Senin, 28 November 2011

Bepe: Mereka Tahu Siapa Persija Sebenarnya


Dualisme kepemimpinan yang dialami Persija memunculkan kekecewaan mendalam bagi para pecinta sepakbola tanah air, khususnya warga Jakarta sebagai pendukung fanatik tim berjuluk Macan Kemayoran ini.

Adanya dulaisme ini juga menyedot perhatian para pemainnya, tak terkecuali sang ikon Persija, Bambang Pamungkas. Pemain asal Semarang yang akrab disapa Bepe ini juga berkomentar soal dualisme tersebut.

Ia mengatakan siapapun nanti yang memimpin Persija, pemain akan tetap bekerja keras. Persija yang bermain di Indonesia Super League (ISL) di bawah kepemimpinan Ferry Paulus diperkuat sedikitnya tujuh pemain timnas Indonesia, lima di antaranya adalah jebolan skuad timnas U-23.

"Walaupun Persija tidak diakui tapi pemainnya tetap berjuang keras. Saya yakin mereka tahu siapa Persija yang sebenarnya," ujarnya di Stadion Utama GBK, Minggu (27/11/2011). Bepe, enggan merinci siapa yang dimaksud 'mereka' dalam pernyataannya.

Keyakinan Bepe untuk sementara terlihat jelas. Saat berlaga dalam turnamen segitiga "trofeo" melawan Sriwijaya FC dan PSMS Medan, puluhan ribu The Jak -julukan suporter Persija- memadati Stadion Utama GBK.

Pernyataan Bepe tersebut juga mengamini apa yang disampaikan sang pelatih Persija, Iwan Setiawan yang mengaku pihaknya merasa didzolimi dengan adanya dualisme ini. Akan tetapi, masalah tersebut dijadikan sebagai pemicu agar pihaknya lebih solid.

sumber: tribunnews

Persija Sempurnakan HUT ke-83 Dengan Gelar Juara


Sebuah pesta sempurna berhasil diraih Persija Jakarta pada perayaan ulang tahun ke-83. Dalam sebuah turnamen segitiga yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, tim berjuluk Macan Kemayoran ini berhasil keluar sebagai juara setelah menang atas PSMS dan Sriwijaya FC. Dua kemenangan itu diraih melalui drama adu penalti.

Pada laga pertama, Persija Jakarta menundukkan PSMS Medan lewat adu penalti dengan skor 5-4 pada laga pertama turnamen segitiga dalam rangka HUT ke-83 Persija, bertajuk Trofi Persija, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, (27/11). Adu penalti dihelat setelah kedua tim hanya bisa bermain imbang 1-1 sepanjang 45 menit.

Persija unggul terlebih dulu melalui gol Bambang Pamungkas pada awal babak pertama. Berawal dari umpan silang Ramdani Lestaluhu, striker yang akrab disapa Bepe ini melepaskan tendangan voli yang tidak bisa dihentikan kiper PSMS, Markus Haris Maulana.

Akan tetapi, PSMS berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-26 melalui Osas Saha. Setelah lolos jebakan offside, pemain asal Nigeria tersebut dengan tenang melepas tendangan yang guna menaklukkan kiper Galih Sudaryono.

Kedudukan imbang 1-1 bertahan hingga 45 menit pertandingan, dan tendangan adu penalti dihelat untuk menentukan siapa pemenangnya.

Satu penendang Persija, Ramdani Lestaluhu, gagal melakukan eksekusi dengan baik. Sedangkan Rahmad dan Wawan Widiantoro gagal menajalankan tugasnya di kubu PSMS. Kegagalan Wawan sekaligus memberikan tiga poin pertama kepada Macan Kemayoran.

Di laga kedua, giliran Sriwijaya FC yang menaklukkan PSMS. Tak tanggung-tanggung, Laskar WongKito mampu unggul dengan skor telak 3-0 selama 45 menit. Gol keunggulan SFC dilesakkan Risky Novriansyah pada menit ke-10 dan 44. Sementarasatu gol lain dihasilka kapten tim, Ponaryo Astaman leat eksekusi penalti pada menit ke-27.

Pada pertandingan terakhir, Persija dan Sriwijaya harus saling duel demi menentukan juara di turnamen ini. Tak pelak, pertandingan sengit pun tersaji sejak awal laga.

Kedua kubu saling jual beli serangan sejak awal. Namun sepanjang 45 menit tak ada satupun peluang yang mampu dikonversi menjadi gol oleh kedua kubu. Alhasil, laga harus diselesaikan melalui drama adu penalti.

Pada adu penalti ini, Persija tampil lebih perkasa. Lima eksekutor mereka berhasil menjalankan tugas dengan baik. Sementara di kubu Sriwijaya FC, penendang keempat, Rahmat Rivai mengalami kegagalan setelah eksekusinya berhasil dimentahkan kiper Andritany. Persija menjadi juara melalui kemenangan 5-3 dalam drama adu penalti.

sumber: dunia soccer

Iwan Setiawan: Dualisme Bikin Persija Jakarta Makin Kompak

Iwan menegaskan para pemain berkomitmen memberikan yang terbaik untuk memperlihatkan mereka sebagai Persija asli.

Pelatih Persija Jakarta Iwan Setiawan mengungkapkan, dualisme kepengurusan tim Macan Kemayoran membuat para pemain makin kompak, dan berusaha memberikan yang terbaik.

Persija pada musim kompetisi kali ini terpecah menjadi dua. PSSI mengakui Persija pimpinan Bambang Sutjipto dan Hadi Basalamah, serta berlaga di Liga Prima Indonesia (IPL). Sedangkan Persija yang diperkuat Bambang Pamungkas dan kawan-kawan dipimpin Ferry Paulus.

“Dualisme membuat kami makin kompak, dan kami ingin membuktikan bahwa kami adalah Persija yang asli,” tegas Iwan.

Mengenai keberhasilan menjadi juara di turnamen segitiga dalam rangka memperingati HUT Persija ke-83, Iwan mengatakan cukup puas. Namun ia mengakui masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan sebelum berlaga di Superliga Indonesia (ISL) 2011/12.

“Kebetulan saja kami menjadi juara. Kalau boleh jujur, lawan PSMS [Medan] dan Sriwijaya, ball possesion lawan lebih unggul. Dewi Fortuna memihak kepada kami,” kata Iwan.

“PR [pekerjaan rumah] terbesar saya sebagai pelatih adalah ketika para pemain banyak yang terpisaj karena membela tim nasional. Tapi ini merupakan persiapan bagus karena kami akan masuk ke dalam kompetisi yang sebenarnya tanggal 1 Desember.”

sumber: kompas.com

Persija Jakarta ISL Fokus Bina Pemain Muda

Delapan pemain muda itu diproyeksikan sebagai punggawa tim Macan Kemayoran di masa mendatang.

Ketua umum Persija Jakarta Ferry Paulus mengungkapkan, pihaknya sengaja memasukkan delapan pemain dari tim U-21 ke tim senior pada kompetisi Superliga Indonesia (ISL) 2011/12.

Persija sudah launching tim yang akan berlaga di ISL pada pertengahan pekan. Menghadapi kompetisi musim ini, Persija menyiapkan 30 pemain, delapan diantaranya dari tim U-21.

“Kami memasukkan delapan pemain magang yang diambil dari tim Persija U-21. Masuknya delapan pemain ini merupakan bentuk keseriusan kami untuk meningkatkan grassroot development, dan sebagai regenerasi tim,” ujar Ferry.

Mengenai dualisme klub saat ini, Ferry menegaskan, di Jakarta hanya ada satu Persija, yakni yang berlaga ISL 2011/12. Turnamen merayakan HUT klub ini di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta sebagai penegasan terhadap keputusan mereka.

“Hanya ada satu Persija di Jakarta ini. Satu Jakarta Satu,” tegas Ferry.

Seluruh pemain dan pelatih diperkenalkan satu persatu kepada puluhan ribu Jakmania yang hadir di Stadion Utama. Suporter Persija langsung bersorak ketika nama pemain disebutkan oleh pembawa acara.

sumber: kompas.com

Persija Juarai Piala Persija 2011


Persija Jakarta versi Ferry Paulus menjuarai turnamen segitiga Piala Persija Jakarta 2011, setelah mengalahkan PSMS Medan dan Sriwijaya FC, di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Minggu (27/11/2011).

Trofi yang mampu direbut untuk pertama kalinya sejak tahun 2000 itu diraih setelah mengalahkan PSMS Medan dengan skor 5-4 dan menang atas Sriwijaya FC 5-3, yang keduanya melalui adu penalti.

Pada pertandingan pertama tuan rumah Persija melawan PSMS Medan. Bambang Pamungkas dan kawan-kawan harus bekerja keras untuk bisa mengalahkan tim berjuluk Ayam Kinantan itu.

Tim Macan Kemayoran mampu memenangkan pertandingan setelah lima dari enam algojo tendangan penaltinya mampu melaksanakan tugasnya dengan baik. Sedangkan dua pemain PSMS gagal menjebol gawang Galih Sudarsono.

Pertandingan dilanjutkan dengan adu penalti setelah dalam waktu 45 menit pertandingan kedua tim bermain imbang 1-1. Gol Persija dicetak oleh Bambang Pamungkas, sedangkan gol balasan PSMS dihasilkan dari kaki Ikpefua Osas Saha.

Di pertandingan kedua, Sriwijaya FC juga mampu mengalahkan PSMS yang kini diasuh pelatih Raja Isa. Hanya saja kemenangan Ponaryo Astaman dan kawan-kawan tidak perlu melalui adu tendangan penalti. Laskar Wong Kito itu unggul 3-0 lewat kaki Risky Novriansyah (2 gol) dan Ponaryo Astaman.

Untuk mencari pemenangan turnamen dalam rangka Ulang Tahun ke-83 Persija, ditentukan pada pertandingan ketiga antara Macan Kemayoran melawan Laskar Wong Kito. Kedua tim yang turun di kompetisi Indonesia Super League (ISL) sama-sama tidak mau mengalah dan saling serang.

Banyaknya pemain timnas yang ada di kedua tim ini membuat permainan berimbang meski banyak peluang tercipta. Permainan pun cenderung keras dibandingkan saat menghadapi PSMS Medan. Hanya saja hingga waktu 45 menit kedudukan tetap 0-0 dan harus dilanjutkan adu tendangan penalti.

Setelah melalui adu tendangan penalti akhirnya Persija Jakarta mampu menjadi pemenang setelah lima algojonya mampu menciptakan gol. Sedangkan pemain Sriwijaya FC, Rahmad Rivai gagal menciptakan gol. Kedudukan akhir 5-3 untuk anak asuh Iwan Setiawan ini. Hasil ini akan dijadikan modal untuk turun di ISL mulai 1 Desember nanti.

sumber: kompas.com

200 Laga ISL Disiarkan "Live"


Laga Indonesia Super League (ISL) musim 2011-12 akan segera dimulai, 1 Desember mendatang dengan laga antara Persipura Jayapura dan Persiba Balikpapan sebagai laga pembukanya. Sekitar 200 pertandingan dari seluruh pelosok Indonesia akan disiarkan secara langsung (live) oleh ANTV yang kembali menjadi pemegang hak siar ISL musim ini.

Nantinya, ANTV akan menayangkan sembilan pertandingan dalam sepekan. Waktu penayangan setiap hari dibagi dua. Pertama, sore hari yang akan dimulai pukul 15.00 WIB dan kedua part time (malam hari) pukul 18.30 WIB.

"Kami berharap penonton bisa menikmati tontonan yang berkualitas. Kami akan menambah jumlah mesin slow motion dan kamera. kami juga akan menggunakan virtual ad untuk menarik pengiklan," ujar Direktur News, Sports & Corporate Communications ANTV, Azkarmin Zaini, di kantornya, Senin (28/11/2011).

Tahun ini merupakan tahun kelima untuk ANTV sejak memegang hak siar ISL di tahun 2007. Selain ISL, ANTV rencananya juga akan menayangkan kompetisi Divisi Utama, semifinal dan laga final ISL U-19 dan pertandingan bergengsi "Perang Bintang".

sumber: kompas.com

BP: Saya Tidak Ingin Persija Dizalimi


Kapten Bambang Pamungkas (BP) angkat bicara soal dualisme di tubuh Persija Jakarta. BP menegaskan bahwa Persija yang sebenarnya adalah Persija yang berkompetisi di Indonesian Super League (ISL) pada musim ini.

Seperti yang diketahui, terdapat dualisme yang terjadi di dalam kompetisi PSSI. Sebanyak 18 klub termasuk Persija menolak mengikuti kompetisi Indonesian Premier League (IPL). Mereka lebih memilih berkompetisi di ISL yang akan bergulir pada 1 Desember mendatang.

Namun, di kompetisi IPL terdapat juga Persija versi Hadi Basalamah. PSSI pun menilai ISL ilegal. Bahkan PSSI telah menyatakan bahwa pemain-pemain yang berkompetisi di ISL kemungkinan tidak bisa membela tim nasional.

Bambang tidak memungkiri dualisme kompetisi membuat pemain-pemain merasa dilematis. Namun, ia tidak bisa membohongi dirinya bahwa Persija yang dipimpin Ferry Paulus adalah Persija sebenarnya yang telah dibelanya kurang lebih selama sepuluh tahun.

"Bagi saya pribadi hal ini dilematis. Kami seharusnya bermain di IPL. Tapi saya memilih di ISL. Saya memilihnya dengan hati. Kedua saya tidak ingin klub yang telah saya bela sepuluh tahun dizalimi," kata Bambang dalam acara soft launching di FX, Jakarta, Kamis (24/11/2011).

"Periode sebelumnya, saya juga suka mengkritik PSSI. Saya mengkritik PSSI bukan karena suka atau tidak suka. Saya hanya tidak rela klub yang telah saya perkuat sepuluh tahun diperlakukan seperti ini," sambungnya.

Akibat dualisme Persija itu, BP sempat diisukan hengkang dari klub berjuluk "Macan Kemayoran" itu. Akhirnya, BP tetap memilih bertahan.

"Beberapa minggu lalu, saya membaca BP hengkang dari Persija. Saya cukup kaget membaca link itu. Akhirnya saya tahu berita itu salah. Saya membenarkan bahwa saya sebagai kapten Persija masih di sini. Saya sangat mengenal Persija karena sepuluh tahun di sini. Saya pernah patah kaki, juara, dan top score di sini," beber BP.

Selain BP, beberapa bintang Persija seperti Leo Saputra Jacobs, Emuejeraye Precious, dan Ismed Sofyan tetap memilih bertahan.

"Kita sudah sepuluh tahun sini. Jadi sangat berat meninggalkan klub ini. Dari kepemilikan dan pengurus yang saya rasakan, ini Persija yang sah," tegas Ismed Sofyan.

Dalam kesempatan itu, BP berharap Persija bisa mengukir prestasi pada musim ini. "Mudah-mudahan Persija dapat memberikan prestasi bagi warga Jakarta. Tim ini sangat siap pada musim ini," jelas penyerang kelahiran Salatiga itu.

sumber: kompas.com

PT LI Yakin ISL Takkan Terkendala Izin


Tepat tanggal 1 Desember, Indonesia Super League (ISL) akan dimulai. Perizinan dari pihak kepolisian menjadi pertanyaan kemudian karena pihak PSSI sudah memberikan rekomendasi kepada pihak kepolisian untuk tidak memberikan izin kepada laga ISL.

Menanggapi hal ini, CEO PT Liga Indonesia Djoko Driyono mengaku tak ada masalah bagi pihaknya untuk mendapatkan izin untuk menggelar pertandingan sejauh ini. Hal ini telah terbukti dengan kesuksesan mereka menggelar Inter Island Cup dan Piala Persija. Jadi pihak PT Liga Indonesia menyatakan siap untuk menggelar sekitar 200 pertandingan.

"Proses perizinan telah dilakukan dan tidak ada tanda-tanda ISL akan dilarang, tidak ada masalah. Proses sudah kami lakukan. Persija kemarin berjalan normal. Sampai sekarang tidak ada larangan," kata Djoko dalam jumpa pers di kawasan Kuningan, Jakarta, Senin (28/11/2011).

Pembukaan ISL sendiri akan diawali dengan laga panas antara Persiba Balikpapan melawan sang juara bertahan, Persipura Jayapura. Dipilihnya kedua tim ini, menurut Djoko, karena beberapa pertimbangan.

"Kalau Persipura sebagai juara bertahan. Sementara Persiba, jika dilihat dari keuntungan jadwal, memang leboh memungkinkan ketimbang klub lain," ungkapnya.

sumber: kompas.com

Kamis, 17 November 2011

Review: Indonesia Kembali Babak Belur


Indonesia kembali gagal meraih poin penuh di Pra Piala Dunia 2014 Grup E, Tim Merah Putih menyerah 1-4 atas tim Melli, Iran di SUGBK, Selasa (15/11).

Dalam laga tersebut, Indonesia yang menurunkan sejumlah muka baru, harus menerima tekanan dari tamunya sejak menit pertama babak pertama. Bahkan, belum satu menit laga berjalan, Javad Nekounam yang berada dalam posisi bebas melepas tembakan keras. Namun, tendangan kapten Timnas Iran itu masih tipis di samping gawang Indonesia.

Menit ke-2, giliran Garuda Merah Putih yang mencoba melakukan serangan. Umpan Samsul Arif mampu diterima dengan baik oleh Cristian Gonzales, yang meneruskannya dengan sebuah sepakan ke gawang Iran. Sayang, tendangan pemain kelahiran Uruguay ini masih bisa diantisipasi oleh kiper Iran, Mahdi Rahmati.

Semenit kemudian, giliran penjaga gawang Indonesia, Hendro Kartiko yang harus bekerja keras menghalau tendangan pemain Iran. Dua menit kemudian, gawang kiper gaek ini kembali terancam oleh tendangan bebas Ehsan Hazi. Namun, kali ini bola masih tipis di samping kanan gawang Hendro.

Di menit ke-6, gawang Indonesia akhirnya bobol. Sebuah kesalahan yang dilakukan barisan belakang Indonesia kala menghalau serbuan para penggawa Iran, dimanfaatkan oleh Milad untuk membobol gawang Hendro Kartiko.

Unggul satu gol, membuat para penggawa Iran makin nyaman dalam mengendalikan alur permainan. Serangan demi serangan mereka lancarkan ke lini pertahanan Indonesia yang nampak rapuh di laga ini.

Hasilnya, melalui kerja sama apik dengan Ghazi Najafabadi, Mojstaba Jabari mengoyak gawang Indonesia di menit 20.

Bahkan, empat menit berselang, gawang Hendro Kartiko kembali harus kebobolan. Sebuah tendangan Gholam Rezaei dari sudut sempit, usai mengecoh penjaga gawang Indonesia, menambah keunggulan Tim Melli.

Asyik menyerang, gawang Iran justru harus kebobolan. Umpan Mahyadi Panggabean ke Samsul Arif diteruskan dengan crossing akurat ke kotak penalti Iran yang kemudian disambut dengan sundulan maut Bambang Pamungkas, dan gol di menit ke-43.

Hingga babak pertama berakhir kedudukan tetap bertahan 1-3 untuk keunggulan Iran.

Di babak kedua, permainan Indonesia sedikit berubah, beberapa kali serangan-serangan tim Merah Putih berhasil menerobos jantung pertahanan Iran, meski belum berhasil membahayakan gawang lawan.

Sebuah kesalahan dilakukan oleh Benny Wahyudi dengan menjatuhkan pemain Iran di dalam kotak penalti, tak pelak, wasit pun langsung menunjuk titip putih.

Kapten Iran, Javad Nekounam yang menjadi algojo tendangan penalti tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut, tendangan kerasnya berhasil kembali merobek gawang Hendro. Kedudukan kembali berubah menjadi 1-4 di menit ke-72.

Hingga peluit panjang ditiup oleh wasit tak ada gol tambahan yang berhasil diciptakan oleh kedua tim, Indonesia harus kembali gagal meraih poin penuh.

Di pertandingan terakhir, Indonesia bakal bertandang ke Bahrain pada 29 Februari 2012 nanti.

sumber: bola.net

Laga Indonesia-Iran Sepi Penonton


Timnas Indonesia senior benar-benar telah kehilangan pamornya, hal tersebut terbukti dengan kosongnya Stadion Utama Gelora Bung Karno di lanjutan Pra Piala Dunia 2014 menghadapi Iran.

Kondisi ini bertolak belakang dengan jumlah penonton pada pertandingan penyisihan Grup A SEA Games 2011 yang menampilkan Timnas U-23. Stadion terbesar di Indonesia itu penuh dengan suporter.

Penurunan jumlah penonton ini memang masuk akal. Timnas senior yang berjaya pada Piala AFF 2010 lalu prestasinya terus menurun pada pertandingan Pra Piala Dunia 2014. Bahkan dari empat pertandingan semuanya mengalami kekalahan.

Sebelum pertandingan di stadion, banyak kursi yang kosong terutama untuk kelas tribun. Biasanya setiap Bambang Pamungkas dan kawan-kawan bertanding banyak yang hadir. Mereka juga tidak henti-hentinya meneriakkan yel-yel penyemangat.

Bahkan di tribun VIP Barat didominasi pendukung Iran. Mereka juga membawa terompet dan bendera Iran yang terus dikibar-kibarkan.

Penurunan jumlah penonton terasa sejak loket penjualan tiket dibuka. Biasanya jika anak asuh Wim Rijsbergen bertanding selalu terlihat antrian panjang bahkan cenderung desak-desakkan. Kondisi ini juga dimanfaatkan dengan oleh calo-calo tiket.

Khusus pertandingan Indonesia melawan Iran, banyak calo yang kesulitan menjual tiket meski harga yang ditawarkan tidak berbeda jauh dengan harga tiket resmi yang dikeluarkan panitia penyelenggara (panpel) pertandingan.

"Sepi. Apalagi ada pertandingan bulutangkis. Kalau tidak pertandingan lain mungkin banyak yang nonton. Abis kalah terus," kata salah satu calo tiket di depan Kantor PSSI Senayan, Sani.

Pria asal Padang itu mengaku, meski sepi pembeli dirinya telah untung Rp200 ribu dari penjualan tiket yang dilakukan. Hanya saja dirinya tidak berani lagi berspekulasi untuk membeli tiket dan menjualnya kembali.

sumber: bola.net

Preview: Indonesia vs Iran


Peluang tim nasional Indonesia lolos ke putaran final Piala Dunia 2014 memang sudah tertutup. Namun, mau tidak mau, tim nasional Indonesia harus tetap menjalani dua laga tersisa di putaran ketiga Grup E Pra-Piala Dunia 2014 Zona Asia. Salah satunya menghadapi Iran di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Selasa (15/11) Pukul 19.00 WIB.

Pertandingan tersebut digaransi berjalan ketat. Maklum, kedua tim mengusung misi masing-masing. Timnas berupaya memecahkan telur belum pernah meraih kemenangan. Sedangkan Iran, ingin segera memastikan tiket ke putaran perempat final Pra-Piala dunia.

Tim nasional Indonesia juga dipastikan tetap mengandalkan Bambang Pamungkas sebagai ujung tombak. Sebaliknya, Iran akan dikomandoi gelandangnya, Javad Nekounam yang bermain di klub Spanyol, Osasuna. Pengalaman kedua kapten masing-masing tim ini dapat menentukan hasil akhir pertandingan.

Setidaknya, jika berkaca pada peran Bambang dan Nekounam di empat pertandingan terakhir Grup E. Dari empat pertandingan tersebut, Bambang Pamungkas mengoleksi 210 menit bermain. Sedangkan Nekounam, mencatat 307 menit bermain dengan torehan dua gol. Uniknya, dua gol Nekounam semuanya bersarang kegawang timnas.

Malihat pentingnya pertandingan tersebut, maka kedua tim akan tampil secara habis-habisan. Meski, Bambang Pamungkas juga mengatakan jika laga terakhir memang sudah tidak berpengaruh.

"Kami akui, kekalahan dari empat pertandingan merupakan hasil buruk, bahkan memalukan. Banyak hal yang mempengaruhi kinerja tim ini," kata Bambang kepada Bola.net, tanpa merinci yang dimaksudnya tersebut.

Namun, Bambang memastikan semua pemain tidak kehilangan motivasi. "Kami memiliki tekad untuk bisa memberikan hasil lebih baik dari sebelumnya," tegasnya.

Tekad serupa disampaikan Nekounam. Menurutnya, kedatangan Iran untuk mencari kemenangan. "Kami memiliki kesempatan di dua laga tersisa. Tapi kami ingin memastikan lolos ke babak berikutnya di kandang Indonesia," jelasnya.

Skuad Kedua Tim:

Indonesia (4-4-2)
Pelatih: Wim Rijsbergen
Hendro; Zulkifli, Hamka, Roby, Supardi; Ridwan, Purwaka, Firman, Boaz; Bambang, Gonzales

Iran (4-4-2)
Pelatih: Carlos Queiroz
Rahmati; Mahiri, Jalal, Aghili, Andranik; Mehrad, Nekounam, Jabarri, Limaki; Rezaei, Fard

sumber: bola.net

Hadapi Iran, Indonesia Targetkan Poin Penuh


Meski berat, namun Timnas Indonesia tetap membidik poin penuh pada laga kandang terakhir Pra Piala Dunia 2014 melawan Iran di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Selasa (15/11).

"Pertandingan ini adalah kesempatan untuk mencuri poin. Kami akan berusaha semaksimal mungkin. Pokoknya jangan sampai kami kalah pada pertandingan nanti," ujar Asisten Pelatih Timnas, Liestiadi setelah pertemuan manajer di Hotel sahid Jakarta.

"Kami harus memanfaatkan peluang ini. Kami berharap semua pemain bias bermain maksimal yang meraih hasil yang terbaik," tambahnya.

Timnas Indonesia sebelum menghadapi Iran telah mengalami kekalahan cukup telak 0-4 dari tuan rumah Qatar. Kondisi itu jelas mempengaruhi kondisi pemain saat menghadapi Iran di kandang sendiri.

Beberapa pemain kunci saat menghadapi Qatar dikabarkan mengalami cedera sehingga harus digantikan dengan pemain lain. Pemain yang mengalami cedera adalah Cristian Gonzales dan penjaga gawang Ferry Rotinsulu.

"Makanya kami tidak menurunkan mereka saat melawan Qatar. Kami berharap semua pemain sudah siap saat menghadapi Iran," jelasnya.

Sementara itu kapten timnas Indonesia, Bambang Pamungkas mengaku akan memberikan kemampuan terbaiknya saat menghadapi Iran. Pertandingan ini merupakan peluang Indonesia untuk lebih baik meski peluang lolos ke babak berikutnya telah tertutup.

"Ini pertandingan kandang terakhir. Kami harus mampu mendapatkan poin," kata pemain yang telah 12 tahun memperkuat timnas Garuda itu.

Pria yang akrap dipanggil Bepe itu berharap semua kalangan mendukung penuh timnas meski saat ini konsentrasi masyarakat terpecah karena konsentrasi pada timnas U-23 yang saat ini turun di SEA Games 2011.

sumber: bola.net

Review: Selamat Tinggal Piala Dunia


Indonesia harus mengucapkan selamat tinggal kepada Piala Dunia 2014 Brasil setelah kembali menelan kekalahan atas Qatar dengan empat gol tanpa balas dalam laga lanjutan kualifikasi Putaran Ketiga Pra Piala Dunia Zona Asia, di Al Sadd Stadium, Jumat (11/11).

Setelah tertinggal dua gol di babak pertama melalui gol Khalvan Ibrahim dan Muhammad Razak, pelatih Wim Rijsbergen akhirnya memasukkan Cristian Gonzales di awal babak kedua. Masuknya El Loco yang menggantikan Tony Sucipto ini sedikit membuat serangan Indonesia meningkat.

Tepat pada menit ke-62 Indonesia mendapatkan peluang emas ketika Boaz Solossa berdiri bebas di sisi kiri kotak penalti Qatar. Sayangnya, tendangannya memanfaatkan umpan Firman Utina itu masih tipis di kiri gawang tim tuan rumah tersebut.

Semenit usai peluang tersebut, Garuda Merah Putih harus kembali kebobolan ketika Khalvan Ibrahim yang menerima umpan through pass gagal dikejar Zulkifli Sukur. Ia pun dengan leluasa melepaskan tembakan dari depan kotak penalti Hendro Kartiko. Tendangan Khalvan tepat mengarah pojok kanan gawang Indonesia untuk memperlebar kedudukan mereka menjadi 3-0.

Indonesia tetap mencoba bangkit untuk memperkecil ketertinggalan. Namun, Qatar cenderung lebih bertahan setelah keluarnya Khalvan dan mempersulit Indonesia. Qatar bahkan mampu menambah gol mereka melalui Sebastian Andres Quintana yang lolos dari jebakan offside. Usai menaklukkan Purwaka, pemain naturalisasi Uruguay itu pun kembali membuat sisi kanan gawang Hendro Kartiko menjadi sarang berakhirnya bola. Skor 4-0 pun menyudahi laga ini.

Kekalahan ini kian membenamkan Indonesia di dasar klasemen Grup E dengan tanpa sekalipun meraih kemenangan dari 4 laga yang telah dijalani. Garuda Merah Putih pun harus mengucapkan selamat tinggal kepada Piala Dunia 2014 dan mengubur mimpi untuk ke Brasil.

Sementara Qatar, mereka berpeluang lolos ke babak selanjutnya. Perolehan 8 poin mereka itu sama dengan poin Iran, yang di laga lain ditahan seri Bahrain 1-1. Iran tetap memuncaki klasemen karena memiliki selisih gol lebih baik ketimbang Qatar.

Preview: Qatar vs Indonesia


Peluang Indonesia lolos memang tak sebesar Qatar namun sudah pasti kita tidak boleh lempar handuk sebelum laga benar-benar dimainkan.

Spirit seperti itu yang akan dijaga oleh pasukan Garuda Senior ketika matchday 4 kualifikasi Piala Dunia 2014 Grup E zona Asia dimainkan di stadion El Sadd malam nanti.

Seperti yang disampaikan oleh pelatih timnas, Wim Rijsbergen bahwa kali ini adalah laga yang akan begitu krusial maknanya, meski kans tipis setidaknya segala upaya layak untuk dicoba.

"Kami akan coba memenangi laga berikutnya hari Jumat ini, ini laga krusial bagi peluang yang ada. Setelah ini kami akan menghadapi Iran di laga kandang berikutnya,"

"Kami mengharapkan dua laga kami bisa mengamankan poin penuh, namun jika tidak mampu, maka berakhirlah sudah bagi kita semua, kami sepenuhnya sadar dalam posisi yang sulit," imbuh sang coach.

Indonesia belum pernah sekalipun mengamankan poin dari 3 laga yang telah dimainkan. Dari tiga laga itu mereka kebobolan 8 gol dan baru menjaringkan 2 biji gol, yang kesemuanya disumbangkan oleh Cristian Gonzales, dari 5 lawatan terakhirnya ke Timur Tengah Indonesia tak sekali pun bisa menang.

Pelatih lawan Sebastiao Lazaroni, mewanti-wanti pasukannya untuk tak meremehkan Indonesia kendati posisi anak asuhnya difavoritkan di laga ini, karena mereka juga tuan rumah.

"Kami tak boleh menyia-nyiakan keuntungan kita sebagai tuan rumah. Keberhasilan Al Sadd menjuarai Liga Champions Asia juga membantu moral kami begitu tinggi," ucap Lazaroni seperti dilansir the peninsula qatar.

"Timnas memiliki banyak pemain Al Sadd jadi motivasi mereka pun bisa dipastikan sedang dalam level yang tinggi. Namun kami perlu menyikapi setiap laga secara satu per satu, berharap menang dan sanggup meraih poin penuh"

"Satu hal yang saya tekankan kepada anak asuh saya adalah jangan meremehkan lawan. Kami harus memberikan segenap kemampuan terbaik kami untuk setiap laga," tutup pelatih yang pernah menjadi arsitek timnas Brasil di Piala Dunia 1990 tersebut.

Qatar hingga matchday ke-4 yang akan berlangsung malam ini belum sekalipun terkalahkan mengoleksi 5 poin, mereka dua kali imbang dan sekali menang, dan kemenangan dipetik dari Indonesia saat bermain 2-3 di Jakarta kemarin.

Jika tidak ada halangan rencananya laga antara Qatar vs Indonesia bakal ditayangkan secara langsung oleh stasiun televisi Swasta RCTI pada pukul 23.00 WIB, Hari ini Jumat (11/11).

Prakiraan Formasi kedua Tim:
Qatar (4-4-2): Malick; Majid, Musa, Marcone, Mubarak; Omar, Khalfan, Siddiq, Al Sulaiti; Soria, Razak.

Indonesia (4-2-3-1): Rotinsulu; Syukur, Hamzah, Roby, Supardi; Utina, Bustomi; Solossa, Bambang, Ilham; Gonzales.

sumber: bola.net

Jelang Hadapi Qatar, PSSI Panggil 26 Pemain


Sebanyak 26 pemain dipanggil oleh PSSI untuk menjalani Pelatnas di Solo, untuk mempersiapkan diri menghadapi Qatar di lanjutan Pra Piala Dunia 2014.

Kepastian dipanggilnya 26 pemain tersebut diungkapkan oleh Media officer Timnas Indonesia, Desy Christina.

"Pemanggilan semua pemain tersebut, merupakan keinginan dari pelatih, Wim Rijsbergen," ujar Desy.

Dalam nama-nama pemain itu, terdapat dua pemain yang baru saja resmi menjadi WNI, yakni Greg Nwokolo dan Victor Igbonefo.

Berikut daftar namanya:

Penjaga Gawang:
Feri Rotinsulu, I Made Wirawan, Hendro Kartiko, Syamsidar

Pemain Belakang:
Zulkifli Syukur, M. Roby, Hamka Hamzah, Beny Wahyudi, Purwaka Yudi, Ricardo Salampessy, Supardi, Wahyu Wijiastanto, Mahyadi Panggabean, Victor Igbonefo

Pemain Tengah:
Tony Sucipto, Fandy Mochtar, Hariono, Firman Utina, Ahmad Bustomi, M. Ridwan, M. Ilham

Pemain Depan:
Samsul Arif, Cristian Gonzales, Bambang Pamungkas, Boas Solossa, Greg Nwokolo

SUMBER: Bola.net

Rabu, 16 November 2011

Duo Papua Siap Gempur Singapura

Indonesia akan bertemu Singapura, Jumat, 11 November 2011.

Duet penyerang asal Papua, Titus Bonai dan Patrich Wanggai siap beraksi saat bertemu Singapura, Jumat, 11 November 2011. Di laga sebelumnya lawan Kamboja, kedua pemain ini tampil impresif dan sukses menyarangkan gol.

Indonesia membantai Kamboja 6-0 saat bertemu di penyisihan Grup A SEA Games 2011, Senin, 7 November 2011. Patrich berhasil memborong dua gol dalam laga ini, sedangkan rekannya Tibo --panggilan Titus Bonai--menyumbang satu gol.

Di pertandingan kedua, Indonesia akan bertemu Singapura yang sebelumnya berhasil menahan juara bertahan Malaysia 0-0. Keduanya akan bertarung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Jumat, 11 November 2011.

Patrich yang ditemui usai latihan di Lapangan C, Senayan, sore tadi, mengaku sudah 'sehati' dengan Tibo. Patric bahkan merasa optimistis mampu membongkar pertahanan Singapura yang terlihat solid saat bertemu Malaysia.

"Pengertian kami berdua sudah bagus dan kami saling memahami," kata Patrich.

"Sangat yakin. Pasti kami bisa. Pokoknya kami harus main lebih baik dari kemarin karena lawannya lebih kuat. Kita harus menang karena ini di kandang kita," lanjutnya.

"Saya tidak punya target gol di laga itu, yang penting kita bisa menang," beber bomber Persidafon Dafonsoro itu.

Indonesia vs Singapura sendiri akan digelar siang hari pukul 14.00 WIB. Bagi Patrich, ini tidak masalah karena ia sudah terbiasa dengan cuaca panas. Yang pasti, penyerang 22 tahun bahagia karena impiannya telah kesampaian.

"Sebagai orang Papua saya sangat bangga bisa main di timnas. Tidak banyak orang Papua yang dapat kesempatan seperti ini," pungkas Patrich. (umi)
• VIVAnews

RD Minta Pasukannya Hindari Jebakan Singapura

Indonesia akan berhadapan dengan Singapura, Jumat 11 November 2011.

Barisan pertahanan Singapura sangat disiplin saat bertemu Malaysia. Karena itu, pelatih Timnas U-23, Rahmad Darmawan meminta pemainnya untuk tampil sabar saat kedua tim bertemu.

Indonesia akan berhadapan dengan Singapura pada lanjutan penyisihan Grup A SEA Games 2011, Jumat 11 November 2011. Menghadapi duel ini, RD berharap pasukannya tidak terpancing dengan jebakan anak-anak Young Lions.

"Tiga center back mereka disiplin sekali. Anak-anak harus lebih sabar lagi membongkar pertahanan Singapura karena taktik mereka itu jebakan," kata RD seusai memimpin latihan timnya di Lapangan C Senayan, Rabu 9 November 2011.

"Jika kita tidak sigap dalam mengantisipasi, bisa jadi mereka tiba-tiba melakukan serangan balik cepat. Kalau kita lengah ketika menyerang, nanti bisa jadi bumerang," lanjut mantan pelatih Sriwijaya FC tersebut.

Singapura tampil disiplin di partai perdana melawan juara bertahan Malaysia. Dengan gigih mereka menahan semua gempuran sang lawan, hingga akhirnya sukses memaksakan skor imbang 0-0.

"Kami harus pintar melakukan serangan karena ketika kami menyerang, sayap mereka pasti turun. Jadi, mereka ada lima pemain bertahan. Kita selalu mengambil situasi positif dari apa yang kita hadapi," tegas Rahmad.

Partai Indonesia melawan Singapura akan digelar siang hari mulai pukul 14.00 WIB. Hal ini sudah coba antisipasi RD dengan sesi latihan siang ini. Sayangnya, cuaca tidak seperti yang diharapkan.

"Hari ini kita prediksi panas, ternyata tidak. Namun, masih ada besok untuk memprediksi cuaca, kita siaplah," tutur RD. (one)
• VIVAnews

Persela Lamongan sukses menjadi tim ketiga yang lolos ke babak semifinal Inter Island Cup 2011 menyusul Persisam Samarinda dan Persipura Jayapura yang sudah terlebih dulu lolos. Kepastian itu diperoleh usai klub berjuluk Laskar Joko Tingkir itu sukses menaklukkan Persija Jakarta 4-3 melalui adu penalti. Bermain di hadapan pendukungnya sendiri di Stadion Surajaya, Lamongan Persela tampil menyerang sejak menit-menit awal. Meskipun demikian, serangan sporadis yang dibangun Gery Setya dan kawan-kawan selalu mentah di barisan pertahanan Persija. Demikian juga dengan serangan yang dibangun kubu Persija. Ketidaktenangan para pemain Macan Kemayoran dalam memanfaatkan peluang membuat mereka kesulitan menjebol gawang Persela. Skor 0-0 pun bertahan hingga pertandingan berakhir. Persela sebenarnya memiliki selisih gol lebih baik dibandingkan dengan Persija. Mereka sukses menaklukkan Persiwa 3-0, sedangkan Persija hanya menang 1-0. Namun karena pertandingan di IIC ini menganut peraturan seperti Trofeo TIM di Italia, maka pertandingan dilanjutkan dengan adu penalti. Adu penalti berlangsung ketat. Saat pemain Persija gagal melesakkan bola, pemain Persela pun mengalami kegagalan. Akhirnya, Persela lebih beruntung. Mereka unggul 4-3 dan lolos ke semifinal sebagai juara grup C. (eh) • VIVAnews

Persiwa dua kali kalah melawan Persela dan Persija.

Persiwa Wamena dipastikan tersingkir dari IIC 2011. Klub yang berjuluk Badai Pegunungan ini mengalami dua kali kekalahan dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Surajaya Lamongan, Rabu 9 November 2011.

Dalam pertandingan perdana, mereka harus mengakui keunggulan tuan rumah Persela Lamongan dengan skor telak 0-3. Setelah itu tim asal Papua itu kembali menelan kekalahan dengan skor 0-1 atas Persija Jakarta.

Menghadapi Persiwa, Persela yang tampil di kandangnya sendiri tampil lebih percaya diri. Persela sukses membuka keunggulan pada menit ke-10 lewat gol yang dicetak oleh Gery Setya. Selanjutnya pada menit ke-25, tuan rumah memperbesar keunggulan lewan aksi Roman Golian.

Tertinggal dua gol, Persiwa sempat memberikan perlawanan. Tendangan Boukai Eddy F pada menit ke-27 hampir saja membobol gawang Persela Lamongan yang dijaga oleh, Khoirul Huda.

Meskipun mencoba mengejar ketertinggalan, nasib buruk kembali menimpa Persiwa. Pada menit ke 40, gelandang andalan Persela, Gustavo Lopes memperbesar keunggulan tuan rumah menjadi 3-0. Skor ini bertahan hingga 45 menit berakhir.

Selanjutnya pada laga menghadapi Persija, Persiwa sempat merepotkan Persija lewat serangan di awal-awal pertandingan. Boukay Edy nyaris membobol gawang Persija pada menit ke-20. Namun tendangannya masih bisa digagalkan oleh penjaga gawang Persija, Galih Sudarsono.

Persija akhirnya bisa unggul pada menit ke-35. Bermula lewat serangan balik, Robertino Pugliara berhasil memecah kebuntuan.

Skor 1-0 untuk Macan Kemayoran bertahan hingga pertandingan berakhir. Saat ini tengah berlangsung pertandingan antara Persela melawan Persija sebagai penentuan tim yang lolos ke semifinal.



Susunan Pemain:

Persela vs Persiwa

Persela: Khoirul Huda, Roman Goliant, Suroso, Pitono, Fatkurohman, Gustave Baekon, Gustavo Lopes, Jimmy Suparno, Satoshi, Rudi Widodo, Gery Setya,

Persiwa Wamena: Saifudin, Shiba Koya Yoichi, O.K Jhon, Ferly Apriansyah, Isac Kanon, Ricardo Mareni, Ade Iwan Setiawan, Pieter Rumaropen, Erick Weeks Lewis, Boukey Eddy F, Jaelani Arey.



Persija vs Persiwa

Persija: Galih Sudarsono, Ismed Sofyan, Preseous, Fabiano Beltrame, Leo Saputra, Rebortino Pungliara, Gangga Mudana, Im Kyun, Rahmad Afandi, Octav, Guston Kastano.

Persiwa:Saifudin, Shiba Koya, O.K Jhon, Firly Apriansyah, Isac Canon,Ricardo Merani, Ade Iwan Setyawan, Pieter Rumoropen, Erick Weeks Lewis, Buokai Addy, Jaelany Arey.

sumber: vivanews

Inter Island Cup 2011 Menang Penalti, Persela Lolos ke Semifinal

Persela sukses menaklukkan Persija 4-3 melalui adu penalti.

Persela Lamongan sukses menjadi tim ketiga yang lolos ke babak semifinal Inter Island Cup 2011 menyusul Persisam Samarinda dan Persipura Jayapura yang sudah terlebih dulu lolos. Kepastian itu diperoleh usai klub berjuluk Laskar Joko Tingkir itu sukses menaklukkan Persija Jakarta 4-3 melalui adu penalti.

Bermain di hadapan pendukungnya sendiri di Stadion Surajaya, Lamongan Persela tampil menyerang sejak menit-menit awal. Meskipun demikian, serangan sporadis yang dibangun Gery Setya dan kawan-kawan selalu mentah di barisan pertahanan Persija.

Demikian juga dengan serangan yang dibangun kubu Persija. Ketidaktenangan para pemain Macan Kemayoran dalam memanfaatkan peluang membuat mereka kesulitan menjebol gawang Persela.

Skor 0-0 pun bertahan hingga pertandingan berakhir. Persela sebenarnya memiliki selisih gol lebih baik dibandingkan dengan Persija. Mereka sukses menaklukkan Persiwa 3-0, sedangkan Persija hanya menang 1-0. Namun karena pertandingan di IIC ini menganut peraturan seperti Trofeo TIM di Italia, maka pertandingan dilanjutkan dengan adu penalti.

Adu penalti berlangsung ketat. Saat pemain Persija gagal melesakkan bola, pemain Persela pun mengalami kegagalan. Akhirnya, Persela lebih beruntung. Mereka unggul 4-3 dan lolos ke semifinal sebagai juara grup C. (eh)


• VIVAnews

Peserta IIC Berdatangan ke Lamongan

Seluruh peserta akan bertanding pada 9 November 2011.

Persija Jakarta versi Ferry Paulus dan Persiwa Wamena sudah tiba di Lamongan, Senin, 7 November 2011. Kedua tim ini akan mengikuti Inter Island Cup yang akan digelar di Stadion Surajaya, Lamongan, 9 November 2011.

Pada IIC 2011, Persija dan Persiwa bakal berada di Grup C bersama tuan rumah Persela Lamongan. "Kedua tim itu sudah berada di Lamongan. Namun saya belum tahu di mana mereka menginap," kata asisten pelatih Persela Lamongan, Didik.

Selain ketiga klub di atas, tiga klub lainnya, yakni Persipura Jayapura, Deltras Sidoarjo, dan PSPS Pekanbaru juga akan mengikuti IIC di Lamongan. Ketiganya berada di Grup B dan akan melakoni pertandingan malam hari.

Menurut Didik, tim-tim ini akan segera menyusul langkah Persija dan Persiwa. Namun ia belum mengetahui kapan tim-tim tersebut akan tiba di Lamongan. "Yang lainnya belum datang ke sini. Saya tidak tahu datangnya kapan."

sumber: vivanews

RD: Saya Puas Timnas Bermain Lepas

"Anak-anak mampu mengatasi tekanan dari awal pertandingan."

Pelatih timnas U-23, Rahmad Darmawan mengaku cukup puas dengan penampilan perdana anak asuhnya di penyisihan Grup A SEA Games XXVI kali ini. Menghadapi Kamboja, Indonesia tampil beringas dan memborong enam gol tanpa balas di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

Rahmad mengaku senang lantaran Egi Melgiansyah cs bermain lepas sepanjang pertandingan."Saya senang kami memulai start dengan baik. Bahkan ini di luar dugaan saya. Anak-anak mampu mengatasi tekanan dari awal pertandingan," ujar Rahmad Darmawan usai pertandingan, Senin 7 November 2011.

"Tidak seperti prediksi saya. Mereka mampu bermain lepas dan penuh determinasi. Mereka juga tampil penuh improvisasi dan kreatif dalam menyerang."

Meski mengaku puas dengan penampilan anak asuhnya, RD -panggilan Rahmad- mengatakan bakal tetap mengevaluasi barisan pertahanan timnas. Menurutnya, sejak unggul 4-0 di babak pertama, beberapa kali para pemainnya melakukan kesalahan yang mengancam gawang Kurnia Meiga.

Tak hanya barisan belakang, RD juga menyayangkan penampilan tim yang menurun sejak memasuki babak kedua. "Secara keseluruhan saya juga melihat masih ada kekurangan. Konsistensi bermain masih perlu jadi perhatian, terutama saat kita unggul 4-0 di babak pertama," kata RD.

"Kita gagal mempertahankan gaya permainan kami. Efektifitas passing mulai menurun. Beruntung kami mampu kembali di akhir-akhir pertandingan," ujarnya lagi.

"Tapi over all, saya puas dengan penampilan tim ini. Namun saya ingatkan mereka untuk tidak boleh langsung puas. Ini baru sedikit langkah kecil untuk kita mencapai langkah yang lebih besar."
• VIVAnews

Lawan Kamboja, Indonesia Pasang 3 Striker

Kemenangan besar melawan Kamboja memang akan punya arti penting.

Indonesia akan memainkan laga pertamanya di SEA GAmes 2011. Tuan rumah akan menghadapi Kamboja di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senin, 7 November 2011.

Pelatih Indonesia Rahmad Darmawan menginginkan timnya tampil agresif. Ia memasang tiga striker sekaligus yakni Titus Bonai, Ferdinand Sinaga dan Patrick Wanggai.

Kemenangan besar melawan Kamboja memang akan punya arti penting. Pasalnya tiga lawan Merah Putih lainnya di Grup A yakni Malaysia, Thailand dan Singapura diprediksi akan menjadi saingan berat untuk bisa lolos ke semi final.

Indonesia sedikit diuntungkan dengan hasil akhir pertandingan Malaysia melawan Singapura. Kedua tim bermain imbang 0-0.

Susunan pemain:

INDONESIA
Kurnia Meiga, Gunawan Dwi Cahyo, Abdul Rahman, Stevie Bonsapia, Diego Michiels, Oktovianus Maniani, Hendro Siswanto, Egi Melgiansyah, Titus Bonai, Ferdinand Sinaga, Patrick Wanggai

KAMBOJA
Sou Yaty, Sok Rithy, Sok Sovan, Touch Pancharong, Tim Saray, Khuon Laboravy, Pheak Rady, Sos Suhana, Chhun Sotherath, Chhin Chhoeun, Phoung Soksa
• VIVAnews

Minta Doa Restu, Timnas Sambangi Panti Asuhan

Selain sembako, timnas U-23 juga memberikan bantuan uang kepada anak-anak panti asuhan.

Timnas U-23 akan mengawali kiprahnya di babak penyisihan Grup A, SEA Games 2011 mulai 7 November 2011. Di laga perdana, pasukan Rahmad Darmawan akan bertemu Kamboja di Stdion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.

Persiapan teknik telah dilakukan sejak jauh-jauh hari. Namun hal ini belum cukup. Dukungan moril dan doa seluruh masyarakat Indonesia sangat diharapkan oleh Yongki Aribowo dan kawan-kawan saat berada di 'medan pertempuran'.

Untuk mendapat doa restu tersebut, Timnas U-23 pun menyempatkan diri berkunjung ke panti asuhan Yayasan Pendidikan Alam Islamy Center di Cikeas, Jawa Barat, Jumat Sore, 4 November 2011.

Berangkat dari Hotel Sultan pukul 14.00 WIB, timnas U-23 tiba di lokasi sekitar pukul 15.15 WIB. Jalanan sempit dan tak bisa dilalui bus tak menyurutkan tekad para pemain timnas U-23. Mereka rela berjalan sejauh 500 meter menuju lokasi.

Timnas kemudian berdoa bersama anak-anak dan pengurus panti asuhan. Setelah itu, timnas U-23 menyerahkan bantuan berupa sembako kepada pengurus panti asuhan. Para pemain juga memberikan bantuan uang kepada masing-masing anak di sana.

"Terima kasih timnas U-23 telah menyiapkan waktunya. Kita doakan timnas U-23 di SEA Games nanti membawa kesuksesan. Ini baru kali ini banyak orang di sini. Ini suatu keberkahan. Mudah-mudahan timnas semakin maju, semakin sukses dan jaya di masa datang," kata pendiri dan ketua Yayasan Pendidikan Alam Islamy Center, H. Hasyim Asmawi.

Seusai acara, RD pun menjelaskan maksud kedatangan rombongan timnas U-23."Untuk menjalin tali silaturahmi dengan mereka (anak-anak panti asuhan) dan juga refleksi pemain agar mereka juga mau melihat bahwa mereka lebih beruntung daripada anak-anak di sini," kata RD.

"Jadi, paling tidak ini bisa memberikan satu dorongan atau motivasi untuk pemain. Anak-anak ini saja begitu ingin ketemu dengan mereka, begitu ingin tim kita menang, apalagi kita yang di lapangan. Jadi, nilai itu yang akan kita ambil dan motivasi ini bisa terus dijaga," jelas mantan pelatih Sriwijaya FC tersebut.

Ketika ditanya soal jumlah sumbangan dari timnas, RD tidak mau membeberkannya. Menurutnya, nilai nominal yang diberikan tidaklah penting.

"Sebetulnya kita akan kunjungan ke satu tempat di daerah yang enggak terlalu jauh dari hotel. Tapi kemudian terbesit bahwa ada yayasan yang saya tahu, bisa dibilang dalam tanda kutip lebih tidak beruntung. Kemudian saya usulkan bagaimana kalau kita geser ke sana dan manajer setuju."

"Tempat ini jauh, jadi kadang-kadang yang jauh itu tidak terlihat. Kebetulan saya sama teman saya di dinas Bintal TNI Angkatan Laut dulu sering ke sini."

Menurut pihak pengelola panti asuhan, RD merupakan donatur tetap di tempat itu. Dalam delapan tahun terakhir, mantan Pelatih Persija Jakarta tersebut rajin memberikan santunannya.
• VIVAnews

Sepak Terjang Timnas Indonesia di SEA Games

Indonesia meraih 2 medali emas, 2 medali perak, dan 3 medali perunggu.


Timnas Indonesia mengawali langkah di SEA Games pada 1977 di Kuala Lumpur. Sebelumnya, saat kejuaraan ini bernama South East Asian Peninsular Games (SEAP Games), Indonesia tidak mengirimkan wakil untuk cabang sepak bola. Dalam keikutsertaan yang pertama itu, Tim Merah Putih sanggup menembus babak semifinal, namun gagal mendapatkan medali perunggu.

Setelah meraih medali perak pada 1979, dan perunggu pada 1981, timnas akhirnya berhasil meraih medali emas pertamanya pada 1987 saat menjadi tuan rumah. Di babak final yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Indonesia mengalahkan Malaysia 1-0 lewat gol tunggal Ribut Waidi menit ke-91.

Indonesia kembali merebut emas saat SEA Games 1991 yang berlangsung di Manila, Filipina saat ditukangi pelatih asal Rusia, Anatoli Polosin. Indonesia sukses menghentikan perlawanan Thailand lewat adu penalti dengan skor 4-3 setelah pertandingan berjalan imbang 0-0 dalam 120 menit. Itulah medali emas terakhir yang direbut Indonesia.

Sementara itu, medali terakhir yang diraih Indonesia adalah perunggu pada SEA Games 1999. Dalam pertandingan perebutan medali perunggu, Indonesia mengalahkan Singapura 4-2 melalui adu penalti.

Total sepanjang penyelenggaraan SEA Games, Indonesia meraih 2 medali emas, 2 medali perak, dan 3 medali perunggu. Sejak timnas senior digantikan timnas U-23 pada SEA Games 2001, Indonesia belum pernah meraih medali. Prestasi terbaik timnas U-23 di ajang SEA Games adalah semifinal pada 2001 dan 2005. Sisanya, terhenti di babak penyisihan grup. (Wikipedia)

Berikut Prestasi Indonesia di ajang SEA Games
1977 Semifinal
1979 Medali perak
1981 Medali perunggu
1983 Penyisihan grup
1985 Semifinal
1987 Medali emas
1989 Medali perunggu
1991 Medali emas
1993 Semifinal
1995 Penyisihan grup
1997 Medali perak
1999 Medali perunggu


Sejak 2001 diwakili timnas U-23
2001 Semifinal
2003 Penyisihan grup
2005 Semifinal
2007 Penyisihan grup
2009 Penyisihan grup

(art)
• VIVAnews