Kamis, 04 Agustus 2011

AFC Sorot Aspek Legal dan Keuangan

Hasil assessment berfungsi untuk menentukan jatah Indonesia dalam AFC Champion League.


Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) menilai ada dua kelemahan yang kerap terjadi pada klub sepakbola profesional Indonesia. Yaitu, aspek legal dan keuangan. Padahal keduanya masuk dalam kriteria klub profesional versi AFC Champion League.

Oleh karenanya, dua aspek tersebut harus sudah terpenuhi oleh seluruh klub Indonesia sebelum proses assessment yang akan dilakukan oleh AFC pada akhir September mendatang. Hasil assessment berfungsi untuk menentukan jatah Indonesia dalam AFC Champion League.

"Yang paling penting, klub harus dapat memenuhi persyaratan hukum dan keuangan," ujar Direktur Kompetisi AFC, Suzuki Tokuaki usai Workshop AFC-PSSI di hotel Syahid, Rabu, 3 Agustus 2011.

"Untuk persyaratan hukum, klub yang akan berpartisipasi harus sudah memiliki badan hukum. Sedangkan mengenai aspek keuangan, laporan keuangan yang diserahkan harus sudah melalui proses audit," lanjutnya.

Sementara itu, Koordinator Kompetisi PSSI yang juga Komite Eksekutif PSSI, Sihar Sitorus menambahkan, dari pertemuan PSSI-AFC beberapa waktu lalu, terdapat beberapa kelemahan klub yang harus segera diperbaiki sebelum proses assessment AFC dilaksanakan.

"Ada beberapa klub yang belum pengesahan badan hukum, laporan keuangan tidak audit, ketergantungan dana APBD, dan ketiadanaan media," papar Sihar.

"Tapi aspek legal dan keuangan yang terpenting (untuk segera dipenuhi)," ujarnya. Ia mencatat hingga saat ini, baru tujuh klub yang sudah memiliki legalitas berupa badan hukum. Sedangakn sisanya belum. Selain itu, 50 persen lebih dari seluruh klub yang ada, pembiayaannya masih menggunakan dana APBD.

Meski demikian, Sihar optimis seluruh klub dapat memenuhi seluruh kriteria klub profesional yang ditetapkan AFC-PSSI sebelum batas waktu yang ditentukan. "Assessment yang dilakukan di tahun kemarin merupakan satu modal. Karena klub-klub tersebut pernah penuhi persyaratan pada tahun lalu," ujarnya.

Sihar pun berharap segala persyaratan yang ditetapkan AFC dan PSSI tidak dianggap beban, melainkan menjadi sarana pendidikan untuk menjadi klub sepakbola yang profesional. "Ini dapat dijadikan pencerahan dan edukasi atas persyaratan-persyaratan yang ditetapkan AFC untuk menjadi sebuah klub profesional," tandas Sihar.

sumber: VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar