Selasa, 26 April 2011

Persija Resmi Jagokan Duet Bang Yos-Iman Arif



Persija Jakarta resmi mendukung Sutiyoso dalam pencalonan Ketua Umum PSSI periode 2011-2015. Bang Yos disandingkan dengan Deputi Bidang Teknis Badan Tim Nasional (BTN) Iman Arif.

Sekretaris Umum Persija, Benny Erwin, menyerahkan formulir dukungan duet Bang Yos-Iman ke kantor PSSI, Senayan, Jakarta, sore tadi. Benny menegaskan Tim Macan Kemayoran akan mendukung penuh pasangan ini.

Kepada wartawan, Benny juga menjelaskan alasan Persija mengusung nama Bang Yos sebagai calon ketum PSSI periode 2011-2015. Salah satunya adalah pengalaman Bang Yos sebagai mantan gubernur DKI Jakarta.

Yang tak kalah pentingnya menurut Benny adalah latar belakang Bang Yos sebagai seorang militer. “Orang-orang sudah tahu pengalaman Bang Yos, mulai dari Perbakin hingga di bola basket,” kata Benny.

“Siapapun yang akan memimpin PSSI pastinya akan berat, karena sedang masa transisi. Dibutuhkan ketegasan dalam memimpin, dan dengan latar belakang militer, Bang Yos merupakan orang yang tegas,” lanjutnya.

Mengenai hadirnya sosok Deputi Bidang Teknik BTN Iman Arif, sebagai wakil ketum, Benny mengaku Sutiyoso sudah menyetujuinya. Meski belum mengenal Iman secara dekat, Bang Yos mengaku sudah tahu kinerja Iman selama ini.

“Kami bilang kepada Bang Yos kalau beliau membutuhkan sosok muda untuk menjadi pendamping. Dan Bang Yos mengaku siap jika didampingi oleh Iman Arif. Iman juga sudah siap dicalonkan,” papar Benny.

Sementara itu, untuk posisi anggota komite eksekutif, Persija mengusung nama Andi Darussalam Tabusala. Menurut Benny Presdir PT Liga Indonesia itu punya pengalaman dalam mengurus sepakbola Indonesia.

“Meski Pak Andi sudah menyatakan niatnya untuk meninggalkan dunia sepakbola, tapi kita masih butuh pengalaman dia,” kata Benny.

Selain Persija, Benny menegaskan Sutiyoso sudah mendapat dukungan lain seperti dari klub PSGL Gayoluwes Aceh dan beberapa suara dari Kediri dan Jawa Timur. Namun, Benny belum bisa memaparkannya lebih jauh.

Selain Persija, Pelita Jaya Karawang juga mengembalikan formulir pendaftaran hari ini. Pelita Jaya mengusung mantan ketua harian PSSI Agusman Effendi sebagai calon Ketum, Rahim Soekasah sebagai calon Waketum dan Adhyaksa Dault sebagai Anggota Komite Eksekutif. (umi)

Info Tour De Solo Part II

Selamat Ulang Tahun Hendro Kartiko


Selamat Ulang Tahun Hendro Kartiko yang ke 38 Tahun

(lahir di Banyuwangi, 24 April 1973).

Berposisi sebagai penjaga gawang, Hendro Kartiko sering disebut “Fabien Barthez Indonesia” karena kepalanya yang plontos.

Ia telah lebih dari 50 kali memperkuat tim nasional sepak bola Indonesia sejak tahun 1996 dan merupakan salah satu pemain dengan penampilan terbanyak.

Antara kejuaraan yang pernah diikutinya adalah Piala Asia 1996 dan Piala Asia 2000 di mana penampilannya membuatnya ditetapkan sebagai kiper utama tim bintang Asia 2000 oleh AFC. Di tingkat klub sejak tahun 2005 ia memperkuat Persija Jakarta.

Kartiko pernah dinobatkan sebagai penjaga gawang terbaik di Indonesia pada tahun 1999.

Karier

Porsela Treblasala (1989)
Glemore Banyuwangi (1989)
Persewangi Banyuwangi (1990-91)
PS Unmuh Jember (1992-94)
Persid Jember (1994-95)
Mitra Surabaya (1995-98)
Persebaya Surabaya (1998-2000)
PSM Makassar (2000-02)
PSPS Pekanbaru (2003)
Persebaya Surabaya (2003-04)
Persija Jakarta (2005-2006)
Arema Malang (2007-2008)
Persija Jakarta (2008-2009)
Sriwijaya FC (2009-2010)
Persija Jakarta (2010-)

Greg Nwokolo: Solo Bak Kandang Kedua Persija


Pemain andalan tim Persija Jakarta, Greg Nwokolo mengatakan, timnya menang besar melawan Persisam Samarinda dengan skor 7-2, karena bermain di Stadion Manahan Solo, seperti kandang kedua kesebelasannya.

“Saya termotivasi bermain di Solo, karena mendapatkan dukungan penonton yang luar biasa. Sehingga tim mampu memasukkan ke gawang lawan hingga tujuh gol,” kata Greg Nwokolo, usai bertanding di Stadion Manahan Solo, Sabtu petang.

Tujuh gol tim Persija dicetak melalui Oliver Makor menit tiga, Bambang Pamungkas (enam), Gre Nwokolo (31) dan (64), Precious (49), M Ilham (72), Toni Sucipto (80), sedangkan dua gol balasan Persisam oleh Tsimy Jacques (83), dan Julio Lopez (87).

Menurut Greg, timnya mampu menguasai lapangan karena termotivasi oleh dukungan penonton baik dari Suporter The Jakmania maupun Pasoepati Solo.

“Saya bermain penuh semangat, sehingga banyak peluang tercipta untuk timnya. Saya sering bermain di Manahan ini, saat memperkuat Persis Solo,” kata Greg.

Menurut Greg, timnya bermain bisa lepas dan bermain Solo seperti kandang kedua bagi Persija.

Senada dikatakan pelatih Persija Rahmad Darmawan, meskipun timnya mendapatkan hukuman harus bertanding di luar kandang, tetapi anak-anak bisa bermain lepas di Stadion Mahanan Solo.

“Kami main di Solo, banyak mendapat dukungan baik dari Suporter Jak Mania maupun penonton di kota ini. Tim saat menjamu Persisam mampu menguasai permainan,” katanya.

Menurut dia, timnya melakukan serangan dari berbagai lini baik melalui sayap kiri, kanan, dan tengah. Anak-anak bermain penuh semangat sehingga mereka mampu menyarangkan bola ke gawang lawan hingga tujuh gol.

Namun, Rahmad Darmawan mengakui timnya sempat kebobolan dua gol terutama setelah sejumlah pemain intinya ditarik keluar disimpan untuk pertandingan selanjutnya.

“Sehingga, timnya di lini belakang ada celah yang dapat dimanfaatkan oleh Persisam,” katanya.

Menurut dia, Persija yang menempatkan dua striker kembar yakni Bambang Pamungkas dan Agu Casmir pada pertandingan melawan Persisam, sangat berhasil. Pada pertandingan sebelumnya, Persija sering menempatkan striker tunggal saja.

Oleh karena itu, timnya akan kembali bertanding menjamu Tim Bontang FC, di Stadion Manahan Solo, pada Rabu (27/4), kemungkinan dengan pola yang sama.

“Kemenangan timnya melawan Persisam, yang dipersembahkan untuk suporternya Jakmania yang hadir mendukung tim kesayangan di Solo. Kemenangan ini, sebagai modal untuk pertandingan selanjutnya,” katanya (ant/row)

3000 The Jakmania Dampingi Persija Hadapi Persisam



Persija tidak sendirian saat menjamu Persisam Samarinda, di Stadion Manahan, Solo, Sabtu, 23 April 2011. Pasalnya, dalam duel ini, Macan Kemayoran akan tetap didampingi oleh pendukungnya The Jakmania.

Sebanyak 3000 The Jakmania dikabarkan akan memberikan suntikan semangat bagi tim ibu kota tersebut. Sebagian bahkan telah berada di Solo. Sedangkan rombongan besar akan bertolak dari Jakarta malam ini.

“Rombongan besar berjumlah 500-an orang akan bertolak dari Stasiun Senen, malam ini. Tadi pagi juga ada yang berangkat,”kata Larico Ranggamone, Ketua The Jakmania kepada VIVAnews, Jumat, 22 April 2011.

“Ada juga yang berangkat sendiri. Di sana (Solo) kemungkinan bisa sampai 3000 orang,”lanjut Larico.

Persija untuk sementara harus berlaga di luar kandangnya, Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta. Macan Kemayoran tak mendapat izin tampil di Jakarta karena menjadi tuan rumah KTT ASEAN awal Mei nanti.

Persija akan melakoni dua laga kandang berlabel Liga Super Indonesia (ISL) di Stadion Manahan, Solo. Pertama lawan Persisam Samarinda (23/4) dan pertandingan kedua lawan Bontang FC, 27 April 2011.

Tak hanya Persija, tim tamu juga akan mendapat dukungan dari Pusamania-pendukung Persisam. Selain yang berasal dari Solo, Pusamania dari Yogyakarta juga akan datang mendukung tim kesayangannya, Persisam. (eh)

Fantastis, Persija Gilas Persisam 7-2




Macan Kemayoran Persija Jakarta menunjukkan taringnya. Saat bertanding melawan Persisam Putra Samarinda, Persija Jakarta menggelontor 7 gol ke gawang Persisam Putra Samarinda dalam partai Liga Super Indonesia.

Sementara Persisam hanya berhasil membalas dua gol dalam partai yang dimainkan di Stadion Manahan Solo, Sabtu, 23 April 2011 sore.

Gol pertama Persija dicetak Oliver Makor di menit ke-3. Menerima umpan lambung dari sayap kiri, bola disundul ke dalam gawang Persisam yang dijaga Wawan Hendrawan. Tiga menit berselang, umpan M. Ilham dari sayap kanan berhasil dimanfaatkan kapten tim Persija Bambang Pamungkas. Umpan itu membuahkan gol kedua.

Ketinggalan 2-0 membuat Persisam terus mengejar defisit gol, diantaranya melalui tendangan Djayusman Triasdi di dalam kotak penalti Persija. Sayangnya, kesempatan emas ini gagal dimanfaatkan. Tendangan bola Djayusman melambung di atas mistar.

Di menit ke-27, tendangan keras Ronald Fagundez dari luar kotak penalti masih bisa dijinakkan kiper Persija Hendro Kartiko. Di menit 32, Persija menambah keunggulan menjadi 3-0 melalui gol Greg Nwokolo dari situasi serangan balik.

Babak kedua Persija tidak mengendurkan serangan. Menit ke-49, Precious mencetak gol ke 4 bagi persija dengan meneruskan sundulan kepala Greg Nwokolo setelah memanfaatkan tendangan sudut M. Ilham.

Greg mencetak gol ke 2 setelah membawa Persija unggul 5-0 di menit 64. Lolos dari jebakan offside, Greg menggetarkan gawang Persisam setelah sebelumnya memperdaya kiper Wawan.

Persija semakin gencar menyerang. Hasilnya di menit ke-71, tendangan keras M. Ilham bersarang di pojok kanan atas gawang Persisam.

Pada menit ke-80, pemain bertahan Toni Sucipto ikut pesta gol setelah mencetak gol dan memaksa Wawan memungut bola dari dalam gawangnya untuk ketujuh kalinya. Persija unggul 7-0.

Unggul 7-0, Persija menurunkan tempo permainan. Setidaknya Persisam tak pulang dengan tangan kosong. Joel Tsimi melancarkan gol hiburan pertama di menit ke-82 dan Julio Lopez di menit ke-86. Dalam pertandingan itu, wasit Oki Dwi Putra mengeluarkan kartu merah untuk pemain Persisam, Djayusman Triasdi, akibat akumulasi kartu kuning.

Info Pendaftaran Tour Solo

Pendaftaran tour ke Solo sudah d buka hari ini s/d Jum’at jam 14.00 WIB di sekretariat The Jakmania, Lebak Bulus.
::Pendaftaran Lewat dari batas waktu yang di tentukan TIDAK DITERIMA, untuk menghindari overload armada::
Price:
Anggota 135k
Non-anggota 160k
Pendaftaran akan menggunakan sistem baru, so jika ada no KTA yang sama akan d kenakan sanksi…

Sabtu, 16 April 2011

RD Tetap Optimis PERSIJA Juara




Jakarta, Pelatih persija Rahmat Darmawan, tetap optimis Persija masih dapat meraih gelar juara musim 2010-2011, meski saat ini kemungkinan untuk meraih gelar cukup sulit Macan Kemayoran mengingat saat ini persija berada di peringkat empat klasemen sementara Indonesia Super League.

Apalagi saat ini Persija cukup jauh tertinggal 10 poin oleh penguasa klasemen sementara Indonesia Super League persipura yang telah menggenggam 44 poin. Persija saat ini hanya mengantongi 34 poin dan berada di peringkat empat, yang artinya, meskipun persija dapat memenangkan delapan sisa laga terakhir kesempatan itu masih sangat sulit.

Mengingat Persipura musim ini sedang dalam perform terbaiknya, dalam 19 kali bertanding mereka hanya mengalami dua kali kalah dan lima kali imbang.

Namun dengan, statistik seperti itu dan kemungkinan yang sangat tipis, tidak menyurutkan semangat RD, untuk berjuang meraih gelar juara ISL 2010-2011.

“saya tidak pernah mengatakan peluang kita tipis, kita akan terus akan berjuang, bagaimana pun keadaannya kami akan terus berjuang , sekecil apapun kesempatan itu kita terus berjuang tidak ada kata peluang tipis maupun tebal yang terpenting tetap berusaha sampai kompetisi berakhir” ujar RD usai latihan rutin persija di Stadion Gor Jakarta Timur, Rabu (13/4) sore.

Greg : Kami Masih Butuh RD




Jakarta–Legiun asing Persija Greg Nwakolo mengungkapkan ketidaksetujuannya jika pelatih Rahmad Darmawan harus meninggalkan skuad Macan Kemayoran saat ini. Menurut Greg, tenaga RD masih dibutuhkan tim dalam upaya mengejar gelar juara Liga Super Indonesia musim ini.

Demikian disampaikan Greg usai menjalani latihan rutin kemarin sore di stadion GOR Jakarta Timur. “Coach Rahmad adalah pelatih yang bagus, saya tidak ingin dia pergi saat ini. Kami masih membutuhkan dia,” ujar Greg.

Lebih lanjut Greg mengatakan keberatan dirinya jika RD pergi bukan semata karena kelihaian pelatih kelahiran Metro Lampung itu dalam meracik strategi. Baginya RD adalah sosok pelatih yang bisa mengerti kemauan para pemain. “Dia sangat dekat kepada seluruh pemain dan bisa mengayomi kami. Itulah yang membuat RD beda dengan pelatih lain,” tambah Greg.

Keberatan Greg yang mewakili pemain lain juga sudah dirasakan oleh tim manajemen Persija. Kemarin melalui Sekertaris Umum Persija, Benny Erwin, manajemen mengaku keberatan jika RD harus pergi saat ini.

Seperti diberitakan sebelumnya, RD diminati oleh Satlak Prima untuk menukangi timnas U-23 proyeksi SEA Games 2011. Bahkan menurut rencana, Kamis ini RD diundang ke kantor PSSI guna memaparkan programnya jika dirinya nanti menangani timnas U-23. (don/ayopersija)

Persija Siap Lepas RD Ke Timnas U-23




Manajamen Persija Jakarta tetap bersedia melepas pelatihnya Rahmad Darmawan ke tim nasional (timnas) U-23. Namun Macan Kemayoran meminta agar pemerintah membayar kompensasi atas pemanggilan RD sapaan akrab Rahmad.

Selain Aji Santoso pelatih dari Persebaya 1927, RD merupakan kandidat kuat sebagai pendamping pelatih kepala Alfred Riedl dalam menangani timnas proyeksi SEA Games 2011. Siang tadi, Kamis, 14 April 2011 RD memaparkan programnya di hadapan Satlak Prima.

Manajer dan pengelola Persija, Harianto Badjoeri mengaku berat melepas Rahmad ke timnas. Pasalnya, Persija sedang berada pada posisi yang krusial untuk mengejar gelar juara Liga Super Indonesia (ISL) 2010/2011.

“Kami sedang berada di posisi keempat dan butuh konsentrasi penuh untuk menghadapi sisa laga yang ada agar bisa bersaing merebut gelar juara,” kata Harianto saat dihubungi VIVAnews, Kamis, 14 April 2011.

Meski demikian, Harianto menegaskan Persija akan mengalah bila Rahmad memang diminta menangani timnas U-23. Menurutnya panggilan tersebut tidak bisa ditolak karena merupakan tugas negara.

“Kalau RD dipanggil ke timnas, kami juga ikut bangga. Itu berarti dia kan pelatih yang bagus. Meski berat, demi bangsa kami akan bersedia melepaskan Rahmad ke timnas bila dibutuhkan,” tegas HB panggilan akrabnya.

Untuk menjadi pendamping Alfred Riedl di timnas, Rahmad bersaing dengan satu kandidat lainnya, yakni pelatih Persebaya 1927, Adji Santoso. Keduanya siang tadi telah memaparkan programnya di depan Satlak Prima.

RD sendiri masih terikat kontrak dengan Persija hingga akhir Juni 2011. Menurut Haryanto pihaknya akan berusaha mencari pelatih baru untuk mendampingi Bambang Pamungkas cs bila RD terpilih sebagai pelatih timnas U-23.

“Untuk itu kami berharap pemerintah bersedia membantu kami. Kami berharap ada kompensasi atas pemanggilan Rahmad, karena kami harus mencari pelatih baru lagi,” tandas Direktur SDM PT Jaya Ancol itu.

Ketidaksiapan Panpel Persija, Laga Melawan Persisam Terancam Dipindah




JAKARTA – Akibat ketidaksiapan panitia pelaksana Persija Jakarta, laga kandang Persija Jakarta melawan Persisam Samarinda (23/4) yang seharusnya berlaga di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) terancam dipindahkan.

Sesuai hasil diskusi Pengurus The Jakmania dengan Bpk. Niagara selaku Kepala Pengelola Std. Utama Gelora Bung Karno. Dari hasil pertemuan, Bpk. Niagara memaparkan “Persija masih ada harapan untuk dapat bertanding di GBK asalkan ada kesiapan dan jaminan keamanan dari Panpel Persija dalam menyelenggarakan Pertandingan. Kalau Panpel Persija tidak bisa menjamin keamanan, dengan sangat terpaksa kami tidak memberikan izin penggunaan stadion, dikarenakan juga Std. GBK dalam pengawasan untuk dapat melangsungkan kegiatan KTT Asean bulan Mei mendatang,” ungkapnya.

Disatu sisi, saat Pengurus The Jakmania juga menyambangi Ketua Umum Persija sekaligus Ketua Panpel Persija Bpk. Tony Tobias, belum mendapatkan titik terang. Pak Tony Tobias malah melempar tanggung jawab keamanan kepada Korlap The Jakmania.

Menurut Pak Tony Tobias tugas Panpel Persija hanya mengamankan didalam Area Stadion, dan diluar stadion menjadi tanggung jawab The Jakmania bukan tanggung jawab Panpel Persija.

Namun hingga berita ini diturunkan, upaya terus dilakukan oleh pengurus-pengurus The Jakmania untuk tetap dapat menyelenggarakan pertandingan di SUGBK, Senayan.

Efek KTT ASEAN, Persija Pindah ke Solo




JAKARTA – Persija Jakarta kembali terusir dari Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Klub berjuluk Macan Kemayoran pun menunjuk Stadion Manahan di Solo sebagai markas sementara mereka.

Klub Ibu Kota ini gagal menggelar dua partai home di Jakarta. Sebab, mereka harus berbagai space dengan penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2011 yang berlangsung 1-10 Mei mendatang.

Bambang ’Bepe’ Pamungkas dkk seharusnya menjamu Persisam Putra Samarinda di SUGBK pada Sabtu (23/4). Venue sama juga digunakan untuk menjamu Bontang FC pada empat hari berikutnya.

Namun, skenario tersebut berubah lantaran pengelola SUGBK tidak memberikan izin penggunaan stadion. Sekretaris Tim Persija Ferry Indra Syarief mengatakan, Solo sebagai venue dua laga kandang tersebut.

”Dua home Persija berikutnya akan digelar di Solo. Kami sudah dapatkan pemberitahuan resmi dari pengelola SUGBK, hal ini terkait penyelenggaraan KTT ASEAN. Agenda tersebut baru digelar awal Mei, tapi sterilisasi kawasan Senayan sudah dilakukan dua pekan sebelumnya,” ungkap Ferry.

Tidak mendapatkan izin laga di Jakarta sudah sering diterima Persija. Mereka menjalani home perdana Liga Super Indonesia (LSI) 2010/2011 di Stadion Gelora Jatidiri, Semarang. Meski bermain di luar Jakarta, Bambang Pamungkas dkk menang 2-0 atas Persela Lamongan pada 16 Oktober silam.

Laga tersebut juga ditonton sekitar 5 ribu Jakmania, pendukung setia Persija. Ancaman pembekuan status arena untuk Macan Kemayoran sebelumnya sempat dilontarkan pengelola SUGBK. Alasannya, sikap anarkis pendukung Persija pada dua partai kandang terakhir.

”Kami secara lisan sudah mendapatkan izin dari Liga (PT Liga Indonesia). Saat ini, panpel (panitia pelaksana) Persija juga sedang mengecek kesiapan panpel Solo untuk penyelenggaraan dua laga tersebut. Kami sebenarnya ingin bermain di Cilegon, tapi tidak ada penerangan stadion,” tutur mantan ketua Jakmania ini.

Gagal mendapatkan izin di SUGBK, Persija sebenarnya mendapatkan penawaran merumput di Stadion Soemantri Brodjonegoro. Namun, dua home tersebut harus digelar tanpa penonton. Stadion yang ada di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, musim lalu menjadi homeground Persitara Jakarta Utara sebelum akhirnya terdegradasi.

”Kami tidak bisa menggelar home tanpa penonton, makanya tidak bisa memakai Stadion Soemantri. Selain Solo, kami sudah menyiapkan stadion lainnya. Semarang dan Jepara menjadi alternatifnya,” lanjut Ferry.

Pada awal LSI 2010/2011, Liga sebenarnya sudah menyiapkan tiga buffer stadium. Arena itu adalah Stadion Jatidiri (Semarang), Manahan, dan Kanjuruhan (Malang). Kebijakan itu untuk menyikapi potensi ancaman kegagalan klub mendapatkan izin pertandingan.

Manajer Kompetisi PT Liga Indonesia Darwis Satmoko mengatakan, Persija menggelar dua home berikutnya di luar Jakarta. ”Persija bisa bermain di Solo. Mereka tidak mendapatkan izin bermain di SUGBK, alasannya murni penyelenggaraan KTT ASEAN. Liga sudah berbicara dengan panpel Solo dan Semarang sekaligus,” tandasnya. (msy)

Rabu, 13 April 2011

Takluk Oleh Arema, Pelatih Persija Kecewa Putusan Wasit




Tuan rumah Arema Indonesia memenangi laga akbar Liga Super Indonesia melawan Persija Jakarta 2-1, Minggu (10/4) malam. Kemenangan di Stadion Kanjuruhan menjadi penebus kekalahan di Stadion Gelora Bung Karno pada Minggu, 9 Januari lalu. Waktu itu Persija pun unggul 2-1.

Dua gol Arema disumbang gelandang serang asal Slovakia, Roman Chmelo, lewat titik penalti di menit ke-6. Pemain muda Sunarto menggenapkan keunggulan di menit ke-16. Sedangkan gol tunggal Persija dicetak Bambang Pamungkas di menit ke-86.

Tempo permainan kedua tim meningkat di babak kedua, terlebih setelah hujan deras mereda sejak menit ke-70. Persija menciptakan peluang lebih banyak dibanding di babak pertama, terlebih ketika Arema harus bermain dengan 10 orang setelah Sunarto diusir wasit dari lapangan di menit ke-53.

Sunarto diganjar kartu kuning kedua sekaligus menjadi kartu merah setelah menyentuh bola dengan tangan dalam sebuah perebutan bola atas. Kartu kuning pertama diperoleh Sunarto di menit ke-16 gara-gara ia membuka kaos setelah mencetak gol kedua.

Macon Kemayoran langsung menggebrak begitu wasit asal Malaysia, Nagor Amir, meniup peluit pembuka babak kedua. Serangan Persija makin meningkat setelah pelatih Rahmad Darmawan memasukkan Bambang Pamungkas dan Oliver Makor di menit ke-51. Bambang dan Oliver masing-masing menggantikan Aliyudin dan Tony Sucipto.

Serangan bertubi Persija membuat pemain Zulkifli Syukur dan kawan-kawan mulai kewalahan hingga Sunarto pun nekat menghalau bola dengan tangan dan diusir wasit. Arema terpaksa bermain dengan sepuluh orang.

Begitu Sunarto keluar, Ismed Sofyan dan kawan-kawan mendapat dua peluang di menit ke-54 dan 55. Bola hasil umpan terobosan Persija membentur kaki kiri Zulkifli dan melayang melewati mistar gawang Arema. Lalu, terjadi kemelut di daerah pertahanan Arema. Persija dua kali menembakkan bola. Untung ada Purwaka berdiri di garis gawang dan mampu menolak bola dengan dadanya sehingga Arema terhindar dari kebobolan.

Sebaliknya, di menit ke-57, Ridhuan menggiring bola muntah hingga mendekati garis kotak besar. Bola yang ditendangnya melebar ke samping kiri gawang Persija. Di menit ke-64 gol Roman dianulir wasit. Roman dinyatakan dalam posisi off side.

Setelah itu, giliran Persija mendapat peluang di menit ke-69. Bola yang nyaris memasuki gawang Arema ditendang Purwaka Yudhi sejauh-jauhnya. Selamatlah gawang Arema.

Di menit ke-71, Arema mendapat peluang lewat tendangan bebas setelah terjadi pelanggaran di luar kotak. Muhammad Ridhuan tidak langsung menendangnya, tapi mengoper ke Waluyo. Tembakan keras Waluyo membuat Jendri Pitoy harus “terbang” untuk memblok bola.

Di menit ke-73, Persija mendapat tendangan bebas gara-gara kiper Kurnia Meiga melewati garis saat menendang bola. Dengan sedikit kecoan, Persija dua kali menendang bola dengan keras dan selalu membentur kaki pemain Arema.

Di menit ke-80 penyerang muda Dendi Santoso masuk menggantikan Yongki Aribowo. Keputusan Miroslav Janu memasukkan Dendi berbuah peluang matang setelah Dendi menyundul bola dari hasil tendangan pojok. Jendri memblok bola ke samping kanan gawang yang dikawalnya.

Setelah itu Persija mendominasi permainan. Pemain-pemain Arema terpaksa bertahan. Hasilnya, dalam sebuah kemelut, Bambang berhasil menceploskan bola yang diumpan Greg Nwokolo. Di menit ke-86 Persija memperkecil kekalahan menjadi 1-2.

Meski Persija kalah, 500-an The Jakmania tetap setia dan bersemangat mendukung tim kebanggaanya. Dan beradu kreativitas dari nyanyian penyemangat sekitar 32 ribu pendukung tuan rumah, Aremania. Kedua suporter sama-sama bersemangat memberi dukungan kepada tim masing-masing walau hujan deras mengguyur sepanjang 70 menit permainan.

Dalam jumpa pers selepas pertandingan, Rahmad Darmawan menyatakan hasil pertandingan sangat mengecewakan. Tim asuhannya lebih banyak mendapat peluang dibanding Arema dan lebih mendominasi pertandingan setelah Arema bermain dengan sepuluh pemain pasca diusirnya Sunarto.

“Tapi itulah sepakbola. Apa yang kita pikirkan tidak terjadi, tapi yang tidak kita pikirkan malah terjadi. Kami bermain sangat bagus daripada di babak pertama, tapi kami kurang beruntung dalam penyelesaian akhir,” kata Rahmad.

Ia pun mengaku kecewa setelah Arema diberi hadiah penalti oleh wasit setelah Ismed Sofyan mengganjal Roman hingga terjatuh. Menurutnya, penalti itu tak seharusnya terjadi.

“Jujur, saya mempertanyakan keputusan penalti yang diberikan wasit. Keputusan itu mengecewakan, tapi tetap saja kami harus menghargai dan menerimanya karena itu memang menjadi kewenangan wasit,” kata bekas pelatih Sriwijaya FC itu.

Sedangkan Miroslav Janu menyatakan sangat puas dan berterima kasih untuk kegigihan para pemainnya. Ia pun memuji semangat Aremania yang tak putus memberi dukungan kepada Zulkifli dan kawan-kawan.

“Terima kasih kepada pemain karena mereka sudah mati-matian mainnya sehingga mampu menang atas Persija yang punya kualitas sangat bagus. Persija bermain sangat bagus dengan disiplin tinggi. Di babak kedua kami sedikit dapat chance (peluang) daripada mereka,” kata pelatih berpaspor Ceko itu.

Sedangkan Ketua Panitia Pelaksana Pertandingan Arema Abriadi Muhara melaporkan pertandingan akbar itu disaksikan 32.597 penonton. Ia memastikan seluruh hasil penjualan tiket akan dibayarkan kepada seluruh pemain sebagai gaji. (Abdi Purmono)

Peryataan Sikap The Jakmania Atas Kejadian Dua Partai kandang Terakhir Persija




1. Kami The Jakmania menyampaikan rasa Keprihatinan yang mendalam terkait peristiwa pengrusakan yang terjadi pada pos polisi wilayah hukum Polsek Tn. Abang, yang dilakukan massa simpatisan the Jakmania

2. Kami The Jakmania menyampaikan permohonan Maaf, kepada Kepolisian Daerah Prov DKI Jakarta dan Polisi Wilayah Jakarta Pusat lebih khusus kepada Polsek Tn. Abang, dalam hal ini (Kapolsek J. Simamora) yang terkena pemukulan dlm peristiwa tersebut

3. Kami The Jakmania menyampaikan permohonan Maaf, kepada Pihak Pengelola SUGBK, atas pengrusakan Fasilitas Stadion pada laga Persija vs Persipura

4. Tentu saja kami memiliki beban tanggung jawab Moral dan Organisasi, maka untuk itu kami akan melakukan komunikasi secara mendalam dan menyeluruh kepada PERSIJA dan PANPEL, untuk bicara dampak dari peristiwa itu, yang mengakibatkan kerugian materil

5. Kami secara sepihak berpandangan bahwa, dua peristiwa amuk massa yang terjadi pada dua laga kandang Persija tersebut, adalah kejadian tidak biasa. Bisa saja memang ini sesuatu yang sudah direncanakan sebelumnya, namun demikian kami tidak dapat berspekulasi untuk berpikir konspiratif, biarkan saja pihak kepolisian yang memiliki kapasitas untuk menyelidiki

6. Maka itu, Bahwa kejadian amuk massa simpatisan the Jakmania, tidak ada hubungannya sama sekali dengan hasil pertandingan, kami cukup the Jakmania cukup dewasa untuk menerima kekalahan dan kemenangan Tim

7. Dapat kami pastikan, bahwa mereka yang ditahan saat ini di Polres Jakarta Pusat, terkait pengrusakan yang dilakukan, adalah bukan Anggota the Jakmania, mereka adalah simpatisan saja ( The Jakmania pasti Oren ; Oren belum tentu the Jakmania )

8. Sebagai Evaluasi kami, maka the jakmania akan lebih meningkatkan kerjasama pengamanan dalam pertandingan, selama ini kerjasama kami dengan pihak kepolisian sudah baik, karena korlap kamipun masuk dalam protap pengamanan kepolisian dalam tiap pengamanan pertandingan

9. Untuk itu bahwa tanggung jawab keamanan adalah tanggung jawab kita semua utamanya ( Kepolisian, Pemprov DKI Jakarta, Panpel dan Klub Persija serta Supporter)

10. Harapan kami, peristiwa tersebut tidak akan mempengaruhi secara. Menyeluruh dam mendalam terhadap agenda ISL, khususnya sisa jadual laga kandang Persija, sehingga tidak berdampak pada upaya Persija untuk meraih poin penuh untuk Juara ISL tahun ini… Amin

11. Selanjutnya kami himbau dengan keras untuk siapapun (Anggota, simpatisan) untuk tidak lagi datang ke Stadion, baik perseorangan atau rombongan jika tidak memiliki tiket atau berniat hanya untuk hura – hura saja, terlebih membawa sajam dan narkoba, lebih baik kembali lagi, karena pihak kepolisian akan bertindak tegas

12. Mudah-mudahan ini semua ada hikmahnya dan tentu kami akan sangat mawas diri kedepannya..

Terimakasih untuk semua

Larico Ranggamone

Ketua Umum The Jakmania

The Jak Pulang,Insiden Kecil Di Cikampek




Kelompok suporter Persija Jakarta, The Jakmania telah kembali ke Jakarta setelah mendukung tim kebanggannya di Malang pada Minggu (10/4). Jakmania yang menggunkan 10 bus tiba di Sekretariat Jakmania, Lebak Bulus siang kemarin pukul 13.00 WIB.

Kelompok suporter yang beratribut oranye tersebut pulang dengan rasa kekecewaan setelah tim kesayangannya Macan Kemayoran takluk dari Singo Edan dengan skor 2-1. Sekitar 500 Jakmania kembali ke Jakarta pada Senin pagi sekitar jam 10 dari Stadion Kanjuruhan.

Namun meskipun Persija kalah, Jakmania tetap bangga terhadap Macan Kemayoran. Mereka bisa menerima dengan lapang dada dan tidak melakukan tindakan anarkisme. Beberapa komentar-komentar terlontar dari Jakmania yang berangkat ke Malang saat tiba di Lebak Bulus. Mereka sangat kecewa dengan kepemimpinan wasit yang memberikan hadiah pinalti buat Arema.

Dalam perjalanan pulang menuju ke Jakarta, ketika sampai di gerbang tol Cikampek rombongan Jakmania mendapatkan intimidasi dari oknum suporter Persib Bandung (Viking). Salah satu bus yang ditumpangi The Jak mogok di gerbang tol dan menjadi sasaran pelemparan batu oleh suporter biru tersebut.

Beberapa The Jak luka ringan terkena pecahan kaca akibat pelemparan tersebut. Namun kejadian tersebut tidak meluas menjadi keributan besar. Menurut saksi mata yang berada di dalam bus tersebut, pelemparan dilakukan hanya beberapa orang dengan mengendarai sepeda motor. “Biasa cuma orang-orang iseng, abis lempar langsung kabur,” ujar salah satu Jakmania.

Akibat ulah tersebut, dua bus rombongan Jakmania mengalami pecah kaca di bagian depan dan samping. Bus tidak mengalami rusak berat dan tetap membawa rombongan Jakmania sampai tujuan ke Sekretariat Jakmania di Lebak Bulus.

sumber: thejakmania.net

Pelatih Persija Pertanyakan Keputusan Wasit




Bola.net - Wasit asing bukanlah sebuah jaminan dalam memberikan keputusan yang bisa memuaskan dua belah pihak. Hal ini terjadi juga pada kepemimpinan wasit asal Malaysia, Nagour Amir di partai akbar antara Arema Indonesia versus Persija Jakarta di Stadion Kanjuruhan Malang Minggu (10/04).

Kepemimpinan Nagour Amir mendapat komentar pedas dari pelatih Persija, Rahmad Darmawan. Pelatih yang akrab disapa RD ini mempertanyakan keputusan wasit yang menghadiahkan penalti bagi tuan rumah di awal babak pertandingan.

“Jujur, saya mempertanyakan keputusan penalti yang diberikan wasit. Keputusan itu sangat mengecewakan kami," ungkap RD dalam konferensi pers seusai pertandingan.

Namun, meski demikian, pelatih yang pernah membesut Sriwijaya FC ini menyatakan menerima apapun keputusan wasit, meski dirasa merugikan timnya. "Kami harus menghargai dan menerimanya karena itu memang menjadi kewenangan wasit,” katanya.

Lebih lanjut, RD mengakui bahwa dia juga tidak puas dengan hasil yang diraih anak asuhnya di laga ini. Persija harus menyerah dengan skor 1-2 meski mampu mendominasi alur permainan, terlebih lagi setelah Arema harus bermain dengan sepuluh orang, setelah Sunarto diusir.

"Itulah sepak bola. Apa yang kita pikirkan tidak terjadi, tapi yang tidak kita pikirkan malah terjadi. Di babak kedua, kami bermain sangat bagus dibanding babak pertama. Namun, kami kurang beruntung dalam penyelesaian akhir," tandas RD.(den/fjr)

Liga Super: Singo Edan Salip Macan Kemayoran




Bola.net - Sukses membungkam Persija Jakarta di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (10/4) membuat Arema Indonesia menyalip lawan mereka itu di klasemen sementara Liga Super Indonesia.

Meski tampil di bawah guyuran hujan, Arema Indonesia tetap bersemangat untuk mendapatkan gol cepat. Usaha mereka berbuah hasil, laga baru berjalan tiga menit, Singo Edan sudah mendapatkan hadiah penalti kala Roman Chemello dilanggar oleh Ismed Sofyan di kotak penalti sisi kanan pertahanan Persija. Meski sempat diulang, namun Roman yang menjadi eksekutor sukses melaksanakan tugasnya dengan baik. Tendangannya tak mampu dibaca oleh Jendry Pitoy dan Arema pun unggul 1-0.

Memimpin satu gol tidak membuat Arema mengendurkan serangan mereka. Usaha mereka kembali berbuah hasil. Tepat di menit ke-16, Sunarto menggandakan keunggulan timnya. Gol ini berawal dari umpan sodoran situasi tendangan sudut Roman kepada Zulkifli Sukur. Kapten tim Arema itu langsung melepaskan tendangan keras ke tengah kotak penalti lawan. Bola pun langsung disambar Sunarto tanpa mampu ditepis Jendri Pitoy.

Persija yang mencoba membalas tetap tak bisa berbuat banyak. Hingga memasuki jeda pertandingan skor 2-0 untuk Singo Edan tetap bertahan.

Tim Macan Kemayoran akhirnya mulai mendapatkan keuntungan di babak kedua. Saat laga memasuki menit ke-53, Sunarto harus diusir keluar oleh wasit Nagor Amir. Sebuah pelanggaran tak perlu, handsball, berbuntut kartu kuning kedua pemain muda yang sempat menjadi pahlawan kemenangan Arema di beberapa laga mereka itu.

Unggul jumlah pemain membuat Persija dengan leluasa membombardir pertahanan Arema. Kurnia Meiga harus berkali-kali melakukan penyelamatan gemilang di babak kedua ini.

Berkali-kali ditekan, gawang Kurnia Meiga Hermansyah akhirnya jebol juga di menit ke-86 melalui tandukan Bambang Pamungkas memanfaatkan umpan crossing Greg Nwokolo. Skor 2-1 ini bertahan hingga laga usai.

Hasil ini membuat Arema Indonesia menyalip Persija Jakarta di peringkat ketiga klasemen sementara. (bola/fjr)

The Jakmania Siap Ganti Kerusakan Gelora Bung Karno

Kelompok suporter Persija menduga ada pihak yang sengaja melakukan aksi brutal dengan menggunakan atribut Persija dan The Jakmania.

Ketua Umum The Jakmania Lariko Ranggamone mengaku pihaknya siap mengganti kerugian yang dialami Gelora Bung Karno Jakarta menyusul aksi anarkis yang dilakukan suporter Persija Jakarta dalam pertandingan Superliga Indonesia 2010/11 pasca menghadapi Persipura Jayapura dan Persiwa Wamena.

Menurut Riko, sapaan Lariko, The Jakmania berencana melakukan pembicaraan dengan pihak-pihak terkait yang menelan kerugian akibat ulah pendukung Persija, diantaranya kepolisian dan pengelola Gelora Bung Karno Jakarta.

Riko menduga ada oknum yang mengenakan atribut Persija atau The Jakmania untuk melakukan aksi perusakan. Pengurus The Jakmania telah menyerahkan permasalahan ini kepada kepolisian untuk segera melakukan penyelidikan.

“Kami memang bukan organisasi mapan. Tapi kami akan berusaha untuk mengganti kerusakan terhadap beberapa fasilitas. Kami juga menyampaikan permohonan maaf terbuka kepada pihak keamanan,” ujar Riko.

“The Jakmania pasti berwarna oranye. Tapi warna oranye belum pasti The Jakmania. Kami tegaskan kalau mereka adalah Jak-Jak liar, simpatisan yang tidak kami kordinir. Kami biasa memanggilnya dengan nama Jali. Kami bahkan mengutuk keras kejadian tersebut.”

“Kami menilai kejadian tersebut tidak biasa, seperti ada yang men-design. Biar kepolisian yang akan melakukan penyelidikan. Yang jelas, aksi itu tidak ada kaitannya dengan hasil imbang yang didapat Persija.”

Rusak Pos Polisi Senayan, The Jakmania Minta Maaf

JAKARTA (Pos Kota) – Tragedi memalukan oknum The Jakmania, suporter Persija Jakarta dalam dua pertandingan kandang Persija di ajang Liga Super Indonesia (LSI) 2010/11, memantik komentar petinggi The Jakmania.

Ketua Umum The Jakmania, Lariko Ranggamone, menegaskan bahwa yang melakukan tindakan anarki saat pertandingan Persija versus Persiwa, Rabu (6/2), kemarin bukan anggota The Jakmania.

”The Jakmania pasti berwarna oranye, tapi warna oranye belum pasti The Jakmania. Kami tegaskan kalau mereka adalah jak-jak liar simpatisan yang tidak kami kordinir, biasa kami panggil Jali,” kata Riko di The Jak Stadion Lebak Bulus Jakarta.

Seperti diberitakan, terjadi pengrusakan Pos Polisi Senayan saat pertandingan Persija melawan Persiwa. Bukan itu saja, oknum The Jak yang tidak bertanggung jawab itu bahkan melukai Kapolsek Cempaka Putih Dwi Joko.

Pengurus pusat The Jakmania memang selalu ketiban sial dengan aksi anarki massa pendukung Persija itu. Karena banyaknya pecinta Persija, membuat massa yang jumlahnya ribuan itu tidak bisa dikordinir secara merata.

”Kami mengungkapkan permohonan maaf terbuka kami kepada pihak keamanan. Kami bahkan mengutuk keras kejadian tersebut dan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk mengusut ini semua,” kata Riko.

Riko menambahkan, The Jakmania akan melakukan pembicaraan lebih mendalam terkait soal tanggung jawab pihaknya terhadap beberapa fasilitas yang rusak akibat kejadian tersebut.

” Kami bukan organisasi mapan, tapi kami akan berusaha ganti semua kerusakan,” kata pria bertubuh tambun itu.

Lebih lanjut mantan ketua harian The Jak itu mengatakan, pihaknya menilai kejadian tersebut tidak biasa, namun suporter yang memiliki anggota lebih dari 40 ribu orang itu belum berani mengatakan bahwa ini adalah by design atau kejadian yang sudah disetting. ” Biar kepolisian yang akan melakukan penyelidikan, “ jelasnya.

Kejadian memalukan itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan hasil pertandingan yang berakhir imbang tanpa gol. Ke depan, The Jak berjanji meningkatkan kerjasama penanganan penagamanan pertandingan.

”Tanggung jawab keamanan pertandingan adalah tanggung jawab bersama, kami himbau kepada simpatisan untuk tidak lagi mencoba datang ke stadion jika tidak memiliki tiket. Kita harus berusaha menjaga keamanan, karena itu akan berimbas juga kepada tim Persija yang terus berjuang di kompetisi,” tandasnya.

Klarifikasi Jakmania terhadap Opini Media


Kronologi Kejadian

Simpatisan pendukung Persija Jakarta yang biasa disebut Jak Liar (Jali) kembali berulah dengan membuat kerusuhan hingga menyebakan hancurnya Pos Polisi yang berada di Parkir Timur Senayan, Rabu (6/4) sore.

Kejadian bermula dari seseorang yang diduga memakai baju yang bertuliskan Viking (Supporter Persib Bandung) dan diteriaki. Ratusan simpatisan Macan Kemayoran yang berada di areal parkir timur Senayan langsung mengeroyok orang tersebut yang diduga Viking.

Oknum-oknum yang memakai baju oranye terus mengejar orang tersebut meski sudah dibawa ke mobil patroli. Polisi yang saat itu jumlahnya sedikit berada di Pos Pol Gelora Bung Karno sempat kewalahan. Bahkan oknum-oknum berbaju oranye tersebut terus melempari batu kearah mobil patroli tersebut.

Akhirnya bentrokan tidak terhindarkan antara oknum yang mengatas namakan The Jakmania dengan para aparat keamanan. Gas air mata terus ditembakan polisi kearah kerumunan oknum yang berbuat ulah tersebut. Namun sekitar 15 menit kemudian polisi sempat mundur ke areal gedung JCC, karena gas air mata habis dan jumlah polisi lebih sedikit.

Pos Pol Gelora Bung Karno, tidak luput dari amukan masa, bahkan gedung JCC sempat ditimpuki masa yang sedang beringas.Bahkan Kapolsek Tenabang AKBP Johanson Simamora terkena pukulan dengan helm sehingga mengalami luka pada giginya. Bentrokan terus berlangsung, puluhan polisi yang datang membantu terlibat adu fisik dengan para oknum tersebut.

Setelah sekitar satu jam lamanya terjadi bentrokan, pihak kepolisian berhasil menangkap tujuh orang pelaku kerusuhan dan satu bocah yang menjadi saksi karena mempunyai rekaman pemukulan Kapolsek Tenabang. Keenam orang tersebut bernama, Boy (14) warga Kedoya, Januar (16) warga pondok bambu, M.Arif , Agus Setiawan (19) warga Mangga Besar,Eka Pratama (20), Ade Syarif Hidayat warga menteng atas selatan (pelaku pemukul Kapolsek Tenabang dan Yanuar Pratama (14) warga Krakatan Sirih Cimpedak sebagai saksi. Mereka langsung dibawa ke Kapolres Jakarta Pusat.

Keujuh orang tersebut ketika ditanyai tidak satupun yang memiliki kartu tanda anggota (KTA) Jakmania. Sebelumnya pada pekan lalu saat persija berlaga menjamu Persipura (31/3) juga terjadi kerusuhan dengan merusak kantor Persatuan Renang Indonesia di areal Senayan.

Kericuhan tersebut sama motifnya dengan kejadian sebelumnya ketika pertandingan sedang berjalan antara Persija dengan Persipura.

Ada oknum yang memprovokasi dengan meneriaki seseorang dengan memakai atribut Bonek dan memakai atribut Viking. Kejadian tersebut menjadi meluas hingga akhirnya membuat kantor PRSI hancur.

Dari hasil Klarifikasi Pengurus The Jakmania adalah sebagai berikut:
Larico Ranggamone (Ketua Umum The Jakmania)

* Modus yang dilakukan hampir sama saat pertandingan Persija vs Persipura beberapa waktu sebelumnya. kejadiannya sama, waktunya sama. Sebelumnya kami hanya terpusat pada satu titik yaitu di Hall Basket, tetapi pada 2 pertandingan terakhir kemarin dipindahkan menjadi di Parkir Timur.

* Pertandingan terakhir saat Persija Jakarta menjamu Persiwa Wamena, anak-anak The Jak jauh lebih banyak yang berada di luar stadion dibandingkan yang ada di dalam stadion.

* Kejadian terjadi pada saat 10 menit sebelum pertandingan berakhir, bukan seperti yang banyak diberitakan di media bahwasanya memberitakan bahwa kejadian tersebut terjadi karena hasil imbang yang di peroleh dan seusai pertandingan. Kami membantah kalau itu semua tidak benar.

* Kami juga berfikir, tidak masuk akal bahwa anak-anak SMP berani menghancurkan kantor Pospol kalau tidak ada yang memprovokasi.

* The Jakmania itu oren tapi oren belum tentu Jakmania.

* Sesuai kesepakatan yang kami buat dengan pihak kepolisian. Bahwa untuk pertandingan kedepan kami akan menswepping di setiap titik-titik yang rawan terjadi kerusuhan.

* Kami berharap kedepannya kami akan duduk bersama deagan beberapa pihak bersangkutan supaya kedepannya pertandingan dapat berjalan aman terkendali, dan kejadian ini tidak akan terulang lagi.

* Kepada Jakmania jangan lagi datang kalau tidak membawa tiket dan tidak ada koordinir dari korwil masing-masing dan jangan lagi ada yang membawa senjata tajam

Richard Achmad (Sekretaris Umum The Jakmania)

* Dikhawatirkan ada sesuatu hal di balik ini semua dan ada orang yang memanfaatkan situasi dan kondisi saat pertandingan dimulai.

* Kejadian ini tidak sederhana tetapi sangat luar biasa bagi kami.

* Kami beranggapan ada pihak yang menginginkan supaya Persija tidak bisa bermain di Gelora Bung Karno, kalaupun bermain tanpa penonton, dan mungkin juga ada pihak yang tidak suka dengan keberadaan organisasi kami.

* Pengelola GBK harus bisa bersikap objektif tentang kejadian ini, sebelum menentukan masih bisakah Persija bermain di GBK dengan supporter. Karena roh Persija ada pada The Jakmania.

Sobari (Ketua Harian The Jakmania)

* Kami siap bersama-sama untuk duduk bersama dengan pihak-pihak yang terkait dan mencari solusi terbaik.

Chairul Ichsan (Ketua I The Jakmania)

* Kami mohon maaf untuk warga Jakarta maupun pihak kepolisian yang merasa dirugikan.

Suryadi (Ketua III The Jakmania)

* Ini semua adalah suatu musibah bagi kami.

* Korban yang meninggal bukan terjatuh dari atas kap mobil seperti yang diberitakan beberapa media melainkan itu murni kecelakaan.

sumber: thejakmania.net

Jakmania Sinyalir Ada Provokasi Pihak Luar Saat Rusuh Senayan

Jakarta – Asosiasi suporter Persija Jakarta, Jakmania, merasa ada indikasi keterlibatan pihak luar dalam peristiwa penganiayaan polisi dan perusakan Pos Polisi Gelora Bung Karno oleh suporter Persija. Intervensi yang dilakukan pihak luar tersebut ditujukan untuk merusak citra Jakmania dan Persija.

“Tidak masuk akal ada anak SMP berani menyerang pos polisi apalagi menyerang anggota, kalau tidak ada yang ngomporin. Ada yang memanfaatkan situasi dan kondisi saat pertandingan Persija,” ujar Ketua Umum Jakmania, Lariko Ranggamone, dalam jumpa pers di Sekretariat Jakmanaia di kompleks Stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Jumat, (8/4/2011)

Lariko mensinyalir dugaan tersebut dari hasil observasi pengurus Jakmania selama dan sesudah pertandingan. Saat pertandingan berlangsung antara tuan rumah Persija versus Persiwa tersebut, Lariko melihat lebih banyak suporter yang berkumpul di luar stadion dibanding yang berada di dalam stadion. Suporter di luar stadion tersebut, Lariko taksir mencapai lima ribu orang dan enggan membeli tiket meski masih tersedia.

“Mereka yang di luar, di parkir timur Senayan, hanya untuk mencari hiburan semata. Nyanyi-nyayi dan joget-joget. Tak ada niat menyaksikan sepakbola,” kata pria bertubuh tambun ini.

Sepuluh menit jelang laga usai, barulah kejadian tersebut terjadi. Konon, terlihat adanya beberapa suporter tim sepakbola, yang anehnya saat itu tengah tidak bertanding. Kabar keberadaan suporter tak diundang inilah yang memicu emosi suporter Persija di luar stadiun. Serentak mereka menyerbu pos polisi di mana diduga di tempat tersebut bersembunyi suporter tadi.

Jakmania menduga kejadian tersebut merupakan upaya memperburuk citra Jakmania agar pengelola stadion tidak memperbolehkan lagi Persija bermain di Gelora Bung Karno. Serta untuk membuat masyarakat umum tak menyukai keberadaan Jakmania. Meski demikian, Lariko belum bisa menduga kelompok mana yang tengah berusaha mendiskreditkan mereka ini. Mereka hanya baru dapat memastikan anggota Jakmania tidak terlibat dalam aksi perusakan tersebut.

“Polres Jakarta Pusat telah menyatakan semua yang terlibat adalah non member (Jakmania-red). Kalau terbukti ada member yang terlibat kita tidak akan bela. Kita serahkan semua kepada polisi,” kata Lariko.

Lariko memastikan, kini Jakmania akan memperketat keberangkatan suporter saat menyaksikan tim kesayangannya. Mereka akan melakukan sweeping terhadap anggota yang akan berangkat ke stadion. Sweeping ini dilakukan di tiap-tiap wilayah dimana terdapat koordinator wilayahnya.

“Jika tidak punya tiket atau membawa senjata, lebih baik tidak usah berangkat. Tiap keberangkatan juga akan ada laporan kepada Pos Polisi wilayah masing-masing,” katanya.

Pada Rabu (6/4/2011), ratusan suporter Jakmania menyerang dan menghancurkan pos polisi di GBK. Mereka melakukan pelemparan batu, akibatnya sejumlah polisi terluka. Kapolsek Cempaka Putih, Kompol Djoko Dwi, sempat pingsan akibat dihantam helm oleh suporter nakal itu.

sumber: thejakmani.net

Jakmania : Perusak Pospol Hanyalah Massa Liar

VIVAnews - The Jakmania membantah empat pelaku perusakan pos polisi Senayan adalah anggotanya. Namun elemen suporter Persija itu berjanji tidak akan lepas tangan terhadap kerugian akibat perusakan itu.

Demikian disampaikan oleh ketua The Jakmania di kantornya, Stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Jumat, 8 April 2011. Lariko juga membantah kerusuhan itu merupakan imbas dari duel Persija vs Persiwa Wamena.

“Tidak lama setelah kejadian, empat pelaku sudah diamankan oleh petugas kepolisian Polres Jakarta Pusat. Keempatnya hanya massa liar yang tidak terdaftar dan tidak memiliki kartu anggota The Jakmania” ujar Lariko.

Selain melakukan perusakan Pospol, keempat pelaku yang masih berusia belasan tahun ini juga diketahui melakukan penganiayaan kepada seorang personel kepolisian yang sedang berjaga di lokasi.

Meski keempatnya bukan anggota resmi The Jakmania, Lariko mengaku pihaknya tidak akan menghindar dari tanggung jawab terhadap kerugian akibat pengerusakan yang terjadi di areal stadion Gelora Bung Karno.

“Kami akan bertanggung jawab. Dan saat ini, kami sedang melakukan audiensi dengan pengelola Gelora Bung Karno dan aparat kepolisian untuk mencari solusi masalah ini” ujar Lariko.

Lariko juga membantah peristiwa pengerusakan tersebut dipicu oleh hasil imbang tanpa gol yang diraih Persija saat menjamu Persiwa di hari yang sama. Menurutnya, perusakan justru terjadi sebelum laga itu usai.

“Pengerusakana tidak ada hubungannya dengan hasil akhir pertandingan. Kalau suporter Jakmania selalu berada dalam stadion ketika pertandingan berlangsung” ujar Lariko.

Perusakan juga dilakukan pendukung Persija, Kamis 31 Maret lalu. Saat itu, ratusan pendukung Persija yang berada di kawasan Parkir Timur, Senayan, menyerbu ke areal Kolam Renang Gelora Bung Karno (GBK).

Mereka mencari salah seorang pria yang diduga Viking (pendukung Persib, musuh bebuyutan The Jakmania). Para perusuh kemudian merusak kantor-kantor di areal Kolam Renang GBK, termasuk milik PB PRSI.

Tak hanya melakukan perusakan, massa berbaju oranye itu juga melakukan penjarahan di beberapa kantor. Bahkan perusuh juga memboyong seluruh piala yang berada di kantor klub renang asal DKI Jakarta, Pari Sakti.

“Pelaku kerusuhan yang itu belum tertangkap. Jadi kami tidak bisa memastikan apakah mereka anggota resmi atau tidak,” kata Lariko.

“Ke depan kami ingin meminta kepolisian di tiap wilayah bisa mencegah para suporter yang tak memiliki tiket untuk bertolak ke SUGBK. Kami tidak mau gara-gara ulah oknum, The Jakmania yang benar-benar ingin menyaksikan Persija bertanding justru jadi korban,” pungkas Lariko.

Kamis, 07 April 2011

The Jakmania De Tour Ngalam 10042011

Singo Edan Incar Macan Kemayoran

Peluang Arema kembali ke posisi tiga besar klasemen sementara Indonesia Super League (ISL) terbuka lebar. Syaratnya, bisa mengalahkan Persija di Stadion Kanjuruhan, Minggu depan (10/4).

Dengan meraih tiga poin, berarti Arema nanti memiliki 34 poin. Itu artinya poinnya sama dengan Persija yang kini sedang bertengger di posisi tiga. Hanya Arema pasti unggul surplus gol. Karena saat ini, Persija dan Arema sama-sama surplus 12 gol meski poin Arema masih 31 poin dan di posisi lima. Di atas Arema masih ada Persisam Samarinda dengan 32 poin. Namun, Persisam pada laga terdekat tandang ke Sriwijaya FC (9/4). Di atas kertas, berat bagi Persisam bisa meraih poin di kandang Sriwijaya.

Untuk merealisasikan kemenangan tersebut, pelatih Arema Miroslav Janu sudah menginstruksikan anak asuhnya untuk konsentrasi total melawan Persija. Sukses meraih satu poin hasil seri 1-1 lawan Shandong Luneng di ajang LCA (5/4) harus dijadikan motivasi untuk tampil lebih bagus lagi lawan Persija. Apalagi Persija saat ini sedang dalam kondisi drop setelah gagal meraih poin penuh di dua laga kandangnya. Pertama, ditahan imbang 1-1 oleh Persipura (31/3) dan seri 0-0 menjamu Persiwa (6/4).

Janu juga mengaku sudah menyaksikan pertandingan Persija menghadapi Persiwa, kemarin sore. Kebetulan laga yang berkesudahan 0-0 tersebut disiarkan langsung stasiun televisi nasional. "Sudah selesai league champions (LCA), tidak ada yang lain, sekarang fokus Persija ," ujar Janu usai memimpin latihan di Stadion Gajayana kemarin.

Pelatih asal Republik Ceska tersebut mengatakan dirinya belum bisa memastikan siapa saja yang akan diturunkan menghadapi tim berjuluk Macan Kemayoran tersebut. Sebab, selain pertandingan masih menyisakan tiga hari lagi, dia menyatakan juga masih akan melihat kesiapan terakhir Yongki Aribowo dan kawan-kawan.

"Hari ini (kemarin) coba lihat anak-anak, ada sedikit latihan kondisi. (komposisi pemain) belum bisa dilihat hari ini, lihat nanti, masih banyak waktu," ujar pelatih yang juga pernah menukangi PSM Makassar dan Persigo Gorontalo tersebut.

Dalam pertandingan menghadapi anak asuh Rahmad Dharmawan tersebut, Arema dipastikan kehilangan penyerang yang juga kapten tim, Noh Alam Shah. Sebab, penyerang Timnas Singapura tersebut menjalani hukuman akumulasi kartu kuning. Sebagai pengganti pemain yang akrab dipanggil Along tersebut, Arema masih memiliki sejumlah pengganti. Antara lain Chemelo Roman, Yongki Aribowo, atau Sunarto.

Arema memiliki catatan rekor cukup bagus menghadapi tim yang memiliki warna kebesaran oranye tersebut. Dari sepuluh pertemuan, Arema menang empat kali, tiga kali seri, dan tiga kali kalah. Dalam tiga pertemuan terakhir, Arema mampu dua kali mengalahkan Persija. Sisanya, dimenangkan Persija.

Dua kemenangan tersebut diraih saat Arema menjamu Persija di Stadion Kanjuruhan 11 Oktober 2009. Saat itu Arema menang 1-0. Satu kemenangan lagi didapat saat Arema membungkam Persija 5-1, 30 Mei 2010 di Stadion Gelora Bung Karno. Pada pertemuan terakhir di stadion yang sama pada 9 Januari lalu, Persija menang 2-1.

Dari dua pertandingan terakhir yang dijalani keduanya, Arema juga bisa diunggulkan. Dalam dua pertandingan terakhirnya, Arema mampu membekuk Persib Bandung 2-0 di ajang ISL Jumat (1/4) lalu dan menahan imbang Shandong Luneng China di ajang ISL 1-1 Selasa (5/4)

Rabu, 06 April 2011

Liga Super: Lagi, Tim Papua Tahan Persija


Tim Papua kembali menjadi sandungan bagi Persija Jakarta untuk meraih angka penuh di kandang. Setelah sebelumnya Persipura Jayapura menahan mereka 1-1, kini giliran Persiwa Wamena yang menahan mereka tanpa gol di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Rabu (06/4).

Alotnya permainan khas tim Papua sempat membuat Persija kebingungan di awal-awal babak pertama. Tuan rumah yang tak ingin menuai hasil seri lagi, terlihat seperti menemui kebuntuan. Hingga memasuki menit ke-20 babak pertama. Tak satupun peluang yang didapatkan Persija.

Peluang pertama dalam laga ini, justru didapatkan tim tamu. Di menit ke-20 sebuah tendangan dilepaskan oleh Ferdinand Sinaga. Namun, Hendro Kartiko masih mampu mengantisipasi bola tersebut.

Terlecut dengan peluang tim tamu, Macan Kemayoran, mencoba menciptakan peluang. Tiga menit usai peluang tadi, berawal dari tendangan bebas Ismed Sofyan, Greg Nwokolo mendapatkan peluang emasnya. Namun sayang tandukannya malah menghajar mistar.

Tempo pertandingan meningkat di penghujung babak pertama. Meski lebih mendominasi, namun Persija tak kunjung jua mencetak gol. Skor tanpa gol pun menutup jalannya babak pertama.

Di awal babak kedua, tuan rumah terus memburu gol mereka. Lima menit babak kedua berjalan, Ismed mencoba memecahkan kebuntuan dengan tendangan kerasnya dari luar kotak penalti. Namun tendangan kerasnya itu masih bisa diblok oleh Galih Firmansyah.

Berikutnya, di menit ke-54, Erick Weeks Lewis terjatuh di kotak penalti tuan rumah saat akan melewati Ambrizal. Namun, wasit malah menganggapnya sebagai aksi diving. Kartu kuning pun dihadiahkan kepada playmaker Persiwa itu.

Rahmad Darmawan yang ingin segera gol tercipta dari anak buahnya memasukkan Aliyudin di menit ke-61 menggantikan Oliver Makor. Tercatat, Persija memainkan 4 penyerang dengan masuknya striker mungil ini. Bambang Pamungkas, Greg, Agu Casmir dan tentu saja Aliyudin.

Serangan Macan Kemayoran kian menggila, terlebih saat Agus Indra Kurniawan dimasukkan RD di menit ke-80. Namun tetap saja gol belum juga tercipta hingga laga memasuki menit ke-85. Di menit ke-89, Persija sebenarnya bisa saja mencetak gol mereka saat terjadi kemelut di depan gawang tim tamu. Namun bek Persiwa lebih sigap dan mampu menyapu bola yang tak bisa dijangkau Galih itu. Hingga laga usai skor kacamata tetap tertahan.

Hasil seri ini membuat Persija tertahan di peringkat ketiga klasemen sementara. Tambahan satu poin hanya membuat mereka meraup 33 angka, tertinggal satu angka dari runner up klasemen sementara Semen Padang. Sedangkan bagi Persiwa Wamena, meski mereka mampu mencuri poin. Mereka juga tertahan di klasemen. Mereka harus puas berada di peringkat 7 klasemen sementara. (bola/fjr)

Persiwa Gagalkan Usaha Persija Gusur SP

VIVAnews - Persija Jakarta harus puas berbagi poin dengan Persiwa Wamena di lanjutan ISL 2011. Meski mendominasi jalannya pertandingan, Persija hanya mampu bermain imbang 0-0 saat menjamu tim asal Papua itu.

Dengan tambahan satu poin ini, Persija harus puas tak beranjak di peringkat tiga klasemen sementara ISL. Persija kini mengoleksi 34 poin atau tertinggal sebiji poin dari Semen Padang (SP) yang menduduki posisi runner up.

Sedangkan bagi Persiwa, tambahan satu poin ini juga tak mampu untuk menggusur Sriwijaya FC. Persiwa terpaku di peringkat tujuh klasemen dengan koleksi 28 poin atau kalah selisih gol dari Sriwijaya yang berada satu tingkat di atasnya.

Bertanding di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Rabu 6 April 2011, Persija langsung tancap gas sejak menit-menit awal. Tim besutan Rahmad Darmawan ini langsung mengurung pertahanan Persiwa Wamena.

Namun hingga menit ke-15, Macan Kemayoran selalu gagal menembus pertahanan Persiwa. Justru Persiwa yang mampu mengancam gawang Persija melalui tendangan Ferdinand Sinaga menit ke-20 yang masih bisa diantisipasi kiper Hendro Kartiko.

Persija baru mengancam pada menit 23 melalui Greg Nwokolo. Memanfaatkan umpan tendangan bebas Ismed Sofyan, striker asal Nigeria tersebut melepaskan sundulan yang masih membentur mistar gawang.

Menit 34 giliran Bambang Pamungkas yang membuang peluang emas. Usai bekerjasama satu-dua dengan Greg, striker timnas Indonesia membuang peluang setelah tendangannya dari kotak penalti melambung meski dalam posisi terbuka.

Setelah turun minum, Persija kembali mengurung pertahanan Persiwa. Peluang terbaik Persija dibuat pada menit 58 lewat tendangan geledek Ismed Sofyan. Namun usaha Ismed masih digagalkan penampilan gemilang kiper Galih Firmansyah.

Persiwa sendiri tetap mengandalkan serangan balik. Namun usaha itu hampir membuahkan petaka bagi Persija. Pada menit 71, Boakay Edy Foday berhasil memperlihatkan skill individu untuk melewati beberapa pemain Persija.

Sayang umpan terukur Edy Foday gagal dimanfaatkan Erick Weeks yang sebenarnya punya posisi bagus untuk melepaskan tendangan. Namun bola sepakan Erick Weeks melebar dari gawang Persija.

Meski Persija menciptakan beberapa peluang hingga masa injury time, namun skor kaca mata tak berubah hingga pertandingan usai.

Susunan Pemain
Persija Jakarta: Hendro Kartiko; Ismed Sofyan, Ambrizal, Eric Bayemi, Amarzukih; Oliver Makor, Syamsul Haeruddin, M Nasuha; Agu Casmir, Greg Nwokolo; Bambang Pamungkas.

Persiwa Wamena: Galih Firmansyah; Imanuel Padwa, Shibakoya Yuichi, Sasa Sacevic, Yesaya Desnam; Isak Konon, Tomoyuki Sakai, Supriadi; Erick Weeks; Boakay Edy Foday, Ferdinand Sinaga.

Jakmania Ragukan Kinerja KN Bentukan FIFA

Kelompok suporter Persija Jakarta, The Jakmania, masih mempertanyakan hasil keputusan FIFA dalam membentuk Komite Normalisasi (KN) guna menjadi solusi ditubuh induk PSSI.

Meski The Jakmania menilai langkah yang dilakukan FIFA tergolong positif, namun tidak dapat dibiarkan berjalan begitu saja. KN wajib diawasi atau terus dipantau dalam pelaksanaannya.

"Secara khusus ini memang bukan kapasitas kami untuk mengkritisi persoalan tersebut. Tetapi, sebagai insan sepakbola nasional, otomatis kami memiliki tangung jawab yang besar," terang Sekretaris Umum (Sekum) the Jakmania, Richard Achmad, Selasa (5/4).

Terlepas dari figur Agum Gumelar, yang dinilai memiliki kemampuan dan terbukti dalam menukangi PSSI, The Jakmania menyayangkan komposisi KN yang dinilai syarat kejanggalan. Terlebih, terdapat anggota yang tengah menjadi pesakitan lantaran dugaan kasus kriminal di pentas sepak bola.

"Atas dasar apa FIFA menentukan atau menempatkan orang-orang tersebut? Apakah FIFA mengetahui rekam jejaknya selama mengurus sepak bola? Apalagi, anggotanya bukan berasal dari tim besar atau tim yang memiliki prestasi di pentas sepakbola nasional," tanyanya.

Dengan kondisi tersebut, wajar rasanya jika The Jakmania meragukan kemampuan mereka dalam mengemban tanggung jawab tersebut.

Terlebih, The Jakmania mengaku akan mengikuti pertemuan terkait hasil keputusan FIFA, yang direncanakan dihadiri ketua umum KN, Agum Gumelar, di kantor PSSI, stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Rabu (6/4), Pukul 11.00 WIB.

"Untuk itu, kita sama-sama harus mengontrolnya agar efektif dan fungsional," tegasnya.




Sumber: Bola.Net

Penggusuran Stadion Lebak Bulus Dilakukan Tahun Depan

REPUBLIKA.CO.ID, KEBON SIRIH — Pembongkaran Stadion Lebak Bulus, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, terkait rencana pembangunan depo mass rapid transit (MRT) yang akan dilakukan akhir tahun ini dipastikan ditunda. Itu dilakukan setelah Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta belum mendapatkan lahan pengganti stadion seluas 4,5 hektare tersebut.

“Penggusuran dipastikan tidak dilakukan tahun ini. Jadi masyarakat masih bisa menggunakan Stadion Lebak Bulus sebagai pusat kegiatan olah raga,” kata Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda DKI Jakarta, Ratiyono di Balai Kota, Rabu (6/4).

Pemprov masih mencari lokasi alternatif untuk penggantian lahan. Yang pasti, kata dia, lahan pengganti harus memiliki luas dan kapasitas minimal sama, atau bahkan direncanakan lebih besar. “Pemprov tidak ingin gegabah dalam mengambil keputusan terkait pemindahan Stadion Lebak Bulus.”

Saat ini, Pemprov DKI Jakarta bekerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA), selaku investor MRT tengah fokus membangun kembali negeri Matahari Terbit tersebut usai bencana gempa dan tsunami beberapa waktu lalu. Sehingga, pembangunan MRT di Jakarta kemungkinan besar molor dari jadwal.

FIFA Akui Indonesia Sebagai Peserta Piala Dunia

REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH—Kendati saat itu masih bernama Hindia Belanda, Federasi Sepak Bola Dunia FIFA tetap mengakui Indonesia sebagai salah satu peserta piala dunia tahun 1938. Di laman resmi FIFA, Indonesia tercatat sebagai salah satu Negara di dunia yang pernah berpartisipasi di ajang sepak bola paling prestisius di dunia tersebut. Capaian inilah yang merupakan satu-satunya prestasi Indonesia yang didokemntasikan di situs FIFA.

Dalam keikutsertaannya tahun 1938, Indonesia (Hindia Belanda) hanya menjalankan satu pertandingan, yakni saat berhadapan dengan tim tangguh Hongaria. Dalam pertandingan itu, Indonesia kalah telak 0-6. Di piala dunia tahun 1938, Indonesia diperkuat campuran pemain lokal, keturunan Tionghoa, dan Belanda.

Para pemain yang memperkuat Hindia Belanda, di antaranya adalah penjaga gawang Mo Heng , Sutan Anwar, Achmad Nawir. Saat tampil di piala dunia, bukan Indonesia Raya yang berkumandang, melainkan lagu kebangsaan Belanda.

Keikutsertaan di Piala dunia Prancis 1938 merupakan kali terakhir Indonesia tampil di Piala Dunia karena hingga kini tim Garuda selalu gagal masuk putaran Final. Dalam empat kualifikasi piala dunia terakhir, Indonesia bahkan gagal di babak awal kualifikasi.

Kini babak kualifikasi Piala Dunia 2014 Brasil telah menjelang. Indonesia dijadwalkan bertemu Turkmenistan di babak ke dua kulifikasi. Jika berhasil melewati Turkmenistan, bukan berarti pekerjaan mudah bagi Boas Solossa cs untuk melangkah ke Brasil.

Tim nasional harus melewati putaran ketiga dan keempat yang memakai sistem grup. Hanya peringkat pertama dan kedua grup (final zona Asia) yang langsung lolos ke Brasil. Sedangkan peringkat tiga terbaik mendapat kesempatan melakoni laga Playoff melawan juara zona Oseania.

Tolak Bertanding Lawan Israel, Indonesia Lewatkan Piala Dunia 1958

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Setelah tampil di Piala Dunia 1938 Prancis, Tim nasional Indonesia berpeluang besar mengulangi capaian serupa di Piala Dunia Swedia 1958.

Indonesia bahkan tinggal selangkah lagi lolos karena hanya menyisakan satu partai penentuan zona Asia. Lawan yang dihadapi pun hanya tim lemah Israel. Namun karena sang lawan itu pula Indonesia memilih tidak lolos. Timnas memilih tidak tampil di piala dunia ketimbang berada satu lapangan dengan tim Israel.

Keputusan ini juga tidak terlepas sikap tegas Presiden Soekarno yang dikenal sangat anti-Israel. Tidak hanya Indonesia, sejumlah Negara lain yang diberi kesempatan oleh FIFA menggantikan Indonesia juga menolak tampil. Tercatat Sudan dan Turki menolak untuk bertanding dengan Israel. Belgia pun menyatakan hal serupa.

Di saat FIFA kebingungan mencari lawan yang bersedia tampil dengan Israel, tim papan bawah Eropa, Wales pun menyatakan kesediaannya. Melawan tim papan bawah Eropa ternyata tidak juga member keuntungan bagi Israel.

Wales sukses mempermalukan Israel lewat kemenangan kandang-tandang dengan skor masing-masing 2-0. Alhasil Wales pun lolos ke piala dunia Swedia 1958.

Selasa, 05 April 2011

Head To Head Persija vs Persiwa

Lima Pertandingan Terakhir Persija Jakarta vs Persiwa Wamena


Superliga Indonesia (ISL) 17 Jan 2011 Persiwa Wamena 2 – Persija 0

* Gol pembuka kemenangan Laskar Lembah Baliem –julukan Persiwa– dicetak oleh Boakay Foday Eddie di menit ke-27. Rahmad Darmawan Pelatih kepala Persija Jakarta mengklaim gol pertama Persiwa yang dicetak Boakay Foday lahir karena pelanggaran terhadap kiper Hendro Kartiko.

Selanjutnya, Ferdinand Sinaga melengkapi penderitaan Ismed Sofyan cs pada enam menit menjelang laga berakhir. Berawal dari aksi pemukulan terhadap bek Persija Amarzukih yang berujung pada gol kedua yang dilesakkan Ferdinan Sinaga.

“Wasit seharusnya tidak mengesahkan dua gol tersebut. Sebab, sebelumnya terjadi pelanggaran”. Ungkap Rahmad Darmawan.

Rahmad Darmawan juga menambahkan ”Kami tidak kecewa dengan kekalahan ini. Sebab, babak kedua kami sangat dominan. Tur Papua selalu sulit. Kami hanya menyesalkan sikap wasit yang mengesahkan dua gol tersebut, padahal sebelumnya terjadi pelanggaran” .


Superliga Indonesia (ISL) 13 Mar 2010 Persija 0 – Persiwa Wamena 3


* Pertandingan tuan rumah Persija Jakarta melawan Persiwa Wamena batal digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) ataupun stadion Lebak Bulus, Jakarta pada Sabtu (13/3).Karena kejadian tersebut Persija dinyatakan kalah WO oleh Persiwa dengan skor 0-3.


Superliga Indonesia (ISL) 13 Des 2009 Persiwa Wamena 3 – Persija 0


* Persija tampil tanpa duet Aliyudin dan Bambang Pamungkas. Di lini depan, Macan Kemayoran hanya mengandalkan Talaohu Abdulmushafry.

Menghadapi Badai Pegunungan, gawang Persija yang dijaga Roni Tri Prasnanto sudah kebobolan pada menit ke-2. Erick Weeks Lewis menjadi pembuka mimpi buruk Macan Kemayoran.

Pada menit ke-27, gawang Persija kembali kebobolan. Kali ini lewat aksi Yesaya Desnam. Sedangkan gol terakhir Persiwa dicetak oleh Edison Pieter Romaropen.


Superliga Indonesia (ISL) 11 Feb 2009 Persija 6 – Persiwa Wamena 1



* Persija Jakarta membuat sekitar 20 ribu The Jakmania langsung berpesta. Babak pertama Tiga gol berhasil disarangkan Macan Kemayoran sepanjang 45 menit pertandingan. Masing-masing, dua gol lewat kaki Bambang Pamungkas dan satu gol dari kaki Greg Nwokolo.

Unggul 3-0 membuat Persija lengah di awal babak kedua. Kondisi ini langsung dimanfaatkan oleh Persiwa untuk balik menyerang. Meski terlihat sporadis, Tim Badai Pegunungan berhasil memaksa wasit Purwanto menunjuk titik putih di menit ke-57.

Tendangan keras Greg meluncur deras ke sisi kanan gawang dan gagal diantisipasi Charles Woof, kiper Persiwa yang masuk menggantikan Timotious Mote di awal babak kedua. Skor pun berubah menjadi 4-1.

Persija kembali memanfaatkan kelengahan pemain belakang Persiwa yang dimotori oleh Ok John dan Tarik Chaoui. Greg yang kembali menyerobot bola dari kaki Tarik berhasil memberi umpan matang kepada Robertino pada menit ke-78. Robertino memaksimalkannya lewat sebuah tendangan salto yang gagal dibendung oleh kiper Persiwa. Skor kembali berubah menjadi 5-1.

Hanya selang empat menit, Persija kembali mencetak golnya yang keenam. Kali ini lewat aksi pemain pengganti Melki Pekey. Pemain asal Papua itu berhasil memperdaya kiper Persiwa setelah mendapat umpan dari Greg. Gol ini sekaligus merubah skor menjadi 6-1 yang bertahan hingga pertandingan usai.


Superliga Indonesia (ISL) 6 Okt 2008 Persiwa Wamena 2 – Persija 1


* Melawan Persiwa di Stadion Pendidikan Wamena, 6 Oktober 2008, Persija takluk dengan skor 1-2.

Dua gol tuan rumah dibukukan Lumineau Benoit pada menit ke-29 dan Bokay Eddy Foday pada menit ke-54. Sedangkan gol balasan Persija dicetak striker Aliyudin pada menit ke-58.



sumber: thejakmania.net

KPK Temukan Pelanggaran Penggunaan APBD untuk Klub

Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) rampung melakukan kajian terhadap penggunaan APBD untuk keperluan sepakbola. KPK menemukan setidaknya tiga pelanggaran terhadap penggunaan APBD.

"Berdasarkan kajian yang kami lakukan, KPK mengidentifikasi tiga temuan," tutur Pimpinan KPK M Jasin ketika memaparkan hasil kajian KPK, di kantornya, Jl Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (5/4/2011).

Tiga temuan dari KPK tersebut adalah, pertama, dilanggarnya asas umum pengelolaan keuangan daerah pada pengelolaan dana APBD bagi klub sepak bola. Kedua, adanya rangkap jabatan pejabat publik pada penyelenggaraan keolahragaan di daerah yang dapat menimbulkan konflik kepentingan

Sedangkan, ketiga, dilanggarnya prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan hibah dari APBD. Jasin mengatakan, permasalahan tersebut secara umum mengakibatkan alokasi anggaran hibah kepada klub sepak bola menjadi tidak adil jika dibandingkan dengan alokasi untuk beberapa urusan wajib lainnya.

"Serta memunculkan potensi konflik kepentingan dan timbulnya berbagai variasi aturan yang berpotensi korupsi," papar Jasin.

RESMI: FIFA Tidak Akui Kepengurusan PSSI

Federasi sepakbola internasional itu membentuk komite normalisasi untuk menjalankan kongres.

Kegagalan menggelar kongres komite pemilihan dan komite banding di Pekanbaru pada 26 Maret lalu, serta tidak berhasil mengendalikan Liga Primer Indonesia [LPI] membuat FIFA tak mengakui lagi kepemimpinan Nurdin Halid sebagai ketua umum PSSI.

Dilansir laman resmi FIFA, berdasarkan hasil rapat Komite Darurat FIFA di Zurich, Swiss, pada 1 April, diputuskan, sesuai dengan statuta FIFA artikel 7 pasal 2, komite normalisasi akan mengambil alih peran komite eksekutif [Exco] PSSI.

Komite Darurat FIFA menganggap pemimpin PSSI sudah tidak mengendalikan persepakbolaan Indonesia dengan salah satu bukti masih adanya LPI, yang didirikan tanpa keterlibatan PSSI.

Selain itu, kegagalan menggelar kongres komite pemilihan dan komite banding di Pekanbaru pada 26 Maret lalu yang mengadopsi electoral code, dan memilih komite pemilihan menjadi salah satu pertimbangan.

“Karena itu, Komite Darurat FIFA mengambil kesimpulan kepengurusan PSSI di bawah pimpinan Nurdin telah kehilangan kredibilitas, dan tidak berada dalam posisinya lagi untuk memecahkan krisis yang terjadi. Semua tugas Exco diambil alih Komite Normalisasi,” demikian dilansir laman FIFA.

Ada tiga tugas Komite Normalisasi yang telah ditetapkan Komite Darurat. Tugas itu adalah menggelar kongres berdasarkan electoral code FIFA dan Statuta PSSI sebelum 21 Mei 2011, kemudian mengambil alih LPI di bawah kendali PSSI atau menghentikan kompetisi tersebut secepat mungkin.

Tugas ketiga Komite Normalisasi adalah mengendalikan kegiatan PSSI dengan spirit rekonsiliasi untuk perbaikan sepakbola Indonesia.

Komite Normalisasi ini terdiri dari pihak-pihak di persepakbolaan Indonesia yang tidak terlibat di PSSI. Komite Normalisasi ini juga bertindak sebagai Komite Pemilihan. Komite Darurat FIFA juga memastikan keempat calon ketua umum PSSI yang ditolak Komite Banding pada 28 Februari lalu, tidak bisa dicalonkan lagi.

Seperti diketahui, keempat calon yang telah ditolak Komite Banding beberapa waktu lalu adalah Nurdin Halid, Nirwan D Bakrie, George Toisutta dan Arifin Panigoro.

Komisi Darurat FIFA Ambil Alih PSSI

JAKARTA, KOMPAS.com — Menyusul kekisruhan di dalam tubuh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Komite Darurat FIFA memutuskan pada 1 April 2011 bahwa sesuai dengan Artikel 7 Ayat 2 Statuta FIFA, maka Komite Normalisasi akan mengambil alih Komite Eksekutif PSSI saat ini.

Komite Darurat FIFA memperkirakan, kepemimpinan PSSI saat ini tidak bisa mengontrol persepakbolaan di Indonesia, yang dibuktikan dengan kegagalan untuk mengontrol Liga Primer Indonesia (LPI), yang berlangsung tanpa keterlibatan PSSI. Selain itu, PSSI juga gagal mempersiapkan sebuah kongres yang mengadopsi electoral code dan pemilihan komisi electoral.

Berdasarkan semua fakta tersebut, Komite Darurat FIFA sampai pada sebuah kesimpulan bahwa kepemimpinan PSSI telah kehilangan kredibilitasnya di Indonesia, dan tidak dalam posisinya lagi untuk memimpin proses penyelesaian krisis yang sedang melanda.

Misi Komite Normalisasi adalah menyelenggarakan pemilihan berdasarkan electoral code FIFA Statuta PSSI sebelum 21 Mei 2011; untuk mengakomodasi liga yang berada di luar sehingga bisa di bawah kontrol PSSI atau menghentikannya secepat mungkin; dan menjalankan aktivitas PSSI hari demi hari dalam semangat rekonsiliasi demi kebaikan sepak bola Indonesia.

Komite Normalisasi tersebut terdiri dari para insan sepak bola Indonesia, yang tidak akan bisa duduk dalam sebuah posisi di PSSI dan akan bertindak sebagai komisi electoral. Dalam kesempatan yang sama, dikonfirmasi juga bahwa empat kandidat yang ditolak oleh Komite Banding PSSI pada 28 Februari 2011 lalu (Nurdin Halid, George Toisutta, Nirwan Bakrie, dan Arifin Panigoro) tidak bisa masuk sebagai kandidat Ketua Umum PSSI.

FIFA Ambil Alih Exco PSSI

Jakarta - FIFA mengambil langkah tegas terkait kisruh di tubuh PSSI. Dalam situs resminya, FIFA dengan tegas menyatakan mengambilalih Komite Eksekutif PSSI saat ini.

"Menyusul kejadian yang berkaitan dengan Federasi Sepakbola Indonesia (PSSI), Komite Darurat FIFA telah memutuskan pada 1 April 2011 bahwa, mengacu pada pasal 7 paragraf 2 pada Statuta FIFA, Komite Normalisasi akan mengambilalih Komite Eksekutif PSSI saat ini," demikian tulis FIFA dalam situs resminya.

Dalam statemen tersebut juga, FIFA mengatakan bahwa kepemimpinan PSSI saat ini gagal mengontrol pesepakbolaan Indonesia dengan baik. Sebagai contoh, adalah munculnya Liga Primer Indonesia sebagai liga selain Liga Indonesia.

"Komite Darurat FIFA memperkirakan bahwa kepemimpinan PSSI saat ini tak memiliki kontrol terhadap sepakbola di Indonesiayang terlihat dari gagalnya mengontrol liga tandingan (Liga Primer, LPI) yang terbentuk tanpa campur-tangan PSSI atau dari fakta bahwa mereka tak bisa mengorganisir kongres yang mana tujuannya adalah untuk mengadopsi electoral code dan membentuk Komite Pemilihan."

"Komite Darurat FIFA datang dengan kesumpulan bahwa kepemimpinan PSSI telah kehilangan kredibilitas di Indonesia sendiri dan sudah tak berada dalam posisi lagi untuk memimpin proses pemecahan krisis ini."

Statemen tersebut juga mengungkapkan tugas dari Komite Normalisasi, di antaranya menyelenggarakan pemilihan berdasarkan electoral code FIFA dan statuta PSSI sebelum 21 Mei 2011. Komite Normalisasi ini nantinya akan terdiri dari insan sepakbola Indonesia yang tidak akan bisa duduk dalam sebuah posisi di PSSI.

LPI juga mendapatkan keputusan dari FIFA. Mereka menyebut, LPI hendaknya segera berada di bawah naungan PSSI atau FIFA meminta PSSI menghentikan liga itu sesegera mungkin.

Terakhir, FIFA juga mengonfirmasi bahwa empat calon yang sebelumnya berniat bertarung untuk pemilihan Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid, Nirwan Bakrie, George Toisutta dan Arifin Panigoro tak bisa dicalonkan menjadi Ketua Umum PSSI 2011-2015.

"Misi dari Komite Normalisasi adalah: untuk menyelenggarakan pemilihan yang berdasarkan electoral code FIFA dan statuta PSSI sebelum 21 Mei 2011; untuk membuat liga tandingan berada di bawah kontrol PSSI atau menghentikannya sesegera mungkin; untuk menjalankan kegiatan sehari-hari PSSI di bawah spirit rekonsiliasi demi kebaikan sepakbola Indonesia."

"Komite Normalisasi terdiri dari dari insan sepakbola Indonesia yang tidak akan bisa duduk dalam sebuah posisi di PSSI dan akan bertugas sebagai Komisi Pemilihan. Juga dikonfirmasikan, ketidaksahan dari empat kandidat yang mencalonkan diri menjadi Ketua Umum PSSI, yang mana keempatnya telah ditolak oleh Komite Banding PSSI pada 28 Februari 2011."

Dengan munculnya statemen ini, FIFA dengan tegas sudah menyatakan bahwa PSSI sudah tak kredibel lagi untuk mengelola persepakbolaan di Indonesia.

PSSI Sudah Terima Surat Penunjukkan Dari FIFA

Bola.net - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia menerima surat dari Badan Sepak Bola Dunia atau FIFA yang menunjuk Ketua Dewan Penasihat PSSI Agum Gumelar sebagai Ketua Komite Normalisasi.

"Surat dari FIFA tersebut diterima hari ini. Surat ini ditujukan kepada Sekjen PSSI," kata Sekjen PSSI Nugraha Besoes di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, surat itu menjelaskan Komite Normalisasi ini terdiri atas satu ketua dengan dibantu tujuh anggota. Surat tertanggal 4 April 2011 itu ditandatangani Sekjen FIFA Jerome Valcke.

Tujuh anggota tersebut adalah Joko Driyono, Sukawi Sutarip, Siti Nurzanah, Hadi Rudiatmo, Samsul Ashar, Satim Sofyan, dan Dityo Pramoni.

Nugraha mengatakan, memang belum ada detail terinci dari pembentukan Komite Naturalisasi berkaitan dengan kegiatan keseharian organisasi.

"Komite Normalisasi dalam waktu dekat akan bertemu Komite Eksekutif PSSI," katanya.

Sebelumnya, Komite Darurat Badan Sepak Bola Dunia (FIFA) memutuskan bahwa sebuah Komite Normalisasi akan mengambil alih Komite Eksekutif PSSI saat ini, demikian menurut website resmi FIFA, Senin.

"Menyusul kejadian-kejadian terakhir yang berkaitan dengan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Komite Darurat FIFA memutuskan pada 1 April 2011 bahwa sesuai dengan artikel 7 ayat 2 Statuta FIFA, sebuah Komite Normalisasi akan mengambil alih Komite Eksekutif PSSI saat ini," demikian pernyataan yang tertulis dalam website resmi FIFA.

Komite Darurat FIFA memperkirakan kepemimpinan PSSI saat ini tidak dapat mengendalikan persepakbolaan di Indonesia, yang dibuktikan dengan kegagalan mengambil kendali LPI, yang berlangsung tanpa keterlibatan PSSI atau juga kenyataan tidak bisa menyelenggarakan sebuah kongres yang tujuannya untuk mengadopsi sebuah aturan pemilihan dan memilih komite pemilihan.

"Komite Darurat FIFA sampai pada kesimpulan bahwa kepemimpinan di PSSI sudah kehilangan semua kredibilitasnya dan tidak dalam posisi lagi untuk memimpin proses penyelesaian krisis saat ini."

Disebutkan beberapa misi Komite Normalisasi yaitu untuk menyelenggarakan pemilihan yang berdasarkan aturan pemilihan FIFA dan Statuta PSSI sebelum 21 Mei 2011.

Selain itu untuk membawa liga di luar PSSI berada dalam kendali PSSI dan juga untuk menjalankan kegiatan sehari-hari PSSI dalam semangat rekonsiliasi bagi kebaikan sepak bola Indonesia.

Komite Normalisasi akan terdiri atas para insan sepak bola Indonesia yang tidak akan menempati posisi apapun di PSSI.

Dikonfirmasikan juga bahwa empat kandidat yang ditolak komite banding PSSI pada 28 Februari 2011 tidak bisa dicalonkan untuk menjadi ketua umum PSSI. (ant/cax)

FIFA Tunjuk Agum Gumelar Ketua Komite Normalisasi PSSI

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Kehormatan PSSI Agum Gumelar hari ini resmi ditunjuk FIFA sebagai Ketua Komite Normalisasi PSSI yang akan bertugas memimpin PSSI menjalankan proses pemilihan kepengurusan baru hingga kongres mendatang.

Agum ditunjuk FIFA setelah sebelumnya FIFA tidak lagi mengakui Nurdin Halid sebagai pengurus PSSI. Selain memimpin jalannya proses menuju kongres yang oleh FIFA ditetapkan sebelum 21 Mei 2011 mendatang, Agum dan anggotanya yang tergabung dalam Komite Normalisasi tersebut juga rencananya akan menempati kantor PSSI di komplek Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

"Saya ditelepon langsung oleh Thierry Regenass (Direktur Keanggotaan dan Pengembangan Asosiasi FIFA) tadi malam. Saya ditanya apakah siap memimpin Komite Normalisasi PSSI. Saya jawab siap karena demi kehormatan bangsa," ujar Agum Gumelar di Jakarta, Selasa (5/4/2011).

Nama Agum Gumelar muncul setelah FIFA menunjuk langsung beberapa nama, yang dinilai FIFA layak memegang jalannya proses pemilihan kepengurusan mendatang. Selain Agum Gumelar, terdapat 7 nama lain yang merupakan tokoh-tokoh sepakbola nasional.