Kamis, 08 September 2011

Polisi Perketat GBK Pada Laga Indonesia-Qatar

Kepolisian akan memperketat pengamanan pada Laga Lanjutan Kualifikasi Grup E Piala Dunia 2014 Zona Asia antara Indonesia melawan Qatar di stadion utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (11/9/2011).

Kepala Polri Jenderal Timur Pradopo mengatakan, Polri akan memastikan pengamanan berjalan optimal. Tak hanya itu, Polri akan melaksanakan program kemitraan yang mendorong pendukung Tim Nasional Indonesia menjadi penonton yang baik.

"Kita akan manfaatkan semua program kemitraan. Pengamanan pasti optimal, dan masyarakat menjadi bagian dari itu," kata Kapolri kepada para wartawan di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (8/9/2011).

Di samping itu, sambung Kapolri, Polda Metro Jaya juga telah melakukan upaya pencegahan agar duel Indonesia-Qatar itu berjalan lancar.

Sebelumnya, pesta petasan dan kembang api mewarnai laga pertandingan Indonesia melawan Bahrain di stadion utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (6/9/2011) malam. Puluhan petasan dan kembang api meluncur begitu saja saat tim nasional kedua negara memasuki lapangan. Pada babak kedua, pendukung timnas yang kecewa dengan jalannya pertandingan melempar botol minuman ke arah lapangan.

Pada menit ke-75, pertandingan sempat dihentikan akibat ulah para pendukung timnas. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang turut menyaksikan pertandingan tersebut di GBK, juga marah dengan aksi pendukung timnas. Presiden, yang langsung meninggalkan stadion pada menit ke-75, menyatakan aksi membakar petasan, kembang api, sebagai tindakan tak sportif.

Presiden kemudian mempertanyakan pengamanan di GBK ke Kapolri. Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng mengatakan, FIFA tak menolerir pembakaran petasan di dalam stadion.

sumber: kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar