Senin, 08 Agustus 2011

Tak Mampu Penuhi Syarat AFC, Ini Saran Djohar

"Hanya ada dua pilihan, apakah akan menjadi profesional atau amatir," kata Djohar.

Ketua umum PSSI, Djohar Arifin Husin kembali mengingatkan agar klub-klub yang ingin tampil pada liga profesional musim depan fokus dalam memenuhi kelima syarat yang diajukan AFC. Bagi yang tidak mampu, Djohar menyarankan agar segera merger dengan klub Liga Primer Indonesia (LPI).

Pernyataan ini disampaikan Djohar saat mengunjungi Malang, Jawa Timur, Senin, 8 Agustus 2011. Menurut Djohar, kelima syarat yang diminta oleh AFC adalah, aspek legal, finansial, administrasi, supporting dan infrastruktur.

Menurut Djohar, tarik ulur mengenai format kompetisi nasional tidak baik bagi masa depan sepak bola Indonesia. Sebab, Indonesia akan terkena sanksi bila gagal menyerahkan format kompetisi kepada AFC hingga 14 Oktober 2011.

"Hanya ada dua pilihan, apakah akan menjadi profesional atau amatir, jika mau profesional maka harus memenuhi lima syarat itu, sesuai dengan apa yang ditentukan AFC, sedangkan bagi klub yang sudah bisa memenuhi lima syarat itu, tidak perlu digabung dengan tim yang ada di LPI," katanya.

Djohar menilai, saat ini sudah ada sejumlah tim yang layak mengikuti liga profesional dan bisa memenuhi lima syarat tersebut, di antaranya Sriwijaya FC, Semen Padang, Arema Indonesia, Deltas Sidoarjo, Persib Bandung, Pelita Jaya, Persema Malang, Persibo Bojonegoro dan PSM Makasar.

Sementara itu bagi tim-tim yang kesulitan untuk memenuhi kelima syarat tersebut, Djohar menyarankan agar bergabung dengan LPI. Djohar berjanji akan memfasilitasi agar klub tersebut tidak harus menggunakan nama tim dari LPI.

"Sebagai pemegang saham, tim LPI namanya tidak harus muncul, tapi mereka tetap sebagai pemegang saham tersebut dan manajemennya digabung," katanya.

Djohar juga menjelaskan, syarat atau ketetapan yang ditentukan oleh AFC, sebenarnya sudah tiga tahun lalu disampaikan ke Indonesia. Namun hal ini tidak diperhatikan sehingga AFC memberikan dead-line pada Oktober mendatang.

"Kami menyadari hal ini harus segera diseselsaikan, sehingga klub pun menjadi korban, dan apabila Indonesia tak mau ikut aturan itu, harus rela menerima sanksinya," pungkas Djohar.

sumber: VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar