Kamis, 22 Desember 2011

ISL Preview: Sriwijaya FC vs Persija Jakarta


Pertarungan sengit di lini tengah, dipastikan menjadi suguhan utama partai lanjutan Indonesia Super League (ISL) musim 2011/2012, antara Sriwijaya FC kontra Persija Jakarta, di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (18/12) Pukul 18.00 WIB (siaran langsung ANTV)

Pasalnya, kedua tim mengaku akan menerapkan strategi yang sama, yakni 4-2-3-1. Itu mencerminkan, jika kedua tim saling mengandalkan kreativitas dari para pemain gelandangnya. Kemudian, juga menuntut ketajaman penyerang tunggal. Misalnya saja, SFC yang mematok Keith Kayamba Gumbs di barisan depan untuk merobek gawang Persija. Sementara di pihak Persija, pilihan utama jatuh pada sosok Pedro Javier.

Yang tidak boleh dilupakan, selama ini SFC kerap kerepotan dalam meladeni Persija meski mereka bermain di kandang. Catatan tiga musim terakhir dapat menjadi patokannya. SFC kalah sekali pada 2008/2009 dan seri dua kali pada 2009/2010 dan 2010/2011.

Sedangkan dalam enam pertemuan terakhir, kedua tim lebih banyak bermain seri sebanyak tiga kali. Sementara Persija, berhasil memenangkan dua pertandingan dan SFC satu kali. Sejak pertandingan musim 2008 yang dilakoni kedua tim, sudah 19 gol tercipta. SFC berhasil menyarangkan 10 gol dan Persija dengan sembilan gol.

"Kami tidak ingin dibuat malu saat tampil di kandang, karena itu, skor pertandingan tidak penting. Yang penting, kita harus meraih kemenangan," tegas pelatih SFC, Kashartadi, kepada Bola.net.

Selain menyebutkan akan mewaspadai gelandang milik Persija, Robertino Pugliara, Kashartadi juga memaparkan jika Nova Ariyanto yang sebelumnya absen karena akumulasi kartu saat melawan PSPS Pekanbaru, sudah dapat turun gelanggang. Dijelaskannya lagi, Nova akan dipasangkan dengan Thierry Gathuessi untuk mencegah para pemain Persija masuk ke zona pertahanan mereka.

"Intinya, para pemain harus bermain seimbang. Mereka tidak boleh condong menyerang namun melupakan pertahanan. Begitu pula sebaliknya," pungkasnya.(esa)

Perkiraan Pemain Kedua Tim:
SFC (4-2-3-1)
Pelatih: Kashartadi
Pemain: Ferry; Supardi, Thierry, Nova, Mahyadi; Ponaryo, Jun Sik; Siswanto, Firman, Ridwan; Kayamba
Cadangan: Rivki Mokodompit, M Shobran, Achmad Jufrianto, Hilton Moreira, Syamsul Haeruddin, Riski Novriansyah, Rachmat Rivai

Persija (4-2-3-1)
Pelatih: Iwan Setiawan
Pemain: Andritany; Ismed, Fabiano, Ngurah Nanak, Leo Saputra; Robertino, Kipuw; Ramdani, Bambang, Rachmat Affandi; Pedro
Cadangan: Galih, Sahroni, Fahreza Agamal, Amarzukih, Gangga Mudana, Johan Juansyah, Alan Martha

sumber: bola.net

Melawan Sriwijaya, Persija Jaga Rekor Tidak Kebobolan


Persija Jakarta bertekad menjaga rekor tidak terkalahkan dan belum sekalipun mengalami kebobolan saat menjalani laga tandang menghadapi Sriwijaya FC (SFC) di lanjutan Indonesia Super League (ISL) musim 2011/2012, di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, Minggu (18/12) Pukul 18.00 WIB (siaran langsung ANTV).

Karena itu, Persija memberikan garansi akan menurunkan kekuatan terbaiknya. Meski akan tampil tanpa bek Precious Emuejeraye, yang absen karena sanksi akumulasi kartu, kekuatan Persija tidak sedikitpun berkurang. Terlebih, Persija diperkirakan sudah bisa menurunkan striker Pedro Javier karena International Transfer Certificate (ITC) sudah beres. Kehadiran Pedro, nampaknya akan membuat komposisi tim berjuluk Macan Kemayoran sedikit berubah. Yakni memperagakan formasi 4-2-3-1.

"Tekanan dari tuan rumah pasti sangat besar. Tapi kami siap meredamnya karena akan turun dengan kekuatan penuh," terang pelatih Persija Jakarta, Iwan Setiawan, kepada Bola.net.

"Para pemain juga tidak canggung dengan situasi tersebut. Sebab, mereka pemain yang berpengalaman dan terbiasa dengan kondisi serupa. Perlu diingat pula, para pemain kami memiliki kualitas yang mumpuni. Sehingga tidak terbebani atau merasa takut karena bermain di kandang lawan," tutup Iwan.

sumber: bola.net

Ferry Paulus Sanjung Iwan Setiawan


Ketua Umum Persija Jakarta, Ferry Paulus, memuji kemampuan pelatih Iwan Setiawan dalam memotivasi anak asuhnya. Iwan dianggap mampu membuat para pemainnya merasa dihargai dan tidak pernah memberikan penilaian buruk terhadap tim. Hal itu yang membuat Ferry melupakan pelatih asing asal Serbia Montenegro yang sempat ingin didatangkan guna membesut Macan Kemayoran, Dejan Gluscevic.

"Kita sudah mengucapkan say good bye buat Dejan Glusevic. Iwan pelatih yang memiliki karakter dan loyal terhadap tim. Karena itu, kami puas dengan kinerjanya dan tidak berpikir untuk mencari pelatih baru," kata Ferry kepada Bola.net di Jakarta.

Dalam empat pertandingan yang sudah dijalani dalam kompetisi sepak bola Indonesia Super League (ISL)musim 2011/2012, Iwan menempatkan Persija di peringkat keempat klasemen sementara dengan perolehan tujuh poin hasil dari dua kali kemenangan, sekali kalah dan sekali imbang.

Ferry juga memberi acungan jempol buat pendekatan personal yang selama ini menjadi kelebihan Iwan Setiawan. Pasalnya, dalam pandangannya, sosok pelatih tidak hanya wajib memiliki program latihan yang terarah, melainkan juga mampu membangun komunikasi yang baik kepada pemain. Sehingga, dapat membuat suasana di dalam dan di luar lapangan terjaga dengan solid.

"Secara teoritis yang saya ketahui, program latihan yang diberikan pelatih dalam tim, itu hanya membawa kemajuan sebanyak 27 persen. Sisanya, dipengaruhi pendekatan pelatih kepada setiap individu. Karena itu, tidak salah kalau saya menyanjung Iwan yang terbukti sudah mampu memberikan peningkatan yang signifikan untuk tim sekelas Persija Jakarta, notabene banyak pemain bintang dan penuh sorotan," paparnya.

"Iwan juga dapat membuat para pemainnya di tiap pertandingan menjadi begitu bersemangat untuk meraih kemenangan. Seolah-olah, dalam setiap pertandingan, para pemain ingin memberikan segalanya yang dimiliki,” tandasnya.

sumber: bola.net

"Tujuan KLB Lengserkan Djohar Arifin"

Sekretaris PSSI Sumsel Augie Bunyamin mengatakan, dalam Rapat Akbar Sepakbola Nasional yang digelar Forum Pengprov PSSI (FPP), 18 Desember 2011, disepakati untuk menggelar KLB PSSI.

"KLB memiliki agenda utama untuk melengserkan kepengurusan PSSI di bawah pimpinan Djohar Arifin yang dianggap telah melakukan sejumlah pelanggaran Statuta PSSI," kata Augie.

Menurut dia, keputusan ini disepakati oleh mayoritas anggota PSSI yang hadir dari 27 pengurus tingkat provinsi, perwakilan pengurus 18 klub Indonesia Super League (ISL), perwakilan 23 klub Divisi Utama serta 360 klub Divisi 1, 2, dan 3.

"Hasil Rapat Akbar disepakati membentuk Komite Penyelamat Sepakbola Nasional (KPSN) yang diketuai Anggota Exco PSSI, Toni Apriliani. Tugas KPSN untuk mengawal tuntutan KLB yang disuarakan mayoritas anggota PSSI," kata dia.

Sebagian besar anggota PSSI telah menyatakan meminta diselenggarakan KLB PSSI dengan agenda pemilihan Ketum, Waketum dan Exco PSSI paling lambat 30 Maret 2012. Kemudian, meminta PSSI memberikan jawaban terhadap diselenggarakannya KLB PSSI paling lambat pada 23 Desember 2011.

Selanjutnya, membentuk Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia yang terdiri dari Toni Apriliani (ketua), La Nyalla Mattalitti, Roberto Rouw, Erwin Dwi Budiawan, Benhur Tommy Mano, M Farhan, Dody Reza Alex, FX Hadi Rudyatmo, Sumaryoto, Hardi, Benny Dolo.

"Apabila PSSI tidak bersedia menggelar KLB, maka Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia akan mengambil alih menyelenggarakan KLB PSSI sesuai Statuta PSSI," kata dia.

Dia melanjutkan, KPSN juga bertugas menjalankan roda organisasi PSSI sesuai hasil Kongres II di Bali termasuk memproteksi kredibilitas dan integritas PSSI dan anggotanya sampai dengan terpilihnya Exco PSSI yang baru.

sumber: bola.net

Jumat, 16 Desember 2011

The Jakmania Tour Palembang

Lini Belakang Persija Tetap Kuat Tanpa Precious


Persija Jakarta dalam laga melawan Sriwijaya FC nanti tidak diperkuat Presious Emuegeraye, stopper asal Singapura. Ia terkena akumulasi kartu kuning.

Namun pelatih Sriwijaya FC Kas Hartadi menganggap, tanpa Precious, Persija tetaplah tim tangguh karena diperkuat pemain-pemain berkualitas.

Para pelapis seperti I Wayan Mudana dan Fahreza Agamal juga pemain bertahan tangguh. Kemudian ada Nanak atau Syahroni. "Jadi mereka tetap full team," jelas Kas, Jumat (16/12/2012).

Kas akan terus mempelajari permainan Persija dalam beberapa pertandingan terakhir dan memaksimalkan pemain yang akan diturunkannya.

"Saya akan tentukan pemain yang diturunkan satu hari sebelum pertandingan," jelasnya.

Sementara itu, Pelatih Persija Iwan Setiawan mengatakan, kemenangan lawan Persiram adalah modal lawan SFC. Ia pun langsung menggenjot fisik para pemainnya.

Persija membawa 18 pemain dan menginap Hotel Sandjaj. Mereka akan tiba di Palembang, Jumat sore ini dan langsung istirahat. Sementara itu dijadwalkan mereka akan ujicoba lapangan pada Sabtu (17/12/2011) pagi.

Sejauh ini, kata Setiawan, para pemain dalam kondisi fit termasuk Bambang Pamungkas.

Sementara Precious dipastikan absen karena akumulasi kartu kuning dan posisinya akan diisi oleh Nanak atau Syahroni. Demikian pula dengan Oktavianus yang juga akan masih dipantau kondisi terakhirnya.

sumber: tribunnews

RD Jajal Kesempatan Belajar ke Luar Negeri


Pelatih tim nasional U-23 yang baru mengundurkan diri, Rahmad Darmawan, mengaku sedang mempertimbangkan kesempatan belajar tentang kepelatihan sepak bola di Australia. Hal ini disampaikannya sehari setelah Rahmad mengajukan surat pengunduran dirinya kepada PSSI.

"Sudah ada komunikasi untuk menimba ilmu kepelatihan di Australia," kata RD, panggilan akrab Rahmad, saat menghadiri acara di sekolah Al-Azhar BSD Serpong, Tangerang, Banten, Rabu (14/12/2011).

Meski demikian, RD masih mencari kesempatan di negara lain untuk belajar mengenai kepelatihan sepak bola. Rencana ini muncul setelah mengundurkan diri sebagai pelatih timnas.

Surat pengunduran diri yang dibawa oleh kerabat Rahmad Darmawan, Eddy Syahputra, ditujukan langsung kepada Sekjen PSSI Tri Gustoro. RD mengatakan, pengunduran diri diajukannya karena merasa gagal mempersembahkan medali emas bagi Indonesia dalam ajang SEA Games XXVI, serta karena larangan PSSI untuk mengambil pemain dari klub yang berlaga di Indonesia Super League (ISL) untuk skuat timnas.

Mengenai tawaran tiga klub yang berminat untuk meminangnya sebagai pelatih, RD mengatakan belum berpikir lebih lanjut. Kondisi persepakbolaan Indonesia saat ini menjadi pertimbangan utamanya.

"Belum dipikirkan, karena masih menunggu perkembangan sepak bola Indonesia saat ini. Hanya saja kepada pemain agar tetap semangat," ujarnya.

sumber: kompas

Ini Alasan Rahmad Darmawan Mundur


Teka-teki mengapa Rahmad Darmawan mundur sebagai pelatih timnas sepak bola U-23 terjawab sudah, Kamis (15/12/2011), dalam jumpa pers di Rumah Makan Pulau Dua, Jakarta.

Rahmad Darmawan atau akrab disebut coach RD mengatakan, ada dua alasan ia mundur sebagai pelatih timnas U-23. Alasan pertama karena tim asuhannya gagal menyumbangkan medali emas pada SEA Games 2011.

Alasan kedua karena PSSI melarang pemain yang bermain di liga selain Liga Prima Indonesia (LPI) untuk masuk dalam timnas.

"Saya tidak menyangka respons terhadap pengunduran diri saya begitu luar biasa. Padahal, sebelumnya saya kira biasa saja kalau orang mengundurkan diri dari pekerjaannya," kata Rahmad.

Tindakan Rahmad mengundurkan diri dari jabatan tergolong langka di Indonesia, bahkan juga langka terjadi di dunia olahraga Indonesia.

sumber: kompas

Pengakuan Resmi RD soal Pengunduran Diri


Untuk pertama kalinya, Rahmad Darmawan memberikan keterangan resmi kepada media terkait pengunduran dirinya dari jabatan pelatih timnas U-23 Indonesia. Rahmad pun berharap dengan pernyataan resminya ini tak akan ada lagi spekulasi yang muncul mengenai keputusannya tersebut.

RD, begitu Rahmad kerap dipanggil, menjelaskan, keputusannya ini berawal ketika timnas U-23 yang ia pimpin selesai bertanding melawan Malaysia di final SEA Games XXVI dan kalah adu penalti. Saat itu muncul dalam hati kecilnya niat untuk mundur sebagai pertanggungjawabannya karena gagal mencapai misi meraih medali emas.

"Namun, saat respons dari masyarakat yang justru luar biasa dan membuat saya sempat berubah pikiran. Tetapi, keinginan ini kembali muncul saat saya melihat Presiden memberikan penghargaan kepada atlet yang mendapatkan emas, saya sedih. Mereka yang minim publisitas bisa memberikan emas, sementara sepak bola yang begitu mendapat perhatian justru gagal," kata Rahmad kepada wartawan di Jakarta, Kamis (15/12/2011).

Sampai suatu ketika, ia kembali merasa kecewa karena ada pernyataan bahwa pemain ISL tidak boleh bermain di timnas. Hal ini pun mendorong kembali niatnya untuk mundur. RD mengaku sempat merenung beberapa saat untuk memikirkan hal ini, dan keinginan itu pun muncul lagi.

"Saya sebenarnya ingin menyelesaikan masalah ini dalam rapat terakhir pengurus dengan pelatih timnas. Namun, sampai akhir rapat tidak ada keputusan yang membuat saya bisa nyaman. Malam harinya, saya dengan bismillah, tanpa mengurangi rasa hormat saya pada siapa pun, saya sebagai manusia biasa yang ada kesalahan dan kekurangan, memutuskan untuk mengundurkan diri," tutur pria berusia 45 tahun tersebut.

"Keputusan ini murni dari lubuk hati saya yang paling dalam setelah merenung beberapa saat. Ketika pekerjaan sudah tidak sesuai dengan pikiran dan hati saya, maka menjadi sesuatu hal yang wajar jika saya ingin mengundurkan diri, tidak ada yang lain," sambungnya.

sumber: kompas

RD: Saya Ingin Merenung Dulu


Pelatih Rahmad Darmawan sudah menyiapkan rencana jangka pendek dan jangka panjang setelah memutuskan mundur dari posisi pelatih timnas U-23. Untuk jangka panjang, pria yang akrab disapa RD ini ingin menambah pengalaman dan ilmu kepelatihan, baik di suatu klub atau melanjutkan belajar kepelatihan di negara lain.

RD sudah membina komunikasi dengan pihak dari Australia untuk belajar kepelatihan lebih lanjut. Sementara itu, dia juga sempat menuturkan bahwa Pelita Jaya merupakan salah satu tim yang sangat serius untuk merekrutnya. Namun, RD mengaku ingin beristirahat terlebih dulu.

"Saya akan merenung dan berpikir terlebih dulu apa yang akan saya lakukan," kata mantan Pelatih Persija Jakarta ini kepada wartawan di Jakarta, Kamis (15/12/2011).

Sementara itu, untuk jangka pendek, RD juga sudah memiliki rencana lain. Apa itu?

"Saya akan back to barrack (kembali ke barak/markas)," katanya.

Apa pun rencananya ke depan, RD mengaku selalu siap untuk kembali ke timnas. Dia mengaku tak akan menolak jika suatu saat kembali ditawari kesempatan untuk membesut timnas.

Pria berusia 45 tahun ini juga mengatakan bahwa dirinya belum melakukan kontak dengan pihak PSSI sampai saat ini. Sementara itu, statusnya sebagai pelatih timnas U-23 masih valid hingga bulan depan.

"Sampai hari ini belum ada penggurus (PSSI yg menghubungi). Saya kirim surat, mungkin tanggapannya juga lewat surat," tuturnya.


sumber: kompas

Klub Divisi Utama Juga Ikut Desak KLB PSSI

Sebelumnya, pengprov-pengprov PSSI telah lebih dulu membentuk Forum Pengprov PSSI (FPP).

Wacana menggulirkan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI semakin menguat. Setelah sebelumnya muncul desakan dari sejumlah Pengprov PSSI yang tergabung dalam Forum Pengprov PSSI (FPP), kini klub-klub dari Divisi Utama mulai bersuara sama.

Asisten Manajer Persigo Gorontalo, Aven Hinelo mengatakan, setidaknya 23 klub Divisi Utama akan membentuk forum untuk menyatukan persepsi terkait wacana KLB. Menurutnya, jumlah ini akan bertambah seiring menipisnya kepercayaan klub-klub kepada kepemimpinan Djohar Arifin Husin di PSSI pusat.

"Bersama teman-teman yang lain, kami ingin ikut andil memberikan aspirasi dan pandangan kami terhadap kondisi sepakbola nasional dewasa ini. Kami sudah membentuk forum khusus klub-klub Divisi Utama. Ini diharapkan mampu menjadi wadah bagi teman-teman dalam menyampaikan keinginan mereka. Saya sendiri ditunjuk sebagai ketuanya," ujar Aven di Yogyakarta, Jumat 16 Desember 2011.

Aven mengatakan, dalam perkembangannya nanti, forum klub-klub Divisi Utama ini akan menyamakan persepsi dengan forum Pengprov PSSI yang terlebih dahulu dibentuk. Untuk itu, agenda pertemuan bertajuk Rapat Akbar Sepakbola Nasional yang akan digelar 18 Desember 2011 mendatang akan menjadi ajang yang tepat mengusung aspirasi mereka, termasuk keinginan mendesak adanya KLB.

"Kami jelas akan datang ke pertemuan itu. Undanganngya sudah didapat oleh klub. Itu juga kesempatan bagi kami menyampaikan aspirasi. Akan kami satukan aspirasi dan keinginan kami dengan apa yang diinginkan para pengurus Pengprov PSSI. Arahnya ke mana, ya jelas untuk perubahan wajah sepakbola. Termasuk juga desakan untuk KLB," ujar Aven.

Tak hanya klub anggota Divisi Utama, sebelumnya sejumlah pengurus Provinsi (Pengprov PSSI) juga membentuk Forum Pengprov PSSI (FPP) yang berencana menggelar rapat akbar sepakbola nasional. Tidak hanya mengundang para pemilik suara PSSI yang berjumlah 108 anggota, rapat akbar juga akan melibatkan seluruh anggota PSSI se Indonesia yang mencapai 580 perwakilan, termasuk di dalamnya anggota Divisi Utama PSSI. (umi)
• VIVAnews

Pilihan RD Setelah Mundur dari Timnas

RD tidak memungkiri jika dirinya telah dipinang oleh sejumlah klub lokal.

Rahmad Darmawan sejak Selasa, 13 Desember 2011 secara resmi mengundurkan diri sebagai Pelatih Tim Nasional Indonesia U-23. Salah satu alasan pengunduran diri yang ditulis RD adalah kegagalannya membawa Timnas U-23 meraih medali emas SEA Games XXVI.

Mantan pelatih Persija Jakarta dan Persipura Jayapura itu mengaku kecewa dengan hasil yang didapatnya Garuda Muda dalam SEA Games dan merasa tidak pantas untuk tetap menjadi pelatih Timnas. Rumor pun berkembang terkait masa depan RD usai melatih skuad Garuda Muda. Salah satunya rumor jika dirinya ditawari oleh salah satu klub elit Indonesian Super League (ISL), Pelita Jaya.

Pelatih yang akrab disapa RD ini tidak memungkiri jika dirinya telah dipinang oleh sejumlah klub kompetisi lokal. "Memang sudah ada 3 klub yang menawari saya untuk melatih. Salah satunya, Pelita Jaya. Dua klub lainnya tidak bisa saya sebut karena tidak etis, karena sudah punya pelatih," ujar Rahmad Darmawan kala berkunjung ke kantor VIVAnews, Rabu, 14 Desember 2011.

Meski demikian, RD mengaku masih mempertimbangkan tawaran tersebut. Pasalnya, mantan pelatih Persija tersebut masih ingin melanjutkan sekolah kepelatihan untuk meraih sertifikat A Pro. Sertifikat tersebut sebagai syarat untuk menduduki jabatan direktur teknik di sebuah tim.

"Saya belum memutuskan. Masih ragu apakah lanjut melatih atau sekolah lagi. Karena saya juga ingin melanjutkan kursus kepelatihan A Pro," ujarnya.

"Tapi dengan mundurnya saya (latih Timnas) mungkin bisa menjadi halangan (mengambil kursus kepelatihan APro). Karena akses kan dari PSSI. Lagi pula umur saya telah melewati umur maksimal (45 tahun) yang telah ditetapkan untuk mengambil sertifikat tersebut. Kalau ada rekomendasi dari PSSI mungkin bisa," ujarnya.
• VIVAnews

SFC Berusaha Hapus Mitos Hadapi Persija


Menghadapi Sriwijaya FC (SFC), Minggu, 18/12 di babak lanjutan ISL 2011-2012, Persija hari ini, Jumat, 16/12 bertolak ke kota Palembang, dengan menggunakan pesawat udara pukul 09.10 WIB dari Bandara International Soekarno Hatta menuju Palembang, rencananya, selama di Palembang, Persija akan menginap di Hotel Swarna Dwipa, pada tour away kali ini, Persija membawa 8 official dan 17 pemain sebagai berikut : Coach Iwan Setiawan, Sudirman, Haryono, dr. Nanang, Mansur, Oemar, Saripudin, Bung Ferry, sementara pemain yang dibawa adalah Galih Sudaryono, Andretany, Ismed Sofyan, Fabiano Beltrame, Ngurah Wahyu Nanak, Saronih, Leo Saputra, Amarzukih, Hasyim Kipuw, Delton Stevano, Gangga Mudana, Robertino Pugliara, Ramdani Lestaluhu, Johan Juansyah, Rahmat Affandi, Bambang Pamungkas dan Pedro Javier, sementara Precious tidak ikut karena terkena akumulasi kartu kuning. Pedro Javier sendiri sudah bisa diturunkan menghadapi SFC, setelah proses ITC Pedro disahkan oleh PT.LI sebagai penyelenggara Kompetisi ISL.

Dari kubu SFC sendiri, coach Kas Hartadi, sangat ingin memecahkan mitos bagi SFC yang tidak pernah menang di 3 musim terakhir saat bertemu Persija di kandangnya, di stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) Palembang, Kas Hartadi menambahkan, SFC akan menyiapkan taktik khusus untuk mengantisipasi kecepatan dan agresivitas para pemain Persija yang diisi oleh kombinasi pemain senior dan para pemain muda Persija, sementara di lini depan juga terus mengasah ketajaman striker-striker mereka untuk mengantisipasi kuatnya lini pertahanan Persija yang hingga saat ini belum pernah kebobolan di 3 pertandingan Persija musim ini. “Menghadapi Persija, kami harus bermain cepat dan menjaga konsistensi.” Timpal Kas Hartadi yang juga akan mewaspadai striker Persija, Bambang Pamungkas. Pertandingan ini sendiri nantinya akan disiarkan secara langsung oleh televisi pada hari Minggu, 18 Desember 2011 pukul. 18.30 WIB.

Rekor pertemuan Sriwijaya FC vs Persija di 3 Musim Terakhir :
29/05/11 LSI Sriwijaya FC 3-3 Persija
03/11/10 LSI Persija 0-0 Sriwijaya FC
07/05/10 PI Sriwijaya FC 0-0 Persija
19/02/10 LSI Persija 1-0 Sriwijaya FC
12/01/10 LSI Sriwijaya FC 1-1 Persija
10/05/09 LSI Persija 3-4 Sriwijaya FC
10/08/08 LSI Sriwijaya FC 1-2 Persija

sumber: www.jakmania.org

FPP Siap Gelar Rapat Akbar Sepakbola Nasional

Forum Pengprov PSSI (FPP) siap menggelar Rapat Akbar Sepakbola Nasional di Jakarta untuk menyelamatkan PSSI dari cengkeraman kelompok tertentu dan membawa PSSI ke arah lebih baik dan tunduk kepada Statuta FIFA.

"Kami dari FPP siap menggelar Rapat Akbar Sepakbola Nasional pada 18 Desember mendatang. Sebanyak 29 Pengprov akan ke Jakarta untuk menyatakan keprihatinan atas kondisi PSSI saat ini," ujar Ketua FPP Dwi Irianto.

Dwi mengungkapkan, Rapat Akbar Sepak Bola Nasional tersebut dipersiapkan oleh sebuah tim kecil yang beranggotakan sembilan Pengprov PSSI, lima lainnya adalah ketua-ketua Pengprov DKI Jakarta, Sumbar, Sultra, Jabar dan Kalsel.

"FPP dimulai dari Surabaya atas dasar keprihatinan bersama dengan kondisi sepakbola di Tanah Air. Nantinya 29 Pengprov akan ke PSSI untuk menyampaikan keprihatinan dan bilamana perlu kami akan menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) dengan mengundang lebih dari 580 anggota PSSI," ujar Dwi Irianto.

Dikatakannya, sejak dua minggu lalu pihaknya sudah berupaya menemui Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin untuk mengingatkan agar kembali ke jalan yang benar setelah banyak mengeluarkan keputusan yang melanggar Statuta dan menyalahi hasil Kongres di Bali pada Januari 2010 lalu.

"Tetapi tampaknya Ketua Umum PSSI tidak mau menerima kami seperti yang terjadi pada Senin dan Selasa lalu. Insya Allah dalam Rapat Akbar nanti setidaknya 496 anggota PSSI akan hadir dari seluruh Indonesia," ujarnya.

sumber: bola.net

50 Laga Divisi Utama Bakal Disiarkan ANTV


Setelah sukses menayangkan langsung pertandingan Indonesian Super League (ISL) sejak 1 Desember lalu, ANTV juga akan menyiarkan secara langsung 50 laga Divisi Utama 2011-2012, yang dikelola PT Liga Indonesia.

Sebagai tayangan perdana akan ditampilkan partai pembuka antara tuan rumah PSIM Yogyakarta melawan Persita Tangerang, di Stadion Mandala Krida Yogyakarta, Kamis (15/12)mulai pukul 18.30 WIB.

"Kalau pertandingan ISL kami tayangkan sedikitnya 200 pertandingan, maka partai Divisi Utama akan kami tayangan sekurangnya 50 pertandingan," kata Dudi Hendrakusuma, Presiden Direktur ANTV, dalam konferensi persnya.

Dengan ditayangkannya Divisi Utama secara langsung, menjadi bukti bahwa ANTV sangat peduli terhadap perkembangan sepak bola di tanah air.

"Kami tetap konsisten, bahwa kami selalu menjadi bagian dalam perkembangan sepak bola nasional. Kami tidak hanya menayangkan kompetisi kelas satu saja seperti ISL tapi juga kompetisi di bawahnya seperti Divisi Utama," tambah Dudi.

ANTV yakin bahwa Divisi Utama juga menampilkan partai partai menarik karena melibatkan kesebelasan yang punya latar belakang kuat dengan sejarah sepakbola nasional, seperti PSIM Yogyakarta, Persebaya Surabaya, Persis Solo, Persitara Jakarta, Persita Tangerang.

"Niat kami menayangkan Divisi Utama bukan semata karena kebutuhan program atau demi rating, tapi juga demi meningkatnya kualitas sepakbola Indonesia," kata Azkarmin Zaini Direktur News dan Sport ANTV.

"Kami yakin dengan adanya liputan televisi, semua pemain akan terpacu untuk tampil lebih baik, begitu juga dengan wasit," tambah Azkarmin.

sumber: bola.net

Klub-Klub ISL Dijadwalkan Bertemu Sikapi Sanksi PSSI

Direktur Utama PT Liga Indonesia (LI) Syahril M Taher menyebutkan bahwa para pengurus klub-klub ISL akan segera bertemu di Jakarta, pada 16-18 Desember 2011.

"Kami akan segera bertemu untuk membahas banyak hal, mulai dari sanksi-sanksi yang dijatuhkan kepada klub, juga kepada kami, hingga mau apa dan bagaimana ke depannya PSSI," kata Syahril di Balikpapan Selatan, Rabu (14/12).

Syahril adalah Ketua Umum Persiba Balikpapan. Persiba dijadwalkan bertanding lawan Persela Lamongan di Stadion Persiba dalam kompetisi ISL.

Berkenaan dengan sanksi yang dijatuhkan PSSI kepada klub-klub peserta ISL dan kepada dirinya selaku Direktur Utama PT LI dan Komisaris Utama PT LI H Harbiansyah Hanafiah, Syahril juga menyebut pengurus PSSI sekarang sebagai paranoid dan perlu diperiksa dokter jiwa.

"Mereka yang menjatuhkan sanksi itu yang tidak sehat. PSSI jadi paranoid. Itu perlu diperiksakan ke RS jiwa, perlu dicek ke psikiater. Kalau perlu saya sendiri yang kirim dokter jiwa ke sana," kata Syahril.

Syahril M Taher dan H Harbiansyah Hanafiah dihukum Komdis PSSI berupa larangan beraktivitas di lingkungan PSSI selama tiga tahun dan masing-masing didenda Rp150 juta. Baik Syahril maupun H Harbiansyah yang juga Presiden Direktur PT Persisam Putra Samarinda dianggap melanggar Kode Disiplin Pasal 57 ayat 1 dan 4.

Menurut Wakil Ketua Komdis Catur Agus Saptono, Harbiansyah terbukti bertingkah laku buruk dengan mengaku sebagai komisaris utama PT Liga Indonesia, dan menghasut klub profesional untuk tidak mengikuti IPL (Indonesia Premier League).

Syahril disebutkan berlaku buruk dengan mengaku sebagai direktur utama PT Liga Indonesia. Dirinya juga menegaskan bahwa ia terpilihnya dia sebagai Direktur Utama PT Liga Indonesia melalui proses yang mengacu kepada Kongres PSSI di Bali lampau. Kongres adalah forum pengambil keputusan tertinggi di PSSI. Selain itu pengukuhan dirinya sebagai direktur utama PT Liga Indonesia juga diinginkan mayoritas klub sebagai pemilik sah suara di PSSI.

"PT Liga Indonesia itu keinginan klub dan saya tidak serta merta jadi direktur di situ," tegasnya.

Syahril juga menjelaskan bila memang pengurus PSSI saat ini berada di jalan yang benar, pasti klub akan bergabung di kompetisi Liga Prima Indonesia yang dikelola PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS).

"Tapi itu manual (peraturan resmi) saja tidak ada, jadwal berantakan. Bagaimana bisa main bola dengan nyaman," katanya.

H Harbiansyah Hanafiah yang dihubungi terpisah di Samarinda menegaskan dirinya tidak perlu menanggapi keputusan-keputusan yang dikeluarkan pengurus PSSI saat ini.

Ia hanya mempertanyakan pemahaman pengurus PSSI dalam berorganisasi tentang sanksi yang dijatuhkan kepada dirinya.

"Itu Saleh Mukadar, disanksi sama Kongres 3 tahun, bukan sanksi Komdis PSSI, kok masih dipakai PSSI. Yang mana yang benar? Tinggi mana keputusan kongres dan komdis? Jadi keputusan sanksi Komdis yang ada saat ini adalah dihasilkan orang-orang yang tidak paham berorganisasi,? kata Harbiansyah.

Saleh Ismail Mukadar kini malah menjadi Deputi Sekretaris Jenderal PSSI. Pada kesempatan ini Harbiansyah juga membantah pernyataan Wakil Ketua Komdis PSSI Catur Agus Saptono yang menyebutkan dirinya menghasut klub-klub profesional untuk tidak mengikuti Indonesian Premier League (IPL).

"Saya tidak pernah menghasut. Mereka yang ikut saya. Waktu saya mundur dari Ketua Badan Liga Indonesia (BLI), saya pikir cuma saya saja yang mundur karena protes penambahan 6 klub tanpa memandang peraturan. Ternyata klub-klub yang tidak setuju juga mundur dan kita berkompetisi di ISL seperti sekarang," tuturnya.

Karena itu Harbiansyah mengajak seluruh masyarakat sepakbola Indonesia menyatukan barisan untuk menjatuhkan pengurus PSSI saat ini.

"Mereka jadi pengurus sepak bola bukan untuk memajukan sepak bola," tegasnya.

sumber: bola.net

IFW Minta PSSI Kembali Ikuti Statuta

Indonesian Football Watch (IFW), mengkritisi kinerja PSSI di bawah pimpinan Ketua Umum Djohar Arifin. IFW yang digawangi mantan anggota Komite Normalisasi (KN), Sumaryoto, mengingatkan agar PSSI harus segera kembali ke aturan yang ada alias berpegangan kepada statuta.

“Banyak kebijakan yang salah, namun tetap saja ditempuh oleh PSSI. Misalnya saja, adalah melegalkan Indonesian Premier League (IPL) dan justru mengharamkan Indonesian Super League (ISL),” terangnya kepada Bola.net, usai diskusi sepak bola nasional di Jakarta, Rabu (14/12).

Sumaryoto juga mengaku prihatin atas kondisi persepakbolaan Indonesia yang kini terjadi. Dilanjutkannya, banyak konflik yang belum terselesaikan, namun terus semakin berkembang.

“Di bawah pimpin Djohar Arifin bukannya lebih baik, namun justru lebih ruwet. Tidak salah jika saya memberikan penilaian bahwa Djohar Arifin sudah gagal,” tegasnya.

Karena itu, Sumayoto mengingatkan jika PSSI harus kembali pada statuta yang ada. Lebih jauh dikatakannya, Djohar juga dinilai tidak mampu menjalankan perannya dengan baik sebagai pemimpin.

Sumaryoto mencontohkan, ketika PSSI masih dipegang oleh Komite Normalisasi (KN), sudah ada MoU (memorandum of understanding) antara KN, pihak LPI, dengan FIFA. Ada empat butir kesepakatan dalam MoU tersebut. Salah satunya adalah menyebut IPL harus tetap di luar kompetisi PSSI.

"Lantas, kenapa sekarang IPL menjadi sebuah kompetisi? Terlebih, banyak kepentingan yang saling tarik-menarik dan sampai sekarang belum beres,” ujar Sumaryoto.

sumber: bola.net

Pengprov PSSI DKI: Djohar Harus Mundur

Ketua Pengprov PSSI DKI Jakarta Hardi Hasan SE menyebut bahwa kepemimpinan Djohar Arifin sudah tak dapat dilanjutkan lagi, karena telah banyak menyalahi aturan.

"Selama empat bulan memimpin PSSI, banyak keputusan Ketua Umum PSSI yang tidak sesuai dengan Statuta FIFA. Dia lebih banyak melindungi kelompok tertentu. Dia sudah tidak bisa dipertahankan lagi karena sudah menciderai amanat kongres PSSI," ujar Hardi.

Hardi menuturkan, Djohar sudah berulangkali diperingatkan oleh sejumlah pihak, akan tetapi banyak mengeluarkan keputusan atau melakukan hal-hal yang bertentangan dengan statuta sehingga persoalan di persepakbolaan nasional justru semakin pelik.

Hardi mengakui, saat Kelompok 78 beramai-ramai menuntut dilakukannya reformasi di tubuh PSSI, ia juga berada dalam kelompok tersebut. Dan dirinya pun mendukung nama Djohar setelah muncul sebagai figur "penengah" dalam pertarungan perebutan posisi Ketum PSSI.

"Tetapi hari ini saya katakan, Djohar Arifin tidak amanah. Contohnya, dulu kami sudah ingatkan agar klub Liga Primer Indonesia jangan sampai disatukan dengan ISL. Tetapi yang benar dikatakan salah dan yang salah dikatakan benar. Ini sangat fatal. Salah satu contohnya adalah kasus Persija. Kok setelah dia memimpin malah Jakarta FC yang tadinya merupakan klub Liga Primer yang diakui,".

"Kalau sudah tidak amanah, ketua umum PSSI harus segera sadar untuk mengundurkan diri. Yang dia pikirkan hanyalah menyelamatkan kepentingan kelompok tertentu. Karena itu Djohar Arifin harus mundur," tegasnya.

Hardi juga mengindikasikan bukan sebuah mimpi jika Kongres Luar Biasa (KLB) harus digelar oleh anggota PSSI guna mencari figur baru pemimpin PSSI.

"Tidak susah kok menggelar KLB. KLB adalah hak untuk menyatakan pendapat. KLB adalah sarana untuk menilai mana yang salah dan mana yang benar demi menegakkan kebaikan ke depannya. KLB juga bukan makar atau fitnah," tandas Hardi.

sumber: bola.net

Selasa, 13 Desember 2011

RD: Dua Pekan Ini Saya Terus Merenung...

Surat pengunduran diri RD diantar oleh rekannya, Eddy Syahputra, siang tadi.

Keputusan Rahmad Darmawan meninggalkan timnas U-23 sudah bulat. Siang tadi, Selasa, 13 Desember 2011, mantan pelatih Persipura, Sriwijaya FC, dan Persija itu secara resmi melayangkan surat pengunduran diri kepada PSSI.

Apa alasan RD meninggalkan Garuda Muda? "Dua pekan ini saya terus merenung. Saya merasa gagal memenuhi keinginan masyarakat yang ingin kami menang di SEA Games 2011. Untuk itu saya mengundurkan diri," kata RD saat dihubungi wartawan.

Surat pengunduran diri RD diantar oleh rekannya, Eddy Syahputra, siang tadi. Menurut Edy, surat tersebut telah diterima oleh PSSI melalui Direktur Alih Status PSSI, Arya Khalief, yang akan diteruskan kepada Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin.

Lantas apa rencana RD selanjutnya?

Menurut RD, dia akan melanjutkan rencana yang sempat tertunda, yakni melanjutkan sekolah kepelatihan. Namun, beberapa klub besar diakuinya sudah meminang dia untuk menjadi pelatih.

"Pelita adalah satu dari tiga klub yang menghubungi saya untuk melatih," kata Rahmad. "Tapi, saya juga ada rencana untuk mengambil sekolah kepelatihan lagi. Jadi, lihat saja nanti bagaimana ke depannya." (kd)
• VIVAnews

Tiba di Jakarta, Persija bersiap digenjot latihan


Setelah sukses merebut poin 3 saat menjalani partai awaynya melawan Persiram Raja Ampat di Lamongan, Persija bersiap menghadapi partai selanjutnya melawan Sriwijaya FC, Minggu 18 Desember 2011, di Stadion Jakabaring, Palembang.

Senin 12/12 sore Persija telah tiba di Jakarta, biasanya sepulang dari tur pemain diistirahatkan sehari, tapi kali ini pemain tidak mendapatkan libur, karena jadwal pertandingan selanjutnya sudah menunggu. Selasa 13/12 Persija menggelar latihan sore hari pukul 15.00 sampai selesai di Gor Ciracas, Jakarta Timur.

Saat Crew Jak Online menghubungi via telepone, Coach Iwan mengatakan, kondisi team menjelang laga melawan Sriwijaya FC, Precious dipastikan absen karena akumulasi kartu, posisi Precious sendiri, kami masih mempunyai Nanak atau Syahroni yang akan kami liat kondisi terakhir siapa yang akan ditandemkan dengan Fabiano.

Selain itu kondisi Bambang Pamungkas yang masih belum 100% fit masih akan terus dipantau perkembangannya. Makanya dipertandingan terakhir melawan Persiram ketika sudah leading cukup jauh dengan Persiram Bepe saya tarik keluar untuk menjaga kondisinya.

Terakhir, kondisi Oktavianus yang masih akan ditunggu pada saat dia latihan apakah kondisinya siap untuk diturunkan pada saat melawan SFC

"Hasil kemenangan melawan melawan Persiram sangat kami syukuri, dan ini bisa menjadi bekal saat menghadapi Sriwijaya FC di laga selanjutnya, dan semoga mendapatkan hasil yang lebih baik lagi, "pungkas Coach Iwan Setiawan. (Zani-JO)

sumber: www.jakmania.org

Tengahi Konflik di PSSI, Pemain Tak Takut Sanksi

Konflik jilid II yang terjadi di otoritas sepakbola tanah air, Persatuan Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI), sepertinya sulit dicarikan jalan tengahnya. Pasalnya, hingga Senin (12/12), dua stakeholder keolahragaan nasional, yakni KONI Pusat dan Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga belum bersedia menceburkan diri untuk menengahi dualisme kompetisi di tubuh PSSI.

Selain itu, para pemain juga tidak menghiraukan lagi ancaman PSSI atas keikutsertaan mereka dalam kompetisi tandingan PSSI. Salah satu pisak yang bisa berperan dalam konflik tersebut adalah ketua KONI Tono Suratman, sebagai induk olahraga nasional. Namun, tamnpaknya KONI masih berfikir panjang untuk masuk dalam konflik tersebut.

Konflik tersebut tak urung membuat Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Tono Suratman bersuara. Tono yang baru memegang tampuk pimpinan KONI per 2 Desember 2011, belum melakukan aksi. ”Saya baru sepuluh hari memegang kendali KONI. Belum sempat memanggil pihak-pihak yang bertikai,” tuturnya saat dihubungi, kemarin (12/12).

Bagi dia, dualisme kompetisi di tubuh PSSI itu memang tidak menyehatkan. Semuanya dinilai bakal sangat merugikan perkembangan sepakbola nasional, utamanya pemain-pemain yang terlibat di dalam dua kompetisi PSSI, Indonesia Super League (ISL) dan Indonesia Primer League (IPL). ISL adalah kompetisi yang diakui secara resmi oleh PSSI ketika dipimpin oleh Nurdin Halid.

Sementara IPL adalah kompetisi tandingan yang dilarang oleh PSSI. Sekarang, kondisinya terbalik. Justru ISL yang dilarang oleh PSSI di bawah kepemimpinan Djohar Arifin dan IPL adalah kompetisi resmi yang diakui.

”Saya masih harus mempelajari persoalan mendasarnya. Yang saya tahu baru sekadar gambaran kasar, kalau di sepakbola Indonesia itu ada dualisme kompetisi. Semua akan saya telaah dulu satu per satu,” tambahnya.

Nah, untuk memediasi ini, pensiunan jenderal bintang dua itu mengaku siap memanggil Ketum PSSI, Djohar Arifin. Bahkan, surat pemanggilannya, akan segera dikirim ke Sekretariat PSSI di kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

”Saya sekarang sedang membuka Kejurnas Anggar di Samarinda. Sepulang dari sini (Samarinda-red), saya pasti akan panggil Pak Djohar (Arifin-red). Tunggu dua atau tiga hari lah,” ungkapnya.

Terpisah, Menpora Andi Alifian Mallarangeng juga terlihat tidak bisa berbuat banyak. Pasalnya, ada Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) yang terus menyorot kekisruhan ini. Bila ada mediasi yang dilakukan pemerintah, Andi mengkhawatirkan ini akan diartikan sebagai sebuah intervensi.

Ujung-ujungnya, akan ada penjatuhan sanksi berat untuk sepakbola Indonesia. Apalagi, usia kepengurusan PSSI di bawah kendali Djohar Arifin baru menapaki 3 bulan. ”FIFA tidak ingin pemerintah ikut campur. Jadinya ya, kami serahkan persoalan ini untuk diselesaikan secara internal oleh PSSI sendiri. Lagian kan pengurusnya baru dilantik tiga bulan. Mari kita sama-sama tunggu saja dulu,” tutur Andi.

Salah satu korban dualisme kompetisi di tanah air adalah pemain sepakbola. Sebab, berdalih aturan dari induk olahraga sepakbola Asia (AFC) dan induk olahraga sepakbola dunia (FIFA), pemain yang mengikuti kompetisi di luar PSSI atau IPL dilarang memperkuat timnas Indonesia.

Menurut Djohar, aturan FIFA melarang timnas sebuah kesebelasan diperkuat oleh pemain tanpa klub atau bermain di klub di luar resmi otoritas sepakbola negara bersangkutan. ”Jadi pemain yang memperkuat klub di luar liga resmi PSSI otomatis dilarang oleh FIFA,” kata Djohar.

Dditegaskannya bahwa pemain yang bermain di luar kompetisi PSSI tak dapat berkostum timnas. Sedangkan, bagi para pemain yang sudah tergabung di timnas harus menanggalkan kostumnya. Menurutnya, hal itu sudah sesuai dengan aturan atau statuta FIFA pasal 79 ayat 2.

Ironisnya, sebagian besar pemain timnas saat ini adalah pemain yang memperkuat klub-klub ISL. Sebut saja Bambang Pamungkas, Boas Salosa, Zulkifli Syukur, Christian Gonzales dan lainnya.

Lantas, bagaimana reaksi pemain timnas atas ancaman tersebut? Hasim Kipuw, Ramdani Lestaluhu, dan Andritany Ardhiyasa sepertinya sudah menyadari risiko ketika memilih berlabuh di Persija Jakarta versi Indonesia Super League (ISL).

Buktinya, mereka mengaku tidak masalah jika namanya harus dicoret dari skuad timnas U-23. Hasim Kipuw dkk bukan tidak tahu mengenai ancaman tersebut. Tapi mengapa, mereka masih memilih berlabuh di Persija yang tak diakui PSSI? "Saya yakin, semua pemain tahu tentang aturan itu. Tapi, saya punya prinsip bahwa Persija yang sah atau asli, ya Persija yang saya bela saat ini," kata Hasim kepada INDOPOS (JPNN Group).

"Semua juga tahu, mana Persija yang asli dan tidak. Sayang, PSSI memaksakan kehendak, tidak mengakui Persija yang asli (ISL)," tambah pemain asal Ambon itu. Oleh karenanya, Hasim mengaku tidak khawatir kalau pun namanya harus tercoret dari skuad timnas U-23. Sebab, apa yang dilakukan diyakini sudah benar.

"Saya sudah menyadari risikonya. Kalau pun karir saya di timnas terhenti, tidak masalah. Saya meyakini kebenaran," tuturnya.

Hal senada dikatakan Ramdani Lestaluhu dan Andritany. Penggawa Macan Kemayoran yang juga penggawa timnas U-23 di SEA Games itu mengaku, tidak masalah jika namanya harus dicoret dari timnas.

"Harus diakui, Persija lah yang membesarkan nama saya. Jadi, demi Persija saya harus tercoret dari timnas, tidak masalah," aku Ramdani Lestaluhu.

Ramdani mengaku, sebelum namanya melambung bersama timnas U-23, dia sudah tercatat di skuad Persija yang saat ini diketui Ferry Paulus. Dia meniti karir dari di Persija mulai dari Persija U-21. "Saya tidak mungkin meninggalkan Persija yang asli. Karena Persija yang membesarkan nama saya," ujarnya.

Demikian juga dengan Andritany. Dia mengawali karir profesionalnya mulai dari Persija U-21. Talenta yang dimilikinya, terasah di skuad tim Macan Kemayoran. Oleh karena itu, jika dipaksa memilih, Andritany akan memilih bertahan di Persija ISL dan rela menanggalkan kostum timnas.

"Sama dengan Hasim dan Ramdani. Saya dibesarkan oleh Persija. Kalau pun saya memilih Persija, menurut saya itu wajar. Apalagi, Persija yang asli," pungkas Andritany.

RD: Pemain Tak Pantas Kena Imbas


Pelatih Timnas U-23 Rahmad Darmawan menegaskan para pemain sepak bola tak selayaknya menerima imbas atau dampak dari kekisruhan yang tengah terjadi dalam persepakbolaan nasional saat ini dalam kaitannya dengan materi tim nasional.

"Mereka (pemain) tidak sepantasnya menerima imbas tak bisa memperkuat tim nasional Indonesia hanya karena bermain dalam kompetisi Indonesia Super League. Ini saya kemukakan tadi dalam rapat dengan pengurus PSSI," ujar Rahmad Darmawan ketika dikonfirmasi, Senin.

Hal itu dikemukakan Rahmad Darmawan terkait dengan isu pengunduran dirinya sebagai pelatih Timnas Indonesia dan Rahmad diminta untuk membahasnya dengan pengurus PSSI.

Semula, pertemuan antara Rahmad dengan para pengurus PSSI tersebut akan dilaksanakan di kantor Sekretariat PSSI di kawasan Stadion Utama Senayan Jakarta, namun kemudian dipindahkan ke Mess Senopati yang juga merupakan Wisma Jenggala.

Sementara kantor PSSI di SUGBK, hampir sepanjang hari dalam keadaan tertutup mengantisipasi aksi demo yang dilancarkan pendukung Persipura Jayapura.

Rahmad mengungkapkan, sepanjang dirinya masih dipercayai sebagai pelatih Timnas, ia memiliki kebebasan untuk memilih pemain berkualitas tanpa memandang dalam kompetisi apa pemain tersebut bermain.

"Kami memang sedikit berdebat mengenai hal itu. Apakah pantas kalau ada permasalahan di tubuh PSSI lantas pemain juga dipersalahkan? Padahal mereka tidak tahu apa-apa dengan persoalan di PSSI. Ini saya pertanyakan ke PSSI dan saya masih menunggu jawabannya," tuturnya.

Sebagaimana diketahui, sejumlah event internasional dalam kurun tahun 2012 akan dihadapi oleh Indonesia seperti di antaranya pertandingan Pra Olimpiade, Piala Asia dan Piala AFF 2012.

Dalam keikutsertaan Indonesia (PSSI) di kancah event internasional, Timnas seringkali bermaterikan pemain kombinasi antara senior dan junior, yang notabene selama ini mayoritas bermain di klub di bawah kompetisi Liga Super Indonesia (ISL).

Namun karena ISL musim 2011-2012 tetap dikelola oleh 18 klub anggota ISL di bawah naungan PT Liga Indonesia, PSSI kemudian menganggapnya sebagai kompetisi yang tidak sah karena PSSI sendiri kemudian menggelar kompetisi di bawah bendera PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) dengan kompetisi bernama Indonesian Premier League (IPL).

Sejalan dengan dualisme yang tengah melanda kepengurusan PSSI mengenai kompetisi tersebut, Rahmad Darmawan pun masih menunggu sikap PSSI lebih lanjut tentang keberadaannya (eksistensi) sebagai pelatih Timnas.

"Kalau Anda tanyakan apakah saya akan mundur atau tidak, kita harus menunggu dulu PSSI apakah kebijakannya itu suatu keputusan final atau bukan. Kalau memang benar demikian, nanti akan dapatkan sendiri jawabannya," ujar Rahmad Darmawan.

Mantan pelatih Persipura, Sriwijaya FC dan Persija Jakarta itu menambahkan, sebagai seorang pelatih maka ia merasa berhak untuk mendapatkan kebebasan memilih materi pemain sesuai dengan keinginannya dalam meracik tim.

sumber: bola.net

Jadwal Undian Piala AFF Dirilis


Undian pembagian grup Piala AFF 2012 dijadwalkan berlangsung 11 Juli mendatang di Malaysia. Undian tersebut bakal menentukan delapan negara peserta Piala AFF. Turnamen paling bergengsi di Asia Tenggara tersebut akan digelar di Malaysia dan Thailand, 24 November hingga 22 Desember.

Berdasarkan hasil Piala AFF 2010, enam tim langsung menuju fase putaran final tahun depan, yaitu Malaysia, Indonesia, Singapura, Filipina, Thailand, dan Vietnam. Sedangkan dua slot kosong akan diperebutkan dalam fase kualifikasi Piala AFF yang rencananya berlangsung di Myanmar, 5-13 Oktober.

Sedangkan sebagai sponsor penyelenggara, Suzuki masih tetap setia. Otomatis, edisi tahun depan adalah ketiga kalinya bagi Suzuki menjadi sponsor Piala AFF. AFF sebagai penyelenggara turnamen juga kembali mengikat World Sport Group (WSG) selaku pemasaran eksklusif.

Sebagai catatan, sukses penyelenggaraan terbesar diraih saat Piala Suzuki AFF 2010 di Jakarta dan Vietnam. Tercatat, 192 juta pemirsa menyaksikan Piala AFF 2010 dari layar kaca. Sedangkan penonton yang menyaksikan langsung di stadion, menembus angka 800 ribu.

Daftar Tuan Rumah Bersama Piala AFF:

-2012 (Malaysia/Thailand)
-2010 (Indonesia/Vietnam)
-2008 (Thailand/Indonesia)
-2007 (Singapura/Thailand)

sumber: bola.net

ISL Review: 6 Gol Persija Benamkan Persiram


Persiram Raja Ampat menjamu Persija Jakarta dalam lanjutan Indonesia Super League (ISL) di Stadion Surajaya, Lamongan, Minggu (11/12) malam. Kubu Persiram benar-benar dibuat tak berkutik. Persija melesakkan 6 gol tanpa balas ke gawang mereka.

Persija mengancam gawang Persiram pada menit ke 7. Daniel Saluhu berhasil melakukan aksi gemilang dengan menerobos pertahanan Persiram. Ia berhasil mengecoh pertahanan Persiram dan tinggal berhadapan dengan kiper Persiram. Bola hasil tendangan kerasnya berhasil ditepis kiper Persiram, Herman Batak.

Kiper Persiram, Herman Batak membuat kesalahan fatal pada menit 18. Ia gagal mengantisipasi umpan lambung dari pemain Persija. Bola terlepas dari tangannya hingga akhirnya pemain Persija, Robertino berhasil memanfaatkan bola tersebut. Gol pertama Persija tercipta. Kedudukan 0-1 untuk keunggulan Persija.

Persija kian menambah keunggulannya pada menit 21. Bambang Pamungkas berhasil menerima umpan lambung dari Rahmat Afandi yang berlari dari sektor kiri Persija. Kiper Herman Batak tak berhasil menangkap umpan tersebut. Bambang Pamungkas dengan mudah memasukkan bola tersebut ke gawang Persiram. Persija memimpin dua gol tanpa balas.

Persija membuat kubu Persiram kian tertunduk. Kerjasama antara Johan Juansyah dan Robertino berhasil menambah pundi-pundi gol bagi Persija pada menit 24. Robertino berhasil mengecoh pertahanan Persiram hingga ia mengirimkan umpan terobosan kepada Johan Juansyah. Umpan tersebut berhasil dimaksimalkannya hingga tercipta gol ketiga bagi Persija. Kedudukan menjadi 0-3 untuk keunggulan Persija.

Pemain Persija, Rahmat Afandi menyia-nyiakan peluang emas untuk mencetak gol keempat bagi timnya. Ia berhasil mendapatkan umpan terobosan pada menit 38. Pertahanan Persiram tak menyadari umpan tersebut sehingga Rahmat Afandi tinggal berhadapan dengan kiper Herman Batak. Sayangnya ia membuang peluang tersebut setelah tendangannya melenceng jauh dari gawang Persiram.

Johan Juansyah bermain gemilang pada permainan ini. Ia berhasil mengecoh pertahanan Persiram hingga berhasil memberikan umpan matang ke depan gawang Persiram pada menit 56. Pemain Persija, Ramdani tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Ia berhasil menanduknya ke gawang Persiram tanpa mampu dihalau kiper Herman Batak. Persija memimpin 4 gol tanpa balas.

Persija kian menunjukkan ketangguhannya. Gol kelima Persija tercipta lewat tendangan bebas pada menit 62. Pemain Persija, Ismed Sofyan berhasil memaksimalkannya. Kedudukan menjadi 0-5 untuk Persija.

Persiram benar-benar dibuat tak berdaya oleh Persija. Rahmat Afandi berhasil mencetak gol keenam bagi Persija pada menit 82. Ia berhasil melepaskan tendangan dari sudut sempit meski terus dikawal oleh Frans Freno. Bola meluncur deras ke sudut kanan gawang tanpa mampu dihadang kiper Herman Batak.

Persija terus menekan pertahanan Persiram. Tim lawan terus bertahan. Kedudukan tetap 0-6 bagi keunggulan Persija hingga peluit akhir pertandingan dibunyikan.

Susunan pemain
Susunan pemain

Persiram Raja Ampat: Herman Batak (gk), Didi G. Paroy, Sa Anun Al Qadry, Kubay Quaiyan, Frans Freno Sauyai, Pello Benson, Tomoyuki Sakai, Yan D. Ruatakurey, Nasution Karubaba, Marthen Tao, Jean Boumsong.

Persija Jakarta: Andritany Ardhiyasa, Leo Saputra, Fabiano Beltrame, Precious Emuejeraye, Ismed Sofyan, Robertino Pugliara, Hasyim Kipuw, Johan Juansyah, Bambang Pamungkas, Rizki Ramdani Lestaluhu, Rahmat Affandi.

sumber; bola.net

ISL Preview: Persiram vs Persija


Persija Jakarta akan melakoni laga berat saat tandang perdana meladeni Persiram Raja Ampat di Stadion Surajaya, Lamongan, Minggu (11/12) Pukul 18.30 WIB (siaran langsung ANTV).

Maklum, performa Bambang Pamungkas dan kawan-kawan belum menggembirakan setelah melewati dua pertandingan di Indonesia Super League (ISL) musim ini.

Dari dua laga awal, tim berjuluk Macan Kemayoran tersebut hanya mampu meraih empat poin berkat satu kemenangan dan satu imbang. Ini belum ditambah seretnya aliran gol yang disumbang barisan penyerang yang sejauh ini baru mencetek satu gol.

Perubahan pun coba dijajaki pelatih Iwan Setiawan untuk menambah daya gedor anak asuhnya di depan gawang lawan. Hasyim Kipuw yang biasa tandem bersama Johan Juansyah atau Amarzukih di dua laga sebelumnya, kemungkinan akan berduet dengan Robertino Pugliara di laga ini.

Kipuw akan lebih berfungi sebagai gelandang bertahan guna menjaga keseimbangan. Sementara Robertino, tidak hanya sedikit bertahan, tapi juga akan diberikan keleluasaan bermain. Hal inilah yang diharapkan akan memaksimalkan peran Robertino di lini tengah. Sementara di depan, Bambang Pamungkas akan ditarik ke belakang dan memberikan ruang di lini depan untuk striker anyar Rachmat Affandi.

"Kami tetap tenang walau sejauh ini masih belum memuaskan dalam mengonversi peluang mencetak gol. Akan ada beberapa perubahan posisi, namun skema permainannya tidak akan berubah banyak," kata Iwan Setiawan kepada Bola.net.

"Meski laga dipastikan tidak mudah, namun kami tetap akan berusaha melaluinya dengan sekuat tenaga," sambungnya.

Selain itu, Iwan juga terus menunggu kabar mengenai kepastian bisa atau tidaknya penyerang anyar Pedro Javier Velazquez bermain lawan tim berjuluk Tim Dewa Laut. Kabar terakhir menyebutkan, International Transfer Certificate (ITC) pemain yang pernah memperkuat Persibom Bolaang Mongondow tersebut sudah hampir beres. Pedro sendiri tetap dibawa ke Lamongan sebagi antisipasi jika ternyata ITC-nya beres disaat-saat akhir.

Perkiraan Pemain Kedua Tim:

Persiram (4-4-2)
Pelatih:Bambang Nurdiansyah
Pemain: Herman; Frans, Qubay, Sa Anun, Didi Paroy; Nehemia, Benson, Tomoyuki, Nasution; Boumsong, Elthon

Cadangan: Ari Kurniawan, Hendambo, Gideon, Yance, Youwei, Yando, Marthen Tao

Persija (4-2-3-1)
Pelatih: Iwan Setiawan
Pemain: Galih; Ismed, Fabiano, Precious, Leo; Kipuw, Robertino; Ramdhani, Bambang, Johan; Rachmat

Cadangan:Andritany, Fahreza Agamal, Ngurah Wahyu, Amarzukih, Gangga Mudana, Alan Martha, Ahmad Ikhwan.

sumber: bola.net

Rachmat Affandi, "Selalu Mengutamakan Kepentingan Tim"



Persija Jakarta memiliki alternatif penyerang pada diri Rachmat Affandi. Pemain asli Jakarta tersebut jadi satu-satu pencetak gol tim berjuluk Macan Kemayoran sejauh ini. Kini, dirinya membidik gawang Persiram Raja Ampat saat Persija dijamu di Stadion Surajaya, Lamongan, Minggu (11/12) Pukul 18.30 WIB (siaran langsung ANTV).

Pemain yang akrab disapa Fandi tersebut mencetak gol kemenangan Persija saat mengalahkan Deltras Sidoarjo di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, 1 Desember lalu.

Karena itu, Fandi akan diposisikan sebagai penyerang tunggal saat melawan Persiram, mengisi pos yang biasanya ditempati Bambang Pamungkas. Hal tersebut bertujuan membuka keran gol bagi tim kebanggaan The Jakmania.

"Saya sama sekali tidak terbebani untuk urusan mencetak gol. Karena, itu sudah tugas saya. Hanya saja, saya sangat berharap mampu mencetak gol di pertandingan ini," kata pemain kelahiran 5 April 1984 tersebut kepada Bola.net.

Dalam beberapa latihan terakhir, Fandi memang dimainkan oleh pelatih Iwan Setiawan lebih ke depan sebagai penyerang. Sementara Bambang Pamungkas, ditarik agak ke belakang bersama tiga gelandang serang lainnya yang akan menyuplai bola kepada Fandi.

Meski begitu, tidak menutup kemungkinan akan adanya perubahan formasi dengan menduetkan Fandi bersama Bambang.

"Sejauh ini, dalam latihan, saya sangat padu dengan Bambang Pamungkas. Hal tersebutlah yang diharapkan berimbas pada pertandingan-pertandingan yang akan kami jalani," paparnya.

"Saya juga tidak pernah memiliki ambisi untuk bisa mencetak gol dalam setiap pertandingan. Karena, bagi saya yang penting adalah bisa meraih poin penuh dan mengutamakan kepentingan tim. Jadi, tidak masalah siapa saja yang mencetak golnya," tuturnya.

sumber: bola.net

Persiram: Kami Tak Gentar Pada Persija


Persiram Raja Ampat menegaskan tidak gentar meski akan bentrok dengan Persija Jakarta di Stadion Surajaya, Lamongan, Minggu (11/12) Pukul 18.30 WIB (siaran langsung ANTV).

Rentetan dua kekalahan beruntun dari Persib Bandung, 2-3, dan Pelita Jaya, 1-2, ternyata tidak menciutkan nyali pasukan Bambang Nurdiansyah.

Kendatadi begitu, Banur- sapaan Bambang Nurdiansyah- mengaku tidak memungkiri jika pasukannya terkendala persiapan yang minim untuk meramu komposisi terbaik jelang laga ini. Untungnya, tidak ada persoalan pelik yang menggangu asa tuan rumah untuk memberikan kekalahan pertama bagi Macan Kemayoran- julukan Persija Jakarta. Praktis, hanya kondisi sayap lincah Oktovianus Maniani yang masih bermasalah dengan cedera bahu saat melawan Pelita.

"Semoga saja, Oktovianus bisa dimainkan nantinya. Karena, dia begitu penting bagi tim ini. Saya juga mengharapkan motivasi dan semangat juang yang tinggi dari pemain untuk menghadapi tim sekelas Persija," papar Banur kepada Bola.net.

"Namun, harus diakui jika kami bermasalah dengan kondisi fisik karena harus memainkan tiga laga dalam rentang waktu sembilan hari," pungkasnya.

Perkiraan Pemain Kedua Tim:

Persiram (4-4-2)
Pelatih:Bambang Nurdiansyah
Pemain: Herman; Frans, Qubay, Sa Anun, Didi Paroy; Nehemia, Benson, Tomoyuki, Nasution; Boumsong, Elthon

Cadangan: Ari Kurniawan, Hendambo, Gideon, Yance, Youwei, Yando, Marthen Tao

Persija (4-2-3-1)
Pelatih: Iwan Setiawan
Pemain: Galih; Ismed, Fabiano, Precious, Leo; Kipuw, Robertino; Ramdhani, Bambang, Johan; Rachmat

Cadangan:Andritany, Fahreza Agamal, Ngurah Wahyu, Amarzukih, Gangga Mudana, Alan Martha, Ahmad Ikhwan.

sumber: bola.net

Rahmad Darmawan Mundur Dari Timnas


Pelatih Rahmad Darmawan secara resmi menyatakan mengundurkan diri sebagai pelatih Timnas U-23 ditandai dengan penyerahan surat pengunduran diri yang disampaikan ke PSSI, Selasa (13/12) siang.

Surat pengunduran diri tersebut dibawa oleh kerabat Rahmad Darmawan, Eddy Syahputra, yang ditujukan kepada Sekjen PSSI Tri Goestoro di Kantor Sekretariat PSSI di kawasan Pintu X Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta.

"Saya baru saja mengantarkan surat pengunduran diri Pak Rahmad Darmawan sebagai Pelatih Timnas U-23. Surat yang ditujukan kepada Sekjen PSSI itu diterima oleh Direktur Alih Status Arya, kemudian diteruskan kepada Sekretaris Ketua Umum PSSI Ibu Dewi Larasati," kata Eddy Syahputra.

Eddy sendiri mengaku diutus secara resmi oleh Rahmad Darmawan untuk menyampaikan surat pengunduran diri tersebut ke PSSI. Eddy yang selama ini dikenal sebagai agen pemain asing merupakan kerabat dekat RD (sapaan Rahmad Darmawan), dan RD menitipkannya sejak Selasa dinihari.

Ketika ditanya alasan pengunduran diri tersebut, Eddy mengungkapkan RD merasa telah gagal mempersembahkan medali emas pada cabang sepakbola SEA Games XXVI/2011 baru-baru ini. "Dia ungkapkan alasannya hanya seperti itu, dan tidak ada alasan lain yang dia kemukakan secara gamblang. Intinya dia merasa gagal mempersembahkan medali emas dari ajang SEA Games XXVI," ujarnya.

Namun ketika ditanya apakah RD merasa tak menemui kata sepakat dengan sikap PSSI yang membatasi sistem perekrutan pemain nasional akibat munculnya dualisme kompetisi di tubuh PSSI dengan adanya IPL dan ISL, Eddy menggeleng dan mengatakan; "Dia tidak mengatakan hal itu kepada saya."

Konflik di PSSI

Perdebatan pada Senin lalu , RD dan jajaran pelatih Timnas mengadakan pertemuan dengan petinggi PSSI guna membahas kelanjutan Timnas Indonesia di rumah kediaman Arifin Panigoro di bilangan Prapanca, Jakarta Selatan.

Dalam pertemuan tersebut, RD mengaku sempat terjadi perdebatan mengenai haknya sebagai pelatih dalam mencari, menjaring dan merekrut pemain untuk tim nasional, karena PSSI melarangnya untuk merekrut pemain dari kompetisi Indonesia Super League (ISL) yang oleh PSSI dianggap ilegal.

Sementara berdasarkan data dan fakta, pemain dalam tim nasional Pra Piala Dunia maupun tim U-23 yang ditangani Rahmad Darmawan mayoritas merupakan pemain yang selama ini bermain di klub-klub yang kini bernaung di bawah kompetisi ISL dan dikelola oleh PT Liga Indonesia.

PSSI sendiri dalam menghadapi tahun 2012 akan menghadapi sejumlah kegiatan internasional seperti lanjutan Pra Piala Dunia, Piala Asia dan Piala AFF sehingga harus menyiapkan tim nasional terbaik.

Eddy menambahkan, RD sendiri mengambil keputusan pengunduran dirinya disertai kesiapannya menanggung risiko harus mengembalikan tiga bulan gajinya sebagai pelatih Timnas, karena ia menandatangani kontrak sebagai Pelatih Timnas U-23 sejak Agustus 2011 selepas menjadi asisten pelatih Timnas Senior Pra Piala Dunia.

sumber: bola.net

Jumat, 09 Desember 2011

The Jakmania Tour De Lamongan

RD: Dualisme Kompetisi, Kasihan Pemain

Rahmad Darmawan berharap konflik yang terjadi di tubuh sepakbola nasional segera terselesaikan. Kondisi tersebut dikatakan pelatih timnas U-23 itu menjadikan pemain sebagai korban.

Demikian diungkapkan RD saat dimintai komentarnya terkait ketegasan PSSI untuk tidak memanggil masuk timnas pemain-pemain yang klubnya berlaga di ISL. Menurut mantan pelatih Persija Jakarta dan Sriwijaya FC, pemainlah yang menjadi korban dari konflik yang terjadi saat ini.

"Saya tidak terima, ini menyakitkan. Yang terjadi saat ini bukan salah pemain, karena anak-anak tidak tahu apa-apa," sahut RD dalam perbincangan dengan detiksport melalui sambungan telepon.

PSSI, berdasarkan statuta FIFA pasal 79, menutup pintu masuk timnas buat pemain yang timnya berlaga di Indonesia Super League. Kompetisi besutan PT Liga Indonesia itu sudah dinyatakan ilegal oleh Djohar Arifin Husin.

"Acuan yang dipakai adalah Statuta FIFA Pasal 79. Bunyinya, pertandingan yang dilakukan oleh timnas, di mana pemainnya tidak berada dalam klub atau liga yang terafiliasi dengan anggota FIFA adalah dilarang," sahut Djohar malam tadi.

Keharusan mematuhi aturan FIFA tersebut akan membuat timnas Indonesia kehilangan hampir seluruh pemain intinya. Untuk timnas U-23 saja, nama-nama yang menjadi bintang di SEA Games XXVI lalu, seperti Okto Maniani, Patrich Wanggai, Diego Michiels, Titus Bonai saat ini bermain di ISL.

Kondisi tersebut diakui RD sangat menyulitkan dalam membentuk skuad karena pilihan yang jadi sangat terbatas. Karenanya dia berharap kisruh yang terjadi di sepakbola nasional saat ini segera diselesaikan karena pemain menjadi salah satu korban lantaran tak bisa tampil di timnas.

Pemain juga menjadi korban terkait perpecahan yang melanda beberapa klub. Sebagaimana diketahui Persija dan Arema Malang saat ini terpecah dengan masing-masing ada yang berlaga di ISL dan IPL.

''Saya berharap pemain supaya ada payung hukum yang jelas. Kasihan mereka. Bagaimana saya bisa melihat pemain yang berbakat lainnya."

''Saya berharap segera diselesaikan. Sebenarnya masalah ini bukan (masalah) pemainnya, banyak konflik yang lebih urgent (untuk diselesaikan). Kenapa sampai ada dua kompetisi," tuntas dia.

Detik.com

Lini Depan Mandul, Persija Ubah Komposisi


Persija Jakarta terus mencari solusi untuk mengatasi minimnya aliran gol dari barisan penyerang dalam dua laga awal Indonesian Super League (ISL) musim ini. Sektor tersebut menjadi perhatian utama pelatih Iwan Setiawan jelang laga tandang lawan Persiram Raja Ampat di Stadion Surajaya, Lamongan, Minggu (11/12).

Hingga kini, keran gol bagi tim berjuluk Macan Kemayoran tersebut masih macet. Tercatat, baru satu gol yang terjadi berkat donasi Rachmat Affandi saat Persija mengalahkan Deltras Sidoarjo, 1-0, pada laga pertama.

Pencapaian tersebut jelas tidak mengenakkan. Padahal, mereka bermain di kandang sendiri, termasuk saat ditahan Persidafon Dafonsoro tanpa gol pada laga kedua.

Musim lalu, pada dua laga awal, tim kebanggaan The Jakmania tersebut mampu menyarangkan empat gol. Meski dari segi hasil sama dengan musim ini, sekali menang dan sekali seri. Sementara, saat dua laga kandang awal, rapornya lebih membanggakan, dua kali menang dan memetik empat gol. Ini jelas menjadi tantangan bagi lini depan Persija musim ini.

Untuk mengatasi macetnya aliran gol, Persija terus mengubah komposisi tim hingga muncul opsi menempatkan Bambang Pamungkas sebagai penyerang kedua dalam pola 4-2-3-1. Pola tersebut tidak lain merupakan favorit Iwan Setiawan.

Bepe dianggap memiliki kemampuan yang mumpuni bermain agak ke tengah atau jauh dari gawang, berbeda dari perannya selama ini. Sedangkan untuk mengisi pos yang ditinggalkan Bepe, Rachmat yang didua partai awal bermain di sayap kiri akan bermain sebagai penyerang tunggal.

"Bisa jadi Rachmat akan main di depan Bepe. Nantinya, posisi Rachmat mungkin akan diisi Johan Juansyah yang bisa bermain di banyak posisi," papar Iwan Setiawan kepada Bola.net.

"Yang jelas, saya tidak terlalu khawatir mengenai sedikitnya gol yang dicetak karena kami menciptakan banyak peluang saat ditahan imbang Persidafon belum lama ini. Kami hanya perlu sedikit perbaikan, dan gol tersebut akan tercipta di pertandingan-pertandingan selanjutnya," pungkasnya.

sumber: bola.net

2012, Persija Tanpa APBD


Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta menyatakan, dalam pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta Tahun 2012, tidak ada dana hibah bagi klub sepakbola yang ada di Jakarta. Ini berarti, mulai tahun 2012, klub-klub sepakbola di Jakarta seperti Persija, Persitara dan lain-lain tidak akan lagi mendapatkan dana hibah dari APBD. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No 22 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan APBD.

Dalam Permendagri itu disebutkan, pemerintah daerah dilarang memberikan dana hibah kepada klub sepakbola di daerahnya masing-masing. Dengan begitu, diharapkan, klub-klub sepakbola profesional dapat mencari dana mandiri untuk memenuhi kebutuhan klub.

Ketua DPRD DKI Jakarta, Ferrial Sofyan mengatakan, dari rapat pembahasan tentang alokasi anggaran dalam Rancangan APBD DKI 2012, kemungkinan besar dana hibah untuk klub sepakbola seperti Persija dan Persitara akan dihapuskan. Ini dilakukan sesuai dengan Permendagri No 22/2011 yang harus ditaati seluruh pemerintah daerah di Indonesia.

“Untuk Persija dan Persitara, kemungkinan besar dana hibahnya tidak akan disetujui dewan. Memang sulit mengambil keputusan ini. Kasihan juga kalau tidak dibantu. Tapi sudah ada keputusan dari Mendagri kalau klub sepakbola tidak boleh disponsori dana APBD,” ujar Ferrial Sofyan, Kamis (8/12).

Kendati demikian, dikatakan Ferrial, dana hibah untuk Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DKI Jakarta tetap akan dianggarkan dalam APBD DKI 2012. Sebab, KONI DKI merupakan wadah pembinaan seluruh cabang olah raga yang ada di ibu kota.

Terlebih, KONI DKI Jakarta juga ditargetkan menjadi juara umum dalam Pesta Olahraga Nasional (PON) 2012 yang akan berlangsung di Riau. Alokasi dana yang dianggarkan untuk KONI DKI dalam APBD DKI 2012 sebesar Rp 100 miliar.

“Kegiatan untuk membantu dan meningkatkan prestasi olahraga di Jakarta semuanya kita pusatkan ke KONI DKI. Jadi kalau KONI DKI tidak diberikan bantuan dana, bagaimana prestasi olahraga Jakarta bisa meningkat. Apalagi kita punya target menjadi juara umum di PON tahun depan,” tandasnya.

Tergugat tak Hadir Sidang Dualisme Persija Ditunda


Sidang pertama kasus dualisme Persija Jakarta digelar Rabu (7/12) di Pengadilan Negeri Jakarta Timur. Sidang pertama ini beragendakan pembacaan tuntutan oleh pihak penggugat Benny Erwin yang didampingi pengacara Gusti Randa. Sementara M. Nigara tidak bisa hadir namun sudah menyerahkan surat kuasanya kepada Gusti Randa.
Selain itu, dari perwakilan klub internal, hadir Abang Isran (Menteng FC), M. Kusheri (RPM), Nasir (MC Utama), Umar (Gunjati), serta perwakilan klub lain seperti Trisakti, Nusantara dan yang lainnya. Puluhan The Jakmania turut hadir di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, serta memberikan dukungannya dengan membawa spanduk “Jangan Ganggu Persija Kami”.
Pihak tergugat, Pintor Gurning, Sonny Soemarsono, Bambang Sucipto, Bliamto Silitonga tidak hadir namun diwakilkan oleh masing-masing pengacaranya, sedangkan Zulfikar Utama tidak hadir sekaligus tidak mengirim pengacaranya.
Tuntutan dari penguggat itu sendiri antara lain, perubahan akte kepemilikan saham PT. Persija Jaya, di mana Benny Erwin dan M. Niagara, yang secara akta dan dokumen masih tercatat sebagai direktur utama dan Komisaris, diganti oleh orang lain.
Sidang ditunda sampai 28 Desember 2011, mengingat dari pihak tergugat tidak menghadiri langsung sidang pertama hari ini.

Melawan Persiram, Persija Minta Doa Jakmania


Pada pekan ketiga Indonesian Super League (ISL), Persija Jakarta sejatinya bertandang ke markas Persiram Raja Ampat, Minggu (11/12/2011).

Namun laga kali ini terpaksa digelar di Stadion Surajaya, Lamongan. Pertandingan digelar di Lamongan karena Stadion Persiram dianggap tidak representatif untuk menjadi tuan rumah.

Persija dijadwalkan berangkat ke Lamongan pada Jumat (9/11/2011) pagi melalui Surabaya, dan akan menginap di Gresik.

Dalam laga tandang pertamanya ini, Persija membawa 19 pemain ke Lamongan, termasuk Pedro yang diharapkan surat ITC-nya sudah selesai dan bisa diturunkan.

Ditemui usai latihan terakhir Kamis (8/11/2011) sore di GOR Ciracas, Pelatih Iwan Setiawan mengatakan, “Latihan difokuskan lebih melatih penyelesaian akhir yang masih kurang baik dalam dua laga terakhir Persija.”

Iwan pun tak lupa meminta dukungan dari suporter Persija, The Jakmania. "Dukungan dan doa diharapkan dari The Jakmania untuk Persija semoga bisa meraih angka penuh di Lamongan, pungkas Iwan.

19 Pemain dibawa ke Lamongan

Persija siap menjalani partai Away pertamanya melawan Persiram yang akan digelar Minggu 11 Desember 2011 kick off 18.30 Stadion Surajaya Lamongan, disiarkan langsung oleh Antv.

Pertandingan kandang bagi Persiram ini terpaksa digelar di Lamongan karena stadion Persiram dinilai masih belum representatif .

Persija berangkat ke Lamongan Jumat 9/11 pagi melalui Surabaya, dan akan menginap di Gresik dengan membawa 19 pemain, termasuk Pedro yang diharapkan menjelang kick off surat ITC nya selesai dan bisa diturunkan dipertandingan tersebut, ujar Iwan Setiawan yang ditemui usai latihan Persija Kamis 8/11 sore di Gor Ciracas

Lebih lanjut Iwan mengatakan “Latihan difokuskan untuk lebih melatih penyelesaian akhir yang menjadi evaluasi Persija di 2 laga terakhir yang dijalani”

Titip salam untuk The Jakmania, mohon doa dan dukungannya untuk Persija, pungkas Iwan Setiawan diakhir wawancaranya. (Zani/JO)

Pemain yang berangkat ke Lamongan : Galih Sudaryono, Andritany, Ismed Sofyan, Hasim Kipuw, Precious, Fabiano, Leo Saputra, Amarzukih, Delton, Fahreza Agamal, Gangga Mudana, Johan Juansyah, Robertino, Ramdani Lestaluhu, Saronih, Alan Martha, Rahmat Affandi, Pedro Javier, Bambang Pamungkas,

sumber: www.jakmania.org (jakonline)

Gugat, Lawan! Kami Persija yang sebenarnya

Kasus “perampokan Persija” memasuki babak baru di pengadilan, kelanjutan kasus yang sudah di nantikan oleh semua elemen Persija yang mengikuti perkembangan kasusnya. Benny Erwin, dan M. Niagara yang secara akta dan dokumen masih menjabat sebagai Direktur Utama dan Komisaris di PT. Persija Jaya, bersama Abang Idris dari klub internal Persija, Menteng FC melakukan gugatan terhadap Bambang Sucipto, Pintor Gurning, Sonny Soemarsono, dan Zulfikar Utama yang termasuk dalam jajaran PT. Persija Jaya yang diakui PSSI sebagai adminstratur Persija di kompetisi.

Merunut ke belakang, PT. Persija Jaya seakan dipaksakan oleh PSSI dengan segala cara untuk menjadi administratur Persija, karena sudah jelas dalam verifikasi yang di lakukan PSSI nilai dan kelengkapan yang digunakan sebagai pedoman verifikasi, dengan nilai 14 sangat tidak layak namun diloloskan oleh PSSI.

Informasi yang Jak Online dapatkan Sidang pertama kasus “Perampokan Persija” menurut jadwal akan digelar Rabu 7 Desember. 2011 pukul 08.30 di Pengadilan Negeri. Jakarta Timur (Pulo Mas, di depan Trisakti).

Semoga jalannya persidangan tersebut berjalan lancar, dan keadilan ditegakan, yang akhirnya bisa terbukti siapa Persija yang sebenarnya, ungkap Budiman Dalimunthe Direktur Marketing, dan Communication PT. Persija Jaya Jakarta.

Akta, dan dokumen akan menjadi bukti yang akan berbicara dalam proses persidangan, buat seluruh elemen Persija bisa menghadiri sidang pertama tersebut, untuk menjadi saksi jalannya sidang, pungkas Budiman Dalimunthe. (Zani/JO)

sumber: www.jakmania.org (jakonline)

Sidang Kasus "Perampokan Persija"



Sidang pertama kasus “Perampokan Persija” yang digelar Rabu 7 Desember 2011 di Pengadilan Negeri Jakarta Timur belum menemui titik terang, karena dari pihak tergugat tidak hadir di persidangan tersebut.

Pihak tergugat Pintor Gurning, Sonny Soemarsono, Bambang Sucipto, Bliamto Silitonga tidak hadir namun diwakilkan oleh masing-masing pengacaranya, sedangkan Zulfikar Utama tidak hadir sekaligus tidak mengirim pengacaranya.

Dengan ketidakhadiran pihak tergugat, sidang ditunda hingga tanggal 28 Desember 2011, di Pengadilan Negeri Jakarta Timur.

Benny Erwin selaku pihak penggugat hadir didampingi pengacara Gusti Randa, sedangkan M. Niagara berhalangan hadir, namun sudah memberikan surat kuasanya kepada Gusti Randa.

Tuntutan dari pihak penggugat antara lain, perubahan akte kepemilikan saham PT. Persija Jaya yang seharusnya masih dimiliki Benny Erwin selaku Direktur Utama, dan M. Niagara selaku Komisaris Utama, sesuai dengan akte, namun digantikan dengan orang lain.

Selain itu dari klub Internal Abang Isran ( Menteng FC ), Budiman ( Menteng Yunior) M. Kusheri (RPM), Nasir (MC Utama), Umar ( Gunjati) serta perwakilan klub lain seperti Trisakti, Nusantara dan yang lainnya,

The Jakmania turut hadir di Pengadilan Negeri Jakarta Timur memberikan dukungannya dengan membawa spanduk “Jangan Ganggu Persija Kami” (Zani/JO)

sumber; www.jakmania.org (jakonline)

Selasa, 06 Desember 2011

Konflik Persija Jakarta: Dualisme Persija Masuk Pengadilan


Kasus dualisme yang terjadi di Persija Jakarta mulai memasuki babak baru di ranah hukum. Bambang Sucipto, Pintor Gurning, Sonny Soemarsono, dan Zulfikar Utama pihak dari PT. Persija Jaya yang diakui PSSI sebagai administratur Persija di kompetisi menjalani sidang pertama gugatan atas pemalsuan dokumen.

Gugatan tersebut diajukan anggota klub internal Persija dan orang yang sesuai akta masih jadi jajaran direksi dan komisaris di PT. Persija Jaya tersebut. Benny Erwin sebagai Direktur Utama dan M.Nigara sebagai Komisaris PT. Persija Jaya, ditambah oleh Abang Idris dari klub Menteng FC selaku perwakilan klub internal.

Sidang pertama kasus dualisme Persija menurut jadwal akan digelar Rabu 7 Desember. 2011 pukul 08.30 di Pengadilan Negeri. Jakarta Timur (Pulo Mas, di depan Trisakti).

"Dokumen dan akte akan menjadi bukti yang berbicara di pengadilan nanti," ungkap Budiman Dalimunthe, Direktur Marketing, dan Communication PT. Persija Jaya Jakarta. "Semoga jalannya persidangan berjalan lancar, dan semua bisa terbukti siapa Persija yang sebenarnya," papar Budiman Dalimunthe.

sumber: tribunnews

Gugat, Lawan! Kami Persija yang sebenarnya



Kasus “perampokan Persija” memasuki babak baru di pengadilan, kelanjutan kasus yang sudah di nantikan oleh semua elemen Persija yang mengikuti perkembangan kasusnya. Benny Erwin, dan M. Niagara yang secara akta dan dokumen masih menjabat sebagai Direktur Utama dan Komisaris di PT. Persija Jaya, bersama Abang Idris dari klub internal Persija, Menteng FC melakukan gugatan terhadap Bambang Sucipto, Pintor Gurning, Sonny Soemarsono, dan Zulfikar Utama yang termasuk dalam jajaran PT. Persija Jaya yang diakui PSSI sebagai adminstratur Persija di kompetisi.

Merunut ke belakang, PT. Persija Jaya seakan dipaksakan oleh PSSI dengan segala cara untuk menjadi administratur Persija, karena sudah jelas dalam verifikasi yang di lakukan PSSI nilai dan kelengkapan yang digunakan sebagai pedoman verifikasi, dengan nilai 14 sangat tidak layak namun diloloskan oleh PSSI.

Informasi yang Jak Online dapatkan Sidang pertama kasus “Perampokan Persija” menurut jadwal akan digelar Rabu 7 Desember. 2011 pukul 08.30 di Pengadilan Negeri. Jakarta Timur (Pulo Mas, di depan Trisakti).

Semoga jalannya persidangan tersebut berjalan lancar, dan keadilan ditegakan, yang akhirnya bisa terbukti siapa Persija yang sebenarnya, ungkap Budiman Dalimunthe Direktur Marketing, dan Communication PT. Persija Jaya Jakarta.

Akta, dan dokumen akan menjadi bukti yang akan berbicara dalam proses persidangan, buat seluruh elemen Persija bisa menghadiri sidang pertama tersebut, untuk menjadi saksi jalannya sidang, pungkas Budiman Dalimunthe.

sumber: jakmania.org

Hadapi Persidafon, Bepe Akui Tampil Buruk


Striker tim Persija Jakarta, Bambang Pamungkas atau yang akrab dipanggil Bepe mengakui jika dirinya bermain buruk saat menghadapi Persidafon Dafonsoro di Stadion Utama Gelora Bung Karno yang berakhir 0-0.

Selama pertandingan berlangsung, pemain yang juga menjadi striker Timnas Senior itu banyak mendapatkan peluang. Hanya saja akibat penyelesaian akhir yang kurang bagus, lima peluang yang didapat gagal menghasilkan gol.

"Itu memang kesalahan saya," katanya usai pertandingan.

Dengan tidak maksimalnya pemain idola Jakmania (sebutan suporter fanatik Persija) ini, tim Macan Kemayoran gagal menjaga tren selalu meraih tiga poin saat bertanding di kandang sendiri. Sebelumnya pada pertandingan perdana Indonesia Super League (ISL) 2011/2012, anak asuh Iwan Setiawan mampu mengalahkan tamunya Deltras Sidoarjo dengan skor 1-0. Gol kemenangan ini dicetak striker barunya Rahmad Affandi.

Meski kurang maksimal pada dua pertandingan di kandang, Bepe mengaku akan terus berusaha memberikan yang terbaik bagi tim yang telah membuat namanya menjadi besar. Dirinya juga tidak ingin mengecewakan Jakmania yang selalu mendukungnya.

"Perjalanan masih panjang. Masih ada puluhan pertandingan yang harus dijalani. Yang jelas hasil ini bukan akhir dari segalanya," kata pemain yang selalu menggunakan nomor 20 ini.

Pada dua pertandingan ISL 2011/2012, Bambang Pamungkas oleh pelatih Iwan Setiawan selalu ditandemkan dengan Rahmad Affandi. Sebetulnya duet ini bukan andalan Persija dilini depan.

Tandem Bepe selama masa latihan adalah Pedro Javier. Hanya saja pemain anyar ini belim bisa dimainkan karena terkendala International Transfer Certificat (ITC). Kondisi ini langsung berdampak pada pola permainan yang selama ini digunakan.

"Selama ini Bepe kami tandemkan depan Pedro. Dengan belum bisa main semuanya jadi berubah. Kami terpaksa menarik maju Tino (Robertino Pugliara) untuk sedikit ke depan," ujar Iwan Setiawan.

sumber: bola.net

Pelatih Persija Bisa Terima Hasil Imbang


Pelatih Persija Jakarta, Iwan Setiawan, bisa menerima hasil imbang 0-0 saat timnya menghadapi Persidafon Dafonsoro pada lanjutan Indonesian Super League (ISL) 2011/2012 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Senin.

"Inilah sepak bola. Tapi kami juga mengakui jika masih banyak kelemahan yang harus segera diperbaiki. Yang jelas kami bisa menerima hasil ini," katanya usai pertandingan.

Tim Macan Kemayoran ini sebetulnya memiliki banyak peluang untuk menciptakan gol baik melalui sang kapten Bambang Pamungkas maupun pemain tengah yang terus membuat lawan harus kerja keras untuk mengawalnya yaitu Robertino Pugliara.

Hanya saja upaya yang dilakukan terus terganjal oleh barisan pertahanan Persidafon Dafonsoro yang dimotori oleh pemain gaek Bejo Sugiantoro.

"Ada tujuh peluang di babak pertama. Tapi semuanya tidak mampu membuahkan gol. Penyelesian akhir sangat kurang bagus sehingga tidak bisa dimaksimalkan," kata Iwan menambahkan.

Selain penyelesaian akhir, kata dia, belum dimainkannya Pedro Javier juga sangat berpengaruh terhadap ketajaman lini depan tim Macan Kemayoran. Pemain dengan posisi striker itu masih belum bisa dimainkan karena terkendala ITC.

"Sejak awal Bambang Pamungkas ditandemkan dengan Pedro. Dengan belum bisa main, maka berdampak pada skema permainan dan hingga saat ini belum bisa diatasi," kata mantan pelatih Persikabo itu.

Sementara itu asisten pelatih Persidafon, Isman Jasulmei mengaku puas dengan raihan satu poin pada laga tandang keduanya karena pada tandang perdananya melawan PSPS Pekanbaru harus menyerah 1-4.

"Kami bersyukur mampu mencuri poin. Butuh kerja keras untuk meraih poin ini. Yang jelas semua pemain mampu melaksanakan instruksi pelatih," katanya usai pertandingan.

Menurut dia, selain mampu melaksanakan instruksi, saat ini menghadapi Persija pihaknya mengubah skema dibandingkan saat menghadapi PSPS Pekanbaru. Saat bertandingan di Pekanbaru, Persidafon menerapkan pola konvensial 3-5-2. Namun saat melawan Persija menggunakan pola 4-2-3-1.

Mantan asisten pelatih Persija itu mengaku, perubahan skema dilakukan karena mendapatkan suntikan dari tiga pemain yaitu Patrich Wanggai, Christian Warobai dan Ngon A Djam. Dengan masuknya tiga pemain ini membuat daya dobrak lebih meningkat. Pihaknya berharap kondisi positif terus terjaga.

sumber: bola.net