Kamis, 04 Agustus 2011

Klub Divisi Utama Tolak Gabung dengan LPI

Untuk masuk ISL perlu perjuangan panjang bertahun-tahun dan butuh biaya besar.


Wacana penggabungan Liga Primer Indonesia (LPI) dengan Indonesia Super League (ISL) ditolak oleh salah satu klub Divisi Utama, Persikabo Bogor. Hal itu disampaikan Wakil Ketua Persikabo Bogor, Zaenal Syafrudin usai Workshop AFC-PSSI di Hotel Sahid, Jakarta, Rabu 3 Agustus 2011.

“Silakan klub-klub LPI tetap diverifikasi. Namun jika itu dilakukan harus tetap ada kelompok sendiri dan tidak digabung dengan ISL, karena untuk mencapai ISL ada jenjang tersendiri,” ujar Zaenal.

"Untuk masuk ISL perlu perjuangan panjang bertahun-tahun dan butuh biaya besar, tidak bisa klub-klub LPI tiba-tiba diikutsertakan dalam ISL yang merupakan kasta tertinggi di Indonesia,” lanjutnya.

Sementara itu, mengenai syarat legalitas yang diberlakukan PSSI sebagai syarat klub profesional Zaenal tidak mempermasalahkannya. Namun, dia keberatan dengan syarat deposito partisipasi sebesar Rp2 miliar bagi klub yang akan berlaga di Divisi Utama.

“Untuk dana operasional saja kita butuh uang Rp8 miliar, ditambah deposit Rp2 miliar, jelas itu sulit bagi kami. Apalagi kami hanya diberi waktu 2 minggu. Saya berharap PSSI mencarikan sponsor untuk klub-klub Divisi Utama,” ungkap Zaenal.

Jika aspek legalitas dan syarat deposit tak bisa dilakukan klub-klub Divisi Utama, Zaenal mengaku klub-klub Divisi Utama sudah punya kesepakatan.

“Jika klub-klub tak sanggup dengan syarat tersebut, maka 44 klub Divisi Utama akan mulai dari amatir, karena kompetisi amatir masih boleh menggunakan APBD. Amatir namun tetap di Divisi Utama. Kalau nanti promosi ke ISL kami siap profesional,” jelas Zaenal.

sumber: VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar