Selasa, 02 Agustus 2011

RD Tetap Buka Pintu Pemain Naturalisasi

Pemain asal Belanda, Ruben Wuarbanaran sudah berada di Jakarta.

Pelatih timnas U-23 akan memberikan kesempatan bagi pemain yang terlanjur dinaturalisasi PSSI untuk ikut seleksi tim SEA Games 2011. Mereka akan bergabung dengan empat pemain lain yang belum bisa memenuhi panggilan.

Rahmad Darmawan telah mengumumkan 24 nama yang dinyatakan lolos seleksi yang digelar di Batu, Malang, Sabtu, 30 Juli 2011. Dari seluruh pemain yang terpilih, hanya Kim Jeffry Kurniawan (Persema) yang berstatus pemain naturalisasi.

"Mereka akan kami panggil lagi. Sebab, mereka juga punya kesempatan yang sama seperti empat pemain yang sebelumnya tidak hadir pada pelatnas di Batu, Malang karena cedera," kata Rahmad kepada VIVAnews.com, belum lama ini.

Naturalisasi pemain merupakan program yang digagas pengurus PSSI era Nurdin Halid. Mantan pelatih timnas Alfred Riedl juga membuka kesempatan kepada pemain-pemain asing berdarah Indonesia yang ingin bergabung dengan timnya.

Menurut Deputi Bidang Teknik Badan Tim Nasional (BTN), Iman Arif, dari beberapa nama yang diusulkan, baru tiga yang resmi berpaspor Indonesia. Mereka adalah Ruben Wuarbanaran, Joe Suk, dan Diego Miecheils. Ketiganya merupakan pemain yang sebelumnya merupakan warga negara Belanda.

Ruben bahkan sudah berada di Jakarta. Pemain FC Den Bosch tersebut memang sangat antusias untuk bergabung dengan timnas U-23 proyeksi SEA Games 2011.

"Nama-nama pemain itu (naturalisasi) ada di Badan Tim Nasional, jadi ada semua, dan kami tinggal panggil saja," ujar Rahmad.

Sementara itu, empat yang belum bisa memenuhi panggilan adalah Patrick Wanggai (Persidafon), Andik Virmansyah (Persebaya 1927), Marcelino Mandagi (Bontang FC), dan Fery Bayu Thomas (Persela U-21). Selain itu, Rahmad akan memanggil enam pemain dari timnas senior Pra Piala Dunia 2014.

Mereka adalah Kurnia Meiga (G), Egi Melgiansyah, Gunawan Dwicahyo, Ferdinand Sinaga, Octovianus Maniani, serta Irfan Bachdim. (art)

sumber: VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar