motor ketika datang ke stadion unutk mendukung teamnya berlaga yang disalahkan, sebagai perbandingan dengan fakta – fakta yang ada kalo naek – naek diatas kendaraan orang demo pun naek – naek diatas, terus setiap ada acara keagamaan mereka juga malah lebih parah tidak menggunakan helm sama sekali bahkan naek motor dengan berboncengan 3 orang tanpa menggunakan helm sama sekali bukankah pelanggarannya sama tapi kenapa yang terjadi perbuatan itu tidak diekspose.
Yang cukup mencengangkan perilaku pengadil dilapangan alias wasit yang seharusnya benar – benar bisa menjadi “pengadil” yang sesungguhnya bukan malah menjadi pengadil yang berat sebelah, gw nulis gini tidak hanya sekedar nulis, ada bukti – bukti yang gw rasa cukup mewakili apa yang gw tulis, ga usah jauh – jauh berbicara di kompetisi tahun lalu, di kompetisi tahun ini aja yang sedang berjalan Persija udah sering banget “DIKERJAIN” yang namanya wasit yang masih segar dalam ingatan kita bagaimana dalam pertandingan yang baru saja berlangsung antara PersiK Vs Persija di Kediri bagaimana kita semua bisa melihat dengan mata telanjang wasit memberikan HADIAH pinalti buat tuan rumah yang kalo bisa diputer lagi tuh cuplikan pertandingannya terlihat dengan jelas kalaupun itu pelanggaran dilakukan di luar kotak pinalti tapi apa yang terjadi wasit menunjuk titik Putih , tanpa mengurangi rasa hormat gw kepada Lembaga tertinggi sepakbola di negeri ini apakah KEADILAN DAN KEBENARAN bisa terungkap.
Dan masih banyak lagi contoh contoh kasus lain yang selalu Persija dirugikan, serta beberapa kasus yang sebenarnya peraturan itu dibuat oleh otorita tertinggi sepakbloa negeri ini tapi entah kenapa mereka pula yang melangggar semua peraturan – peraturan tersebut. Dan bukan menjadi rahasia umum lagi kalau didalam tubuh PSSI selaku pemegang kekuasan sepakbola negeri ini penuh dengan kebobrokan, diselimuti dengan mafia – mafia yang bisa beres dengan uang yang tidak kunjung selesai apabila tidak segera di lakukan perubahan – perubahan yang mendasar.
Masalah selanjutnya mungkin bisa menjadi pamungkas dalam tulisan gw kali ini adalah peran media dalam pemberitaan seputar yang berkaitan dengan Persija. Ambil contoh untuk kasus – kasus kerusuhan entah kenapa berita – berita yang disajikan pasti sangat heboh, yang cukup mengelitik dimana posisi pencari berita sepertinya seakan sudah stand by dilokasi yang kiranya bakal ada kerusuhan yang terjadi. Tetapi ajaib bin aneh berita – berita yang baik – baik tentang persija tidak pernah disamakan porsinya dengan berita – berita kerusuhan yang selalu menjadi headline di berbagai media yang ada. Memang diakui atau tidak disadari atau tidak berita – berita tentang Persija memang selalu menarik untuk dibuat dan diberitakan apalagi yang bersinggungan dengan kerusuhan paling seneng deh media.
Seharusnya media bisa berperan secara seimbang, toh dengan ga hanya memberitakan berita – berita buruk tentang Persija asal ada berita Persijanya gw rasa banyak orang yang tertarik buat melihat dan membaca berita – berita tersebut. Diakui atau tidak Persija emang selalu menjadi pusat perhatian orang banyak, tidak hanya menjadi kebanggaan masayarakat Jakarta tapi udah menjadi kebanggan masayarakat Indonesia itu bisa dilihat makin banyaknya pecinta Persija dari luar Jakarta.
Yang perlu gw garis bawahi saat ini adalah, mau kaya gmana pun berita yang ada di media saat ini tentang Persija, mau gmanapun dicuranginnya Persija dalam kompetisi ini, bagi gw PERSIJA kebangaan gw, siapa lagi yang mau banggain Persija kalo ga dimulai dari diri sendiri.

Kami Tetap Bangga Padamu ( Bambang Pamungkas )

Di usianya yang menyentuh 30 tahun, Bambang Pamungkas atau yang biasa dikenal dengan sebutan BP menjadi perbincangan yang hangat dikalangan pecinta sepakbola Indonesia. Gelaran AFF 2010 menyita banyak perhatian masyarakat tentang “kapasitas” seorang Bambang Pamungkas yang mulai diragukan. Tidak bisa dipungkiri dalam 2 pertandingan Indonesia di ajang AFF 2010 yang hanya bermain sebagai pemain pengganti dimenit-menit akhir menjadi sorotan tersendiri tentang era “keemasan” seorang Bambang Pamungkas.

Kehadiran 2 muka baru di timnas Indonesia yang berasal dari proses naturalisasi dan keturunan, Christian Gonzales, dan Irfan Bachdim yang menyita perhatian publik dengan aksinya di 2 pertandingan terkesan “menenggelamkan” nama Bambang Pamungkas. Tidak jarang cemohaan, cacian, dan ketidaksukaan mengenai seorang Bambang Pamungkas terlontar dari masyarakat. Mereka semua seakan lupa akan sederet hal yang pernah dan masih dilakukan oleh Bambang Pamungkas untuk Merah Putih.

Top skor terbanyak untuk timnas Indonesia melewati rekor idolanya sendiri Kurniawan Dwi Julianto masih jadi catatan tersendiri yang membuat semua anggapan BP tidak produktif tidak terbukti. Dalam tulisan ini juga akan dipaparkan pendapat dan komentar dari beberapa orang tentang Bambang Pamungkas, Leonard Tupamahu ( eks pemain Persija ) di akun twitternya “ Shows some respect for man @bepe20 tweeps!he already win many title.don't compare him with people who just win 2 game”

Imran Nahumamury ( eks pemain Persija) dalam komennya di Facebook “ Bepe tuh 11 tahun berkiprah di sepakbola, sudah banyak hal yang dilakukan untuk Indonesia maupun Persija, dia ( Irfan Bachdim ) baru 2x game aja dipuji luar biasa, padahal menurut aku biasa aja”

Lain lagi pendapat yang dilontarkan Bung Ferry “Banyak orang yang mempertanyakan ke gw tentang Bepe. Bagi gw, Bepe tetep produk asli Indonesia yang terbaik. Langka sekali Indonesia bisa punya seorang striker yang konsisten bermain di Timnas dalam jangka waktu yang cukup lama. “Disiplin juga jadi hal yang melekat dalam diri Bepe. Mana pernah dia telat dateng kalo dipanggil Timnas?. Jumlah gol yang dicetak di musim kompetisi yang sedang berjalan juga bisa menjadi acuan. Bepe tetap produktif. Klo banyak yg mencemooh dia, itu membuktikan kalo masih banyak yg berharap tinggi pada seorang Bepe”seperti yang disadur dalam o2 news Bung Ferry.

Keberhasilan satu team bukan hanya factor 1 atau 2 pemain, tapi keberhasilan seluruh pemain yang berada dalam team. Tetap lanjutkan karier dan prestasimu Bambang Pamungkas. Biarkan regenerasi datang dengan sendirinya, karena ituproses dalam sepakbola. Tulisan ini ada bukan karena pembelaan kami terhadap seorang Bambang Pamungkas karena dia pemain Persija dan kami suporternya, tapi ini dilihat dari apa saja yang selama ini di raihnya baik untuk timnas Indonesia maupun Persija.

BP Membuktikan Kematangannya.

Bambang Pamungkas (BP) membuktikan kapasitasnya sebagai striker yang matang di Tim Nasional Indonesia setelah sukses mengeksekusi 2 kesempatan tendangan penalty yang krusial dalam laga sarat gengsi di ajang Piala AFF 2010 antara Tim Nasional Indonesia melawan Tim Nasional Thailand di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan Jakarta pada Selasa, 7 Desember 2010 kemarin, 2 kesempatan penalty yang diambil oleh BP keduanya menghasilkan gol untuk Tim Nasional Indonesia yang sontak menggetarkan SUGBK dengan sorak-sorai sekitar 65,000 supporter Indonesia disertai dengan parade RedFlare di tribun selatan dan utara SUGBK sekaligus mengantarkan Tim Nasional Indonesia memenangkan partai sarat gengsi ini dengan skor 2-1 ke babak semifinal AFF 2010 dengan rekor tidak terkalahkan setelah sebelumnya menaklukan Tim Nasional Malaysia 5-1 dan Tim Nasional Laos 6-0 dan kokoh diposisi puncak dengan nilai 9 hasil dari 3 kali kemenangan di babak penyisihan group A Piala AFF 2010.

BP sendiri pada partai ini mendapatkan support luar biasa dari para pendukung Persija Jakarta dalam bentuk bentangan banner dan spanduk yang mengisi sisi Tribun utara yang dihiasi oleh banner besar dari Jak Online & Ultras JO dengan foto BP bertuliskan “NO DOUBT” serta JaKantor Community dengan bentangan spanduk bertuliskan BP “20” Still a Legend pada Tribun Selatan SUGBK yang bernada dukungan dan semangat untuk BP setelah di 2 partai sebelumnya seakan-akan namanya tenggelam oleh euphoria 2 striker naturalisasi Christian Gonzaes dan Irfan Bachdim walaupun baru beberapa kesempatan memperkuat Tim Nasional Indonesia. Dukungan itupun tidak sia-sia karena BP membayar lunas dukungan tersebut dengan kematangannya mengeksekusi 2 tendangan penalty untuk membawa Indonesia kokoh di posisi puncak klasemen group A dan mantab menatap laga semifinal yang rencananya akan diselenggarakan pada tanggal 15 & 19 Desember 2010.

Prestasi PERSIJA JAKARTA


Perserikatan

Tahun 1931, Juara Perserikatan, sebagai VIJ Jakarta (1)
Tahun 1933, Juara Perserikatan, sebagai VIJ Jakarta (2)
Tahun 1934, Juara Perserikatan, sebagai VIJ Jakarta (3)
Tahun 1938, Juara Perserikatan, sebagai VIJ Jakarta (4)
Tahun 1964, Juara Perserikatan (5)
Tahun 1973, Juara Perserikatan (6)
Tahun 1975, Juara Perserikatan, bersama dengan PSMS Medan (7)
Tahun 1977, Juara Perserikatan (8)
Tahun 1979, Juara Perserikatan (9)
Tahun 1990, Peringkat Ke-10 Perserikatan

Liga Indonesia

Tahun 1994, Peringkat Ke-18 Divisi Utama Wilayah Barat
Tahun 1995, Peringkat Ke-13 Divisi Utama Wilayah Barat
Tahun 1996, Peringkat 11 Wilayah Barat
Tahun 1998, Semifinalis
Tahun 1999, Semifinalis
Tahun 2001, Juara Liga Indonesia
Tahun 2002, 8 Besar Liga Bank Mandiri
Tahun 2003, Peringkat 8 Liga Bank Mandiri
Tahun 2004, Peringkat 3 Liga Bank Mandiri
Tahun 2005, Runner-Up Liga Indonesia
Tahun 2006, Liga Indonesia 8 Besar

Liga Super Indonesia

Tahun 2010, Peringkat 5 Liga Super Indonesia
Tahun 2010, Klasemen Sementara (tanggal 22 Oktober 2010) ke 2

Piala Indonesia

Tahun 2005, Runner-Up Copa Indonesia
Tahun 2006, Copa Indonesia Juara 3
Tahun 2007, Copa Indonesia Juara 3
Tahun 2008, Perempat-Final
Tahun 2009, Perempat-Final

Internasional

Tahun 2000, Juara Piala Sultan Brunei Darussalam

PERSIJA JAKARTA


Nama lengkap : Persatuan Sepak bola Indonesia Jakarta
Julukan : Macan Kemayoran
Didirikan : 28 November 1928 sebagai VIJ Jakarta
Stadion : Stadion Utama Gelora Bung Karno,(Kapasitas: 88.083)
Ketua Umum : Toni Tobias
Bendahara : Esron T, SE, MM
Manajer : Haryanto Badjoeri
Pelatih : Rahmad Darmawan
Asisten Pelatih : Francis Wawengkang
Dokter Tim : Dr. Mohammad Nasrun
Liga : Liga Super Indonesia
Kelompok suporter : The Jakmania

Sejarah Berdiri PERSIJA JAKARTA

Pada zaman Hindia Belanda, nama awal Persija adalah VIJ (Voetbalbond Indonesische Jacatra). Pasca-Republik Indonesia kembali ke bentuk negara kesatuan, VIJ berganti nama menjadi Persija (Persatuan sepak bola Indonesia Jakarta). Pada saat itu, NIVU (Nederlandsch Indisch Voetbal Unie) sebagai organisasi tandingan PSSI masih ada. Di sisi lain, VBO (Voetbalbond Batavia en Omstreken) sebagai bond (perserikatan) tandingan Persija juga masih ada.

Terlepas dari takdir atau bukan, seiring dengan berdaulatnya negara Indonesia, NIVU mau tidak mau harus bubar. Mungkin juga karena secara sosial politik sudah tidak kondusif (mendukung). Suasana tersebut akhirnya merembet ke anggotanya, antara lain VBO. Pada pertengahan tahun 1951, VBO mengadakan pertemuan untuk membubarkan diri (likuidasi) dan menganjurkan dirinya untuk bergabung dengan Persija. Dalam perkembangannya, VBO bergabung ke Persija. Dalam turnamen segitiga persahabatan, gabungan pemain bangsa Indonesia yang tergabung dalam Persija "baru" itu berhadapan dengan Belanda dan Tionghoa. Inilah hasilnya: Persija (Indonesia) vs Belanda 3-3 (29 Juni 1951), Belanda vs Tionghoa 4-3 (30 Juni 1951), dan Persija (Indonesia) vs Tionghoa 3-2 (1 Juli 1951). Semua pertandingan berlangsung di lapangan BVC Merdeka Selatan, Jakarta.

Persija (singkatan dari Persatuan Sepak Bola Indonesia Jakarta) adalah sebuah klub sepak bola Indonesia yang berbasis di Jakarta. Persija saat ini berlaga di Liga Super Indonesia.

Persija didirikan pada 28 November 1928, dengan cikal bakal bernama Voetbalbond Indonesish Jakarta (VIJ). VIJ merupakan salah satu klub yang ikut mendirikan Persatuan sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) dengan keikutsertaan wakil VIJ, Mr. Soekardi dalam pembentukan PSSI di Societeit Hadiprojo Yogyakarta, Sabtu 19 April 1930.

Klub ini mendapatkan perhatian yang besar dari Gubernur Jakarta, Sutiyoso, yang merupakan Pembina Persija. Kelompok pendukungnya bernama The Jakmania.

Saat ini Persija dilatih oleh Rahmad Darmawan dibantu oleh asisten Francis Wawengkang.

Skuad Pemain PERSIJA JAKARTA 2010/2011

Kiper :
1. Ronny Prasnanto
34.Hendro Kartiko
26. Andritany Ardhiyasa
Bek :
2. Emuejeraye Precious (Singapura)
4. Eric Arsene Bayemi (Kamerun)
13. Hasim Kipuw
14. Ismed Sofyan
19. Ambrizal
23. Leo Saputra
28. A.A Ngurah Wahyu
44. Wirya Kumanda
Gelandang :
6. Tony Sucipto
7. Ramdani Lestaluhu
8.Syamsul Bachri Chaeruddin
11. Agus Indra
17. M Nasuha
18. Octavianus
21. Amarzukih
22. Oliver Makor (Liberia)
81. M Ilham
Striker :
9. Agu Casmir (Singapura)
10. Greg Nwokolo (Nigeria)
20. Bambang Pamungkas
15. Aliyudin

Sejarah Berdiri THE JAKMANIA


The Jakmania berdiri sejak Ligina IV, tepatnya 19 Desember 1997. Markas dan sekretariat The Jakmania berada di Stadion Menteng. Setiap Selasa dan Jumat merupakan rutinitas The Jakmania baik itu pengurus maupun anggota untuk melakukan kegiatan kumpul bersama membahas perkembangan The Jakmania serta laporan-laporan dari setiap bidang kepengurusan.

Tidak lupa juga melakukan pendaftaran bagi anggota baru dalam rutinitas tersebut. Ide ini muncul dari Diza Rasyid Ali, manajer Persija waktu itu. Ide ini mendapat dukungan penuh dari Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso. Sebagai pembina Persija, memang Bang Yos (sapaan akrabnya)sangat menyukai sepakbola. Ia ingin sekali membangkitkan kembali sepakbola Jakarta yang telah lama hilang baik itu tim maupun pendukung atau suporter.

Pada awalnya, anggota The Jakmania hanya sekitar 100 orang, dengan pengurus sebanyak 40 orang. Ketika dibentuk, dipilihlah figur yang dikenal di mata masyarakat. Gugun Gondrong merupakan sosok paling ideal disaat itu. Meski dari kalangan selebritis, Gugun tidak ingin diberlakukan berlebihan. Ia ingin merasa sama dengan yang lain.

Pengurus The Jakmania waktu itu akhirnya membuat lambang sebuah tangan dengan jari berbentuk huruf J. Ide ini berasal dari Edi Supatmo, yang waktu itu menjadi Humas Persija. Hingga sekarang, lambang itu masih dipertahankan dan selalu diperagakan sebagai simbol jati diri Jakmania.

Seiring dengan habisnya masa pengurusan, Gugun digantikan Ir. T. Ferry Indrasjarief. Ia lebih akrab disapa Bung Ferry. Masa tugas Bung Ferry adalah periode 1999-2001 dan kembali dipercaya untuk memimpin The Jakmania periode 2001-2003, 2003-2005.

Lelaki tinggi, tampan dan sarjana lulusan ITI Serpong inilah yang memimpin The Jakmania hingga 3 periode. Dibawah kepemimpinan Bung Ferry yang juga pernah menjadi anggota suporter Commandos Pelita Jaya, The Jakmania terus menggeliat. Organisasi The Jakmania ditata dengan matang. Maklum, Bung Ferry memang dibesarkan oleh kegiatan organisasi. Awalnya, sangat sulit mengajak warga Jakarta untuk mau bergabung.

Beruntung, pengurus menemukan momentum jitu. Saat tim nasional Indonesia berlaga pada Pra Piala Asia, mereka menyebarkan formulir di luar stadion. Dengan makin banyaknya anggota yang mendaftar sekitar 7200 anggota, dibentuklah Kordinator Wilayah (Korwil).

Dan sampai pendaftaran terakhir saat ini terdapat lebih dari 30.000 anggota dari 50 Korwil. Setelah diadakan Pemilihan Umum Raya 2005, untuk memilih Ketua Umum yang baru, akhirnya terpilihlah Ketua Umum Baru periode 2005-2007 yaitu Sdr. Hanandiyo Ismayani atau yang bisa dipanggil dengan Bung Danang.

RESMI: Kongres Dibatalkan Demi Keselamatan

Akibat adanya kericuhan yang melibatkan pihak ketiga dalam pelaksanaan kongres, Indonesia terancam sanksi.
Pelaksanaan kongres pemilihan komite pemilihan dan komite banding yang berlangsung di Hotel Premier akhirnya dibatalkan setelah komite eksekutif [Exco] PSSI melakukan rapat dengan perwakilan FIFA dan AFC di Bandara.

Sekjen PSSI Nugraha Besoes dalam keterangannya kepada wartawan mengatakan, kongres pemilihan komite pemilihan dan komite banding terpaksa dibatalkan karena keselamatan para peserta sudah tidak bisa dijamin lagi.

Aksi anggota Komite Penyelamatan Persepakbolaan Nasional [KPPN] dan puluhan massa berbadan tegap dan berambut pendek yang membuat kericuhan disaksikan langsung oleh perwakilan FIFA Frank van Hattum dan Sekjen konfederasi sepakbola Asia [AFC] Alex Soosay.

Melihat aksi itu, perwakilan FIFA dan AFC tersebut langsung menyatakan kongres tidak bisa digelar, karena tak bisa menjamin keselamatan peserta. Van Hattum dan Soosay bersama sejumlah anggota komite eksekutif [Exco] PSSI selanjutnya ke Bandara.

“Anda semua tentunya melihat apa yang terjadi di Hotel Premier tadi. Kondisi itu sangat memprihatinkan. Dengan suasana yang tidak kondusif, kongres akhirnya dibatalkan,” ujar Nugraha dalam keterangannya kepada wartawan.

“Di Bandara mereka menggelar rapat. Perwakilan FIFA dan AFC itu sudah melihat langsung kondisi yang terjadi di tempat kongres. Mereka lalu menyetujui pembatalan kongres karena adanya ikut campur pihak ketiga,” ujar Nugraha.

“Yang pasti kondisi ini akan membuat Indonesia bisa mendapatkan sanksi dari FIFA. Saya tidak tahu bentuk sanksi yang akan diberikan. Tapi yang pasti besok kami diminta memberikan laporan lengkap kepada FIFA.”

goal.com

Daftar Pemilik Suara Konggres PSSI

Daftar dan susunan ke-100 anggota PSSI pemilik hak suara ini, disusun berdasarkan susunan anggota yang secara sah telah mengikuti kongres PSSI di Bali, Januari 2011 lalu. Nama-nama ini terdiri dari 33 pengurus provinsi dan 67 pengurus klub dari Liga Super Indonesia, Divisi Utama, Divisi Satu, Divisi Dua, dan Divisi Tiga.

DAFTAR PENGURUS PROVINSI (PENGPROV) PSSI:
1. ACEH: H. Zainuddin Hamid (Ketua), HT Hermansyah SE (Sekretaris)
2. SUMATERA UTARA: Dr HM Nur Rasyid Lubis (Ketua), Hery Riyanto SE (Sekretaris)
3. SUMATERA BARAT: H Harmin (Ketua), Sudirman (Sekretaris)
4. RIAU: Dr H Indra Mukhlis Adnan SE MH MM (Ketua), Kurniawan SE Ak (Sekretaris)
5. KEPULAUAN RIAU: Endy Maulidi SH (Ketua), Firsandy SE (Sekretaris)
6. JAMBI: Drs H Nalim SH MM (Ketua), Hadiyandra MPd (Sekretaris)
7. SUMATERA SELATAN: Dr HM Baryadi SE MM (Ketua), Augie Bunyamin (Sekretaris)
8. BENGKULU: Kurnia Utama S Sos MSi (Ketua), Asmawi Hamza BE S Sos (Sekretaris)
9. LAMPUNG: Hartarto Lojaya (Ketua), Fitri Susanda (Sekretaris)
10. BANGKA BELITUNG: Hidayat Arsani (Ketua), Abdul Ma’ruf (Sekretaris)
11. BANTEN (Drs H Satim Sofyan (Ketua), H Imik (Sekretaris)
12. DKI JAKARTA: (Hardi SE (Ketua), Zainul Arifin (Sekretaris)
13. JAWA BARAT: Drg H Tonny Aprilani M.Sc (Ketua), M Yeyet Hidayat (Sekretaris)
14. JAWA TENGAH: Sukawi J Soetarip (Ketua), Jauhar (Sekretaris)
15. DI YOGYAKARTA: Dr H Hadianto Ismangoen Sp.A (Ketua), Dwi Irianto SH (Sekretaris)
16. JAWA TIMUR: Abdul Mudjib (Ketua), Joko Tetuko (Sekretaris)
17. KALIMANTAN BARAT: Dr Jarot Winarno M.Med.Ph (Ketua), H Husni SH (Sekretaris)
18. KALIMANTAN TIMUR: Drs H Achmad Amins MM (Ketua), Slamet Bardianto (Sekretaris)
19. KALIMANTAN TENGAH: Suraria Nahan (Ketua), Hatir Sata Tarigan (Sekretaris)
20. KALIMANTAN SELATAN: H Hasnuryadi Sulaiman SE (Ketua), Drs Abdul Razak SH MAP (Sekretaris)
21. GORONTALO: Dr Ir Gusnar Ismail MM (Ketua), Abdullah Pala (Sekretaris)
22. SULAWESI UTARA: Drs Syahrial Damo Polii M.Si (Ketua), Hun Mokoagow (Sekretaris)
23. SULAWESI TENGAH: Erwin Sumampow (Ketua), Drs Kasmuddin Kasim (Sekretaris)
24. SULAWESI SELATAN: Drs HA Kadir Halid MRE (Ketua), Drs H Syamsudin Umar M.Si (Sekretaris)
25. SULAWESI TENGGARA: Drs Sabaruddin Labamba M.Si (Ketua), Ahmad Rivai Budiman SE (Sekretaris)
26. SULAWESI BARAT: Drs H Anwar Adnan Saleh (Ketua), Drs Isra M Yusuf (Sekretaris)
27. BALI: I Made Sumer (Ketua), Drs I Nyoman Sudjana A (Sekretaris)
28. NTB: HM Syamsul Luthfi SE M.Si (Ketua), H Suhaimi SH (Sekretaris)
29. NTT: Drs Frans Lebu Raya (Ketua), Drs Lambertus Ara Tukan MM (Sekretaris)
30. MALUKU: Dirk Soplanit SE M.Si (Ketua), Karol Patinasarani (Sekretaris)
31. MALUKU UTARA: Drs HM Iqbal Ruray M.Ba (Ketua), Maurice Tuguis (Sekretaris)
32. PAPUA: Barnabas Suebu SH (Ketua), M Usman Fakaubun (Sekretaris)
33. PAPUA BARAT: Drs Ishak L Hallatu M.Si (Ketua), John Tulus SH MH (Sekretaris)

DAFTAR PENGURUS KLUB PSSI YANG MEMILIKI HAK SUARA ISL:
1. PS SEMEN PADANG: Ir Erizal Anwar (Ketua), Fery Sarvino ST (Sekretaris)
2. PSPS: H Jeffri Nazir SE (Ketua), Drs EC H Heru Subagyo (Sekretaris)
3. SRIWIJAYA FC: H Hendri Zainudin (Dirut), Faisal Mursyid (Sekum)
4. PERSIJA: Toni Tobias Mahali ST (Ketua), Benny Erwin (Sekretaris)
5. PERSIB BANDUNG: H Umuh Muchtar (Ketua), Yudiana (Sekretaris)
6. PS PELITA JAYA: Gunawan Tamsir (Ketum), Aldy Wirawan (Sekretaris)
7. PERSIJAP JEPARA: Ahmad Marzuqi (Ketum), Arif Darmawan (Sekretaris)
8. PS AREMA: Dr H Muhamad Nur SH M.Si (Ketua), Siti Nurzanah SE MM (Sekretaris)
9. DELTRAS: Ayu Sartika Virianti (Manajer), H Moch Jamil (Sekretaris)
10. PERSELA: H Yuhronur Efendi SE MM (Ketua), A Farikh SH MM (Sekretaris)
11. BONTANG FC: H Udin Mulyono (Ketua), Kristin Manangkoda (Sekretaris)
12. PERSIBA BALIKPAPAN: H Syahril HM Taher (Ketua), Irfan Taufik (Sekretaris)
13. PERSISAM PUTRA: Drs H Achmad Amins MM (Ketua), Ahmad Subhan ST M.Si (Sekretaris)
14. PERSIPURA: MR Kambu (Ketua), Thamrin Sagala (Sekretaris)
15. PERSIWA: Jhon R Banua (Ketua), Agus Santoso (Sekretaris)

DAFTAR PENGURUS KLUB PSSI YANG MEMILIKI HAK SUARA DIVISI UTAMA:
1. PERSIRAJA: Ir Mawardi Nurdin M.Eng Sc (Ketua), Atqia Abubakar (Sekretaris)
2. PERSIS TEMBILAHAN: Drs H Mukhtar T MH (Ketua), Kurniawansyah Putra SH (Sekretaris)
3. PSAP SIGLI: Mohd Yasin MA (Ketua), Drs Mukhlis (Sekretaris)
4. PERSIKAB KAB. BANDUNG: Ir H Sofian Nataprawira MP (Ketua), Drs H Erick Juriara E M.Si (Sekretaris)
5. PERSITA TANGERANG: Eka Wibayu (Ketua), Budi Satya Kurniawan SH (Sekretaris)
6. PERSIPASI: Drs H Aan Suhanda SH M.Si MH (Ketua), Alexander Zulkarnaen (Sekretaris)
7. PSIM YOGYAKARTA: H Haryadi Suyudi (Ketua), Dessy Arfianto (Sekretaris)
8. PERSIK KEDIRI: Samsul Ashar (Ketua), Barnadi (Sekretaris)
9. GRESIK UNITED FC: HM Ali Mukhid SE (Ketua), Drs Syafiqi M Zain (Sekretaris)
10. PS MITRA KUKAR: Nur Ansar SE MM (Ketua), Trias Slamet (Sekretaris)
11. PERSEMAN MANOKWARI: Bons Rumbruren S.Sos (Ketua), Yan Warinusi (Sekretaris)
12. PERSIBA BANTUL: Drs H Briyanto MM (Ketua), Wikan Werdo Kusworo (Sekretaris)
13. PSBI BLITAR: H Herry Noegroho SE MH (Ketua), Drs Totok Subihandono M.Si (Sekretaris)
14. PERSEBAYA: Wishnu Wardana (Ketua), Wastomi Suheri (Sekretaris)
15. PERSIGO GORONTALO: H Adhan Dambea S.Sos MA (Ketua), Aven S Hinelo (Sekretaris)
16. PERSIDAFON DAFONSORO: Habol Melkias Suwae S.Sos MM (Ketua), Iwan Nasarudin BA (Sekretaris)

DAFTAR PENGURUS KLUB PSSI YANG MEMILIKI HAK SUARA DIVISI I:
1. PSBS BIAK: Melianus Yusuf Mariyen (Ketua), Simon Rumaropen (Sekretaris)
2. PERSBUL BUOL: Dr Ir H Gusnar Ismail MM (Ketua), Abdullah Pala SE (Sekretaris)
3. PERSEPAM PAMEKASAN: Hamzah Saleh (Ketua), Drs EC Jon Yulianto MM (Sekretaris)
4. PSBL LANGSA: Drs Zulkifli Zainon MM (Ketua), Hasan Basri (Sekretaris)
5. PERSSIN SINJAI: Andi Rudianto Asapa (Ketua)
6. MADIUN PUTRA FC: H Bambang Irianto SH MM (Ketua), Trubus Rekso Direjo ST M.Si (Sekretaris)
7. PERSEWANGI BANYUWANGI: Michael Edi Hariyanto SH (Ketua), Drs H Nanang Nur Ahmadi (Sekretaris)
8. PERSIP KOTA PEKALONGAN: Budi Setiawan (Ketua), Andi (Sekretaris)
9. PSBK BLITAR: M Samanhudi Anwar SH (Ketua), Drs Hakim Sisworo M.Si (Sekretaris)

10. PSGL GAYO LUES: Drs H Abubakar Djasbi (Ketua), Sukri (Sekretaris)
11. KSB SUMBAWA BARAT: Dr Zulkifli Muhadli SH MM (Ketua), Lukman S Bahtiar (Sekretaris)
12. PERSITEMA TEMANGGUNG: Bambang Sukarno (Ketua), Agus Suprianto (Sekretaris)
13. PERSID JEMBER: Drs H Sunardi MM (Ketua), Syaiful Bakhri (Sekretaris)
14. PERSEPAR PALANGKARAYA: Tuty Dau (Ketua), Rio Denamore Dau SH (Sekretaris)

DAFTAR PENGURUS KLUB PSSI YANG MEMILIKI HAK SUARA DIVISI II:
1. PS BUNGO: Sulaiman Ibrahim (Ketua), Riduwan A Ma.Pd (Sekretaris)
2. PERSIKS TELUK KUANTAN: Fidaus Oemar SH (Manajer), Al Firdaus (Sekretaris)
3. PS PIDIE JAYA: Drs HM Gade Salam (Ketua), Helmi Daud SE (Sekretaris)
4. PERSAL ACEH SELATAN: Ir H Azwar Asyek MM (Ketua), H Rustam Adifa SE (Sekretaris)
5. PERSAP PURBALINGGA: H Tasdi SH MM (Ketua), Drs Sidik Purwanto (Sekretaris)
6. PERSENGA NGANJUK: Sukarno Putro SH (Ketua), Purianto (Sekretaris)
7. PERSEBA BANGKALAN: H Imron Abdul Fattah (Ketua), Pinky Hidayati M Psi (Sekretaris)
8. PERSEKAP KOTA PASURUAN: H Ismail M Hasan SE (Ketua), Edy Hari Respati S (Sekretaris)
9. PERSEWAR WAROPEN: Drs Yesaya Buinei MM (Ketua), Tris Teo Yafet Waromi (Sekretaris)
10. PERSEKA KAIMANA: Fazlurachman Ombaier (Ketua), Yoyon Fahri Nisfu (Sekretaris)
11. PS PENAJAM PASER UTARA: Andi Irfan Harahap S.Sos (Ketua), Ir Saiful Rahman (Sekretaris) 12. PERSISUM SUMBAWA: Dr Ihsan Syafitri (Ketua), Aman Muslimin (Sekretaris)

DAFTAR PENGURUS KLUB PSSI YANG MEMILIKI HAK SUARA DIVISI III:
1. BINTANG JAYA ASAHAN: H Erwis Lubis (Ketua), Badia Raja Manurung (Sekretaris)
2. VILLA 2000: Asher Imaret Siregar (Ketua)
3. ISP PURWOREJO: Angko Setyarso Widodo (Ketua), Tomy Yonata (Sekretaris)
4. GRESIK PUTRA: Mujiyono SH M.Si (Ketua), Ludiono (Sekretaris)
5. MARTAPURA FC: M Hilman ST MT (Ketua), Abu Bakar (Sekretaris)
6. PERSEKAT KATINGAN: Ir Christantwo Tatel Ladju MM (Ketua), Alfrid S.Pd (Sekretaris)
7. PERSIBOLMUT: Hamdan D Soleng (Ketua), Asrifam Hani (Sekretaris)
8. MITRA BOLA UTAMA: Muchlisin (Ketua), Muftimul Rijal (Sekretaris)
9. PERSEDEN DENPASAR: IGN Jaya Negara (Ketua), Drs I Ketut Mardika (Sekretaris)
10. PERSIPUJA PUNCAK JAYA: Yustus Wonda S.Sos M.Si (Ketua), Eretius Gire A.Md.Tek (Sekretaris)

CATATAN:
Pengprov: 33 Suara ISL: 15 Suara Divisi Utama: 16 Suara Divisi I: 14
Suara Divisi II: 12 Suara Divisi III: 10 Total Suara: 100 Suara


revolusipssi.com

Revolusi Sekarang!

PSSI Riwayatmu Kini ?

Akar permasalahan yang membelit mandeknya kemajuan persepakbolaan nasional kita, tidak lain adalah sikap dari para pengurus PSSI yang otoriter. Menggunakan PSSI sebagai tunggangan politik mereka, dijadikan sapi perah untuk menarik keuntungan kelompok mereka. Mereka bagaikan penguasa di Mesir dan Tunisia yang keras kepala dan tidak mau mendengarkan keluh kesah rakyatnya.

7 tahun menjadi orang nomor satu di PSSI, seolah belum cukup bagi Nurdin Halid untuk kemudian dengan sadar diri mundur dari dunia persepakbolaan Indonesia. Latar belakang Nurdin Halid mendapat sorotan. Ironisnya, Nurdin pernah memerintah PSSI dari balik jeruji penjara karena menjalani tiga jenis tindakan pidana yang berbeda-beda, mulai dari korupsi gula, distribusi minyak goreng, serta tuduhan pelanggaran impor beras; FIFA seolah-olah tutup mata.

Posisi Nurdin sebagai kader suatu partai besar jelas menimbulkan tanda tanya tentang penegakan semangat FIFA yang memisahkan campur tangan politik di dalam sepakbola. Jika dilihat sumber pendanaan kompetisi sepakbola Indonesia yang mengandalkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), tanda tanya itu jelas kian besar.

Masalah lain adalah pembenahan sistem selama PSSI diperintah Nurdin. Kompetisi model baru dengan nama Superliga Indonesia (ISL) digelar sejak 2008, tetapi tidak banyak perubahan yang terjadi. Lebih jelas lagi, tidak ada peningkatan kualitas yang signifikan. Prestasi klub-klub Indonesia di kancah Asia masih tetap memalukan.

Harapan masyarakat Indonesia pada kongres PSSI mendatang adalah, kongres berjalan fair dan bebas dari intervensi suatu kelompok atau partai dan urusan politik, sehingga bisa menghasilkan para figur yang memang layak dan capable untuk mengangkat prestasi persepakbolaan nasional kita. Dengan kata lain, kongres diharapkan bisa mengganti Ketua Umum PSSI saat ini, Nurdin Halid, yang sudah banyak mendapat tekanan keras dari pecinta sepakbola tanah air untuk lengser karena dinilai tidak mampu membawa perubahan yang signifikan terhadap persepakbolaan tanah air.

Masyarakat Indonesia menginginkan reformasi total, berharap pemerintah dalam hal ini Menpora, tidak hanya diam, harus ada intervensi pemerintah dan tidak ada ruang untuk money politics.

PSSI lah yang bisa menentukan kiblat sepak bola Indonesia. PSSI bisa menentukan kebijaksanaan lain, misalnya bikin kompetisi dan lain-lain. Harus ada evaluasi tentang prestasi yang telah dihasilkan pengurus yang seharusnya bertugas untuk membuat persepakbolaan Indonesia semakin baik. Namun justru hasilnya akhir-akhir ini bisa dilihat, begitu sangat mengecewakan.

Sepertinya PSSI sendiri tidak tahu apa masalah tim nasional kita. Ketika timnas Indonesia gagal menjuarai AFF Suzuki Cup pada Desember 2010, sorotan kembali mengarah pada PSSI. Di samping kekecewaan karena gagal menjuarai turnamen meski tim-tim lawan tampil dengan kualitas yang cenderung tidak kompetitif, publik juga kesal atas manajemen penyelenggaraan turnamen yang kacau balau – terutama masalah penjualan tiket.

Sepakbola Indonesia merupakan alat pemersatu. Di tengah kondisi masyarakat yang kian susah, kian muak melihat tontonan kasus korupsi, mafia hukum, yang bak cerita sinetron tak pernah ada endingnya seperti sekarang ini. Dan hiburan yang menjadi pelipur lara bagi masyarakat banyak adalah sepakbola, namun sepakbola yang bermutu tentunya. Dan PSSI, sejujurnya memang sudah dalam kondisi akut, menderita. Butuh solusi, revolusi dan resolusi. Semoga harapan masyarakat Indonesia untuk kemajuan sepak bola nasional tidak hanya menjadi harapan semu!!!




revolusipssi.com

Hasil Kongres Pemegang Suara PSSI

Kongres PSSI untuk memilih anggota Komite Pemilihan dan Komite Banding di Hotel Premiere, Pekanbaru, Riau, Sabtu (26/3/2011) memang telah dibatalkan oleh PSSI, melalui Sekjen Nugraha Besoes, karena situasi yang tidak kondusif. Namun, sejumlah peserta yang hadir tetap menggelar kongres karena mereka menilai telah memenuhi kuota untuk menggelar kongres sendiri, karena dihadiri 78 pemilik suara.

78 peserta dapat menggelar kongres tanpa dibuka Ketua Umum Nurdin Halid dan tanpa dihadiri Sekretaris Jenderal Nugraha Besoes, serta pengurus lainnya. Sidang akhirnya dibuka sekira pukul 21.30 WIB, molor dua jam dari yang dijadwalkan. Kongres memilih 12 anggota komite, yang terdiri dari 7 orang Komite Pemilihan dan 5 orang Komite Banding, serta anggota pengganti dan cadangan.

Hasil Kongres:

Komite Pemilihan:
Harbiansyah Hanafiah (Ketua) – Ketua PERSISAM
Wisnu Wardhana (Wakil Ketua) – Ketua Persebaya
Hadiyandra (Sekretaris) – Sekretaris Pengprov Jambi
Dirk Soplanit – Ketua Pengprov Maluku
Mohammad Yasin – Ketua PSAP Sigli
Usman Fakaubun – Sekretaris Pengprov Papua
Erizal Anwar – Ketua PS Semen Padang

Anggota cadangan Komite Pemilihan:
Agus Santoso – Sekretaris Persiwa
Sukawi Sutarip – Ketua Pengprov Jawa Tengah
Lambertus Tukan – Sekretaris Pengprov NTT

Komite Banding:
Ahmad Riyadh (Ketua) – Pengprov Jawa Timur
Umuh Muchtar (Wakil Ketua) – Ketua PERSIB
Rio Denamore (anggota) – Sekretaris PERSEPAR PALANGKARAYA

Anggota pengganti Komite Banding:
Dr. Muhdar – PERSIBA Balikpapan
Abdullah Palla – Sekretaris PERSBUL BUOL

revolusipssi.com

Catatan Prestasi PERSIJA JAKARTA


Perserikatan
1931: Juara
1933: Juara
1934: Juara
1938: Juara
1952: Runner-up
1954: Juara
1964: Juara
1971/73: Juara
1973/75: Juara
1975/78: Runner-up
1978/79: Juara
1987/88: Runner-up

Liga Indonesia
1994/1995: Peringkat ke-12 Wilayah Barat
1995/1996: Peringkat ke-13 Wilayah Barat
1996/1997: Peringkat ke-10 Wilayah Barat
1998/1999: Semi-Final
1999/2000: Semi-Final
2001: Juara
2002: 8 Besar
2003: Peringkat ke-7
2004: Peringkat ke-3
2005: Runner-up
2006: 8 Besar
2007: 4 Besar

Superliga Indonesia
2008/09: Peringkat ke-7
2009/10: Peringkat ke-5

Piala Indonesia
2005: Runner-up
2006: Semi-Final
2007: Peringkat ke-3
2008/09: Perempat-Final
2009/10: Perempat-Final

Piala Indonesia Digelar Bulan Mei

Sistem turnamen Piala Indonesia 2011 akan tetap sama seperti musim lalu.

Kompetisi bergengsi yang akan melibatkan klub-klub dari kasta tertinggi sampai Divisi I yaitu Piala Indonesia (PI) 2011 akan segera digelar. Direktur PT. Liga Indonesia (PT. LI), Joko Driyono, menyatakan bahwa drawing PI akan digelar pertengahan April sementara kick-off pertama akan dimulai pada bulan Mei.
Peserta PI 2011 akan berjumlah 32 peserta, dimana rinciannya adalah 15 klub Superliga Indonesia, klub finalis DIvisi I dan sisanya diambil dari Divisi Utama yang mengalami penambahan kuota setelah tiga klub Superliga mengundurkan diri.

Dalam 32 peserta, delapan klub yang berhasil masuk ke babak delapan besar pada PI 2010 silam akan menjadi peserta unggulan. Delapan tim tersebut adalah Pelita Jaya, Persipura Jayapura, Sriwijaya FC, Persebaya Surabaya, Persija Jakarta, Persik Kediri, Arema Malang, dan Persib Bandung. Ke-delapan klub tersebut kemungkinan besar menjadi klub unggulan yang tidak akan bertemu satu sama lain pada babak 32 besar, namun hal tersebut dapat diubah dengan mempertimbangkan kondisi geografis Indonesia.

Sementara sistem turnamen akan tetap mengadopsi seperti musim lalu yaitu memakai sistem home tournament dengan venue yang juga diperkirakan sama seperti musim lalu, dimana Palembang, Lamongan, Karawang, Kediri, Malang, Surabaya, Samarinda, dan Jayapura menjadi venue 32 besar. Sementara Palembang, Surabaya, Malang, dan Jayapura menjadi venue babak 16 besar.

Persipura Waspadai Persija

Mantan pemain belakang Persipura Jayapura, Jack Komboy, mengatakan dari beberapa pesaing ‘Mutiara Hitam’ di Indonesia Super Liga, Persija Jakarta-lah yang harus diwaspadai Boaz Solossa cs.

“Mereka memiliki lebih banyak laga kandang di putaran kedua ini dibanding Persipura. Selain itu lawan yang akan mereka hadapi adalah tim-tim yang berada di papan bawah dan tengah,” kata Jack Komboy, Sabtu (26/3).

Ia mengatakan, konsentrasi Persija juga hanya terfokus pada satu kompetisi saja, berbeda dengan Persipura, Arema, dan Sriwijaya yang berlaga di beberapa ajang.

“Persija tidak akan mengalami kelelahan seperti yang dialami Persipura, Arema, dan Sriwijaya, karena Persija hanya di ISL saja,” ujarnya.

Menurutnya, saat ini yang perlu diperhatikan Persipura adalah melakukan rotasi di setiap laga agar bisa meminimalkan cedera yang kemungkinan menimpa pemain.

“Saat ini kompetisi telah memasuki fase-fase akhir, sehingga persaingan menuju tangga juara tentu semakin ketat. Dan tim yang bisa terus menjaga konsistensi mereka dalam bermain yang akan keluar sebagai juara,” ucapnya.

Mengenai hasil yang diperoleh Persipura saat melawan Sriwijaya FC Palembang beberapa waktu lalu, ia menilai itu adalah hasil maksimal yang bias diperoleh Boaz Solossa cs. “Saat itu lini belakang Sriwijaya tampil disiplin sepanjang laga,” kata Komboy.

Selain itu, kata dia, ‘Mutiara Hitam’ tentu mengalami kelelahan usai melakoni laga Asian Football Confederation melawan East Bengal sehingga sulit membungkam Sriwijaya.




Sumber: IndonesianSoccer

Ayah Rahmad Darmawan Tutup Usia

Rahmad menyebut sang ayah sebagai sosok yang mendukung penuh karirnya di dunia sepakbola.

Keluarga besar pelatih Persija Jakarta Rahmad Darmawan sedang berduka menyusul meninggalnya sang ayah tercinta Sumardi, Kamis (24/3) sore, di Metro, Lampung.

Rahmad yang dihubungi GOAL.com Indonesia dari Palembang, Jumat (25/3) pagi, menyatakan telah berada di Metro bersama istri dan kedua buah hatinya sejak kemarin malam.

"Ayah saya memang sudah lanjut usia. Beliau juga sudah beberapa kali keluar masuk rumah sakit. Memang sejak beberapa tahun terakhir kondisinya menurun," kata Rahmad.

Dia menuturkan, mendapat kabar meninggalnya sang ayah dari kerabat terdekat karena menderita sakit.

"Saat dikabari saya berada di Jakarta dan sedang mempersiapkan tim untuk menghadapi Persipura Jayapura. Secepatnya, saya dan keluarga menuju Metro," ujar dia.

Ditanya kenangannya bersama ayah tercinta, Rahmad tak dapat menutupi rasa sedihnya. Menurut dia, sang ayah adalah sosok pribadi yang baik dan berwibawa.

Sementara itu, rasa berduka juga ditunjukan oleh Aldi Darmawan, putra keduanya. Dalam akun Facebook-nya tertulis, "Selamat jalan kakekku tercinta... We always love u forever".

"Saya dikenalkan dengan olahraga sepakbola oleh ayah. Dia begitu mendukung keinginan saya untuk menjadi pemain bola kala itu. Dan berkat doanya, saya menjadi menjadi seperti sekarang ini," kata mantan pelatih Sriwijaya FC ini.

Rahmad Darmawan adalah salah satu pelatih sukses di Indonesia. Mantan pemain timnas ini, tercatat sebagai satu-satunya pelatih yang berhasil membawa satu klub meraih dua gelar sekaligus (double winner) dalam satu musim, yakni saat mengarsiteki Sriwijaya FC pada musim kompetisi 2007/08.(gk-23)

25 maret 2011

Jelang Kongres, Luar & Dalam Lokasi Kongres Ricuh

Suasana tegang menghiasi luar dan dalam arena kongres PSSI.

Kericuhan terjadi di Pekanbaru menjelang bergulirnya kongres PSSI yang akan dimulai pada pukul 19.30 WIB nanti. Kericuhan tersebut terjadi di dalam dan di luar area kongres PSSI.

Kericuhan di dalam terjadi saat anggota PSSI melakukan registrasi. Beberapa anggota PSSI marah karena ternyata dirinya tidak mendapatkan undangan dari pihak PSSI. Anggota-anggota PSSI tersebut menyatakan bahwa dirinya adalah peserta kongres di Bali sehingga mereka merasa berhak mengikuti kongres nanti malam.

"Kongres di Bali kami bisa ikut, kenapa disini tidak. Kalau gak percaya ini bukti undangan pada kongres Bali lalu," kata manager klub Persigo Gorontalo Aven Hinelo dengan nada yang keras.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Umum Perseba Bangkalan Imron Abdul Fatah yang bernasib sama. Pada akhirnya, mereka memutuskan untuk menunggu Nugraha Besoes sebagai Sekjen PSSI agar memberikan penjelasan tentang situasi yang mereka alami.

Sementara itu, kericuhan juga terjadi di luar area kongres. Para demonstran mencoba untuk mencegat para peserta kongres di luar lokasi, usaha para demonstran pada awalnya gagal karena dihalau kepolisian, namun saat rombongan kedua tiba para demonstran berhasil mencegat mereka dan meminta para pemilik suara tersebut menentang Nurdin Halid.

26 maret 2011

goal.com

Suporter Tetap Bertahan Hingga Kongres Selesai

Kelompok suporter PSPS akan menyaksikan langsung pertandingan tim Asykar Bertuah melalui proyektor.

Puluhan suporter kembali menggelar aksi unjuk rasa di halaman depan Hotel Premier, Pekanbaru, yang menjadi tempat berlangsungnya kongres pemilihan komite pemilihan dan komite banding, Sabtu [26/3].

Demonstran yang tergabung dalam Aliansi Suporter Indonesia [ASI] ini diantaranya terdiri dari kelompok suporter PSPS Pekanbaru [Asykar Theking], Kmers [Semen Padang], The Jakmania [Persija Jakarta], dan Viking [Persib Bandung].

“Aksi unjuk rasa ini akan kami terus lakukan sampai kongres selesai. Kami mewakili rekan-rekan se-Indonesia dari berbagai daerah. Tapi ada juga perwakilan yang datang, seperti Kmers, Jakmania, Viking,” ujar seorang fans PSPS di lokasi unjuk rasa.

Kendati bakal menggelar aksi unjuk rasa hingga malam hari, suporter PSPS tidak akan beranjak dari lokasi kongres, sekalipun di saat bersamaan ada pertandingan Persijap Jepara melawan PSPS yang disiarkan secara langsung oleh sebuah stasiun televisi.

“Tidak masalah. Demo tetap jalan terus. Nanti kami akan pakai proyektor untuk nonton bareng pertandingan,” katanya.

26 maret 2011

goal.com

Persija Tak Yakin Kongres Bisa Lancar

Perkiraan itu muncul setelah awal kegiatan kongres diwarnai kericuhan saat proses registrasi.

Sekretaris Umum Persija Jakarta Benny Erwin memperkirakan kongres bakal tidak berjalan lancar dengan adanya kekisruhan proses registrasi yang dimulai sejak pukul 09.00 WIB.

Proses registrasi yang berlangsung di Hotel Premier diwarnai kericuhan. Sejumlah klub yang hadir merasa marah, karena mereka tidak bisa mendaftarkan diri dalam proses tersebut.

Akibatnya, suara bernada keras dan teriakan-teriakan muncul dari dalam ruang registrasi yang tertutup. Hanya pemilik suara yang bisa masuk ke dalam ruangan registrasi.

“Kalau melihat proses registrasi sudah seperti ini, saya tidak yakin kongres akan berjalan lancar. Ketika saya registrasi, ada perwakilan klub yang marah-marah. Ini baru di proses registrasi,” ujar Benny.

“Ada beberapa tahapan yang akan berlangsung di kongres nanti. Yang pasti, kongres akan berjalan alot saat penentuan siapa saja yang akan menjadi anggota komite pemilihan. Saya pesimis kongres bisa berjalan baik.”

Benny mengaku pihaknya sudah menerima undangan sejak beberapa hari lalu. Selain Benny, Persija diwakili ketua umum Tony Tobias.

26 maret 2011

goal.com

Ricuh, FIFA Batalkan Kongres PSSI Di Pekanbaru?

Sejumlah anggota PSSI yang tidak diundang memaksa masuk ke ruang kongres, sehingga membuat suasana tidak kondusif.

Kongres PSSI untuk memilih Komite Pemilihan dan Komite Banding di kota Pekanbaru dikabarkan dibatalkan oleh FIFA. Konferensi pers mengenai pembatalan atau tidaknya tersebut masih berlangsung saat tulisan ini dibuat.

Kongres PSSI menjadi ricuh dan tidak terkendali setelah puluhan anggota PSSI yang tidak diundang memaksa masuk ke ruangan kongres. Aksi saling dorong tidak terhindarkan dan akhirnya puluhan orang tersebut berhasil mendobrak dan kemudian melakukan orasi.

Dikabarkan juga sebelumnya kejadian tersebut, bahwa ada anggota tentara yang memaksa masuk ke dalam ruangan kongres untuk memaksa kongres segera dimulai.

Akibat insiden-insiden tersebut, pihak FIFA yang turut mengawasi kongres PSSI tampaknya memutuskan bahwa suasana sudah tidak kondusif sehingga kongres PSSI tidak layak untuk dilanjutkan hari ini.

26 maret 2011

goal.com

Rabu, 23 Maret 2011

Save Our Lebak Bulus Stadium.. Save Our History.. !!

Ditulis Oleh admint

Wednesday, 09 February 2011

JakOnline-Setelah punahnya Stadion Menteng di kawasan Jakarta Pusat, pecinta sepakbola ibukota, bakal kembali kehilangan salah satu stadion kebanggaannya yang juga mempunyai nilai sejarah tinggi bagi Persija Jakarta, Kali ini giliran Stadion Lebak Bulus di kawasan Jakarta Selatan yang rencananya bakal tergusur berkenaan dengan adanya rencana pembangunan stasiun pusat atau depo Mass Rapid Transit (MRT) atau kereta bawah tanah (subway) Tahap I Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI).



Hal tersebut terungkap dari pernyataan Walikota Jakarta Selatan, Syahrul Effendi, yang mengaku tengah mencari lahan pengganti stadion yang pernah menjadi markas klub kebanggan warga Jakarta Persija ini. “Kami memang sedang mencari lahan penganti lapangan sepak bola Lebak Bulus karena lokasi itu bakal terkena perluasan depo MRT bila proyek tersebut selesai dilakukan,” kata Syahrul. Penggusuran ini dilakukan lantaran adanya penambahan luas lahan. Jika sebelumnya dibutuhkan hanya sekitar 7.000 meter, namun terjadi perluasan menjadi 1 hektare. Sehingga bukan hanya Terminal Lebak Bulus saja yang terkena imbas namun bakal menjalar hingga ke Stadion Lebak Bulus.


Hal senada juga diungkapkan Kepala Dinas Olah Raga dan Pemuda DKI, Rationo, yang menyatakan saat ini pihaknya juga tengah mencari lahan pengganti Stadion Lebak Bulus. “Pengadaan lahannya akan dilakukan 2012 dan diharapkan 2013 pembangunan stadion pengganti yang lebih modern dapat dimulai pembangunannya,” ucap Rationo yang kabarnya stadion pengganti ini nantinya akan tetap berada di wilayah Jakarta Selatan. (Harian Pos Kota)


Stadion Lebakbulus sediri berkapasitas 12.500 orang dan stadion ini merupakan salah satu stadion bertaraf internasional di Indonesia selain Stadion Utama GBK di Jakarta. Stadion ini pun pernah menyelenggarakan Kualifikasi Piala Asia U-16 2008 Grup G dan bagi pecinta sepakbola Jakarta, stadion Lebak Bulus di era tahun 80an-90an menjadi stadion legendaris buat Pelita Jaya yang beberapa kali menjuarai Galatama, semifinalis Piala Champion Asia dan beberapa gelar hadir di stadion ini, bahkan pemain bintan dijamannya seperti Roger Mila, Mario Kempes dan Maboan Kessack bintang Piala Dunia pernah merasakan stadion Lebak Bulus ini. di era Persija stadion ini menjadi kandang macan yang sangat disegani lawan-lawannya di era 90-an hingga akhir 2000-an.(JO)


Beberapa event penting sepakbola yang pernah digelar di Stadion Lebak Bulus :

Event Besar

- Piala Emas Bang Yoss 2003

- Piala Emas Bang Yoss 2004

- Piala Emas Bang Yoss 2005

- Piala Emas Bang Yoss 2006

- Piala Asia U-17 2007

Big Match

- Final Piala Emas Bang Yoss 2003 (Persija sebagai juara)

- Final Piala Emas Bang Yoss 2004 (PSMS sebagai juara)

- Final Piala Emas Bang Yoss 2005 (PSMS vs Geylang United Singapura 5-1)

- Final Piala Emas Bang Yoss 2006 (PSMS vs PSIS, PSMS juara)



SAVE OUR LEBAK BULUS STADIUM, SAVE OUR HISTORY..!!



Sumber : www.jakmania.org

Selasa, 22 Maret 2011

Berlayar: Sheila on 7 Mengarungi Lembaran Baru Band pop terbesar asal Yogyakarta belum lama ini merilis album studio ketujuh mereka.

Jakarta - Album ke-7 Sheila on 7 (So7) yang diberi tajuk Berlayar telah dirilis. Detikhot pun mengupas tentang lagu-lagu mereka bareng personel So7. Simak yuks.

Selasa (22/3/2011) detikhot sempat berbincang singkat dengan band yang digawangi Eross (gitar), Duta (vokal), Adam (bass) dan Brian (drum) itu. Album Berlayar jadi lembaran baru mereka menata masa depan So7.

Ceritain dulu dong secara singkat tentang album ini?

Eross: Kalau sound-nya secara keseluruhan memang beda. Dari album satu sampai yang terakhir sama yang ini beda tukang mixing-nya. Kali ini Ferry Efka membantu kita. Jadi ya pasti hasilnya beda. Soal teknik pengerjaan, kita sih sendiri take-nya. Dari album sebelumnya, anak-anak sudah sendiri. Tapi kalau mixing memang belum berani.

Soal penulisan lagu juga sekarang lebih beragam. Hampir semua menulis lagu sekarang. Nggak dalam satu album cuma aku doang. Kalau aku pribadi sebagai penulis lagu di album sebelumnya, nggak kepikiran dengan apa yang akan disumbangkan personel yang lain. Itu membuat karakter baru Sheila on 7.

Lagu 'Have Fun' punya nuansa yang hampir mirip lagu 'PeDe' dari album self-titled di 2009. Bisa cerita soal itu?

Adam: Sebenarnya waktu bikin lagu itu nggak ada kesengajaan ke arah sana. Aku bikin itu karena aku ngelihat orang-orang yang kerja di Jakarta, yang Senin sampai Jumat itu rutin kegiatannya gitu terus. Balik rumah jam 10 malam kena macet segala macam. Sabtunya harus senang-senang deh.

Eross: Aku nggak tahu dia nulis lagu itu di umur berada dan baru keluar sekarang (tertawa). Aku pribadi untuk umur sekarang nulis lagu seperti ini sudah susah.

'Pasti Ku Bisa' jadi single kedua. Lagu ini tentang apa ya?

Eross: Menurutku titik berat lagu itu lebih ke lirik. Kalau aku dengarin kayak tujuan positif yang disenandungkan.

Apakah ini curahan hati Eross setelah manajer yang mengurusi selama karier So7 hengkang?

Eross: Ini lagu sangat luas sekali. Bisa diaplikasikan ke siapa saja. Untuk tujuan baik dan lagu ini sangat general. Tapi waktu aku bikin, aku nggak kepikiran ke apa-apa.

Lagu berbahasa Inggris ciptaan Duta ikut diselipkan. 'On The Phone' dibalut nuansa ceria. Tapi tak hanya lagu itu saja yang berbahasa Inggris. Adam ikut menyumbangkan lagu 'Perfect Time' untuk dimasukkan ke dalam album.

Adam: Lagu itu ada dari materi album '507'. Jadi kan dulu sempat rekaman beberapa lagu, nah itu salah satu yang nggak masuk. Terus kemarin tiba-tiba jadi masuk. Aku waktu bikinnya dulu di sela-sela tur. Saat itu lagi senang dengar lagu 'If You're Gone' Matchbox Twenty. Ceritanya sih biasa soal hubungan cinta yang nggak berhasil.

Lagu 'Kamus Hidupku' dibuat dalam versi demo. Lagu tersebut diiringi gitar akustik dan suara Duta lebih serak di lagu tersebut.

Eross: Iya, Duta lagi sakit waktu itu (tertawa).

Adam: Sebenarnya ini karena waktunya udah nggak nyampe, waktu rekaman kan banyak terhalang. Banyak hal yang tidak terduga. Kita belum pernah merekam lagu itu. Waktu itu kita merekam pertama kali dan belum sempat untuk menyelesaikannya. Kalau intro sih udah dari zaman pertama-tama dengar John Mayer. Dan ini jadi lagu terakhir yang dibuat untuk album 'Berlayar'.

Di lagu 'Bait Pertama' Eross memberikan sentuhan lirik yang mendalam. Ada apa dengan lagu tersebut?

Eross: Lagu itu kayak ngegambarin orang yang hidupnya stuck yang cuma berputar-putar. Di lagu itu tiap penggalan liriknya, kembali ke kata-kata bait pertama. Kadang penggambaran hidup itu seperti lagu. Ini tentang orang yang tidak bisa merelakan sesuatu. Ini lagu lama yang terus dibenerin. Bagian reff-nya ada yang dihilangin dan jadinya begini.

Kenapa judulnya Berlayar?

Eross: Kalau disambung-sambungin sama judul album sebelumnya kan 'Menentukan Arah'. Nah kalau menentukan arah itu mau pakai apa? Terbang? Apa mau berenang? Berkuda atau gimana? Berlayar itu kan kerja tim. Kalau bermobil bisa sendiri-sendiri. Jadi kita pilih berlayar bersama-sama saja.

Tracklist album Berlayar Sheila on 7:

1. Have Fun
2. Pasti Ku Bisa
3. Hujan Turun
4. On the Phone
5. Hari Bersamanya
6. Berlayar Denganku
7. Perfect Time
8. Kamus Hidupku (demo version)
9. Bait Pertama
10. Hari Bersamanya (accoustic version)

Liga Super: 'Come Back' Hebat Persijap Rontokan Persija

Bola.net - Sebuah come back hebat disajikan Persijap Jepara atas Persija Jakarta di lanjutan Liga Super Indonesia hari Selasa (22/3). Sempat tertinggal 0-1 namun malah menjadi pemenang laga, dengan skor akhir 4-1 di saat laga usai.

Kendati bermain di kandang sendiri di Stadion Gelora Bumi Kartini (GBK) Jepara. Tim asuhan pelatih Suimin Diharja sempat tertinggal 0-1 terlebih dahulu dari Persija melalui gol yang dicetak Agu Casmir pada menit ke-24 setelah menerima umpan silang dari Greg Nwokolo.

Umpan Greg yang jatuh tepat di kaki Agu langsung disambar dengan tendangan kaki kiri oleh Agu tanpa bisa diantisipasi kiper tuan rumah Persijap, Yasir Samsudin.

Persijap berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 melalui gol yang dicetak kapten tim, Evaldo Silva, pada menit ke-30. Evaldo yang maju ke depan membantu penyerangan mendapat umpan lambung dari Jose Sebastian dan langsung disambar dengan sundulan kepala oleh Evaldo tanpa bisa diantisipasi kiper Persija, Hendro Kartiko.

Pada babak pertama ini, kedua tim saling melancarkan serangan tetapi peluang lebih banyak dimiliki tim asuhan pelatih Rahmad Darmawan.

Tercatat ada tiga peluang yang diciptakan pemain-pemain Persija seperti Agu Casmir sebanyak dua kali tetapi tendangannya melenceng dan berhasil ditepis kiper tuan rumah, kemudian Greg Nwokolo juga ditepis kiper tuan rumah.

Persija sebenarnya berhasil mencetak gol melalui tendangan Greg Nwokolo tetapi dianulir wasit karena Bambang Pamungkas dinilai terlebih dahulu melakukan pelanggaran di daerah pertahanan Persijap.

Sebaliknya tuan rumah mendapat peluang untuk mencetak gol tetapi tendangan Jose Sebastian membentur mistar gawang Persija. Sampai babak pertama usai kedudukan imbang 1-1.

Ketika babak kedua dimulai dominasi nampaknya masih kentara dipegang oleh anak-anak Macan Kemayoran. Sebagai buktinya kiper Persijap kerap dipaksa bekerja keras mengantisipasi serangan-serangan tim Ibu Kota tersebut.

Asyik menyerang justru membuat Persija lengah, dan mereka pun terhukum atas keteledoran tersebut. Menit 61 melalui sebuah skema serangan balik Persijap balik unggul 2-1.

Alberto 'Beto' Goncalvez menjadi pemain yang balik membawa tuan rumah unggul, dirinya menjinakkan bola rebound liar dari blok yang dilakukan Hendro Kartiko dari tusukan pemain sayap Persijap, Risky Novriansyah.

Persija yang tertinggal semakin menggebu-gebu dalam membangun serangannya, namun lagi-lagi, M Yasir, sebagai pengawal mistar Persijap menjadi tokoh sentral di partai ini.

Peluang Bambang Pamungkas dan Aliyudin sanggup ia hentikan dengan penampilannya yang impresif. sesaat kemudian Persija seakan tidak belajar dengan gol kedua yang membobol gawang mereka.

Dari skema serangan balik, lagi-lagi mereka dikejutkan oleh Persijap. Risky Novriansyah, mengontrol bola muntah blok dari Hendro Kartiko atas tembakan jarak jauh, dengan sedikit kontrolnya Risky melewati sang kiper dan menceploskan bola ke gawang, meski sempat dihadang salah satu bek tim tamu, skor 3-1 di menit 81.

Tak cukup sampai di situ penderitaan Persija, Beto alias Alberto Goncalves mencetak gol keduanya di masa injury time. Usai menyambar crossing mendatar rekannya dari sisi kanan pertahanan Persija, skor pun menjadi 4-1 yang kemudian menjadi skor akhir laga. (bola/lex)

Tampil Dominan, Persija Kalah 1-4 di Jepara

Tuesday, 22 March 2011
JakOnline-Persijap Jepara berhasil mengungguli Persija Jakarta dengan skor 4-1 sekaligus melakukan revans atas kekalahan Persijap di putaran pertama dari Persija Jakarta di stadion GBK bulan Januari lalu pada partai lanjutan ISL 2010/2011 di stadion Gelora Bumi Kartini, Jepara Jawa Tengah, 22/3 melalui gol Evaldo Da Silva (29), Alberto Goncalves (60,91) dan Noviansyah (82) sementara gol tunggal Persija tercipta melalui kaki Agu Casmir pada menit ke-23, hasil ini membuat langkah Persija sedikit tersendat dalam upayanya terus mengejar poin untuk menempel ketat pimpinan klasemen sementara ISL 2010/2011 Persipura Jayapura yang saat ini mengoleksi poin 38 dari 16 kali pertandingannya.

Tampil dominan di sepanjang laga dengan penguasan bola 55% dibanding tuan rumah, Persija Jakarta memiliki banyak peluang yang terbuang secara sia-sia akibat kekurang tenangan para pemain Persija, tercatat beberapa peluang Agu Casmir, Bambang Pamungkas, Greg Nwokolo hingga Aliyudin di akhir-akhir babak kedua dapat dimentahkan oleh Kiper Persijap, M.Yasir yang tampil cukup cemerlang sore ini selain beberapa peluang yang melebar ke sisi samping dan melambung keatas gawang Persijap Jepara, dari hasil ini, Persija Jakarta masih tetap bertahan di posisi 2 klasemen sementara ISL 2010/2011 dengan raihan poin 32 dari 17 kali pertandingan.(JO)

sumber: www.thejakmania.org

Senin, 21 Maret 2011

Kunjungan Jak Online Ke Legenda Persija #3 & #16

Monday, 21 March 2011
Berawal dari ide salah seorang Crew Jak Online, Gerry yang memang concern tidak hanya pada team Persija Jakarta (senior) tetapi juga ke Persija U-21, kompetisi internal Persija dan seputar sejarah Persija Jakarta, Jak Online merencanakan untuk melakukan kunjungan ke beberapa legenda pemain Persija yang pada tahun-tahun sebelumnya pernah memperkuat team Persija Jakarta untuk bersilaturahmi dengan mereka sekaligus menggali cerita-cerita menarik seputar Persija Jakarta dimasa-masa lampau yang tentunya sangat menarik untuk dapat dinikmati sebagai nostalgia Persija bagi siapapun yang mencintai Persija Jakarta saat ini, kunjungan ini juga sekaligus merupakan komitmen Jak Online untuk terus menggali informasi seputar Persija Jakarta di masa lalu sebagai bagian dari sejarah panjang team Persija Jakarta.



Team Persija Jakarta Era 1986 Masih Dengan Seragam Jersey Berwarna Merah - Foto By Eddy Sofyan. atas ki-ka: agus waluyo,didi dharmadi,azhary rangkuti,patar tambunan,adhityo dharmadi,budiman yunus bawah ki-ka: kamarudin betay,tonny tanamal,daniel siley,tiastano taufik,hery latief

Untuk kunjungan perdana kali ini Jak Online menetapkan untuk dapat berkunjung ke salah satu legenda Persija di era tahun 1986-1994 yang saat itu bermain di posisi Libero sekaligus pemegang ban kapten Persija dengan nomor punggung 3, Om Tonny Tanamal, begitu kami menyebutnya yang telah disepakati akan dilangsungkan pada hari Minggu, 20 Maret 2011, setibanya disana Jak Online langsung disambut hangat oleh Om Tonny di rumahnya yang sangat rindang dengan aneka pepohonan yang tumbuh disekeliling rumahnya yang merupakan “komplek” dari beberapa rumah yang cukup luas milik keluarga dari istri Om Tonny, rumah Om Tonny letaknya bersebelahan dengan rumah Om Budiman Yunus yang juga pernah memperkuat Persija Jakarta di era tahun 1987 hingga tahun 1992.



Aksi Tonny Tanamal (3) Saat Berjumpa Persib Tahun 1987 - Foto By Eddy Sofyan

Suasana silaturahmi sendiri berjalan cukup hangat dan akrab dalam obrolan seputar kiprah om Tonny sewaktu dulu masih memperkuat Persija Jakarta, mulai dari awalnya Om Tonny suka bermain sepakbola semasa kecil di pantai Ambon, seleksi masuk ke Persija Jakarta, hingga suka duka Om Tonny bermain di Persija Jakarta, Om Tonny sendiri hanya bermain di Persija Jakarta dari tahun 1986 hingga 1994 dan setelah itu menggantungkan sepatunya karena sudah harus berkonsentrasi untuk bekerja hingga saat ini di Jamsostek Purwakarta, Jawa Barat. Om Tonny sendiri memang lahir di Ambon 48 tahun yang lalu dengan nama Tjong Tan yang memang terlahir dari keturunan Tionghoa yang kala itu sering bermain sepakbola dipinggir pantai di kota Ambon bersama rekan-rekan sebayanya dan bergabung di klub sepakbola lokal di Ambon yang bernama PS. Bintang Timur yang kabarnya masih ada saat ini di Ambon, pada tahun 1982 Om Tonny hijrah ke Jakarta dan pada tahun 1986 setelah mengikuti seleksi masuk, Om Tonny mulai bergabung ke Persija Jakarta, setelah satu musim bergabung di Persija, Om Tonny mulai memegang jabatan kapten di team Persija hingga 1994, disela-sela obrolan santai, Jak Online juga ditunjukkan beberapa album foto kenangan saat Om Tony memperkuat Persija & PSSI Garuda 1 sebagai pengantar cerita-cerita nostalgia Om Tonny saat masih memperkuat Team Persija Jakarta..


[SONY DSC] Suasana Silaturahmi Berlangsung Dengan Akrab

Dari obrolan santai dengan Om Tonny, juga terungkap seputar rivalitas Persija Jakarta dan Persib Bandung yang ternyata sudah ada sejak Om Tonny bermain di Persija pada tahun 80an waktu itu, dimana jika Persija bermain di Bandung selalu saja bus yang membawa pemain Persija rusak berat dihujani batu oleh supporter Persib, tak jarang pula team Persija menggunakan kendaraan Panser saat menuju stadion Siliwangi, sementara jika Persib bermain di Jakarta, para pemain Persib aman-aman saja dan didukung oleh supporter Persib yang memadati isi stadion Jakarta karena memang Persija saat itu belumlah memiliki supporter yang militan seperti sekarang ini, sehingga supporter Persib tampak leluasa datang berbondong-bondong ke Jakarta yang ternyata kala itu merupakan pancingan dari pihak Panpel Persija sendiri untuk masyarakat Jawa Barat agar dapat hadir ke Jakarta dan memenuhi stadion, sehingga pihak Panpel akan meraup untung dari hasil penjualan tiket, “Dulu sengaja pihak Panpel Persija membuat banyak spanduk dengan bahasa sunda yang disebar keberbagai kota besar di Jawa Barat untuk melakukan propaganda bernada balas dendam atas kekalahan Persib di Bandung atas Persija untuk dapat hadir beramai-ramai ke Jakarta mendukung Persib, karena sepanjang saya bermain di Persija, Persib tidak pernah menang atas Persija jika bermain di Bandung.. propaganda inipun berhasil dengan selalu penuhnya stadion di Jakarta oleh supporter asal Jawa Barat saat Persib bertemu Persija sebagai responds spanduk-spanduk itu tadi.” Demikian cerita Om Tonny, lanjutnya kala itu jika Persija bermain di Bandung, maka mobil-mobil dengan plat B (Jakarta) selalu menjadi sasaran intimidasi oleh supporter setempat yang ternyata tidak jauh berbeda dengan kondisi sekarang ini.


[SONY DSC] Kenang-Kenangan Dari Jak Online Untuk Tonny Tanamal (Kiri) & Budiman Yunus (Kanan)

Saat ditanya Jak Online seputar motivasi Om Tonny bergabung di Persija kala itu, Om Tonny dengan tersenyum mengatakan bahwa dijaman pada waktu itu seorang pemain sepakbola yang dapat masuk ke Persija adalah sebuah kebanggaan tersendiri karena memang Persija sudah dikenal merupakan team yang selalu dihuni oleh pemain-pemain bintang nasional, sehingga siapapun yang bisa bermain di Persija waktu itu dapat dengan mudah mencari pekerjaan karena referensi sebagai pemain Persija sangat membantu para pemain untuk dapat diterima bekerja di berbagai perusahaan di Jakarta, Om Budiman yunus yang turut bergabung juga dalam obrolan ini menambahkan, bahwa kala itu juga ada pameo yang menyatakan boleh kalah dengan team manapun, asal jangan kalah dari Persija, hal inilah yang membuat partai-partai Persija dengan team daerah selalu disambut antusias di setiap Persija bermain tandang dengan membeludaknya animo masyarakat setempat untuk menyaksikan di stadion, hal yang juga hampir sama untuk kondisi sekarang ini, “dulu waktu saya masih tinggal di Aceh dan mengikuti POPSI (Pekan Olah Raga Antar Propinsi) pernah mendapatkan doktrin dari pimpinan rombongan yang menyatakan target kita bukanlah ke final dan juara, tetapi bisa mengalahkan Jakarta saja sudah lebih dari cukup, dan jika bisa mengalahkan Jakarta, kita dijanjikan pulang ke Aceh menggunakan Pesawat yang membuat seluruh team menjadi bersemangat untuk mengalahkan Jakarta, hal inilah yang membuat saya juga penasaran untuk bisa masuk ke Persija dan bersyukur pada akhirnya saya bisa masuk ke Persija” begitulah tambah Om Budiman Yunus yang saat bermain di Persija menggunakan nomor punggung 16 di posisi kanan luar (Gelandang) yang harus berhenti di tahun 1992 akibat cedera.


[SONY DSC] Jak Online Bersama Tonny Tanamal & Budiman Yunus

Ditambahkan lagi bahwa kala itu impian banyak pemain sepakbola yang ingin bergabung ke Persija bukanlah karena materi, karena memang saat itu pemain sepakbola belumlah mengenal sistim gaji seperti sekarang ini, “dulu saat masih di Persija, saya hanya diberikan uang transport sebesar Rp. 10,000.- dalam setiap latihan, frekwensi latihan biasanya seminggu 3 kali dan biasanya akan meningkat frekwensinya menjelang pertandingan, tidak ada gaji, hanya bonus saja jika kita bisa memenangkan pertandingan, besarnya bonus tergantung dari siapa lawannya karena akan bergantung pada pemasukan Panpel pada penjualan tiket pertandingan” begitu kenang Om Tonny yang juga tinggal sebagai penghuni tetap di mess Persija stadion Menteng Jakarta Pusat bersama Kamaruddin Betay hingga tahun 1990 setelah menikah dan pindah rumah ke kawasan Kebon Jeruk hingga saat ini. Hal menarik lainnya seputar cerita Om Tonny saat dirinya terpilih untuk masuk kedalam squad team PSSI Garuda 1 dimana setiap pemain diharuskan mengikuti pendidikan militer untuk memupuk rasa cinta tanah air sebelum bertandinga di arena internasional membela nama Indonesia, hal yang patut diterapkan saat ini rasanya, dimana masih segar ingatan kita saat kejuaraan AFF 2010 yang lalu, seorang Irfan Bachdim yang turut membela Tim Nasional Indonesia ternyata tidak hafal lagu Indonesia Raya.(JO)

sumber: www.jakmania.org

Diskografi SHEILA ON 7

Album;
Sheila on 7, 1999, Sony Music (Indonesia)
Kisah Klasik Untuk Masa Depan, 2000, Sony Music (Indonesia, Malaysia, Singapore)
07 Des, 2002, Sony Music (Indonesia, Malaysia, Singapore)
Anugerah Terindah Yang Pernah Kumiliki, 2000, Sony Music (Malaysia, Singapore)
30 Hari Mencari Cinta, 2003, Sony Music (Indonesia, Malaysia)
Pejantan Tangguh, 2004, Sony Music (Indonesia)
Pria Terhebat, 2004, Sony Music (Malaysia, Singapore)
Very Best Of Sheila On 7, 2005, Sony Music
507, 2006, Sony Music
Menentukan Arah, 2008, Sony Music
Berlayar, 2011, Sony Music


Compilation:
MTV Ampuh: feat. Anugerah Terindah Yang Pernah Kumiliki
Indo Hits 2: feat. Dan…
No. 1 Hits: feat. Sephia
Love Soundtrack: feat Sephia
Electronic City: feat Sephia
No. 1 Hits Vol. 2: feat. Seberapa Pantas
Dasarese Hits: feat. Bapak-Bapak
Tusuk Jelangkung: feat. Buat Aku Tersenyum
Nescafe Musik Asik: feat. Tunggu Aku di Jakarta
A Mild Live Soundrenaline 2003: feat. Saat Aku Lanjut Usia




Sumber: www.sheilaon7.com

Sejarah SHEILA ON 7

Grup yang berdiri pada 6 Mei 1996 ini pada awalnya adalah sekumpulan anak-anak sekolah dari beberapa SMA di Yogyakarta. Di awal berdirinya bersatulah lima anak muda, Duta (vokal) berasal dari SMA 4, Adam (bass) dari SMA 6, Eross (gitar) dari SMA Muhammadiyah I, Sakti (gitar) dari SMA De Britto, dan Anton (drum) berasal dari SMA Bopkri I. Mereka sepakat untuk membentuk sebuah band dan membawakan lagu-lagu dari kelompok Oasis, U2, Bon Jovi, Guns N’ Roses, dll. Pada waktu itu juga, mereka telah memiliki beberapa lagu-lagu orisinal karya mereka sendiri dan mereka mencoba untuk memperkenalkan dan membawakan lagu-lagu tersebut dengan penuh rasa percaya diri di berbagai pentas.


Sampai saat ini juga, mereka masih sulit untuk menyebut warna musik apa yang sebenarnya dimainkan. Tetapi satu hal yang jelas adalah bahwa mereka berkeyakinan untuk memainkan “Sheila music”, dimana ide-ide atau kreasi dalam bermusik dimunculkan secara spontan dan menampilkan lirik-lirik yang gampang dicerna serta konsep musik yang sederhana.


Pada awal berdirinya grup ini bernama “Sheila”. Tidak lama kemudian, mereka menambahkan kata “Gank”, hingga jadilah “Sheila Gank”. Namun karena masalah ‘sense’, akhirnya nama mereka berganti menjadi “Sheila on 7”, “on 7” berarti solmisasi alias 7 tangga nada (do re mi fa sol la si).


Sejak awal grup ini mencoba untuk tampil secara profesional. Dimulai dengan keterlibatan mereka dalam beberapa pentas musik, festival maupun pertunjukan komersil di DIY dan Jawa Tengah, baik di lingkup sekolah, kampus, serta panggung umum. Satu hal yang cukup meyakinkan dan membanggakan adalah keikutsertaan mereka dalam program indie label “Ajang Musikal” (Ajang Musisi Lokal) di tahun 1997 milik Radio Geronimo 105.8 FM & G-Indie Production di Yogyakarta, dimana program ini adalah program sindikasi radio yang disiarkan oleh hampir 90 radio swasta di tanah air. Ajang Musikal adalah program radio yang menyiarkan lagu-lagu karya sendiri dari band-band lokal yang belum pernah rekaman komersial.


Dalam program ini mereka mendapat respons yang sangat positif, dimana request dari para pendengar untuk lagu karya mereka sendiri yaitu ‘Kita’, menempatkan mereka selama 3 bulan berturut-turut di tangga lagu Ajang Musikal G-Indie 10 pada bulan Maret, April, dan Mei 1997.


Menunjuk pada hal tersebut, “Sheila on 7” mampu untuk merefleksikan dirinya dan menjadikannya sebagai tolak ukur untuk ke jenjang yang lebih atas lagi yakni rekaman komersial. Dengan penuh keyakinan pula, Sheila on 7 memberanikan diri untuk menawarkan demotape serta proposal ke label Sony Music Indonesia, dan akhirnya kesempatan pun datang dengan dikontraknya Sheila on 7 untuk 8 album dengan sistem royalti.




Sumber: www.sheilaon7.com

JakSheilagank

Mojang Bandung Pendukung PERSIJA

SEPAK bola bukan lagi monopoli lelaki. Perempuan pun kini mulai banyak yang menggemarinya. Namun, memang belum banyak kaum hawa yang benar-benar menghabiskan waktu dengan sepakbola sejak masa kecilnya.

Seperti halnya Wiyanti. Gadis berusia 17 tahun ini mengaku ngefans berat dengan klub sepakbola Persija Jakarta. Sejak tahun 2007 lalu, ia sudah aktif dan resmi terdaftar sebagai anggota The Jak. Sejak itu pula, dirinya senang disebut sebagai Jak Angel.

Uniknya, gadis yang akrab disapa Yanti ini bukanlah warga Jakarta atau dilahirkan di Ibu Kota. Melainkan, ia adalah seorang mojang Bandung tulen. Bungsu dari tiga bersaudara ini lahir dan dibesarkan di markas Persib tersebut.

Kendati di dirinya mengalir darah keturunan orang Bandung. Yanti, sama sekali tak tertarik mendukung klub kebanggaan Kota Kembang, yakni Persib. Sebaliknya, hati wanita kelahiran 8 Mei 1993 silam itu justru tertambat pada “Tim Macan Kemayoran” Persija Jakarta.

“Persija itu beda,” demikian alasan utama yang dikemukakan siswi kelas 3 salah satu SMA swasta yang cukup ternama di Bandung itu. “Sulit mengungkapkan alasan kenapa saya bisa cinta sama Persija. Tapi yang jelas, organisasi dan solidaritas Jakmania tampak lebih baik dari kelompok suporter lain yang ada di Indonesia,” tambahnya.

Di Bandung sendiri, kata Yanti, sesungguhnya banyak yang suka Persija. “Sedikitnya ada 50-an yang resmi terdaftar sebagai Jakmania,” paparnya. Namun, memang eksistensi mereka terbatas lantaran kota ini sebenarnya adalah basis Bobotoh atau Viking (fans Persib).

SERING DIEJEK

Tak heran, warga yang tinggal di Gedebage, Bandung ini kerap mendapat ejekan dari teman-temannya. Bahkan, keluarganya sendiri pun kadang suka menyindirnya. Namun, semua itu hanya ia anggap sebagai sebuah tantangan.

“Keluarga dan orang-orang di lingkungan sekitar ku mayoritas pendukung Persib. Tapi mereka nggak mempermasalahkan bila aku suka Persija. Hanya memang, kadang mereka suka menyindir dengan mengatakan orang Bandung koq sukanya sama Persija. Tapi aku cuek saja,” kata Jak Angel yang rajin menyambangi Lebak Bulus dan mendukung Persija di Senayan ini.

“Yang pasti bersama The Jak, aku banyak mendapatkan hal baru. Aku bisa belajar berorganisasi, merasakan solidaritas dan punya banyak kenalan,” tuntas Yanti yang juga menggemari klub Barcelona dan Juventus. (yulian/o)




sumber: pos kota

Sabtu, 19 Maret 2011

Persija Disambut Meriah Jakmania, Ujicoba Batal.

Team Persija Jakarta pada pagi dinihari tadi, 19/3 telah tiba di kota Jakarta, bus yang membawa team Persija Jakarta dari kota Bandung, tiba sekitar pukul 02.00 WIB yang langsung disambut meriah oleh ratusan Jakmania dan pecinta Persija yang telah menunggu sejak pukul 12.00 malam dipintu keluar tol kawasan Jalan TB. Simatupang Jakarta Selatan sambil menyalakan RedFlare dan mengibarkan bendera-bendera berukuran besar berlambang Persija sebagai tanda sukacita dan bangga atas kemenangan Persija Jakarta atas rivalnya Persib bandung dihadapan publik Supporter Bandung di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Jawa Barat. Team Persija Jakarta sendiri memang langsung kembali ke Jakarta setelah menyelesaikan partai berlabel “Derby of Indonesia”ini karena dijadwalkan pada Sabtu sore ini, 19/3 akan langsung menjalani partai ujicoba dengan team “De Jong Belanda” termasuk bersama Giovanni Van Bronckhorst, namun dikarenakan adanya serangkaian peristiwa bom di Jakarta, partai ini pada akhirnya dibatalkan.

Setelah menyambut bus rombongan pemain Persija Jakarta, berdasarkan pengamatan dilapangan oleh Crew JO yang turut hadir dalam acara penyambutan ini, para Jakmania dan pecinta Persija juga turut mengantar para pemain Persija ke mess Persija di Graha Wisata Ragunan, Jakarta Selatan dengan melakukan konvoi yang turut dikawal pula oleh mobil ambulance milik The Jakmania, konvoi ratusan motor para Jakmania dan dari berbagai komunitas pecinta Persija dinihari tadi berlangsung sangat meriah sambil mengibarkan bendera-bendera besar Persija disertai penyalaan api suar (RedFlare) sebagai tanda rasa bangga terhadap team Persija Jakarta yang telah mempertahankan gengsi Ibu kota di partai yang sarat akan rivalitas antar kedua kubu supporter ini setelah sebelumnya dikabarkan kendaraan rantis lapis baja yang membawa rombongan pemain Persija mengalami perlakuan tidak simpatik oleh supporter Persib pada saat hendak menuju stadion, namun mental para pemain Persija telah teruji pada partai ini sehingga dapat meraih poin penuh walaupun sempat mengalami pressure sebelum pertandingan dimulai yang diapresiasi dengan arak-arakan konvoi para Jakmania & Pecinta Persija sebagai wujud rasa bangga terhadap team Persija Jakarta.

Bravo Persija Jakarta..!!




Sumber: JakOnline