Sabtu, 29 Oktober 2011

Gandeng 13 Klub, PT Liga Siap Gelar Kompetisi

Enam klub membantah telah melakukan pendaftaran ulang untuk mengikuti IPL 2011-12.

Sebanyak 13 klub sepakat menggelar kompetisi sendiri di bawah bendera PT Liga Indonesia dan menolak bertanding di liga yang dikelola PT Liga Prima Indonesia Sportindo (PT LPIS) sebagaimana ditunjuk PSSI. Dari 13 klub ini, enam di antaranya merupakan klub yang diklaim PSSI telah memastikan akan tampil di Indonesia Premier League (IPL) 2011-12 di bawah payung PT LPIS.

Sebelumnya PSSI telah mengumumkan 18 klub yang menyatakan komitmen untuk berlaga di pentas IPL. Mereka adalah Persiraja, PSMS Medan, Semen Padang, Persib Bandung, Persija Jakarta, Persijap Jepara, Persiba Bantul, Persibo Bojonegoro, Persebaya, Persema Malang, Arema Malang, PSM Makassar, Bontang FC, Persidafon, Persiwa Wamena, Persipura, Mitra Kukar, dan Sriwijaya FC.

Ternyata, enam dari 18 klub tersebut hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Liga Indonesia yang digelar di Hotel Park Lane, Jakarta, Kamis, 27 Oktober 2011. Mereka adalah: Persidafon Dafonsoro, Persiwa Wamena, Persipura Jayapura, Mitra Kukar, Sriwijaya FC, dan Persib Bandung.

Keenam klub ini menyatakan tidak pernah mendaftar ke PSSI maupun PT LPIS untuk berkompetisi di IPL. "Kami tidak pernah merasa mendaftar. Itu hanya klaim PSSI saja agar dinilai baik oleh masyarakat. Kami tidak pernah bilang setuju ikut kompetisi mereka. Itu akal-akalan PSSI saja," ujar Hendri Zainudin, Direktur PT Sriwijaya Optimis Mandiri, pemilik Sriwijaya FC, di sela-sela RUPS PT Liga Indonesia.


• VIVAnews

Exco PSSI Masih Terbuka Untuk Duduk Bersama


Polemik yang tumbuh di tubuh PSSI akan bisa diselesaikan bila pihak yang berkepentingan mau duduk bersama merumuskan solusi terbaik terkait penyelenggaraan kompetisi. Inisiatif untuk berdamai ini disampaikan langsung oleh Anggota Executive Committee (Exco) PSSI Toni Apriliani.

Ketua Pengurus Daerah (Pengda) PSSI Jawa Barat (Jabar) ini cukup menyayangkan rapat tersebut batal. Hal ini membuat pelaksanaan Liga Indonesia nampaknya belum menemukan kesepahaman setelah sejumlah klub menyatakan menolak bermain di Indonesia Primer League (IPL).

“Selasa lalu (25/10) kita berencana untuk menggelar rapat Exco. Tapi yang hadir hanya 4 orang dengan sebagian anggota lainnya berhalangan hadir. Kalau rapat itu digelar, mungkin masalah tidak jadi panjang” tutur Toni kepada wartawan, Jumat (28/10).

“Minggu depan kita mengusulkan untuk menggelar rapat. Kita harus duduk bersama kembali membahas kompetisi ini. Masalah utamanya, akibat keputusan soal 6 klub yang dari awal sudah saya prediksi akan bermasalah,” tambahnya.

Pemberian 6 tiket promosi gratis bagi sejumlah tim eks LPI, dinilai sebagai sikap yang jauh dari fair play. Selain itu, Tony juga mengutarakan keinginannya dan PSSI untuk menyelesaikan masalah yang ada sekarang ini cepat atau lambat.

“Cepat atau lambat permasalahan akan diselesaikan. Kita inginnya satu kompetisi,” jelas pria yang juga menjabat wakil ketua komite kompetisi mengenai klub peserta liga yang terpecah dalam dua gerbong, yakni kubu pro ISL melawan kubu pro IPL.

Dia memandang PSSI sejatinya bisa menghindari konflik asalkan berpegang teguh pada aturan. “Kompetisi yang sah berdasarkan hasil dari Kongres di Bali. Kita berhak mengesahkan karena hasil Kongres itu sudah disepakati 18 klub. Jika hasil kongres dicabut harus digelar lagi kongres berikutnya,” tandasnya.

sumber: okezone

Anggota Exco PSSI: PT LI Sah Jadi Pengelola Kompetisi


Anggota Executive Committee atau Komite Eksekutif PSSI, Toni Apriliani, menyebut PT Liga Indonesia (LI) secara hukum sah sebagai pengelola kompetisi musim ini. Hal itu diungkapkan Toni menanggapi pengumuman 18 klub peserta Liga Prima Indonesia (LPI) oleh PSSI.

LPI sendiri digadang-gadang sebagai kompetisi kasta tertinggi sepakbola tanah air. LPI bakal dikelola PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) yang menurutnya jelas tidak sesuai aturan.

"Menurut saya PT LI masih sangat sah sebagai pengelola kompetisi, bukan PT LPIS. Itu hasil kongres yang juga dibarengi SK (Surat Keputusan) dan PO (Peraturan Organisasi) PSSI," kata Toni saat ditemui di Sekretariat PSSI Jabar, Jalan Lodaya, Jumat (28/10/2011).

Ia pun mempertanyakan kenapa PSSI mengumumkan 18 calon klub peserta LPI. Seperti yang beberapa kali diungkapkannya, jika PSSI mau menjalankan kompetisi dengan aturan baru, harusnya dilalui lewat kongres lebih dulu.

"Gugurkan dulu hasil kongres kemarin. Kalau mau pakai aturan baru, ya lewat kongres dong, jangan merubah aturan begitu saja, kan ada mekanismenya," tegasnya.

sumber: detik.com

"Syamsir & Yericho Berpeluang Masuk Skuad"


Pelatih Rahmad Dharmawan terpukau melihat aksi Syamsir Alam dan Yericho Cristantoko. Pelatih yang akrab disapa RD ini mengatakan, peluang keduanya untuk masuk Timnas U-23 sangat terbuka.

Untuk ketiga kalinya, RD menurunkan Syamsir Alam dan Yericho dalam sebuah pertandingan ujicoba. Setelah turun melawan Mitra Kukar dan Timor Leste, kedua pemain yang pernah memperkuat Tim SAD ini kembali bermain saat Timnas U-23 membantai Persikota 5-0.

RD mengaku sengaja memainkan mereka berdua sejak menit awal. RD mengatakan peluang mereka untuk menembus Timnas U-23 sangat terbuka. "Di tiga pertandingan terakhir, saya memang mencoba untuk menaikkan volume waktu mereka," kata RD.

"Di pertandingan sebelumnya, saya memainkan syamsir di ujicoba pertama saya memainkannya 15 menit, kemudian di ujicoba lalu saya mainkan 45 menit, dan terakhir saya sudah memainkan Syamsir selama 60 menit," sambung mantan pelatih Persija dan Sriwijaya FC itu.

"Perkembangan mereka sangat menjanjikan. Syamsir dan Yericho mereka pemain potensial, dan saya percaya mereka bisa jadi pilar timnas kedepan. Untuk kedepannya, sangat bisa membantu tim di SEA Games," tegasnya.

RD mengatakan akan mulai membahas dengan staf pemain mengenai 20 nama yang akan memperkuat Timnas SEA Games di tahun ini. RD mengaku terpaksa mencoret lima pemain dari 25 pemain yang ada untuk sekarang ini.

"Untuk penentuan tim di SEA Games, mulai malam ini dan besok, kita akan rapat dengan semua staf pelatih, untuk memilih 20 nama. Sebenarnya, kita mau bawa semua 25 pemain, karena saya lihat mereka sudah padu," sesal RD.

sumber: bolaindo

Saran FIFA & AFC Kepada Komite Eksekutif PSSI


Badan Sepak Bola Dunia (FIFA) dan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) menolak menyampuri perbedaan pendapat yang terjadi di internal Komite Eksekutif PSSI.

Melalui suratnya, kedua lembaga tersebut hanya menyarankan agar permasalahan sebaiknya diselesaikan lewat jalur arbitrase atau kongres.

Usulan ini disampaikan lewat surat AFC dan FIFA kepada Sekjen PSSI, Tri Goestoro. Surat tertanggal 25 Oktober 2011 itu adalah jawaban atas keberatan seorang anggota Exco PSSI terhadap keputusan rapat Exco PSSI, 21 September 2011.

Dalam surat yang ditandatangani oleh Sekjen FIFA, Jerome Valcke, dan Sekjen AFC Alex Soosay itu, tidak disebutkan siapa anggota Exco yang dimaksud. Namun, FIFA mengaku menerima pengaduan lewat surat pada 14 Oktober 2011.

Lewat suratnya FIFA dan AFC juga mengingatkan agar keputusan yang diambil oleh Komite Eksekutif tetap sesuai statuta PSSI.

Salah satu keputusan rapat Exco 21 September lalu adalah jumlah peserta liga profesional level teratas sebanyak 24 tim. Rapat juga menetapkan PT Liga Prima Sportindo (LPIS) sebagai penyelanggara Liga menggantikan PT Liga Indonesia.

Keputusan ini telah ditentang oleh beberapa anggota Exco PSSI seperti La Nyalla Mattalitti, Robertho Rouw, Toni Apriliani, dan Erwin Dwi Budiawan. Belakangan La Nyalla bahkan menyurati FIFA untuk melaporkan hasil rapat itu.

Berikut petikan isi surat tersebut:

“Kepada Sekretaris Jenderal, PSSI Tri Goestoro.

Kami merujuk pada laporan tanggal 14 Oktober 2011 di mana anggota Komite Eksekutif PSSI keberatan terhadap keputusan yang diambil Komite Eksekutif PSSI pada 21 September 2011.

FIFA dan AFC sepakat bahwa masalah ini adalah masalah internal dan sebagai konsekuensinya, kami tidak akan mengintervensi. Kami menginformasikan kepada Anda bahwa masalah ini bisa diselesaikan lewat arbitrase sesuai dengan pasal 69 Statuta FIFA, atau melalui kongres PSSI, yang tentu saja merupakan badan tertinggi asosiasi. Untuk diperhatikan, ini merupakan informasi secara umum dan tidak berhubungan dengan keputusan-keputusan yang akan diambil di masa yang akan datang.

FIFA dan AFC berharap semua keputusan yang diambil Komite Eksekutif PSSI tetap sesuai dengan Statuta PSSI.

Terakhir, kami berharap untuk terus mendapat informasi mengenai perkembangan masalah ini.

Kami berterima kasih kepada Anda untuk perhatiannya dan berharap Anda sukses dengan pekerjaan Anda dalam mengembangkan sepak bola Indonesia."

sumber: bolaindo

Persija Berharap ISL Masuk Agenda PSSI


Persija Jakarta versi Ferry Paulus makin mantap ikut kompetisi Indonesia Super League (ISL). Ketua Umum Persija Ferry Paulus berharap PSSI mengakui kompetisi yang akan digelar oleh PT Liga Indonesia itu.

“Sekarang itu bukan masalah keabsahan ataupun tentang apapun. Yang terpenting, bagaimana ISL ini sebaiknya masuk ke dalam ranah PSSI, karena memang sangat wajar jika PSSI mengakomodir kompetisi ini,” jelas Ketua Umum Persija Ferry Paulus kepada INDOPOS kemarin.

Menurut Ferry, tidak akan ada masalah jika nantinya masalah keabsahan maupun legalitas pemain. “Komite alih status adalah Pak Nyalla (Mattalitti), jadi tidak akan ada masalah dengan keabsahan pemain,” ujarnya.

Ferry optimistis bahwa timnya akan eksis mengikuti kompetisi yang rencananya diikuti 13 tim tersebut. Persija bahkan terus melakukan persiapan dengan matang untuk bisa mempersiapkan tim dengan ciamik. Jelang kompetisi yang akan dilaksanakan 1 Desember, Persija juga akan mengikuti pra kompetisi, yakni Inter Island Cup yang rencananya akan dilaksanakan, akhir November.

“Kami akan ikut turnamen yang dipersiapkan oleh PT Liga Indonesia. Jajaran pelatih juga sudah kami koordinasikan,” jelasnya.

sumber: bolaindo

PSSI Diminta Tinjau Ulang PT LPIS


Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Robertho Rouw mengatakan bakal mendesak PSSI untuk kembali meninjau ulang penunjukan PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) sebagai penyelenggara kompetisi. Sejumlah anggota Exco termasuk Robertho kemudian mendesak Ketua Umum PSSI agar segera menggelar pertemuan Exco membahas hal tersebut.

Robertho mengatakan, ada mekanisme yang telah dilanggar PSSI dalam pembentukan PT LPIS. Tidak hanya soal regulasi yang dibuat dengan jalan menabrak aturan, PT LPIS juga disebutnya sarat muatan kepentingan kelompok tertentu di dalam PSSI. Robertho menduga, di balik pembentukan dan penunjukan PT LPIS terdapat kepentingan golongan tertentu.

"Dari awal saya sudah melihat proses pembentukan PT LPIS ini tidak benar. Mereka mengumumkan akan memberikan mandat penyelenggaraan liga sebelum PT ini terbentuk. Tapi tiba-tiba saja sudah ada PT LPIS dalam waktu singkat. Apalagi pembentukan PT ini juga tidak pernah dibicarakan kepada Exco. Saya minta PSSI klarifikasi soal ini," ujar Robertho saat dihubungi VIVAnews, Jumat 28 Oktober 2011.

Robertho mengatakan, sebetulnya ia dan tiga Exco lain, La Nyalla M Matalitti, Toni Aprilani, dan Erwin Dwi Budiawan telah mengusulkan rapat Exco agar digelar 25 November 2011. Namun, hingga saat ini Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin belum memberikan tanggapan.

"Kami melihat ada kejanggalan soal penunjukan PT LPIS ini. Sejak awal kami merasa mereka tidak transparan. Ini yang membuat kami kecewa dan mendesak agar digelar rapat Exco. Kami ingin secepatnya digelar, dan sebaiknya sebelum mereka menggelar RUPS. Kami awalnya juga sudah mengusulkan 25 November digelar," ujar Robertho.

Sebelumnya, persoalan pembentukan PT LPIS dengan CEO Widjajanto tersebut sempat dinilai anggota Exco PSSI lainnya, Toni Aprilani sebagai tindakan tak masuk akal yang dilakukan PSSI. Toni mengatakan, ia sendiri sempat kaget saat mengetahui PT LPIS sudah didaftarkan kepada AFC sementara legalitas PT Liga Indonesia sebagai penyelenggara kompetisi masih dinyatakan sah secara regulasi.

"Saya juga awalnya sempat kaget ketika mengetahui PT LPIS ini dibawa ke AFC, sementara PT Liga Indonesia masih belum jelas status pencabutannya waktu itu. Jelas saja AFC juga komplain soal itu. Yang saya sayangkan, kenapa PSSI ini tidak menggunakan yang sudah ada saja. Masalah orang-orangnya, jika memang tidak suka, kan bisa dia ganti," ujar Toni di kantor PSSI.

Sebelumnya, orang juga mempersoalkan siapa pemegang saham LPIS itu. Dalam akta pendirian PT LPIS. Arifin Djohar, Ketua Umum PSSI, tercatat sebagai salah seorang pendiri dan pemegang saham. Bersama Farid Rahman, Djohar mendirikan PT LPIS berdasarkan surat kuasa tertanggal 3 dan 5 Oktober 2011.

Djohar membantah menjadi pemegang saham perusahaan yang ditunjuk PSSI sebagai penyelenggara kompetisi profesional itu."Saham itu bukan atas nama Djohar Arifin tapi Ketua Umum PSSI. Djohar Arifin kalau bukan ketua umum dia tidak akan punya saham di situ. Jadi di akta pendirian PT Liga Prima Sportindo, 70 persen saham itu dimiliki Ketua Umum atas nama PSSI dan Farid Rahman selaku Wakil Ketua Umum atas nama klub," kata Djohar.

sumber: bolaindo

Timnas U-23 Gilas Persikota 5-0


Timnas U-23 kembali meraih hasil positif, kala menggelar laga ujicoba terakhir, jelang SEA Games XXVI. Bertempat di Stadion Krakatau Steel, Cilegon, Garuda muda sukses memangsa Persikota Tangerang, dengan skor telak. 5-0.

Pada babak pertama, dengan sejumlah muka-muka baru yang dipasang pelatih kepala, Rahmad Darmawan, Garuda muda langsung menggebrak pertahanan Persikota. Dengan permainan kolektivitas yang diterapkan, beberapa kali Syamsir Alam cs, mampu membahayakan gawang Persikota.

Akan tetapi, serangan-serangan yang dibangun, masih kerap membentur pertahanan Persikota. Sejumlah variasi tembakan pun, masih melenceng dari gawang, maupun diamankan kiper Persikota.

Gol pertama Garuda Muda, muncul dari torehan Titus Bonai, di menit ke-23, setelah Tibo – Sapaan Titus Bonai, terlepas dari kawalan pemain lawan dan akhirnya, mampu melesakkan bola melewati kiper Persikota, Suhendra. Alhasil, papan skor berubah, 1-0 untuk keunggulan timnas U-23.

Tim berjuluk Bayi Ajaib pun, tak ketinggalan untuk balas menyerang. Tapi, kedisiplinan yang memang ditekankan pelatih, masih bisa dijalankan dengan baik, sehingga sampai 45 menit pertama, Kurniawan Dwi Yulianto, dkk, belum mampu membahayakan gawang timnas U-23 yang dikawal Kurnia Meiga.

Di babak kedua, RD – sapaan Rahmad Darmawan, memasukkan banyak pergantian. RD mecoba memasukkan Anak Agung Ngurah Wahyu, Joko Sasongko, Andik Vermansyah dan Johan Juhansyah, pada saat jeda pertandingan.

Tak perlu menunggu lama, timnas kembali menambah keunggulan menjadi 2-0, lewat kaki Syamsir Alam. Syamsir memanfaatkan kelengahan pemain belakang Persikota, yang tak mampu menghalau umpan crossing dari sayap kiri pertahanan Bayi Ajaib. Syamsir yang berdiri bebas, dengan mudahnya menceploskan bola di menit ke-52, sekaligus mengoleksi gol keduanya, sejak membela timnas U-23.

Ingin menambah kualitas dan kreasi permainan, RD kembali memasukkan tiga kaki-kaki segar. Zulham Zamrun, Yongki Aribowo dan Patrick Wanggai mendapat giliran untuk menggempur pertahanan Bayi Ajaib. Hasilnya, dominasi penguasaan bola bisa terus dipertahankan, seraya menambah agresivitas serangan.

Patrick Wanggai, yang baru masuk di babak kedua, tak ingin ketinggalan untuk mengubah papan skor. Lewat sebuah akselerasi pendek, Wanggai mampu mengelabui pertahanan Persikota, dan melepaskan sepakan ke gawang, di menit ke-73, sekaligus membawa timnas U-23 kembali menambah keunggulan, 3-0 atas Persikota.

Seakan tak puas membuat Persikota menderita, Jajang Sukmana, masuk dalam daftar pencetak gol, timnas U-23 Sore ini. Bola placing melambung, yang tak mampu dihalau kiper Persikota, sontak kembali merubah skor, menjadi 4-0, pada menit ke-78.

Yongki Aribowo yang memiliki banyak fans di Cilegon, tak mau berpangku tangan dan ikut menyumbangkan golnya, di menit ke-87, mengubah kedudukan, 5-0, untuk supremasi timnas U-23. Praktis, 45 menit kedua, hanya milik Garuda Muda, dan Persikota hanya bisa melakukan serangan dengan sporadis, sampai sang pengadil membunyikan peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan.

sumber: bolaindo

PT Persija Jaya Hari Ini Dibubarkan


Pengurus PT Persija Jaya melakukan serah terima saham kepada 30 klub amatir yang tergabung dalam Perserikatan Sepak bola Indonesia Jakarta (Persija).

Dualisme kepengurusan terjadi dalam tubuh klub berjuluk Macan Kemayoran itu yang hingga kini belum terselesaikan. Peraturan yang membentuk setiap klub profesional membentuk badan hukum menjadi akar permasalahannya.

Saat ini, PSSI mengesahkan PT Persija Jaya (PJ) sebagai pengurus Persija, meski menurut para pengurusnya PT tersebut telah dibekukan dan dibentuk PT baru bernama PT Persija Jaya Jakarta (PJJ).

Diduga, nama PT PJ dimanfaatkan oleh salah satu pengurusnya, Bambang Sucipto, untuk mengambil alih Persija. M. Nigara, yang tercatat sebagai Komisaris di PT PJ menjelaskan kronologis sengketa tersebut dalam jumpa pers yang juga dihadiri 30 klub amatir di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (21/10/11).

PT Persija Jaya dibentuk untuk menyelamatkan Persija berkompetisi di liga profesional. Karena niatnya untuk membantu klub, maka didirikan secepatnya dengan komposisi kepemilikan saham atas nama Benny Erwin (direktur utama), Sonny Sumarsono (Direktur), Bambang Sucipto (Direktur), Zulfikar Utama (Direktur), Sudrajat (Komisaris Utama), Pintor Posma Gurning (Komisaris) dan M. Nigara (Komisaris).

Namun pendirian PT tersebut menyalahi peraturan karena seharusnya saham dimiliki klub. Benny Erwin selaku Direktur Utama sempat merencanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk membagikan saham-saham tersebut kepada 30 klub,

“Namun tak bisa direalisasikan karena hubungan yang tidak harmonis dengan ketua umum saat itu, Toni Tobias,” terang Benny Erwin.

Karena itu, PT PJ kemudian dibekukan dan Persija dikelola PT baru dengan nama PT Persija Jaya Jakarta, dan tidak menemui kendala saat mendampingi Persija Jakarta di kompetisi Liga Super musim lalu.

Namun entah darimana asalnya, tiba-tiba untuk kompetisi musim ini PT PJ mendaftarkan Persija Jakarta dengan direktur utama Pintor Gurning.

“Jika memang terjadi perubahan dalam akta pendirian, maka jelas (akta tersebut) cacat hukum. Saya sendiri sebagai direktur utama tidak pernah melakukan RUPS untuk perubahan kepengurusan,” terang Benny.

Karena tak ingin masalah semakin berlarut, PT PJ di bawah kendali Benny Erwin akhirnya menyerahkan seluruh saham PT PJ kepada ke-30 klub amatir, yang semuanya hadir dalam jumpa pers tersebut.

Kusheri, mewakili ke-30 klub tersebut mengumumkan bahwa klub selaku pemegang saham memutuskan untuk membubarkan PT PJ.

“Dengan ini kami menerima pembagian saham dari PT Persija Jaya, sesuai dengan prinsipnya bahwa Persija adalah perserikatan yang dimiliki oleh klub,” ucapnya.

Di depan perwakilan klub amatir lainnya, Kusheri bertanya langkah apa yang akan diambil terhadap PT PJ selanjutnya, dan serentak mereka menjawab: “Bubarkan!”

“PT Persija Jaya telah dibekukan di era ketua umum Toni Tobias dan Badan Liga Indonesia, dengan demikian per hari ini PT Persija Jaya dibubarkan,” tegasnya.

Sementara itu, kepada mereka yang mencatut nama PT Persija Jaya, M Nigara mengatakan, “PT Persija Jaya yang diakui dengan direktur utama saudara Gurning tidak sah karena kami sebagai pemegang saham tidak mengakui.”

“PT Persija Jaya hanya sebuah nama yang dimanfaatkan untuk kepentingan tertentu. Saya minta saudara Gurning, saudara Sonny, kembalilah ke jalan yang benar,” tutupnya.

30 Perserikatan Klub Bubarkan PT Persija Jaya Hadi Basalamah


30 klub perserikatan yang memiliki hak atas klub Persija Jakarta, akhirnya membubarkan PT Persija Jaya. Pembubaran ini menjadi kesepakatan bulat 30 klub perserikatan Persija Jaya. Mereka menolak Persija Jakarta ditangani Hadi Basalamah.

"Mulai hari ini, PT Persija Jakarta telah diberikan haknya kepada kami. Dan kami sepakat untuk membubarkannya," kata Kusheri RPM FC selaku perwakilan 30 klub saat menggelar keterangan pers di Stadion Utama GBK, Jumat (21/10/2011).

Hal senada juga disampaikan oleh Direktur PT Persija Jaya, Benny Erwin. Ia mengatakan tidak pernah sekalipun mendaftarkan PT Persija Jaya untuk mengikuti LPI di PSSI. Pasalnya, kini PSSI justru memutus bahwa PT Persija Jaya sebagai administrator Persija dalam kompetisi Liga Indonesia musim 2011/2012.

"Jadi saudara Bambang Sucipto yang mengatasnamakan Dirut PT Persija Jaya adalah melanggar hukum dan cacat hukum. Jadi saya tegaskan kepada pihak kedua yang mengatasnamakan Persija saya tidak bisa menjamin keabsahannya," ujar Benny Erwin.

Pernyataan yang sama juga disampaikan oleh salah satu Komisaris PT Persija Jaya, M. Nigara yang mengatakan bahwa ia dan Benny Erwin, Bambang Sucipto, Soni Sumarsono, Pintor Psma Gurning, Zulfikar Utama dan Sudrajat (almarhum) mendirikan PT Persija Jaya untuk sementara. Alasannya, saat itu pendirian PT Persija Jaya mendesak karena akan mengikuti kompetisi.

"Akhirnya kami membuat PT dengan share kepada individu, ini sangat mendesak dan sifatnya sementara," ungkapnya seraya menjelaskan, pemilik sah atas Persija saat ini adalah klub.

"Jadi yang punya hak atas Persija adalah klub. Jadi ketika kami dengar kabar Persija Jaya mendaftarkan diri dan mengaku berhak atas Persija, pertanyaan sederhana Persija mana, mereka punya hak apa atas persija," katanya bertanya.

"Saya tekankan kembali bahwa saya dan Benny dan teman-teman ingin membubarkan PT ini."

Persija Mantap Ikut ISL


BAMBANG Pamungkas dkk sepertinya akan kembali menghirup iklim kompetisi Indonesia Super League (ISL).

Itu menyusul keputusan PT Persija Jaya Jakarta (PJJ) untuk mengikuti pra- RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) PT Liga Indonesia (PT LI) yang akan dilaksanakan di Hotel Park Lane, Jakarta Selatan, hari ini.

“Saya dengan Pak Ferry Paulus (ketua umum Persija Jakarta) akan datang dan su dah terdaftar bakal ikut RUPS PT Liga,” jelas Benny Erwin, salah satu pemegang sa ham PT PJJ kemarin.

Benny menambahkan, sejak kompetisi musim lalu, PJJ memang sudah terdaftar sebagai peserta kompetisi dari PT LI.

“Itu artinya kami memang sudah valid dan akan tetap menjadi kontestan. Kami juga sudah berkoordinasi dengan PT Liga dan dipastikan ikut,” katanya. Langkah Ferry dkk itu ditempuh tak terlepas dari keputusan PSSI yang menunjuk PT Persija Jaya selaku pengelola skuad Macan Kemayoran.

Perusahaan ini, Jumat (21/10) lalu,diputuskan dibubarkan oleh 30 perwakilan klub internal Persija. Tapi, PSSI tetap bersikukuh kalau pembubaran itu cacat hukum.

Terbelahnya klub-klub level I membawa keuntungan bagi skuad ibu kota itu. Ketua Umum Persija Ferry Paulus kemudian memutuskan bergabung dengan kelompok yang tidak setuju dengan kompetisi Indonesia Premier League (IPL) di bawah naungan PSSI.

“Persija akan bermain di ISL (Indonesia Super League),” tergas Benny. ISL sebe lumnya dikelola oleh PT LI yang masih di pimpin oleh Joko Driyono. Sebelum menghelat kompetisi ISL yang rencananya akan digelar Desember mendatang, PT LI pun menggelar RUPS. Kabarnya, jumlah klub yang akan ikut kompetisi versi PT LI ini sudah mencapai 15 klub. Sebaliknya, kompetisi IPL yang dimotori PSSI, sampai tadi malam, baru 10 klub yang mendaftar.

sumber: 12paz

The Jakmania Dukung Persija Yang Sah , kubu Ferry Paulus


Pasca dibekukannya PT. Persija Jaya, Jumat (21/10) , ke-52 Korwil The Jakmania akan tetap bersatu dan berkomitmen dengan keputusan awal. Fans klub Ibukota Jakarta itu hanya akan mengakui dan mendukung PT Persija Jakarta Jaya sebagai badan hukum pengelola yang sah PT. Persija Jaya Jakarta (PJJ) dari kubu Benny Erwin dan Ferry Paulus.

Hal Itu diungkapkan Ketua III yang membawahi Korwil dan Korlap The Jakmania, Surjadi. “Sikap kami tetap pada pendirian awal, dimana kami hanya akan mengakui PJJ kubu Benny Erwin dan Ferry Paulus. Dukungan itu bakal diwujudkan oleh kami dengan tandatangan Ke-52 Korwil yang tersebear di seluruh wilayah Jakarta dan sekitarnya pada Sabtu (22/10) ini,” Katanya saat dihubungi kemarin.

Penandatanganan itu dilakukan oleh ke-52 korwil pasca dububarkannya Kepengurusan PT Persija Jaya kubu Bambang Sucipto dan Hadi Basalamah dengan melakukan serah terima saham kepada 30 klub amatir yang tergabung dalam Perserikatan Sepak bola Indonesia Jakarta (Persija), Jumat (21/10) kemarin. Dualisme kepengurusan klub berjuluk Macan Kemayoran itu terjadi sejak munculnya tiga badan hukum yang mengaku sebagai pengelola sah Klub Ibukota tersebut.

PT. Persija Jaya (PJ) dari versi Bambang Sucipto dan Hadi Basalamah, PT. Persija Jakarta (PJ) dari kubu Nachrowi dan Toni Tobias, serta PT. Persija Jaya Jakarta (PJJ) dari versi Benny dan Ferry. PSSI yang pada akhirnya mengesahkan PT Persija Jaya (PJ) versi Bambang dan Hadi, akhirnya mendapat kecaman dari The Jakmania yang mengakui PJJ kubu Bambang dan Ferry.

Maklum, nama PT PJ diduga dimanfaatkan oleh salah seorang pengurusnya untuk mengambil alih Persija. Akibatnya, PJ versi Bambang dan Hadi dibekukan dan dibentuk PT baru bernama PT Persija Jaya Jakarta (PJJ). Kusheri yang mewakili ke-30 klub amatir dalam serah terima saham mengumumkan bahwa klub selaku pemegang saham memutuskan untuk membubarkan PT PJ.

Keputusan itu pun mendapat sambutan baik dari sejumlah Korwil The Jakmania di Jakarta dan sekitarnya, termasuk di Kelapa Gading dan Kranji Bekasi. “Kini Kami bisa kembali mendukung Persija yang selama ini kami kenal di bawah kepengurusan Ferry Paulus,” aku Komarul. “Tentu kami sangat antusias menyambutnya. Karena sejak awal kami akan tetap mendukung Persija yang selama ini kami anggap sah,” timpal Sdrach.

sumber: 12paz

Enggan berspekulasi , Persija kembali Kontrak Precious Emuejeraye


Minimnya stok pemain asing asal Asia di posisi stoper membuat jajaran pelatih Persija Jakarta enggan berspekulasi.

Skuad berjuluk Macan Kemayoran sepertinya akan mengontrak kembali stoper asal Singapura, Precious Emuejeraya, yang sempat meninggalkan klub itu.

”Precious merupakan satu nama terbaik yang dimiliki stoper asal Asia. Sampai saat ini dia merupakan pemain terbaik yang ada,” kata Iwan Setiawan pelatih Persija kemarin.

Iwan mengatakan, pertimbangan ini karena pada posisi itu sangat sulit mencari nama-nama baru. Apalagi, pemain asal Singapura ini sudah sangat paham betul dengan iklim kompetisi Indonesia.

Dia juga pernah memperkuat skuad musim lalu saat di bawah asuhan Rahmad Darmawan. Sebelum di Persija, pemain yang memiliki tinggi hampir 2 meter itu juga bermain di Sriwijaya FC.

”Namun, untuk kepastian kontrak, tentu keputusan ada di tangan manajemen,” jelas pria yang dipercaya menjadi pelatih sampai ada keputusan pelatih anyar Persija. Iwan juga mengaku sampai saat ini pihaknya belum menemukan dua posisi krusial yang ditinggal Greg Nwokolo dan Syamsul Chaerudin serta Tony Sutjipto. Posisi yang paling krusial tersebut adalah posisi sayap kanan atau penyerang lubang, dan gelandang bertahan.

”Sampai saat ini belum ketemu nama, tapi kita akhirnya punya keinginan untuk melihat kembali Choi Dong Soo pemain asal Persisam itu. Pe luang dia untuk masuk juga kembali ter buka. Tapi, kita tetap harus lihat per kembangan terakhir nanti,” jelas man tan pelatih Persikabo Bogor itu.

Sementara itu, kejutan datang dari markas tim Persija Jakarta versi Persija Jaya. Itu setelah, pemain yang baru saja dicoret dari timnas U-23 Irfan Bachdim dikabarkan akan menjadi skuad tim Persija di ajang Indonesia Premier League (IPL). Mantan pemain Untrech, Belanda, itu tak membantah ketika dihubung- hubungkan dengan klub ber juluk Macan Kemayoran itu.

“Saya masih memikirkannya (untuk ber gabung dengan Persija, red). Saya be lum tahu bagaimana selanjutnya,” ujar pemain berkostum nomor 17 itu. Sementara itu, Pintor Posma Gurning mengatakan sudah ada komitmen antara manajemen Persija dengan Irfan Bachdim.

“Kita sudah wellcome semua. Namun, saya minta kepadanya agar minta izin dulu ke Persema, dan menyelesaikan semua masalah nya,” ungkap Pintor. CEO Persema Didied Poernawan Affandy yang dihubungi terpisah mengatakan telah menerima kabar tersebut dari Irfan Bachdim sendiri. “Dia tadi malam memang sudah telepon saya. Intinya, dia ditawari Persija untuk bergabung,” ujar dosen Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya, Malang, itu.

sumber: 12paz

Anggota Exco Sebut PSSI Lakukan Kebohongan Publik


Anggota Executive Committee atau Komites Eksekutif PSSI Toni Apriliani menyebut apa yang dilakukan PSSI adalah sebuah kebohongan publik. Hal itu terkait diumumkanya 18 klub calon peserta Liga Prima Indonesia (LPI).

Sebab sejumlah klub tidak mendaftarkan diri dan belum menyatakan akan bergabung di kompetisi LPI, misalnya Sriwijaya FC dan Persidafon Dafonsoro. Selain itu, Persib yang bersikap netral juga mengaku tidak mendaftarkan diri untuk jadi peserta LPI.

"Apa yang dilakukan itu kebohongan publik. Karena jelas ada klub yang diklaim bergabung dan mendaftarkan diri, padahal tidak," kata Toni saat ditemui di Sekretariat PSSI Jabar, Jalan Lodaya, Jumat (28/10/2011) petang.

Menurutnya PSSI tidak transparan dalam memberikan informasi. Apa yang disampaikan pun tidak dibarengi alasan yang jelas. Akibatnya, banyak pihak yang mempertanyakan keputusan PSSI yang dinilai sepihak dan memaksakan kehendak.

"Informasi yang disampaikan PSSI dengan mengumumkan 18 tim sebagai peserta LPI itu tidak utuh. Ini asal diklaim saja," cetusnya.

Toni juga mempertanyakan kenapa beberapa klub dari 18 yang diumumkan bisa masuk ke dalam daftar tersebut. Sebab sebagian di antaranya mendapat sanksi dari PSSI setelah menyeberang dari Liga Super Indonesia ke Liga Primer Indonesia seperti Persibo Bojonegoro.

Lalu ada klub yang seharusnya degradasi. Kemudian ada juga klub yang seharusnya belum waktunya promosi ke kasta teratas sepakbola Indonesia, malah dipromosikan dengan alasan yang tidak kuat. Bahkan hal itu jelas melanggar statuta PSSI yang disahkan di Kongres II PSSI Januari silam.

"Ada beberapa klub yang seharusnya tidak berada di kompetisi tertinggi karena disanksi setelah sempat menyeberang ke Liga Primer Indonesia, ada yang harusnya degradasi malah bisa bertahan di kasta teratas," beber Toni.

Untuk itu, minggu depan diharapkan seluruh anggota komite eksekutif PSSI, termasuk Ketua PSSI Djohar Arifin duduk bersama membahas kejelasan kompetisi yang akan dijalankan. Sebab pertemuan Selasa (25/10/2011) hanya diikuti lima orang anggota dan tidak menghasilkan keputusan apapun.

sumber: detik.com

FIFA Tak Mau Ikut Campur Internal PSSI


Komplain dari sebagian anggota PSSI yang berbuntut pengaduan pada FIFA dan AFC ditanggapi dingin oleh otoritas tertinggi sepak bola dunia dan regional Asia tersebut.

Sebagaimana diketahui, anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, La Nyalla Mattalitti dan beberapa klub peserta Liga Super Indonesia (ISL) pada tanggal 14 Oktober 2011 lalu, sudah melayangkan surat aduan yang mereka tujukan pada FIFA dan AFC.

Dalam surat tersebut, mereka mengungkapkan keberatan atas keputusan Exco PSSI pada tanggal 21 September lalu yang menetapkan peserta kompetisi sebanyak 24 klub di bawah pengelolaan badan baru bernama PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS).

FIFA membalas surat tersebut melalui email yang dikirimkan kepada Sekjen PSSI, Tri Goestoro tertanggal 25 Oktober. Surat tersebut ditandatangani Sekjen FIFA, Jerome Valcke dan juga Sekjen AFC, Alex Soosay.

Berikut adalah beberapa poin dari isi surat yang dikirimkan kepada PSSI tersebut.

"FIFA dan AFC sepakat masalah ini merupakan masalah internal, dan kami tidak akan melakukan intervensi. Kami menginformasikan kepada Anda, masalah ini bisa diselesaikan melalui arbitrasi sesuai dengan pasal 69 Statuta FIFA, atau melalui kongres PSSI yang merupakan badan tertinggi asosiasi. Untuk diperhatikan, ini merupakan informasi umum, dan tidak berhubungan dengan keputusan-keputusan yang akan diambil di masa mendatang. FIFA dan AFC berharap semua keputusan yang diambil komite eksekutif PSSI tetap sesuai dengan Statuta PSSI. Kami berharap terus mendapat informasi mengenai perkembangan masalah ini," bunyi pernyataan FIFA.

Intinya, FIFA dan AFC menyatakan mereka tidak ikut campur dalam konflik internal yang mendera tubuh PSSI saat ini, dan menyerahkan semua persoalan kepada pihak-pihak yang berwenang di PSSI.

Sekarang kita tinggal berharap konflik internal di tubuh PSSI dapat menemukan jalan keluar terbaik, demi kemajuan persepakbolaan Indonesia.

sumber: bola.net

Persija Versi Ferry Paulus Buka Lowongan Pemain


Skuad Persija Jakarta versi Ferry Paulus masih menyisakan persoalan serius di barisan pemain. Karena itu, perekrutan pemain Persija Jakarta yang akan tampil di Indonesia Super Liga (ISL) musim 2011/2012, belum ditutup.

Manajemen dan tim pelatih mengaku masih terus berburu pemain-pemain berkualitas untuk mengangkat performa tim kebanggaan Jakmania ini. Tim Macan Kemayoran ini bahkan belum menemukan pemain andalan untuk posisi gelandang tengah, sayap dan penyerang.

"Karena itu, kami membuka lowongan untuk posisi-posisi di atas. Sebelumnya, saya juga sudah melakukan kontak kepada rekan-rekan pelatih, namun belum menemukan pemain yang pas," terang Direktur Teknik Persija Jakarta, Iwan Setiawan kepada Bola.net.

Iwan mengakui, hal itu lantaran kondisi timnya masih terdapat perbedaan mencolok antara kualitas pemain utama dan pemain cadangan.

"Karena itu kami membutuhkan tambahan pemain untuk mengisi kekosongan yang ada," sambungnya.

Untuk itu, Iwan mengisyaratkan jika masih menaruh minat kepada pemain asing asal Singapura, Precious Emuejeraye.

"Namun, keputusan akhir ada di manajemen. Ingin merekrutnya atau tidak. Saya tentu sangat senang saja jika Precious dapat bergabung," tutupnya.

sumber: bola.net

Persija Agendakan TC di Batu, Malang


Dipercaya menangani tim Persija Jakarta versi Ferry Paulus, Iwan Setiawan nampaknya ingin memberikan hasil yang maksimal. Karena itu, dirinya berencana membawa Macan Kemayoran untuk melakukan Training Centre (TC) di lokasi dataran tinggi Batu, Malang, Jawa Timur, Minggu (30/10).

Itu berarti, satu hari pasca-Macan Kemayoran menggelar laga ujicoba kontra Persitara Jakarta Utara, di GOR Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta.

"TC direncanakan singkat, yakni antara dua hingga tiga hari saja. Semoga, mampu memberikan hasil yang signifikan bagi tim," terang Direktur Teknik Persija Jakarta, Iwan Setiawan, kepada Bola.net.

Dari hasil TC tersebut, Iwan ingin mengetahui kelebihan dan kekurangan apa saja yang masih terlihat di skuadnya.

"Kami juga masih menunggu satu tambahan pemain asing lagi, semoga bisa kami dapatkan dalam waktu dekat ini," tutupnya.

sumber: bola.net

Jadwal Laga Perdana Timnas U-23 Berubah (Lagi)


Kurang beberapa hari menjelang berlaga di ajang SEA Games, ketidakpastian masih menghantui Timnas U-23. Pasalnya, jadwal Skuad Garuda Muda untuk melakukan laga perdana mereka di ajang tersebut masih terus berubah.

Menurut Manajer Timnas U-23, Roso Daras, dari pemberitahuan terakhir yang mereka terima, Egi Melgiansyah dan kawan-kawan akan mulai menjalani laga perdana mereka di ajang SEA Games pada 7 November 2011 mendatang.

"Ini berarti maju lagi sehari dari jadwal yang kita terima sebelumnya. Beberapa waktu lalu, kami sempat mendapatkan pemberitahuan bahwa pertandingan akan dilaksanakan 8 November 2011," ungkap Roso kala dihubungi Bola.net, Jumat (28/10).

"Ini sudah kelima kalinya jadwal yang kami terima mengalami perubahan. Pertama, kami mendapat informasi bahwa pertandingan pertama yang akan dijalani bakal berlangsung 3 November. Lalu ada pemberitahuan bahwa pertandingan diundur 6 November. Pada saat penentuan grup, disebutkan bahwa pertandingan pertama bakal digelar 9 November. Beberapa hari kemudian ada pemberitahuan laga tersebut dimajukan 8 November. Yang jelas, sekarang kami akan menunggu keputusan resmi dulu dari INASOC," ujar mantan jurnalis itu.

"Mengenai persiapan, memang perubahan jadwal ini sedikit mengganggu. Namun, hal ini tidak akan sampai mengubah niatan kami untuk meraih target emas di ajang ini," tegasnya.

Sementara itu, menurut informasi yang didapat Bola.net, alasan dimajukannya laga antara Timnas U-23 Indonesia melawan Timnas Kamboja itu disebabkan adanya pembukaan SEA Games dan adanya Pra-Olympic.

Berikut Jadwal penyisihan grup A SEA Games 2011.

1. 7 November 2011: Singapura vs Malaysia (16.00), Indonesia vs Kamboja (19.00)
2. 9 November 2011: Malaysia vs Thailand (16.00), Kamboja vs Singapura (19.00)
3. 11 November 2011: Singapura vs Indonesia (14.00), Thailand vs Kamboja (17.00),
4. 13 November 2011: Malaysia vs Kamboja (16.00), Indonesia vs Thailand (19.00).
5. 17 November 2011: Thailand vs Singapura (16.00), Indonesia vs Malaysia (19.00).

sumber: bola.net

Uji Coba Persija-Persitara, Beraroma Dendam

Persija Jakarta versi Ferry Paulus tampaknya masih menyimpan 'dendam' dengan Persitara Jakarta Utara. Buktinya, kedua tim akan kembali bentrok dalam balutan laga uji coba, di GOR Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta, Sabtu (29/10) petang.

Sebelumnya, laga kedua tim beda kasta tersebut, di gelar di GOR Ciracas, Jakarta, Jumat (7/10) Petang. Kala itu, Persitara Jakarta Utara selection sukses menghapus catatan buruk dengan berhasil menundukkan Macan Kemayoran- sebutan Persija Jakarta- tipis, 1-0. Gol semata wayang tersebut dicetak pemain seleksi, Lucho Rimoldi pada menit ke-31.

"Saat itu, persiapan kami belum maksimal. Terlebih, kondisi tim belum komplit," kilah Direktur Teknik Persija Jakarta, Iwan Setiawan, kepada Bola.net, Jumat (28/10).

Kali ini, Iwan menuturkan kondisi timnya sudah jauh mengalami peningkatan. Selain itu, kondisi tim lebih mendukung sebab sudah mengtahui akan bermain di level kompetisi mana. Kini, Iwan menyebutkan jika Persija Jakarta di bawah pimpinan Ferry Paulus sudah menyatakan resmi ikut dalam kompetisi Indonesia Super Liga (ISL)

"Sambil menunggu datangnya pelatih kepala, Dejan Glucsevic, kami berharap tim ini sudah matang dan menemukan kerangka pemain," tukasnya.

Di lain pihak, kendati hanya laga persahabatan, kubu Laskar si Pitung- julukan Persitara Jakarta Utara- menyambutnya dengan gembira. "Tentu kami sangat senang. Siapapun pastinya ingin berujicoba dengan tim sebesar Persija Jakarta. Apalagi, jika kami mampu kembali meraih kemenangan," harap manajer Persitara, Rizal Hafid.

Sangat penting bagi Rizal Hafid untuk menunjukan kualitas timnya di depan Persija Jakarta. Sebab, dirinya ingin menghentikan dominasi Persija Jakarta sebagai tim yang sama-sama berbasis di wilayah DKI Jakarta.

"Tim dari DKI Jakarta itu bukan hanya Persija, melainkan ada kami, yaitu Persitara. Secara kualitas, pemain kami mampu mengimbangi bahkan memberikan perlawan sengit," tutupnya.

sumber: bola.net

13 Klub Hadiri RUPS PT. Liga Indonesia


Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar oleh PT. Liga Indonesia di Jakarta, Kamis (27/10) dihadiri oleh 13 klub, meski hanya 12 klub yang menandatangani daftar hadir.

Dari 13 klub yang mayoritas klub Indonesia Super League (ISL) itu satu klub yaitu Persib Bandung yang diwakili oleh Direktur Pemasaran PT Bandung Bermartabat, Muhammad Farhan tidak mengisi daftar hadir.

12 klub lainnya adalah, PSPS Pekanbaru, Sriwijaya FC, Persija Ferry Paulus, Pelita Jaya, Persela, Deltras, Persiba Balikpapan, Mitra Kukar FC, Persipura, Persiwa dan Persidafon.

"Intinya kami ikut pada kompetisi di bawah naungan PSSI. Tetapi, untuk kompetisi yang mempunyai kompetensi adalah PT Liga Indonesia," kata Farhan setelah mengikuti dengan singkat RUPS PT Liga Indonesia.

Menurutnya, jika kondisi saat ini berlangsung (kompetisi ganda) maka seluruh anggota PSSI harus secepatnya menentukan sikap agar tidak berlarut-larut. Salah satu caranya adalah menggelar kongres luar biasa.

"Kami berharap PSSI dengan PT Liga Indonesia secepatnya berdamai," tandas Farhan.

Yang unik dari RUPS ini adalah, nama-nama klub yang hadir setidaknya ada lima klub yang telah diklaim mengikuti kompetisi yang dikelola oleh PT Liga Prima Indonesia Sportindo yaitu Persidafon, Persiwa, Persipura, Mitra Kukar dan Sriwijaya FC.

Kelima klub ini oleh CEO PT Liga Prima Indonesia Sportindo Widjajanto telah dinyatakan resmi turun pada Indonesia Premier League (IPL). Hanya saja masih masih ada catatan yang harus dipenuhi yaitu masalah kelengkapan dokumen.

sumber: bola.net

Anggota DPR Desak Pemerintah Panggil Pengurus PSSI


Kisruh yang tak kunjung usai, bak sebuah sinetron ini, membuat Anggota Komisi X DPR RI Bidang Olahraga Ir. Zulfadly gerah, pihaknya bahkan mendesak pemerintah untuk ikut serta menyelesaikan permasalahan ini.

"Dulu, Komisi X mendorong untuk berjalannya kongres PSSI sampai tiga kali sejak Jakarta, Pekanbaru dan Solo. Berapa biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk ini? Kami bangga kongres Solo selesai," ujar Zulfadly dalam diskusi sepakbola bertajuk "PSSI dalam Genggaman Politik, Liga Indonesia Milik Siapa?".

"Saya masih teringat ketika Djohar Arifin dan Farid Rahman terpilih, dalam konferensi pers mereka berjanji akan menyusun kepengurusan yang ramping dan efektif. Kemudian akan mengelola kompetisi liga yang profesional. Saya gembira, ini bagus sekali."

"Namun saya kecewa, karena baru empat hari mereka terpilih kemudian membuat keputusan kontroversial mengganti pelatih Timnas Alfred Riedl. Orang awam pun tahu dan sangat menyesalkan langkah itu. Dan kemudian banyak keputusan yang menyalahi statuta. Atas nama Komisi X terus terang kami kecewa," tegasnya.

"Seratus hari masa kepengurusan baru sudah demikian kisruh. Tertundanya kompetisi sangat merugikan. Pemerintah harus segera memanggil pengurus PSSI karena pengurus baru telah menganggap aturan yang lama tidak berlaku lagi. Dalam KLB di Solo hanya mengganti Pak Nurdin Halid dan tidak ada keputusan lain. Peraturan tak bisa diubah. Kalau mau mengubah aturan harus dalam kongres," ujarnya.

Ketika ditanya apakah tindak-tanduk kepengurusan PSSI saat ini lebih banyak dipengaruhi pihak lain yang berada di belakang layar, Zulfadly mengakui hal itu.

"Soal siapa di belakang Djohar, kita sama-sama tahu lah. Masalah di PSSI ini sudah sangat serius dan kami imbau agar pemimpin PSSI harus cepat sadar dan kembali ke jalan yang benar. Kalau tidak, maka anggota PSSI bisa saja melakukannya dengan cara-cara lain," pungkas Zulfadly.

sumber: bola.net

Kontrak Hak Siar ISL Rp130 Miliar


Sebuah langkah besar dilakukan oleh PT. Liga Indonesia yang akan menggelar Indonesia Super League (ISL), hal tersebut ditandai dengan kerja sama dengan ANTV untuk menyiarkan pertandingan ISL dengan nilai kontrak sebesar Rp130 miliar per-tahun.

Kesepakatan yang ditetapkan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT. Liga Indonesia ini nilai kontraknya naik sebesar 1.300 persen dari kontrak lama yang sebelumnya hanya sebesar Rp10 miliar per-tahun.

Bahkan nilai kontrak hak siar ISL lebih tinggi dari nilai kontrak hak siar untuk kompetisi Indonesian Premier League (IPL) yang dikendalikan oleh PT Liga Prima Indonesia Sportindo yang didukung penuh PSSI yang "hanya" sebesar Rp100 miliar per-tahun, meski sejauh ini PSSI belum pernah sekalipun mengeluarkan pernyataan resmi berapa besaran nilainya.

Menurut CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono, dengan tuntasnya RUPS yang dihadiri oleh pemilik saham pihaknya akan segera melaporkan hasil pertemuan itu ke PSSI, AFC maupun ke FIFA.

"Kami juga akan melaporkan rancangan manual liga berikut jadwal pertandingan karena harus disingkronkan dengan agenda AFC dan FIFA," ujar Joko.

"Kick off ISL akan tetap sesuai dengan jadwal yaitu 1 Desember. Sebelum pertandingan resmi dimulai terlebih dahulu digelar turnamen Inter Island 2011, 1-7 November nanti," tambah Joko.

Selain hak siar kompetisi dan penetapan kick off, dalam RUPS itu juga diputuskan pengangkatan Syahrir Taher menjadi Presiden Direktur Utama PT Liga Indonesia menggantikan Andi Darussalam Tabusala yang mengundurkan diri sejak 1 Juli 2011 lalu.

"Pengunduran diri saya diterima oleh pemilik saham PT Liga Indonesia berikut dengan laporan keuangan yang kami buat," ungkap Andi.

Direktur Utama PT Liga Indonesia Syahrir Taher berjanji akan menjalankan manajemen terbuka dalam mengelola perusahaan. Ketua Umum Persiba Balikpapan itu juga memberikan kesempatan kepada semua pihak memberikan masukkan maupun kritikan terhadap kinerjanya.

sumber: bola.net

Wisnu Wardhana: PSSI Lakukan Pelanggaran Statuta


Ketum Persebaya Surabaya, Wisnu Wardhana kembali menegaskan bahwa PSSI di bawah kepemimpinan Djohar Arifin telah banyak melakukan pelanggaran Statuta PSSI.

Hal itu dikatakan Wisnu Wardhana dalam diskusi sepak bola bertajuk "PSSI dalam Genggaman Politik, Liga Indonesia Milik Siapa?".

"Kalau tidak ada pelanggaran terhadap statuta pasti tidak akan ada konflik. PSSI jelas-jelas telah melakukan pelanggaran berat dan sejumlah klub sudah mengingatkan akan hal itu," tegas Wisnu

"Kita harus mencegah terjadinya pelanggaran statuta. PSSI sudah melakukan pelanggaran-pelanggaran yang sangat berat dan sudah jauh melampaui batas. Dalam tiga bulan ini banyak pelanggaran yang seharusnya tidak dilakukan. Mereka sudah tidak melihat lagi statuta," tambah Wisnu yang hadir mewakili anggota Exco PSSI, La Nyalla Mattalitti yang tak bisa hadir karena tengah mempersiapkan diri untuk menunaikan ibadah haji.

Pelanggaran terberat dimaksud masih berkisar keputusan kompetisi yang akan diikuti 24 klub, dan di mata klub anggota, PT Liga Indonesia adalah badan pengelola kompetisi yang masih sah.

"Event kompetisi yang diikuti 24 klub adalah sesuatu yang dipaksakan didasarkan atas keputusan kebijakan yang dibuat semau-maunya. PSSI tidak melihat segala sesuatu harus melalui proses dan apakah yang mereka perbuat melanggar atau tidak," ujarnya.

Pelanggaran berat lain yang dilakukan PSSI, lanjutnya, adalah dengan memasukkan enam klub baru ke dalam wadah kompetisi level tertinggi yakni Persibo Bojonegoro, Persema Malang, PSM Makassar, Bontang FC, Persebaya Surabaya dan PSMS Medan.

"Ada muatan memaksakan kehendak, dan ada intervensi sehingga kelompok-kelompok yang diluar 18 klub bisa masuk. Ini pelanggaran berat," tegas Wisnu Wardhana.

Mengenai status PT Liga Indonesia yang dikabarkan telah dicabut oleh PSSI, Wisnu juga mengingatkan bahwa pencabutan tersebut tak bisa dilakukan oleh Komite Eksekutif, melainkan melalui kongres.

Sebagaimana diketahui, PSSI melalui Surat Keputusan bernomor SKEP/21/JAH/VIII/2011 tertanggal 22 Agustus 2011 dan ditandatangani Ketum PSSI Djohar Arifin menyatakan telah mencabut status PT Liga Indonesia dan PT ini sudah tidak memiliki kewenangan apapun yang berkaitan dengan penyelenggaraan kompetisi profesional di bawah yurisdiksi PSSI.

"Dicabutnya PT Liga Indonesia oleh Exco itu salah besar, karena seharusnya bukan Exco yang mencabutnya. Kemudian masuknya Persema dan Persibo ke dalam 24 klub itu tidak bisa dikompromikan sesuai statuta. Sesuatu yang dicabut di dalam kongres tidak bisa dianulir oleh Exco. Kalau ini tetap diteruskan maka jelas hal itu tidak sah," ujarnya.

sumber: bola.net

Promotor Pastikan LA Galaxy Bersama Beckham


Mahaka Sport selaku promotor memastikan klub sepak bola asal Amerika Serikat, LA Galaxy, bersama dengan David Beckham akan datang ke Indonesia 30 November nanti dalam rangkaian LA Galaxy Herbalife Asia Pacific 201.

Hal itu diungkapkan Presiden Direktur Mahaka Sport, Hasani Abdulgani yang menegaskan kalau David Beckham, juga akan datang bersama Landon Donovan dan Robbie Keane. "David Bechkam di LA Galaxy sampai Desember. Jadi dia akan datang ke Indonesia bersama dengan pemain lainnya," katanya.

HAsani mengakui kalau mendatangkan salah satu klub besar di Amerika Serikat itu tidak mudah. Untuk merealisasinya juga melibatkan Dubes Indonesia Dino Patti Djalal sebagai pembuka komunikasi dengan manajemen LA Galaxy di Los Angeles.

"Jika Bechkam tidak datang, pertandingan lawan LA Galaxy ya batal. Namun semuanya telah ada kejelasan," tegasnya.

Ia menjelaskan, kepastian itu diperoleh setelah perwakilan dari LA Galaxy, Rabu (26/10) akan datang ke Jakarta guna melihat secara langsung persiapan panitia dalam menyiapkan stadion, hotel serta semua pendukungnya.

Dengan adanya kepastian itu, Mahaka Sport selaku promotor langsung bergerak cepat salah satunya dengan menyiapkan tiket pertandingan yang akan digelar usai SEA Games 2011 di Gelora Bung Karno Jakarta itu.

Sedikitnya 76 ribu lembar tiket akan dicetak dengan beberapa kategori yaitu VIP Barat Rp750 ribu, VIP Timur Rp500 ribu, kategori I Rp250 ribu, kategori II Rp150 ribu dan kategori III Rp75 ribu per lembar.

sumber: bola.net

Konflik Persija Jakarta Semakin Memanas


Kisruh ditubuh Persija Jakarta terus saja bergulir tanpa ada penyelesaian, kedua belah pihak yang berseteru terus saja mengklaim bahwa dirinya yang paling benar.

Konflik antara PT Persija Jaya dan PT Persija Jaya Jakarta sendiri sebenarnya telah diputuskan PSSI. PSSI menunjuk PT Persija Jaya yang berhak mengelola Persija Jakarta. Namun, melalui perwakilan PT Persija Jaya yaitu Benny Erwin (Direktur Utama), Mahfudin Nigara (Komisaris), dan Abang Islan Namin yang mewakili almarhum Sudrajat, menyatakan jika pengurusan PT Persija Jaya dipimpin Bambang Sucipto adalah cacat hukum.

Sebelumnya, beberapa dewan Direksi PT Persija Jaya seperti Bambang, Zulfikar Utama, Pintor Posman Gurning, dan Sonny Sumarsono telah mengganti kepengurusan PT Persija Jaya. Akan tetapi, pergantian kepengurusan tersebut belum dinilai tidak sah oleh beberapa anggota dewan direksi lainnya karena tidak melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

"Kami ingin teman-teman yang ada di sana segera insaf, dan sama-sama membubarkan PT Persija Jaya. Sebab, RUPS-nya tidak ada sampai saat ini. Mekanisme RUPS tidak ditempuh, tiba-tiba ada perubahan seperti ini," ungkap salah satu komisaris PT Persija Jaya M. Nigara, kepada Bola.net, di Jakarta, Jumat (21/10).

"Saya dan Benny, sepakat jika PT Persija Jaya ini dibubarkan. Kami ingin PT Persija Jaya dibubarkan, supaya tidak menimbulkan masalah baru. Sebagai pribadi, saya tidak miliki saham itu, oleh karena itu saya akan kembalikan ke klub," lanjut Nigara.

Penilaian PT Persija Jaya yang cacat hukum ini dibantah oleh Bambang Sucipto, menurutnya proses RUPS telah resmi terjadi.

"Dalam pembentukan kepengurusan baru saya telah mengundang beberapa dewan direksi PT Persija Jaya seperti Benny dan M. Nigara dan Abang Islan Namin yang mewakili almarhum Sudrajat. Namun, hanya Abang Islan Namin saja yang memenuhi undangan tersebut.

"Pada 15 September lalu sudah kami adakan RUPS tentang perubahan kepengurusan PT Persija Jaya. Karena yang datang sudah memenuhi perwakilan yang ada, rapat pun dilakukan dan telah ditentukan siapa kepengurusan baru PT Persija Jaya," terang Bambang.

Keyakinan Bambang jika proses perubahan RUPS telah berjalan benar, langsung disahkan kepada notaris. Karenanya, Bambang semakin yakin PSSI dan AFC telah mengakui PT Persija Jaya yang telah melakukan proses RUPS.

"Kami sudah ada notaris untuk menyelesaikan masalah ini. Kami pun yakin PT kami yang benar, karena PSSI dan AFC juga sudah mengakuinya," tandas Bambang.

sumber: bola.net

RD Tak Ingin Terjebak Polemik PSSI


Pelatih timnas U-23 Rahmad Darmawan (RD) mengaku tidak ingin terjebak dalam polemik kompetisi PSSI yang saat ini terpecah menjadi dua atau lebih dikenal dengan Kelompok 14 dan Kelompok 10.

"Kami akan fokus pada persiapan SEA Games 2011. Kami ingin membawa misi perdamaian saja," katanya di sela program 'Ayo!Indonesia Bisa' di Jakarta, Senen.

Menurut dia, saat ini dirinya bersama timnas yang diproyeksikan turun pada kejuaraan olah raga terbesar di Asia Tenggara itu terus melakukan persiapan akhir guna menentukan pemain utama yang akan diturunkan.

Untuk menentukan siapa yang akan masuk "line up" pada pertandingan pertama SEA Games 2011 yaitu melawan Kamboja, 9 November nanti, kata dia, akan ditentukan setelah timnas menjalani dua pertandingan ujicoba.

"Kami akan terus memantau kondisi pemain. Besok, Selasa (25/10) kami akan menghadapi timnas Timor Leste. Satu lagi pertandingan ujicoba akan dilakukan tanggal 28 Oktober nanti," katanya menambahkan.

Mantan pelatih Persija Jakarta itu menjelaskan, pada SEA Games 2011 grup A, banyak orang menilai jika Indonesia berada di grup maut karena dihuni oleh timnas-timnas yang telah menorehkan banyak prestasi di tingkat Asia Tenggara.

Di grup A yang akan bertanding di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta, tuan rumah Indonesia akan bergabung dengan juara bertahan Malaysia, Thailand serta Kamboja.

"Jika ada dukungan penuh dari semuanya kami yakin pertandingan nanti tidak berat. Bagi kami, semua tim mempunyai kemampuan yang sama," kata mantan pelatih Sriwijaya FC dan Persipura Jayapura itu.

Pernyataan optimistis juga dikatakan oleh salah satu pemain timnas Yongky Aribowo. Pemain Persisam Samarinda itu mengaku dirinya bersama dengan pemain yang lain telah siap diturunkan pada pertandingan SEA Games 2011 nanti.

"Kami telah mempersiapkan diri jauh-jauh hari. Yang diperlukan saat ini adalah meningkatkan komunikasi dengan semua pemain," katanya.

Timnas U-23 hingga saat ini terus digembleng oleh jajaran pelatih yang dipimpin oleh Rahmad Darmawan. Hal itu dilakukan agar target medali emas SEA Games 2011 bisa tercapai

sumber: bola.net

Kelompok 14 Siap Gelar Inter Island Cup

Klub-klub yang tergabung dalam Kelompok 14 mengungkapkan bahwa mereka akan menggelar Inter Island Cup sebagai partai ekshibisi sebelum digulirkannya kompetisi Indonesia Super Liga (ISL) musim ini.

Salah satu tokoh K-14, Harbiansyah Hanafiah, di Samarinda, Rabu mengatakan pra kompetisi sebelum ISL itu bakal menjadi bahan pembahasan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Liga Indonesia, yang akan berlangsung 27 Oktober di Jakarta.

"Selain agenda kompetisi ISL, dan divisi di bawahnya, kami juga memasukan Inter Island Cup, sebagai pertandingan pra- kompetisi untuk semua peserta ISL, pertandingan ini bisa dikatakan sebagai partai eksebisi sebelum melakoni kompetisi sesungguhnya," tutur Harbiansyah yang juga menjabat sebagai Presiden Direktur Persisam Putra Samarinda.

Menurut Harbiansyah, diselenggarakannya Inter Island Cup, selain sebagai ajang pemanasan semua tim, juga bertujuan untuk memberi hiburan kepada masyarakat sebagai pendukung tim K-14, yang cukup lama menantikan tim kebanggaannya bertanding. Pasalnya, tidak ditepis bahwa pelaksanaan kompetisi ISL masih lama berlangsung, yakni untuk sementara dijadwalkan pada 1 Desember 2011.

"Supaya ada hiburan bagi masyarakat, karena kompetisi mungkin baru bergulir 1 Desember 2011 mendatang," tegas Harbiansyah.

Berbeda dengan Inter Island Cup sebelumnya, yang hanya diwakili oleh salah satu tim terbaik di masing-masing Pulau dengan mengacu pada hasil akhir kompetisi ISL, pada Inter Island kali ini semua tim peserta ISL bakal ikut bertanding.

"Konsepnya mungkin tim di masing-masing pulau akan beradu untuk menentukan perwakilan mereka menuju babak semi final dan Final yang kemungkinan besar dilaksanakan di Solo, Jawa Tengah," papar Harbiansyah.

Pada RUPS nanti, selain agenda utama untuk memilih komisaris, dan direksi-direksi, dikatakan Harbiansyah juga sekaligus membahas keinginan beberapa klub diluar K -14 untuk bergabung mengikuti kompetisi ISL.

"Yang pasti kami tetap akan memberikan kesempatan, kepada klub lain yang ingin bergabung, karena harapan kami kompetisi ISL ini tentunya selain untuk meluruskan kembali Statuta, juga tidak mengabaikan aspek kualitas pertandingan yang akan disajikan," tegas Harbiansyah mengakhiri.

sumber: bola.net

Beckham Bakal Sambangi Indonesia


Bintang sepak bola asal Inggris, David Beckham, berencana mengunjungi Singapura dan Indonesia dalam rangka tur promosi bersama LA Galaxy.

Seperti dilaporkan AFP, Beckham dan rekan-rekan setimnya di LA Galaxy, telah 80 persen positif akan bertandang ke Asia Tenggara. Selain Asia Tenggara, pada awal Desember, mereka juga akan memainkan pertandingan persahabatan di Melbourne.

"Dalam negosiasi tersebut, kami telah sangat dekat. (Negosiasi) ini telah benar-benar mencapai tahap lanjutan. Kami sedang bernegosiasi untuk (membawa) seluruh anggota tim, termasuk Beckham, " kata promotor.

"Kami sedang menyeleksi sponsor-sponsor. (Konfirmasi) ini sudah mencapai 80 persen," katanya.

Promotor tersebut tidak memberi kepastian kapan Galaxy akan bertandang ke Singapura. Di sana Galaxy akan bertemu fans dan mengadakan klinik sepak bola untuk pemuda. Namun ia menjadwalkan tanggal 1-3 Desember.

Promotor tersebut juga menambahkan kalau Galaxy direncanakan akan memainkan pertandingan persahabatan di Jakarta pada akhir November.

Kunjungan lain yang telah dikonfirmasi oleh Galaxy adalah pertandingan melawan Melbourne Victory di Stadion Etihad pada 6 Desember.

Selain Beckham, Galaxy juga memiliki bintang lain seperti Robbie Keane dan Landon Donovan. Kabar terakhir menyebutkan kalau Donovan dan Beckham sangat diminati oleh klub Prancis, Paris Saint Germain.

sumber: bola.net

Agum Berharap Reformasi PSSI Berjalan Sukses


Mantan Ketua Umum PSSI Agum Gumelar berharap proses reformasi di tubuh PSSI pasca Kongres Solo, dapat berjalan maksimal.

"Setelah kongres di Solo dengan memilih Djohar Arifin sebagai Ketua Umum PSSI, saya berharap situasi di tubuh PSSI bisa lebih kondusif," kata Agum usai meresmikan gedung posyandu bantuan dari Pepabri, Perip di Desa Gondosuli, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Selasa.

Ia mengatakan, pengurus sekarang harus bisa menerima hasil kongres. Jangan sampai mengecewakan kepercayaan dan kehormatan yang telah diberikan masyarakat.

Menurut dia, agar reformasi di tubuh PSSI berjalan maksimal, perlu meninggalkan nilai-nilai lama yang tidak sesuai lagi untuk dijalankan.

"Hal yang tidak baik dilakukan pengurus lama harus ditinggalkan, seperti pengaturan skor pertandingan dan segala macam yang tidak benar tidak boleh lagi terjadi," kata Agum yang pernah ditunjuk sebagai Ketua Komite Normalisasi PSSI.

Ia menuturkan, pengurus saat ini harus meneruskan hal-hal yang baik pada masa lalu, karena yang terjadi pada kepengurusan lalu tidak semua jelek.

"Ada beberapa hal yang masih relevan untuk dijalankan seperti kompetisi yang bisa berjalan tepat waktu dan animo penonton yang cukup besar ketika digelar pertandingan. Hal ini wajib diteruskan oleh pengurus sekarang," katanya.

Menurut dia, pengurus harus bisa menemukan nilai baru dengan semangat rekonsiliasi.

"Tidak boleh ada pengkotak-kotakkan, dari kelompok A atau B, semua harus bisa bersama-sama membangun spirit rekonsiliasi untuk memajukan persepakbolaan di Tanah Air," katanya.

Menurut dia, jika hal tersebut ternyata tidak dilakukan oleh pengurus PSSI sekarang, maka proses reformasi belum berjalan maksimal.

sumber: bola.net

Preview: Inter vs Juventus

Baik Inter Milan maupun Juventus akan mempertaruhkan lebih dari sekedar gengsi dan kebanggaan saat keduanya melakoni partai klasik Derby d'Italia akhir pekan ini di San Siro.

Untuk Inter, laga ini tiba di saat yang kurang tepat. Menjamu pimpinan klasemen di San Siro dengan berbekal hanya satu kemenangan dari lima laga kandang di semua kompetisi bukanlah hal yang ideal, sementara persiapan mereka pun diganggu cedera yang menimpa kiper Julio Cesar.

Pelatih Claudio Ranieri dan presiden Massimo Moratti pun lebih sibuk mempermasalahkan kepemimpinan wasit sepanjang pekan ini ketimbang performa timnya - dan komplain tentang seringnya mereka diganjar penalti musim ini akan memberikan sorotan lebih pada sang pengadil pekan ini.

Namun tekanan besar tetap berada di pundak para penggawa Nerazzurri. Kalah - artinya yang kelima dalam musim ini, akan membuat mereka tak hanya terperosok ke jurang degradasi, namun juga tertinggal 11 poin dari puncak klasemen.

Sementara Juventus datang dengan kewaspadaan penuh jika mereka tak boleh terlena dengan hasil seri saja - meski itu tak bisa dikatakan buruk, karena itu artinya mereka bisa saja kehilangan posisi capolista.

Atau bahkan lebih buruk lagi mereka bakal disamai oleh sesama rival pemburu scudetto, Milan, yang saat ini menguntit dengan selisih dua poin saja di posisi kelima. Padahal baru tiga pekan lalu, Rossoneri masih berkutat di posisi 16 dan tertinggal enam poin.

Namun meski Juve menyongsong laga ini dengan status sebagai satu-satunya tim di liga yang belum terkalahkan dan form mereka lebih baik dari tuan rumah, namun patut dicatat jika dalam lima pekan terakhir skuad Antonio Conte pun meraih jumlah kemenangan yang sama dengan pasukan Ranieri.

Lima Pertandingan Terakhir di Serie A:
Inter: Menang - Kalah - Kalah - Menang - Seri
Juventus: Seri - Menang - Seri - Seri - Menang

Hasil musim lalu:
Inter 0-0 Juventus

Fakta:
Juventus mencetak 38 gol lebih banyak dari Inter dalam pertemuan merreka dan sudah memenangi pertarungan mereka di liga 29 kali lebih banyak.

Perkiraan pemain Inter:
Castellazzi; Maicon, Lucio, Chivu, Nagatomo; Zanetti, Thiago Motta, Stankovic; Sneijder; Zarate, Pazzini

Perkiraan pemain Juventus:
Storari; Lichtsteiner, Barzagli, Bonucci, Chiellini; Vidal, Pirlo, Marchisio; Pepe, Vucinic; Matri

sumber: bola.net

Joko Driyono: Tak Ada Rekayasa Kedatangan Saya


CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono dengan tegas membantah bahwa kedatangannya Hotel Ambhara pada Kamis malam, tempat pertemuan para manajer tim calon kontestan Indonesian Premier League musim 2011-2012 sebuah rekayasa belaka.

"Tidak ada rekayasa dengan kedatangan saya ke sana. Saya diminta datang oleh Wakil Ketua Umum PSSI, Pak Farid Rahman, makanya saya mau datang. Andai klub yang meminta saya, saya tak akan mau," ungkap Joko.

Joko menegaskan, pihaknya selaku CEO PT Liga Indonesia yang selama ini mengelola kompetisi Liga Super Indonesia merasa bertanggungjawab dan selalu siap memberikan klarifikasi tentang berbagai hal menyangkut perjalanan kompetisi di mana klub adalah sebagai pihak yang berhak menggulirkan kompetisi.

Ia mengatakan, sejak bulan Juli lalu dia menyatakan sudah keluar dari Badan Liga Indonesia (BLI). Namun sebagai CEO PT Liga Indonesia yang berada di luar struktur pengurus PSSI, ia merasa tetap bertanggungjawab atas semua program yang telah disusunnya bersama klub.

"Saya datang ke tempat pertemuan manajer adalah sebagai pertanggungjawaban saya sebagai CEO PT Liga Indonesia. Karena itu, kapan pun kalau saya dipanggil saya harus siap. Jadi tidak ada rekayasa dengan kedatangan saya ke sana apalagi harus memihak pihak tertentu," tegasnya.

Joko menambahkan, selaku CEO PT Liga Indonesia, pihaknya telah menjalankan amanat kongres dan statuta bahwa yang berhak menggelar kompetisi adalah klub-klub anggota, dan bukan PSSI.

sumber: bola.net

Jumat, 21 Oktober 2011

"PT Persija Jaya Cacat Hukum"


Konflik di tubuh Persija Jakarta, semakin memanas, kini muncul bukti-bukti baru yang menyatakan bahwa PT Persija Jaya yang ditunjuk PSSI untuk tampil di Indonesia Premier League tidak sah.

Hal tersebut ditegaskan oleh Direktur Utama PT Persija Jaya, Benny Erwin yang mengaku pihaknya tidak pernah mendaftarkan Persija Jaya untuk mengikuti Liga Indonesia.

"Tindakan Bambang Sucipto yang mengaku sebagai Direktur Utama PT Persija Jaya adalah tindakan melanggar hukum," tegas Benny.

"Jika ada perubahan akta, saya tidak pernah menerima akta perubahan dan tidak pernah diundang mendatangi Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di mana saya memiliki 20 persen saham," tambah Benny.

Menurutnya, berdasarkan UU Perseroan, semua keputusan dan surat menyurat itu ada di tangan direktur utama. "Tapi saya tidak pernah menandatangani, jadi itu tidak sah dan cacat hukum," tegasnya.

"PT Persija Jaya dimiliki personal, yakni, Sonny Sumarsono, Pintor Posma Gurning, M Nigara. Jadi saya tegaskan kepada pihak kedua yang menjalin kerja sama dengan PSSI, saya meragukan keabsahannya di kemudian hari," katanya.

Senada dengan Benny, Komisaris Utama PT Persija Jaya, Mahfudin Nigara, menyatakan pihaknya bersepakat bahwa PT ini harus dibubarkan.

"Jadi solusinya PT Persija Jaya dibubarkan saja. Bahwa nanti ada PT lain yang dibentuk yang sahamnya dimiliki klub-klub, itu tergantung sikap klub," tegas Nigara.

Ia menambahkan, PT Persija Jaya sekarang tidak dimiliki klub, melainkan pribadi. Yang penting, Persija Jakarta tidak boleh diganggu karena Persija punya masyarakat Jakarta

sumber: bola.net

Kelompok 14 Siap Gelar Inter Island Cup

Klub-klub yang tergabung dalam Kelompok 14 mengungkapkan bahwa mereka akan menggelar Inter Island Cup sebagai partai ekshibisi sebelum digulirkannya kompetisi Indonesia Super Liga (ISL) musim ini.

Salah satu tokoh K-14, Harbiansyah Hanafiah, di Samarinda, Rabu mengatakan pra kompetisi sebelum ISL itu bakal menjadi bahan pembahasan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Liga Indonesia, yang akan berlangsung 27 Oktober di Jakarta.

"Selain agenda kompetisi ISL, dan divisi di bawahnya, kami juga memasukan Inter Island Cup, sebagai pertandingan pra- kompetisi untuk semua peserta ISL, pertandingan ini bisa dikatakan sebagai partai eksebisi sebelum melakoni kompetisi sesungguhnya," tutur Harbiansyah yang juga menjabat sebagai Presiden Direktur Persisam Putra Samarinda.

Menurut Harbiansyah, diselenggarakannya Inter Island Cup, selain sebagai ajang pemanasan semua tim, juga bertujuan untuk memberi hiburan kepada masyarakat sebagai pendukung tim K-14, yang cukup lama menantikan tim kebanggaannya bertanding. Pasalnya, tidak ditepis bahwa pelaksanaan kompetisi ISL masih lama berlangsung, yakni untuk sementara dijadwalkan pada 1 Desember 2011.

"Supaya ada hiburan bagi masyarakat, karena kompetisi mungkin baru bergulir 1 Desember 2011 mendatang," tegas Harbiansyah.

Berbeda dengan Inter Island Cup sebelumnya, yang hanya diwakili oleh salah satu tim terbaik di masing-masing Pulau dengan mengacu pada hasil akhir kompetisi ISL, pada Inter Island kali ini semua tim peserta ISL bakal ikut bertanding.

"Konsepnya mungkin tim di masing-masing pulau akan beradu untuk menentukan perwakilan mereka menuju babak semi final dan Final yang kemungkinan besar dilaksanakan di Solo, Jawa Tengah," papar Harbiansyah.

Pada RUPS nanti, selain agenda utama untuk memilih komisaris, dan direksi-direksi, dikatakan Harbiansyah juga sekaligus membahas keinginan beberapa klub diluar K -14 untuk bergabung mengikuti kompetisi ISL.

"Yang pasti kami tetap akan memberikan kesempatan, kepada klub lain yang ingin bergabung, karena harapan kami kompetisi ISL ini tentunya selain untuk meluruskan kembali Statuta, juga tidak mengabaikan aspek kualitas pertandingan yang akan disajikan," tegas Harbiansyah mengakhiri.

sumber: bola.net

Hasil Undian Penyisihan Grup Cabang Sepak Bola SEA Games 2011


Berikut hasil undian penyisihan grup cabang sepak bola SEA Games 2011 yang dilakukan di Jakarta, Rabu (19/10).

Grup A:
Malaysia, Indonesia, Singapura, Thailand, Kamboja

Grup B:
Vietnam, Laos, Brunei, Timor Leste, Myanmar, Filipina

BOPI Siap Fasilitasi Breakaway League

Tampaknya, keinginan 14 klub sepakbola yang keluar dari kompetisi Liga Prima Indonesia untuk memutar kompetisi sendiri akan segera terwujud. Pasalnya, Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) siap memfasilitasinya.

"BOPI siap memfasilitasi jika memang 14 klub tersebut datang dan menyampaikan keinginan memutar kompetisi," kata Ketua Harian BOPI, Haryo Yuniarto, kepada Bola.net di Jakarta, Minggu (16/10).

Sebagai lembaga bentukan pemerintah yang membawahi olahraga profesional, kata Haryo, tak ada alasan untuk menolak. Apalagi, BOPI sudah pernah memfasilitasi pelaksanaan Liga Primer Indonesia (LPI) yang tidak mendapatkan izin dari PSSI di era kepemimpinan Nurdin Halid.

"Tak ada alasan kita untuk menolak karena Liga Primer Indonesia juga pernah melaksanakan kompetisi di bawah pengawasan BOPI," tandasnya.
Sebanyak 14 klub menolak untuk mengikuti Liga Prima Indonesia kerena mereka menilai kompetisi yang diputar PSSI telah menyalahi aturan terutama tidak adanya verifikasi pemain. Rencananya, ke-14 klub itu membentuk kompetisi sendiri dimana kick off dimulai pada 1 Desember 2011.

sumber: bola.net

Konflik Kompetisi: Pendukung Kelompok 14 Bertambah

Ketua Umum Persiba Balikpapan Syahril Taher mengklaim jumlah klub anggota yang menentang kebijakan PSSI tentang format kompetisi 2011-2012 dan masalah kepemilikan saham, tidak lagi berjumlah 14, melainkan menjadi 15 klub.

"Pengelola klub Arema Indonesia bilang pada saya bahwa mereka ikut kita. Dengan demikian sebenarnya kami sudah ada 15 klub yang sepakat menentang kebijakan PSSI yang salah itu," ujar Syahril Taher kepada wartawan di Jakarta, Jumat malam.

Sebelumnya, 14 klub yang disebut-sebut bersepakat menentang kebijakan PSSI adalah Persebaya, Sriwijaya FC, Persipura, Persib, Persidafon, Persiwa, Persiba Balikpapan, Persela, PSPS, Pelita Jaya, Semen Padang FC, Deltras, Persisam, dan Mitra Kukar.

Saat pertemuan manajer digelar PSSI pada Kamis malam lalu, diketahui sebanyak 12 klub ikut menandatangani pernyataan sikap Kelompok-14, yakni Persebaya (Wisnu Wardana), Sriwijaya FC (Hendri Zainuddin), Persipura (MH Thamrin).

Selain itu juga ada Persidafon (Azwan Karim), Persiwa Wamena (Agus Santoso), Persiba Balikpapan (Syahril Taher), Persela (Abriadi), PSPS Pekanbaru (Boy Sabirin), Semen Padang (Erizal Anwar), Deltras Sidoarjo (Doddy Matondang), Persisam Samarina (Harbiansyah Hanafiah) dan Pelita Jaya (Rahim Soekasah dan Gunawan Tamsir).

Secara terpisah, juru bicara Kelompok 14 Harbiansyah Hanafiah mengungkapkan, Persib memang tidak ikut menandatangani karena pengurus tim Maung Bandung ini tidak hadir dalam pertemuan manajer.

"Kami tak bisa memastikan secara menyeluruh siapa yang ikut, karena masih bisa berkembang. Kami juga sudah berkomunikasi dengan Mitra Kukar dan Persiba Bantul yang mengindikasikan ikut. Persiba Bantul katanya belum melakukan merger dengan Bandung FC. Pak Ferry Paulus (Persja) juga menyatakan sepakat dengan kami," ujar Harbiansyah seperti dilansir dari Antara.

Syahril Taher mengatakan, ke-15 klub tersebut sepakat untuk memutar kompetisi sendiri karena pada dasarnya yang berkewenangan memutar kompetisi adalah klub.

Kelompok ini pun dengan tegas menginginkan kompetisi hanya diikuti 18 klub (bukan 24) karena hal itu sesuai statuta serta mempertimbangkan kondisi geografis dan kemampuan finansial klub.

"Ke-15 klub ini sepakat untuk memutar kompetisi sendiri, dan kami menuntut hasil Kongres PSSI di Bali pada Januari lalu tentang pembagian saham antara klub dan PSSI adalah 99 banding 1. Kami tak mau menyalahi Statuta PSSI dan hasil kongres," ujarnya.

"Kita tidak melanggar aturan Statuta. Namun karena sikap kami dianggap berseberangan seperti itu, Ketua Kompetisi Sihar Sitorus sempat mengusir kami saat pertemuan manajer di Hotel Ambhara," ungkap Shahril Taher.

Ditambahkan Syahril, saat Kongres PSSI di Solo pada 9 Juli 2011 pihaknya memilih Djohar Arifin Husin diiringi harapan ada perubahan ke arah lebih baik di PSSI.

"Namun PSSI di bawah kepemimpinan Djohar Arifin dengan nyata telah melanggar Pasal 15 Statuta. Kita sudah berulangkali memperingatkan agar pasal ini jangan sampai dilanggar," tegasnya.

sumber: bola.net

Joko Driyono: Tak Ada Rekayasa Kedatangan Saya

CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono dengan tegas membantah bahwa kedatangannya Hotel Ambhara pada Kamis malam, tempat pertemuan para manajer tim calon kontestan Indonesian Premier League musim 2011-2012 sebuah rekayasa belaka.

"Tidak ada rekayasa dengan kedatangan saya ke sana. Saya diminta datang oleh Wakil Ketua Umum PSSI, Pak Farid Rahman, makanya saya mau datang. Andai klub yang meminta saya, saya tak akan mau," ungkap Joko.

Joko menegaskan, pihaknya selaku CEO PT Liga Indonesia yang selama ini mengelola kompetisi Liga Super Indonesia merasa bertanggungjawab dan selalu siap memberikan klarifikasi tentang berbagai hal menyangkut perjalanan kompetisi di mana klub adalah sebagai pihak yang berhak menggulirkan kompetisi.

Ia mengatakan, sejak bulan Juli lalu dia menyatakan sudah keluar dari Badan Liga Indonesia (BLI). Namun sebagai CEO PT Liga Indonesia yang berada di luar struktur pengurus PSSI, ia merasa tetap bertanggungjawab atas semua program yang telah disusunnya bersama klub.

"Saya datang ke tempat pertemuan manajer adalah sebagai pertanggungjawaban saya sebagai CEO PT Liga Indonesia. Karena itu, kapan pun kalau saya dipanggil saya harus siap. Jadi tidak ada rekayasa dengan kedatangan saya ke sana apalagi harus memihak pihak tertentu," tegasnya.

Joko menambahkan, selaku CEO PT Liga Indonesia, pihaknya telah menjalankan amanat kongres dan statuta bahwa yang berhak menggelar kompetisi adalah klub-klub anggota, dan bukan PSSI

sumber: bola.net

Harbiansyah: Kompetisi Harus Ditunda

Kelompok 14 klub yang menyatakan keberatan kompetisi level tertinggi diikuti 24 klub menuntut agar kompetisi sebaiknya ditunda sambil menyelesaikan seluruh persoalan yang masih melilit di PSSI.

"Kami meminta agar kompetisi itu ditunda untuk menyelesaikan berbagai permasalahan, utamanya mengenai jumlah keanggotaan klub dan juga masalah pembagian saham antara PSSI dan klub. PT Liga Indonesia sebagai pengelola kompetisi sebelumnya sudah mencanangkan kompetisi dimulai bulan Desember," ujar juru bicara Kelompok 14 Harbiansyah Hanafiah.

Harbiansyah mengingatkan, jika permasalahan tersebut tak juga diselesaikan dan PSSI tetap bersikeras menggelarnya dengan 24 klub maka penyelenggaraan kompetisi level tertinggi di PSSI untuk musim 2011-2012 makin tak menentu.

Penentangan tersebut disebabkan kompetisi dengan 24 klub anggota yang dicanangkan PSSI telah menyalahi aturan (Statuta) yang telah menetapkan 18 klub anggota sesuai dengan hasil keputusan Kongres PSSI di Bali pada Februari lalu.

"Dengan adanya 24 klub itu sudah menyalahi Statuta. Dalam kongres di Bali pada bulan Januari sudah ditetapkan 18 klub anggota Liga Super yang berhak mengikuti kompetisi. Kami menyatakan menolak hal ini," tegasnya.

Harbiansyah yang juga Presiden Direktur Persisam Samarinda menambahkan, dalam hal posisi pemilikan saham pun PSSI telah melanggar aturan yang semula telah disepakati oleh klub yakni 99 persen milik klub dan 1 persen di tangan PSSI.

Namun pada kenyataannya, PSSI menetapkan saham tersebut 70 persen di tangan PSSI atas nama Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin dan sisanya berada di tangan PT Liga Prima Indonesia selaku penyelenggara kompetisi.

"Ini semua benar-benar menyalahi keputusan kongres dan juga aturan. Kami minta agar semua ini dikembalikan kepada tatanan semula. Jika tidak, maka kami (klub-klub) akan menggelar kompetisi sendiri," pungkas Harbiansyah.

sumber: bola.net

Deja Vu, Liga Tandingan Bakal Kembali Hadir

Seperti sebuah Deja Vu yang bakal terjadi di persepakbolaan Indonesia, di mana Indonesian Super League (ISL) bakal menjadi sebuah kompetisi yang ilegal di mata PSSI.

Sebelumnya, Liga Primer Indonesia (LPI) di musim lalu menjadi sebuah liga yang tak direstui oleh PSSI dan menjadi liga ilegal, namun kini hal tersebut menjadi terbalik.

Hal tersebut terjadi setelah manajer-manajer dari klub-klub yang bakal berlaga di kompetisi tertinggi Indonesia membahas soal kompetisi pada musim depan dalam acara Manager Meeting yang digelar PSSI di Hotel Ambara, Jakarta Selatan, Kamis (13/10).

Pertemuan yang dihadiri oleh 14 klub ISL musim lalu mempertanyakan kredibilitas PT Liga Prima Sportindo yang ditunjuk untuk menggelar liga musim depan.

Selain itu mereka juga mempertanyakan kebijakan pembagian saham PT Liga Prima yakni sebesar 70% untuk PSSI dan 30% persen untuk klub.

Padahal, pada Kongres yang diadakan di Bali beberapa waktu lalu, pembagian saham yakni sebesar 99% untuk klub dan PSSI hanya akan mendapat 1% saja.

"Pembagian saham itu juga atas nama pribadi. Seharusnya klub mendapatkan saham sebanyak 99% sedangkan PSSI hanya satu persen," jelas juru bicara klub-klub ISL, Harbiansyah Hanafiah.

Dari pertemuan tersebut juga melahirkan sebuah keputusan yang intinya menolak keberadaan PT Liga Prima Sportindo dan tetap mendukung PT Liga Indonesia sebagai penyelenggara yang sah liga di Indonesia.

Berikut pernyataan sikap klub:

Memperhatikan perjalanan rapat yang tidak sesuai dengan keinginan peserta serta keinginan-keinginan PSSI yang diwakili oleh Wakil Ketua Umum PSSI Farid Rahman dan Anggota Komite Eksekutif Sihar Sitorus tidak sesuai dengan statuta, maka dengan ini kami telah sepaham bahwa:

1. Kami tetap konsisten untuk melanjutkan kompetisi Liga Super Indonesia yang akan dikelola oleh PT Liga Indonesia sesuai dengan amanat dan ketetapan Kongres II PSSI tahun 2011 di Bali.

2. Kami menerima penyerahan hibah saham dari PT Liga Indonesia yang diwakili oleh Joko Driyono kepada klub-klub Indonesia Super Liga sejumlah 99 persen dan satu persen kepada PSSI sesuai dengan amanat Kongres PSSI II tahun 2011 di Bali.

3. Maka dengan kami menerima kepemilikan saham yang kemudian kami akan tindak lanjuti dengan membentuk dan meneruskan PT Liga Indonesia sampai dengan dijadwalkan kompetisi Liga Super Indonesia 2011-2012.

sumber: bola.net

Harbiansyah: Ada Yang Disembunyikan PSSI

Presiden Direktur Persisam Putra Samarinda, Harbiansyah Hanafiah, menilai ada sesuatu yang disembunyikan oleh PSSI dengan tetap bersikukuh menetapkan PT Liga Prima Indonesia Sportindo sebagai pengelola kompetisi Liga Indonesia musim depan.

Meski hal itu ada tentangan dari klub dan menyalahi aturan statuta PSSI dan FIFA.

"Justru sikap PSSI telah menimbulkan tanda tanya besar, ada apa mereka tetap memaksakan PT Liga Prima Indonesia Sportindo padahal jelas melanggar statuta PSSI dan amanat Konggres Bali setahun silam," terang Harbiansyah yang dihubungi Jumat siang.

Memang sempat terkuak bahwa saham PT Liga Prima Indonesia Sportindo dikuasai oleh petinggi PSSI, yakni Johar Arifin 70 persen dan sisanya oleh Farid Rachman, sehingga bisa diprediksikan aliran keuntungan pelaksanaan kompetisi itu bakal dinikmati oleh individu sebagai pemegang saham.

Padahal dalam hasil rapat Konggres di Bali yang telah menetapkan PT Liga Indonesia sebagai penyelenggara kompetisi musim 2011/2012 akan menghibahkan saham sebesar 99 persen kepada klub peserta kompetisi dan hanya satu persen saja saham untuk kepengurusan PSSI.

"Yang menjadi pertanyaan kami sebagai pengurus klub, kami bakal berjuang habis-habisan di klub bahkan bisa jadi sampai berdarah-darah, namun faktanya mereka (petinggi PSSI) yang menikmatinya dengan mereka punya kepemilikan saham 99 persen tentunya," papar Harbiansyah.

Maka dari itu kami dari 14 klub menolak kompetisi musim depan dikelola PT LPI sprortindo dan tetap menginginkan PT Liga Indonesia sebagai penyelenggara kompetisi.

"Yang perlu digarisbawahi bahwa alasan kami menentang PSSI dalam hal ini bukan semata karena persoalan dana subsidi yang bakal diterima oleh klub, namun lebih mengarah pada penegakan aturan statuta PSSI dan FIFA yang telah dilanggar oleh kepengurusan PSSI," jelas Harbiansyah.

Dikatakan Harbiansyah, dirinya mau berjuang dalam Kelompok 78 melakukan reformasi kepengurusan Nurdin Halid, karena tergerak ingin menegakkan aturan yakni statuta PSSI dan FIFA yang telah dilanggar oleh pengurus pada saat itu.

Dan saat ini meski dia merasa ikut terlibat dalam kepengurusan PSSI sekarang. Namun karena dianggap melanggar aturan maka PSSI sekarang pun juga dia tentang.

sumber: bola.net