Rabu, 20 Juli 2011

Sistem Kompetisi Sepak Bola Musim Depan Ditentukan 25 Juli


JAKARTA, (PRLM).- Sistem kompetisi Liga Profesional Indonesia akan ditentukan Senin (25/7) mendatang. Pasalnya ditanggal itu, PSSI akan membentuk sistem kompetisi baru berdasarkan masukan dari PT Liga Indonesia (Liga) yang mengelola Liga Super Indonesia, lalu PT Liga Primer Indonesia yang mengelola LPI, serta Divisi Utama.

Pada pertemuan nanti, juga akan ada perwakilan Federasi sepak bola Asia (AFC) yang akan ikut serta untuk dimintai legal assistant. Koordinator bidang Kompetisi PSSI, Sihar Sitorus menuturkan, pertemuan Senin nanti adalah untuk merumuskan format kompetisi. Dengan adanya dua liga profesional, maka ada kemungkinan adanya perombakan besar dalam sistem kompetisi musim depan yang rencananya akan dimulai September mendatang.

“Dalam pertemuan itu, para perwakilan akan mengemukaan masalah dan mencari solusi terbaik untuk gelaran kompetisi profesional musim depan. Kami akan rumuskan bersama agar semua pihak merasa berperan serta,” imbuhnya saat memantau latihan Timnas di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Selasa (19/7).

Menurut dia kendala yang dihadapi klub saat ini adalah sama yakni pendanaan. Kondisi ini yang membuat pihaknya bingung, karena belum memiliki gambaran tentang sistem kompetisi dan peleburan klub di kompetisi nanti akan bagaimana.

Untuk permulaan, dia mengatakan akan menawarkan dua opsi sedernaha untuk musim depan kepada klub. Pertama yakni tampil di level amatir atau di liga profesional. “Dengan masalah yang sama diseluruh klub, yakni dana. Sekarang kita cari cara bagaimana bisa menyelesaikan masalah tersebut. Terlebih lagi akhir tahun ini Permendagri sudah memutuskan larangan penggunaan dana APBD,” katanya.

Menurut dia, jika klub memutuskan untuk tampil di liga amatir, maka penggunaan APBD tidak akan menjadi pembahasan dalam pertemuan nanti. Tapi jika diputuskan tetap akan menjalankan liga profesional, maka atribut APBD, kata Sihar, wajib ditanggalkan. “Untuk liga profesional. Kami (PSSI) akan berpatokan dengan lima aspek dasar menurut aturan AFC yang menjadi persyaratan klub untuk tampil di liga profesional, yaitu finansial, administrasi, legal, infrastruktur, dan supporting (youth development),” ucapnya menambahkan.

Sihar mengaku dengan mepetnya waktu final assesment, maka dia mengaku pihaknya harus secepatnya melakukan pembicaraan dengan klub dan AFC untuk memaparkan kondisi saat ini. “Kita tahu ada batas waktu, pertemuan pertama 30 Juli dan batas akhir terakhir mungkin 30 September. Kita akan tanya langsung AFC bagaimana ini. Karena kita sendiri kondisinya saat ini pailit,” tugasnya.

Namun dia memastikan, kompetisi musim depan akan mengakomodir kepentingan semua pihak, namun tetap berpatokan pada lima aspek profesionalisme yang dibuat AFC. “Final assesment nanti akan mempengaruhi rangkin liga Indonesia di Asia. Karena ini akan berdampak pada jatah wakil Indonesia di Liga Champoin Asia nanti,” tuturnya menambahkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar