Kamis, 11 Agustus 2011

Klub Antusias Ikut Penilaian Profesional


Klub-klub sepak bola Indonesia antusias mendaftar proses penilaian sebagai klub profesional seperti yang disyaratkan oleh Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC). Antusiasme klub-klub untuk dinilai kesiapannya mengikuti liga profesional musim depan tecermin dari 70 klub yang sudah memasukkan pernyataan bersedia diverifikasi oleh PSSI dan AFC, Rabu (10/8/2011).

”(Antusiasme) Ini menggambarkan keinginan klub-klub untuk mencapai tataran tertinggi kompetisi di Asia, yaitu ACL (Asian Champions League). Klub-klub ingin berprestasi,” ujar Ketua Komite Kompetisi PSSI Sihar Sitorus.

Klub-klub itu berasal dari peserta kompetisi musim lalu di Liga Super Indonesia, Divisi Utama, dan Liga Primer Indonesia. Mereka akan mendapat pendampingan dari Satuan Tugas Asistensi Penilaian Klub Profesional untuk memastikan klub-klub menyusun dokumen penilaian sesuai dengan syarat AFC.

Asistensi akan dilakukan di DKI Jakarta, Medan, Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar pada 11-18 Agustus.

Sihar menilai, klub-klub di Liga Super Indonesia yang pernah mendapatkan asistensi dari AFC untuk memenuhi syarat klub profesional seharusnya sudah lebih maju. Jika klub-klub di liga kasta tertinggi itu ternyata belum siap, berarti manajemen klub tidak menjalankan pekerjaan rumah mereka.

Sihar yang juga anggota Komite Eksekutif PSSI itu mengaku optimistis bisa mendapatkan minimal 10 klub yang akan berlaga di liga kasta tertinggi. Dari jumlah yang mendaftar, kemungkinan besar akan ada liga profesional level kedua.

Persiapan klub Klub-klub yang berkompetisi di liga profesional musim depan tidak boleh lagi menggunakan subsidi pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Klub harus mandiri dalam mencari sumber dana untuk operasional klub.

Sejumlah klub sudah menyiapkan diri menuju jenjang klub profesional sepenuhnya. Persiba Balikpapan dan Persisam Putra Samarinda sudah mulai membentuk tim khusus untuk menggaet sponsor.

Arema Indonesia, Persib Bandung, Sriwijaya FC, dan Semen Padang juga tinggal menyempurnakan privatisasi klub yang selama ini telah berjalan. Manajemen PSM Makassar juga optimistis mampu memenuhi lima aspek yang menjadi syarat mengikuti kompetisi profesional.

Menurut General Manager PSM Husain Abdullah, ”Juku Eja” telah berbadan hukum yang terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan nama PT Paggolona Makassar Sulawesi Selatan (PMSS). Keuangannya pun telah diaudit oleh lembaga independen sejak dua tahun terakhir seiring jangka waktu kontrak pemain.

CEO PSM Makassar Rully Habibie menilai sudah siap dengan dokumen finansial, legal, personel, dan sporting. Kendala utama PSM adalah infrastruktur stadion yang belum memenuhi standar. Dalam verifikasi yang dilakukan PT Liga Indonesia tahun lalu, kondisi Stadion Matoanging masuk kategori tidak layak.

Sihar Sitorus menjelaskan, mengenai stadion yang menjadi kandang klub, AFC memberi kelonggaran dengan mensyaratkan minimal dua stadion yang berlevel A untuk kompetisi profesional. Klub-klub diberi kesempatan membenahi infrastruktur stadion secara bertahap supaya mencapai level A.

sumber: kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar