Senin, 30 Mei 2011

Persija Dipastikan Jamu Semen Padang dan Pelita Jaya di Solo


Jakarta — Persija Jakarta sudah pasti akan menjamu pesaing beratnya, Semen Padang di Stadion Manahan, Solo, 2 Juni 2011. Tim berjuluk Macan Kemayoran ini terpaksa menjalani laga usiran itu setelah melakoni laga tandang ke Sriwijaya FC pada Minggu 29 Mei 2011. Kondisi ini merugikan Persija yang berambisi menjadi runner-up musim kompetisi 2010/2011.

“Sebenarnya kita rugi. Kalau main di Stadion GBK (Gelora Bung Karno) dengan dukungan suporter, kita optimistis menang dan bisa menduduki posisi dua karena target kita itu,” kata Benny Erwin, Sekretaris Umum Persija Jakarta, kepada wartawan, Kamis 26 Mei 2011. Bentrok tersebut menjadi salah satu penentu rivalitas kedua tim papan atas Liga Super ini.

Kans Persija cukup besar untuk menggantikan posisi Semen Padang yang kini menempel pimpinan klasemen Persipura Jayapura, 48 poin. Selisih poin keduanya tipis, Semen Padang menggoleksi 42 sedangkan persija 40. Dengan sisa dua pertandingan lebih banyak ketimbang rivalnya, Persija berpeluang besar menjadi runner up di akhir kompetisi musim ini.

Benny mengaku mendapat dua opsi, yaitu bermain di GBK tetapi tanpa penonton atau bermain di Manahan Solo dengan penonton. “Kami milih di Solo agar tidak rugi banyak karena The Jak masih mungkin akan datang memberi dukungan. Apalagi itu hari libur, jadi kemungkinan bisa mencapai 10 ribu suporter,” katanya.

Tiga hari setelah menjamu Semen Padang, Persija akan menghadapi Pelita Jaya di tempat yang sama. Meskipun bermain di Solo, Benny optimistis timnya bisa meraih poin penuh pada dua laga tersebut karena Bambang cs sudah sering main di daerah Jawa Tengah itu.

Pelatih Persija, Rahmad Darmawan menyayangkan adanya larangan itu. “Menjelang akhir kompetisi, kami butuh dukungan suporter apalagi kita sedang berusaha mencari poin maksimal. Tapi saya tetap menjaga fokus pemain agar tidak terganggu dengan kondisi itu,” kata Rahmad yang dihubungi secara terpisah.

Suporter The Jakmania mengaku kecewa tidak bisa menyaksikan klub kesayangannya bermain di Jakarta. Namun, mereka tetap yakin Macan Kemayoran akan merebut kemenangan meski bermain usiran. “Ambil positifnya saja. Karena juga sering menang main di sana,” kata Richard Ahmad, Sekretaris The Jakmania.

Delegasi FIFA Bantah Rekomendasi Sanksi Indonesia

Bola.net - Beredarnya kabar yang menyebutkan bahwa ada rekomendasi dari perwakilan AFC dan FIFA agar Indonesia dijatuhi sanksi terbantahkan. Delegasi FIFA, Frank van Hattum mengaku sama sekali tidak pernah memberikan rekomendasi tersebut.

Melalui surat elektronik, Van Hattum mengaku bahwa dia tidak pernah merekomendasikan agar Indonesia dijatuhi sanksi apapun oleh FIFA. Dia juga menegaskan bahwa kehadirannya di Kongres PSSI hanyalah sebagai pengamat.

"Secara pribadi, saya tidak pernah melakukan (merekomendasikan) apapun. Saya hanya seorang observer (dalam Kongres)," tulis Van Hattum dalam surat elektronik tersebut.

Lebih lanjut, pria yang juga merupakan Ketua Federasi Sepakbola Selandia Baru ini menyatakan rasa kecewanya karena beredar isu bahwa dia bersama delegasi AFC merekomendasikan agar Indonesia dijatuhi sanksi. "Sangat disayangkan bahwa informasi yang tidak benar itu terus beredar," pungkasnya.

Sebelumnya, beredar isu bahwa delegasi AFC dan FIFA yang hadir dalam Kongres PSSI, Jumat (20/05) lalu merekomendasikan sanksi pada PSSI. Bahkan, tak urung Ketua Komite Normalisasi, Agum Gumelar menyatakan hal ini dalam konferensi pers yang diadakan di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Sabtu (28/05) lalu.

Berikut kopian surat elektronik Van Hattum yang diterima redaksi Bola.net:

I don't get to personally do anything. I am just an observer and it is a shame that misinformation keeps getting circulated.

Frank van Hattum

GM - Convenience Retail - NZ

- Asset Management - NZ

Ph: +64 9 623 9415

Mobile: 027 492 8885

Email: vanhatfm@bp.com

Sekjen FIFA Tegaskan Tidak Akan Sanksi Indonesia

Bola.net - Ancaman sanksi FIFA pada Indonesia terkait kisruh Kongres PSSI terbukti hanyalah sebuah pepesan kosong. Melalui Sekretaris Jenderal FIFA, Jerome Valcke, otoritas tertinggi sepak bola dunia itu menegaskan tidak akan menjatuhkan sanksi pada Indonesia.

Pernyataan Valcke ini dilontarkan kala menemui dua delegasi Gerakan Reformasi Sepakbola Nasional Indonesia, Farid Rahman dan Hadi Basalamah. Dalam pertemuan tersebut, Farid menceritakan kondisi sepak bola Indonesia, termasuk upaya mereformasi PSSI dan lahirnya Liga Primer Indonesia.

Menurut Farid, Valcke merespon informasi ini dengan sangat baik. Bahkan, dia juga menegaskan tidak akan ada agenda untuk membahas sanksi pada Indonesia dalam Kongres FIFA yang bakal dihelat mulai Rabu (01/06) mendatang. "Indonesia dipastikan tidak akan terkena sanksi FIFA," tulis Farid Rahman melalui pesan singkat pada bola.net.

Jawaban Valcke ini semakin menegaskan bahwa FIFA tidak akan gegabah menjatuhkan sanksi, seperti banyak digembar-gemborkan di Indonesia. Sebelumnya, dalam situs resmi mereka, FIFA juga telah melansir agenda kongres dan tidak ada agenda untuk membahas sanksi bagi Indonesia. Hanya ada dua federasi, Bosnia dan Brunei Darussalam yang akan dibahas terkait sanksi FIFA.

Sementara itu, pengamat sepak bola Tondo Widodo mengaku tidak kaget dengan keputusan FIFA ini. Pasalnya, menurut Tondo, FIFA justru harusnya telah menjatuhkan sanksi ketika pemerintah tidak mengakui kepengurusan Nurdin Halid atau ketika ada intervensi dalam Kongres PSSI di Pekanbaru lalu.

Juventus Bangun Museum Kenang Tragedi Heysel


26 tahun yang lalu terjadi sebuah tragedi yang sangat memilukan hati, 39 nyawa melayang akibat kebrutalan suporter di Stadion Heysel, Brussels.

Pada 29 Mei 2985, pertandingan final Piala Eropa yang mempertemukan Juventus dan Liverpool menjadi salah satu sejarah sepak bola yang terburuk.

Kala itu, suporter Liverpool merobohkan dinding stadion Heysel, sebelum pertandingan dimulai, setelah itu terjadi kekacauan dan juga tindak kekerasan, dilaporkan 39 nyawa melayang dan 600 suporter mengalami cedera.

Pertandingan tersebut akhirnya dimenangkan oleh Juventus dengan skor 1-0, dimana Michel Platini menjadi pahlawan Juve. Namun, meski Juve menang, hari tersebut lebih dikenang sebagai hari terkelam dalam sejarah klub.

Untuk mengenang tragedi tersebut dibuatlah sebuah monumen yang terbuat dari batu-batuan yang berasal dari Italia dan Belgia, di monumen tersebut tertulis sebuah puisi yang berjudul "Funeral Blues" yang dibuat oleh penyair Inggris, W.H. Auden.

Selain itu tertulis nama-nama orang yang menjadi korban atas tragedi tersebut.

Kini setelah 26 tahun berlalu, Juventus akan membuat sebuah museum yang akan ditempatkan di salah satu ruang di stadion baru Juve.

Pada museum tersebut akan dihiasi oleh 39 bintang kecil yang menandakan jumlah korban yang tewas, selain itu ada sebuah bintang yang didedikasikan kepada Gaetano Scirea kapten Juventus di pertandingan tersebut.

Rencananya, Museum Juventus tersebut akan dibuka pada musim panas 2012, keluarga para korban akan diberikan akses khusus untuk masuk ke museum tersebut dan juga mereka tak akan dikenakan biaya masuk alias gratis. (foti/end)

Sriwijaya Ditahan Persija


Sriwijaya Football Club (SFC) harus sedikit kecewa lantaran ditahan imbang Persija Jakarta dengan skor 3-3 pada laga putaran kedua Liga Super Indonesia, di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, Minggu sore.

Sejak menit-menit awal, pertandingan kedua tim ini sudah berlangsung sengit.

Persija sebagai tim tamu langsung melancarkan serangan ke barisan pertahanan Laskar Wong Kito. Mereka pun akhirnya mampu unggul terlebih dahulu melalui gol pembuka yang dicetak Bambang Pamungkas pada menit-13. Yang memanfatkan kesalahan Ferry Rotinsulu kala mengantisipasi tendangan Ismed Sofyan. Skor pun menjadi 1-0 untuk "Macan Kemayoran".

Tertinggal satu gol membuat Sriwijaya FC meningkatkan serangan, namun hanya satu peluang dari Oktovianus Maniani yang membahayakan gawang Persija yang dikawal Hendro Kartiko.

Persija justru tampil lebih percaya diri, sehingga berbuah gol kedua pada menit 38 melalui skema serangan balik. Berawal dari permainan cantik Muhammad Ilham yang menyisir sisi kiri pertahanan Sriwijaya FC, Agu Cashmir sukses menggandakan keunggulan timnya menjadi 2-0, dan bertahan hingga turun minum.

Memasuki babak kedua, kedua tim tampil lebih agresif. Sriwijaya FC mendapatkan hadiah penalti pada menit 63, setelah Thierry Gathuessy dilanggar di kotak terlarang. Kapten SFC, Keith Kayamba Gumbs sukses memperkecil kedudukan menjadi 1-2, setelah Hendro gagal membaca arah bola tendangannya.

Pada menit 68, Budi Sudarsono yang masuk pada akhir babak pertama sukses menyamakan kedudukan menjadi 2-2.

SFC kemudian mampu berbalik unggul 3-2 kala Budi Sudarsono mampu mencetak gol keduanya pada menit 74, memanfaatkan umpan matang Oktovianus Maniani.

Persija akhirnya terhindar dari kekalahan kala Greg Nwakolo lolos dari jebakan offside pada menit 84 dan sukses membuat laga berakhir imbang 3-3.

Hasil imbang ini tidak mengubah posisi kedua tim pada klasemen sementara Liga Super Indonesia.

Persija tetap berada pada urutan tiga dengan nilai 41 dari 23 pertandingan, sedangkan Sriwijaya FC tetap pada urutan enam dengan nilai 35.

Sabtu, 28 Mei 2011

Joon Sik Absen dalam Laga Melawan Persija

Palembang: Sriwijaya Football Club (FC) akan tampil tanpa bek Ahmad Jufrianto dan gelandang Lim Joon Sik dalam lanjutan Liga Super menghadapi Persija Jakarta di Palembang, Ahad (29/5) mendatang.

Sekretaris Umum PT Sriwijaya Optimis Mandiri selaku manajemen SFC, Faisal Mursyid, di Palembang, Kamis (26/5), mengatakan Ahmad Juprianto mendapatkan kartu kuning pada laga melawan Persela Lamongan dan Persib Bandung sebelumnya.

Sedangkan, Lim Joon Sik mendapatkan kartu kuning pada laga melawan Persib Bandung dan Persipura Jayapura.

“Surat dari PT Liga Indonesia diterima Sriwijaya FC pada Rabu (25/5), dan segera kami informasikan kepada pelatih,” ujar Faisal pula.

Menurut dia, pemain dan ofisial tim akan tiba di Palembang dari Thailand setelah menjalani laga babak 16 besar AFC Cup melawan Chonburi FC yang mengalami kekalahan 0-3, pada Jumat (27/5) sore “Setelah tiba di Palembang, tim tidak memiliki banyak waktu untuk menyiapkan diri melawan Persija. Kemungkinan, tidak ada istirahat lagi bagi pemain karena waktu persiapan hanya tinggal satu hari,” kata dia.

Dia menjelaskan pula, berkaitan keinginan SFC minta pengunduran jadwal pertandingan, ternyata tidak mendapatkan tanggapan positif dari PT Liga Indonesia.

“Sebelumnya manajemen Sriwijaya FC telah mengirimkan surat ke PT Liga Indonesia untuk penjadwalan ulang laga melawan Persija, namun hingga kini kami tidak menerima balasannya. Artinya, laga tetap digelar seperti jadwal semula,” ujar dia lagi.

Asisten pelatih SFC, Kas Hartadi, menambahkan, sebenarnya Sriwijaya masih diuntungkan karena memiliki amunisi simpanan pemain.

“Terdapat beberapa pemain yang memang ditinggal di Palembang dan tidak diplot dalam skema pemain pada laga AFC Cup. Selama tim berada di Thailand, mereka tetap berlatih di Palembang di bawah arahan pelatih penjaga gawang Indrayadi,” ujar Kas pula.

Di antaranya adalah Keith Kayamba Gumbs, Jajang Mulyana, Ade Suhendra, Korinus, Kim Yong Hee, Gunawan, dan Jeki Arisandi.

“Gunawan dan Jajang sudah bergabung dalam latihan setelah mengikuti training SEA Games di Batujajar. Sedangkan Oktovianus ikut tim ke Thailand,” kata dia.

Persija Dipastikan Jamu Semen Padang dan Pelita Jaya di Solo


Jakarta — Persija Jakarta sudah pasti akan menjamu pesaing beratnya, Semen Padang di Stadion Manahan, Solo, 2 Juni 2011. Tim berjuluk Macan Kemayoran ini terpaksa menjalani laga usiran itu setelah melakoni laga tandang ke Sriwijaya FC pada Minggu 29 Mei 2011. Kondisi ini merugikan Persija yang berambisi menjadi runner-up musim kompetisi 2010/2011.

“Sebenarnya kita rugi. Kalau main di Stadion GBK (Gelora Bung Karno) dengan dukungan suporter, kita optimistis menang dan bisa menduduki posisi dua karena target kita itu,” kata Benny Erwin, Sekretaris Umum Persija Jakarta, kepada wartawan, Kamis 26 Mei 2011. Bentrok tersebut menjadi salah satu penentu rivalitas kedua tim papan atas Liga Super ini.

Kans Persija cukup besar untuk menggantikan posisi Semen Padang yang kini menempel pimpinan klasemen Persipura Jayapura, 48 poin. Selisih poin keduanya tipis, Semen Padang menggoleksi 42 sedangkan persija 40. Dengan sisa dua pertandingan lebih banyak ketimbang rivalnya, Persija berpeluang besar menjadi runner up di akhir kompetisi musim ini.

Benny mengaku mendapat dua opsi, yaitu bermain di GBK tetapi tanpa penonton atau bermain di Manahan Solo dengan penonton. “Kami milih di Solo agar tidak rugi banyak karena The Jak masih mungkin akan datang memberi dukungan. Apalagi itu hari libur, jadi kemungkinan bisa mencapai 10 ribu suporter,” katanya.

Tiga hari setelah menjamu Semen Padang, Persija akan menghadapi Pelita Jaya di tempat yang sama. Meskipun bermain di Solo, Benny optimistis timnya bisa meraih poin penuh pada dua laga tersebut karena Bambang cs sudah sering main di daerah Jawa Tengah itu.

Pelatih Persija, Rahmad Darmawan menyayangkan adanya larangan itu. “Menjelang akhir kompetisi, kami butuh dukungan suporter apalagi kita sedang berusaha mencari poin maksimal. Tapi saya tetap menjaga fokus pemain agar tidak terganggu dengan kondisi itu,” kata Rahmad yang dihubungi secara terpisah.

Suporter The Jakmania mengaku kecewa tidak bisa menyaksikan klub kesayangannya bermain di Jakarta. Namun, mereka tetap yakin Macan Kemayoran akan merebut kemenangan meski bermain usiran. “Ambil positifnya saja. Karena juga sering menang main di sana,” kata Richard Ahmad, Sekretaris The Jakmania.

Kamis, 26 Mei 2011

Persija Siap Hadapi Apapun Gaya Sriwijaya FC


Rahmad Darmawan tidak pernah absen menyaksikan tayangan permainan SFC.
Persija Jakarta akan bersua Sriwijaya FC (SFC) di pentas ISL pada 29 Mei 2011 mendatang di Jaka Baring, Palembang. Menantang mantan klub yang pernah dibawanya menjadi double winner edisi 2007, coach Rahmad Darmawan menyatakan kesiapannya untuk memenangi pertandingan.

Rahmad mengaku tidak pernah absen menyaksikan tayangan permaianan SFC baik di ISL maupun di AFC. ”Pertandingan sewaktu SFC lawan Chonburi bagus untuk memperkaya referensi saya tentang kekuatan Sriwijaya sekarang. Sriwijaya sekarang lebih variatif dengan skill individu yang kerap muncul di setiap pertandingan,” jelas Rahmad.

Rahmad menegaskan kalau apapun gaya yang disodorkan SFC, Persija akan siap melayani.

"Mau cepat atau lambat, tidak masalah. Kami siap hadapi mereka."

Persija mempunyai modal persiapan yang sangat panjang. Terhitung hampir sebulan skuad Persija mempersiapkan diri untuk melakoni laga penting melawan Sriwijaya.

Sejak 27 april kemarin pasca Persija mengalahkan Bontang FC dengan skor 4-1, mereka mulai membenahi pola latihan. Hasil dari itu sudah diaplikasikan saat ujicoba melawan tim lokal Tangerang. Persija unggul 4-0. (eh)


• VIVAnews

Perebutan Tiket Asia Tetap Panas


JAKARTA – Perebutan tiket Asia dari Djarum Indonesia Super League (DISL) tetap panas. Mereka tak terpengaruh dengan ancaman sanksi FIFA. Meskipun, jika memang FIFA jadi jatuhkan sanksi, semua tim Indonesia tidak bisa main di luar negeri. Baik itu sebagai Timnas maupun secara klub.

Menurut Pelatih Persija Jakarta Rahmad Darmawan, ancaman itu tak akan menghentikan ambisi tim berjuluk Macan Kemayoran berburu tiket ke Asia. Baik itu melalui jalur Liga Champions Asia (LCA) maupun AFC Cup. Apalagi, secara matematis, Persija masih berpeluang mengkudeta Persipura Jayapura dari pemuncak klasemen sementara DISL 2010/2011.

”Saya gak pernah bilang akan bawa Persija finis sebagai runner up. Saya masih optimistis menggeser Persipura dari pemuncak klasemen. Masih banyak tikungan yang bisa dimanfaatkan untuk menyalip mereka. Artinya, saya masih tetap ingin Persija meraih tiket Asia apakah itu di LCA atau AFC Cup,” tegas arsitek yang karib disapa RD ini.

Saat ini Persija berada di peringkat ketiga dengan raihan 40 poin dari 22 pertandingan. Terpaut delapan angka dari Persipura yang menghabiskan pertandingan sama banyaknya. Positifnya, Persija memiliki pertandingan home lebih banyak ketimbang sang rival. Persija punya tabungan 3 home masing-masing melawan Semen Padang (2/6), Pelita Jaya (5/6) dan PSPS Pekanbaru (19/6). Sementara Persipura hanya dua dengan menjamu Pelita Jaya (15/6)dan Semen Padang (19/6).

Untuk pertandingan away, langkah Persija akan dimulai ketika melawat ke markas Sriwijaya FC pada 29 Mei mendatang. Dia akan memaksimalkan pertandingan ini untuk menabung poin. Karena itulah dia akan datang ke Palembang lebih awal. Dijadwalkan pasukan Macan Kemayoran datangi Gelora Sriwijaya Jakabaring Jumat pagi (27/5). ”Soal suspend atau tidak itu nanti. Saya tetap fokus bawa Persija juara. Saya juga telah bicarakan ini dengan pemain. Mereka juga sudah siap dengan segala konsekuensinya,” terang eks pelatih Sriwijaya FC ini.

Setali tiga uang dengan Semen Padang. Pelatih Nil Maizar tetap tak mau menyerah begitu saja meski ancaman suspend ada di depan mata. ”Waswas sih iya karena saya juga punya pikiran bagaiman jika kami bisa raih tiket Asia tapi nanti gak bisa main di level Asia. Namun, buat apa terlalu pusingkan itu. Kami lebih baik pikirkan apa yang kami inginkan di kompetisi ini,” tukas Nil kemarin (23/5).

Saat ini, Semen Padang berstatus runner up dengan modal 42 angka dari 24 pertandingan. Dengan menyisakan empat pertandingan, Nil berharap bisa menambah tabungan angka biar tak terkudeta. Di sisa laga, Semen Padang akan menjamu Persiba Balikpapan dan tiga kali jadi tamu Persija Jakarta, dan dua Papua; Persipura serta Persiwa Wamena. ”Kami akui perjalanan kami sudah kepalang tanggung. Kalau bisa raih tiket Asia, kenapa tidak? Lagi pula suspend untuk Indonesia baru sebatas ancaman,” tukasnya.

PT Liga Indonesia sendiri sudah siapkan scenario tiket Asia jika Piala Indonesia batal digelar musim ini. DISL yang musim sebelumnya bagikan dua tiket Asia, musim ini bagikan tiga tiket Asia. Juara DISL akan langsung ke LCA, runner up jalani laga playoff LCA. Sementara peringkat ketiga AFC Cup. Asal, kuota untuk Indonesia main di level Asia tak berubah musim depan. (kmd)

Inilah 10 Pentolan Kelompok 78

VIVAnews – Kelompok 78 dianggap banyak kalangan sebagai penyebab kegagalan Kongres PSSI pada 20 Mei 2011 di Hotel Sultan, Jakarta. Mereka melakukan ‘hujan interupsi’ sehingga Ketuan Komite Normalisasi, Agum Gumelar, yang memimpin jalannya Kongres terpaksa menghentikannya.

Asal nama Kelompok 78 ini berasal dari klaim mereka telah mengantongi 78 pemilik hak suara di Kongres PSSI. Beberapa pihak menyebut jumlah itu kini telah berkurang jauh.

Kelompok 78 tak lain penjelmaan kelompok yang menamakan diri Komite Penyelamat Persepakbolaan Nasional (KPPN) yang mengklaim didukung pemilik 84 suara di Kongres PSSI. Langkah KPPN/K78 ini sempat mengundang simpati ketika ingin melengserkan Nurdin Halid.

Tapi, simpati itu mulai menghilang seusai kegagalan Kongres PSSI 20 Mei. Mereka ngotot mencalonkan Jenderal TNI George Toisutta dan pengusaha-politisi Arifin Panigoro sebagai Ketua dan Wakil Ketua Umum PSSI meski FIFA sudah melarang mereka bersama dua nama lainnya–Nurdin Halid dan Nirwan Bakrie.

Berikut 10 pentolan Kelompok 78 yang dihimpun dari beberapa sumber:
1. Wisnu Wardhana
Wisnu merupakan Ketua DPRD Kota Surabaya dan Ketua PSSI cabang Surabaya. Ia juga menjadi anggota Partai Demokrat. Dalam berbagai kesempatan, Wisnu terlihat paling ngotot memperjuangkan kelompoknya.
2. Usman Fakaubun
Pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Pengprov PSSI Papua ini belakangan mendapat hujan hujatan dari warga Papua. Langkah Usman dan kelompoknya dinilai mengancam perjuangan klub Papua, Persipura Jayapura, di pentas Asia, Piala AFC.
3. Umuh Muchtar
Umuh masih menjabat sebagai manajer Persib Bandung. Pria yang akrab disapa Pak Haji ini disebut-sebut ingin membawa Persib ke pentas Liga Primer Indonesia (LPI) sehingga masuk Kelompok 78. Umuh menjadi figur di belakang layar Kelompok 78.

4. Hardiyandra
Pria ini masih menjabat sebagai Sekretaris Umum PSSI Jambi. Hardiyandra menjadi salah satu vokalis Kelompok 78 yang sempat menuntut mundur Ketua Normalisasi, Agum Gumelar.

5. Ahmad Riyadh
Ahmad merupakan anggota Kelompok 78 yang dijadikan sebagai Ketua Komisi Banding Pemilihan, baik seusai Kongres PSSI Pekanbaru dan setelah terbentuknya Komite Normalisasi.

6. Harbiansyah Hanafiah
Pria yang masih menjabat sebagai GM Persisam Putra Samarinda ini menjadi Ketua Komite Pemilihan versi Kelompok 78.

7. Yunus Nusi
Eks Ketua DPD KNPI Kaltim ini mewakili Persisam Samarinda di Kongres PSSI. Yunus yang juga Direktur Bisnis Persisam ini sangat vokal di Kongres dan aktor utama ‘hujan interupsi’ di Kongres PSSI lalu.

8. Syahrial Damapolii
Ketua Pengprov PSSI Sulut ini sempat menjadi Ketua KPPN. Syahrial juga menjadi figur di belakang layar Kelompok 78.

9. Syahril Tahir
Ketua Persiba Balikpapan ini sempat disebut-sebut telah melecehkan wartawan di Kongres. Tapi, Syahril membantahnya.

10. Tuty Dau
Ketua Tim Divisi I, Persepar Palangkaraya ini menjadi salah satu anggota Kelompok 78 wanita yang sangat vokal.

• VIVAnews

Bambang Pamungkas Cs Kecam Kelompok 78


Mantan kapten Timnas Senior PSSI yang bomber Persija, Bambang Pamungkas sangat berang atas perilaku tidak simpatik Kelompok 78 yang memaksakan kehendak meloloskan jagonya GT-AP, berimbas dengan deadlock Konggres PSSI yang langsung ditutup Agum Gumelar.

“Saya bersama dengan Firman Utina (Sriwijaya FC) dan Boaz Salossa (Persipura) menuntut balik Kelompok 78 yang dimotori politisi Demokrat Wisnu Wardana dan PKB Ali Mukhhid serta Yunus Nusi dan Usman Fakakubun yang diprotes keras pecinta bola dan suporter se-Kalimantan dan Papua-harus bertanggung jawab. Bila nantinya FIFA benar benar menjatuhkan sanksi pada kami tak dapat tampil di gelanggang internasional, yang berarti kita dikucilkan di persepakbolaan internasional,” kata Bepe, suami tercinta Tribuana Tungga Dewi dengan sangat mantap.

Lebih lanjut dikatakan Firman Utina, nasib sepak bola masa depan Indonesia telah dihancurkan kesombongan ulah tak terpuji Kelompok 78 yang mengaku mereformasi dengan sepak bola menjadikan bisnis yang cukup menggiurkan. Tapi nyatanya, justru menjatuhkan para pemain bola ke jurang yang dalam.

Minggu, 22 Mei 2011

Persija Perpanjang Kontrak Rahmad Darmawan


Persija Jakarta akan memperpanjang kontrak Rahmad ’RD’ Darmawan. Manajemen klub berjuluk Macan Kemayoran itu beralasan, timnya membutuhkan pelatih berpengalaman musim depan.

Mendekati akhir persaingan Indonesia Super League (ISL) 2010/2011, Persija sudah memastikan status pelatih untuk musim berikutnya. Pilihan mereka tetap kepada RD, arsitek musim ini. Asisten Manajer Persija Benny Erwin mengatakan, klub positif mempertahankan status RD sebagai pelatih musim depan. Bambang ’Bepe’ Pamungkas dkk masih membutuhkan tangan dingin mantan pelatih Sriwijaya FC (SFC) tersebut.

”Pak Rahmad pelatih bagus dan Persija akan mempertahankannya. Beban kami agak berat musim depan,” kata Benny.

Selain ISL dan Piala Indonesia, Macan Kemayoran memang berpeluang merumput di kompetisi level Asia musim depan. Persija saat ini berada di peringkat 3 ISL 2010/2011 dengan nilai 40 dari 22 laga. Mereka terpaut dua angka dari runner-up Semen Padang (SP) yang sudah menjalani 24 laga.

Namun, Bepe dkk harus bersaing dengan Arema FC Malang yang memiliki nilai 37 dari 23 laga. SFC juga berpeluang lantaran memiliki nilai 34 dari 22 laga. PT Liga Indonesia (Liga) sebelumnya mengisyaratkan kuota 3 besar ISL musim ini main di kompetisi Asia.

”Persija punya opsi kuat memperpanjang kontrak Pak Rahmad. Musim ini kami sebenarnya mengontrak Pak Rahmad selama dua tahun, tapi dilakukan secara bertahap. Untuk status nilai kontrak musim depan, nanti akan dibicarakan. Kami hanya berharap bisa berprestasi saat lolos ke Asia musim depan,” lanjutnya.

Sementara itu, RD mengatakan memilih fokus menyelesaikan sisa enam laga dan memastikan status Persija di akhir musim ini. Sang arsitek memang ingin Persija finis sebagai runner-up, jika akhirnya sulit untuk mengejar Persipura Jayapura di puncak.

”Saya tentu senang kalau Persija positif memperpanjang kontrak saya. Mereka memang punya opsi satu musim lagi,” tandasnya.

Tidak Kondusif, Kongres PSSI Dihentikan Tanpa Hasil


Ketua Komite Normalisasi Agum Gumelar menghentikan Kongres PSSI di Jakarta Jumat malam setelah ditengah kongres sejumlah masalah tidak menemui titik terang.

"Suasana tidak kondusif dengan menyebut Alhamdulillah Saya Agum Gumelar Ketua Komite Normalisasi menyatakan menghentikan sidang," kata Agum di Jakarta, Jumat malam.

Sebelum kongres dihentikan, salah satu anggota KN, FX Rudi Hadiyatmo, menyatakan mundur dari KN. "Saya tidak mau, pimpinan sidang, dimundurkan kongres," katanya.

"Saya bukan cuci tangan tapi ini tanggung jawab kepada masyarakat. Saya nyatakan mundur dari KN," katanya selanjutnya.

Pelaksanaan kongres tidak berjalan mulus setelah para anggota kongres meminta Agum untuk voting soal agenda dan meminta kongres menghadirkan penjelasan Komite Banding.

Para peserta berkutat untuk meminta voting langsung.

Mereka terus memaksa untuk dilakukan voting agenda yang akan dibahas di Kongres yang sebelumnya sudah disusun Komite Normalisasi.

Desakan melakukan voting itu dilakukan oleh pemilik suara setelah sidang sesi dua di Hotel Sultan Jakarta, Jumat, skors sekitar satu jam oleh pimpinan sidang.

Pemilik suara yang terus mendesak melakukan KN yang dipimpin oleh Agum Gumelar melakukan voting diantaranya Umuh Muchtar dari Persib Bandung, Yunus Nusi dari Persisam Samarinda dan Tuti Dau Persepar Palangkaraya.

"Yang kami inginkan adalah Komite Banding menjelaskan putusannya. Bukan Pak Agum yang menjelaskan. Apa susahnya jika hanya memberikan kesempatakn pada Komite Banding?," kata Yunus Nusi dengan tegas.

Meski mendapat tekanan yang cukup kuat dari pemilik suara, Ketua KN Agum Gumelar masih tetap pada keputusan yaitu melanjutkan agenda kongres yang telah ditetapkan jauh-jauh hari.

Pihaknya menilai bahwa voting terkait dengan penjelasan keputusan Komite Banding Pemilihan pimpinan Achmad Riyadh selama ini tidak masuk agenda Kongres PSSI yang telah ditetapkan sebelumnya.

Keputusan Komite Banding yang ingin diketahui alasannya adalah terkait dengan lolosnya banding yang diajukan George Toisutta dan Arifin Panigoro meski sebelumnya telah dinyatakan gugur oleh Komite Pemilihan.

Kedua calon ini pencalonannya bahkan telah dilarang oleh FIFA sesuai dengan surat dari federasi sepak bola dunia itu per tanggal 4 dan 21 April serta surat 6 Mei. Dasar larangan itu adalah hasil keputusan Komite Banding pimpinan Tjipta Lesmana.

"Sekarang kami menerima usulan voting tetapi terkait dengan apakah agenda kongres ini dilanjutkan atau tidak," kata Agum dengan tegas.

Voting langsung dijalankan, hanya saja banyak pemilik suara yang terus meminta voting untuk meminta penjelasan dari Komite Banding Pemilihan.

Ketua Komite Normalisasi Agum Gumelar pun terpaksa mengskorsing Kongres.

Sebelumnya, utusan FIFA, Thierry Regenass dipaksa untuk memberikan pernyataan. Tapi, para peserta masih tidak puas atas keterangan direktur Keanggotaan dan Pengembangan Asosiasi FIFA ini. (antara)

Terancam Sanksi FIFA


Kebuntuan Kongres PSSI malam ini dinilai merugikan Indonesia. Sejumlah sanksi mengancam kiprah kesebelasan Indonesia di tingkat internasional “Hukuman pasti akan dijatuhkan FIFA,” ujar Direktur Lex Sportiva Instituta, Hinca Panjaitan, Jumat 20 Mei 2011.

Menurut Hinca sanksi akan dijatuhkan FIFA melalui Komite Darurat yang diajukan ke sidang Exco FIFA pada 31 Mei depan. “Dan mungkin dikukuhkan pada Kongres FIFA 1 Juni jika hukumannya lebih berat lagi,” ujarnya.

Kongres PSSI di Hotel Sultan malam ini menemui jalan buntu. Para peserta kongres gagal menyepakati agenda sidang dan berakhir ricuh. Kongres yang dipimpin ketua Komite Normalisasi, Agum Gumelar, itu akhirnya terpaksa dihentikan.

Hinca mendukung keputusan Agum. Menurut dia, suasana kongres itu sudah tidak lagi kondusif lantaran peserta sidang menghina dan melecehkan FIFA. “Sebagian peserta memaksakan kehendak yang tidak lazim diluar agenda kongres,” ujarnya.

Menurut Hinca, sanksi bisa dijatuhkan dalam bentuk larangan tanding dalam komunitas sepakbola internasional. Hukuman itu bisa berlangsung selama setahun karena dijatuhkan dalam kongres tanggal 1 Mei 2011 dan baru bisa diangkat hukuman pada kongres setahun setelahnya.

Hinca menjelaskan, solusi atas ancaman sanksi tersebut tergantung FIFA. “Biasanya akan dibuat roadmap untuk keluar dari jeratan hukuman tersebut dibawah kontrol FIFA. Bisa jadi Komite Normalisasi diperpanjang atau FIFA mengangkat orang lain sebagai take care,” ujarnya.

“Saya sangat kecewa keadaan ini. Saya sudah ingatkan dalam berbagai kesempatan termasuk buku disertasi saya. Jangan main-main dengan FIFA. Dosa utama dan yang pertama penyebabnya adalah Liga Primer Indonesia. LPI punya andil paling besar atas kejadian ini,” dia menambahkan. (riky ferdianto/tempo)

Dibayangi Sanksi FIFA Riedl pun Berencana Hengkang



Sanksi dari FIFA untuk PSSI tinggal menghitung hari. Setelah kongres yang berakhir ricuh pada Jumat malam lalu (20/5), nasib sepak bola negeri ini akan dibicarakan pada sidang Komite Eksekutif (Exco) FIFA pada 31 Mei mendatang di Zurich, Swiss. Setelah itu, hasil rapat Exco tersebut diumumkan dalam kongres FIFA pada 1 Juni.

Pada kongres pemilihan presiden FIFA itu, dua perwakilan PSSI yang mendapat undangan adalah Ketua Komite Normalisasi (KN) Agum Gumelar dan anggota KN Joko Driyono. ”Keputusan ada atau tidaknya sanksi bisa diketahui pada 31 Mei,” kata Joko Driyono kepada Jawa Pos kemarin.

Sumber Jawa Pos yang tidak bersedia dipublikasikan namanya mengungkapkan, sekitar pukul 23.00–01.30 setelah kongres Jumat lalu, perwakilan FIFA dan AFC mengadakan pertemuan. ”Saya turut hadir pada meeting itu. Tapi, untuk tempat dan siapa saja yang hadir saya tidak bisa mengungkapkan. Yang pasti, ada Thierry Regennas (direktur Asosiasi dan Pengembangan FIFA),” ujarnya. ”Dari pertemuan itu bisa saya simpulkan bahwa 99,99 persen FIFA akan menjatuhkan sanksi kepada Indonesia,” lanjutnya.

Dalam pesan singkatnya kepada koran ini tadi malam Dubes RI untuk Swiss Djoko Susilo juga mengatakan, dirinya mendapat informasi bahwa sanksi untuk PSSI segera dijatuhkan. ”Sumber-sumber saya di FIFA mengonfirmasi bahwa sanksi segera dijatuhkan. Deadline laporan apa yang terjadi di kongres PSSI ditunggu FIFA hingga 25 Mei,” tulis Djoko.

Dalam surat FIFA pada 6 Mei lalu disebutkan, jika sanksi dijatuhkan, hukuman baru dapat dicabut pada kongres FIFA berikutnya. Secara umum ada dua jenis hukuman dari FIFA untuk negara anggotanya yang ”nakal.” Yaitu, dilarang tampil di semua arena internasional dalam kurun waktu tertentu dan yang lebih berat lagi dicabut keanggotaannya.

Pelarangan tampil di arena internasional dalam jangka waktu tertentu merupakan hukuman yang lebih sering dijatuhkan. Sedangkan pencabutan keanggotaan hanya untuk kategori pelanggaran yang sangat berat. Misalnya, yang dialami Afrika Selatan (Afsel) ketika rezim berkuasa menerapkan kebijakan apartheid. Untuk bisa masuk FIFA lagi, negara seperti Afsel pun harus melamar lagi dari nol.

Dari contoh negara-negara yang pernah terkena sanksi FIFA (lihat grafis), durasi masa hukuman berbeda-beda, bergantung pada kasus per kasus. Kalau negara yang dihukum itu segera memperbaiki kesalahan yang menyebabkan FIFA menjatuhkan sanksi, hukuman bisa dicabut lebih cepat. Tapi, kalau masih membandel seperti Brunei Darussalam, otomatis negara tersebut terus dicekal dari berbagai perhelatan sepak bola antarbangsa.

Bisa dibayangkan betapa besar kerugian yang dialami Indonesia kalau benar dijatuhi sanksi. Yang paling terpukul tentu saja Pasukan Garuda tak bisa tampil di depan publik sendiri di SEA Games tahun ini. Sriwijaya FC dan Persipura Jayapura yang bersusah payah lolos ke babak selanjutnya di ajang Piala AFC juga bakal dieliminasi.
Sedemikian besar kerugian itu membayang, tapi toh tetap saja belum ada titik terang tentang cara mengatasi kemelut di PSSI.

Para pendukung duet George Toisutta-Arifin Panigoro yang tergabung dalam Kelompok 78 masih bertahan dengan sikapnya yang tidak merasa menjadi penyebab kericuhan kongres. Padahal, banyak pihak menuding merekalah biang keroknya. Di dunia maya sudah ramai gerakan yang menghendaki kelompok ngeyel itu dibubarkan.

Dalam jumpa pers di Hotel Sahid kemarin siang, selain kukuh mendukung George Toisutta-Arifin Panigoro yang jelas-jelas dicekal FIFA, mereka menegaskan tidak bertanggung jawab atas bubarnya kongres. Kelompok itu juga yakin FIFA tidak akan menjatuhkan sanksi.

”Apa hanya karena Agum Gumelar meninggalkan kongres, terus FIFA menjatuhkan sanksi kepada kita" Tidak akan ada sanksi. Alasan hukumnya apa" Tidak ada alasan konstitusional bagi FIFA untuk menjatuhkan sanksi kepada PSSI,” kata Yunus Nusi, salah satu pentolan Kelompok 78.

Direktur Bisnis Persisam Samarinda itu juga menuding Agum tidak sopan karena meninggalkan kongres begitu saja. ”Kongres kan berjalan biasa saja. Tidak ada kericuhan. Tidak ada pemukulan. Hanya dinamika biasa,” lanjutnya.

Catur Agus Saptono, pentolan kelompok 78 lain dari klub Nusa Ina FC Ambon, menuding Agum melindungi misi lain yang besar. ”Saya curiga kepada Agum. Ada apa di balik kengototannya yang tidak mau memberi kesempatan kepada Komite Banding Pemilihan (KBP) untuk menjelaskan keputusannya,” ujar Catur.

”Ketika Agum mengetukkan palu menutup kongres, kami bertanya-tanya, ada apa ini. Mungkin Agum tidak ingin kongres ini selesai. Saya curiga ada agenda besar sehingga kongres dibatalkan,” sambung pria yang terlihat paling sering mengajukan interupsi selama kongres itu.

Pengacara Kelompok 78 Patrick Mbaya juga yakin FIFA tidak akan serta menjatuhkan sanksi kepada PSSI. Kepada media setelah kisruh kongres tengah malam kemarin, Patrick malah menyalahkan Agum yang memutuskan menghentikan kongres.

”Komite normalisasi menghentikan kongres karena pemilik suara yang menginginkan voting adalah sesuatu yang salah. Itu sulit dipahami,” ujar Patrick. ”Melihat kondisi itu, tidak ada alasan bagi FIFA untuk menjatuhkan sanksi kepada Indonesia. Mengapa kongres tidak berlangsung sampai akhir adalah tanggung jawab komite normalisasi yang menjadi representasi FIFA,” lanjutnya.

Mantan hakim CAS itu juga mempertanyakan keberadaan Direktur Asosiasi FIFA Thierry Regenass yang duduk di samping KN di deret kursi pimpinan sidang. Padahal, statusnya hanyalah observer FIFA.

Jika FIFA tetap menjatuhkan sanksi kepada Indonesia, Patrick dengan tegas menyatakan akan mati-matian membela. ”Kami akan melawannya dengan semua bukti yang kami punya. Termasuk rekaman video saat kongres. Semua melihat, ketika kongres dihentikan karena para pemilik suara menginginkan dilakukan voting,” ungkap Patrick.

Dia menambahkan, kalau dalam rapat Exco FIFA nanti diputuskanya adanya sanksi untuk PSSI, pihaknya akan meminta Exco FIFA mendengarkan keterangan dari pemilik suara yang hadir saat kongres. ”Setelah itu silakan mereka mengambil keputusan yang mereka inginkan. Jika sanksi tetap dijatuhkan, kami akan melakukan pembelaan. Sebab, tidak ada alasan untuk menjatuhkan sanksi kepada PSSI. Kongres ditinggalkan oleh FIFA. Yang mengendalikan kongres dari awal sampai akhir adalah orang-orang FIFA.

”Yang membuka kongres adalah orang FIFA dan ditutup juga oleh orang FIFA. Menurut saya, semua keputusan diambil oleh perwakilan FIFA. Jadi, saya pikir Regenass yang bertanggung jawab dalam hal ini,” paparnya.

Hampir pasti jatuhnya sanksi dari FIFA ini membuat Badan Tim Nasional (BTN) yang sudah lama menyiapkan timnas U-23 untuk berlaga di SEA Games November nanti sangat kecewa. Program character building yang diikuti calon pemain di Batujajar lalu pun bakal sia-sia.

Dampak kisruh kongres itu juga membuat pelatih Alfred Riedl sangat mungkin hengkang dari timnas Merah Putih. Kontrak Riedl bersama timnas sebenarnya baru berakhir pertengahan tahun depan. ”Saya sudah menghubungi Alfred (Riedl), menjelaskan semua yang terjadi di kongres PSSI. Alfred bilang Indonesia crazy, Indonesia crazy,” kata Iman Arif, deputi bidang teknik BTN, tadi malam.

Menurut salah satu calon Ketum PSSI periode 2011-2015 itu, untuk memutuskan segala sesuatunya, Riedl akan datang ke Jakarta pada 25 Mei lusa. ”Esoknya (26 Mei) kami mengadakan pertemuan dengan pihak-pihak terkait. Antara lain, Alfred Riedl, Rahmad Darmawan, Wolfgang Pikal, Widodo C. Putro, dan beberapa pemain,” jelas Iman Arif. (ali/c2/ttg/jawapos)

Hadi Rudyatmo: Kelompok 78 Harus Bertanggung Jawab


Anggota Komite Normalisasi FX Hadi Rudyatmo mengatakan, pemilik suara PSSI atau dikenal sebagai Kelompok 78 harus bertanggung jawab atas kisruh Kongres PSSI, apabila FIFA akhirnya memberi sanksi kepada induk organisasi sepak bola Indonesia itu.

"Saya belum mengerti adanya Kongres PSSI Jumat (20/5) yang ribut itu mendapat sanksi dari FIFA atau tidak, tunggu saja sampai nanti Sabtu (21/5) tengah malam, karena konggres itu diberi waktu sampai Sabtu (21/5)," katanya di Solo, Sabtu.

Ia menjelaskan keputusannya keluar ruang saat sidang itu karena tidak tahan terutama terhadap arogansi peserta kongres yang menjelek-jelekkan Ketua Komite Normalisasi Agum Gumelar.

Tetapi, katanya, keputusan meninggalkan ruangan itu bukan karena keluar dari keanggotaan komite tersebut.

"Untuk masalah ini saya tidak keluar dari keanggotaan Komite Normalisasi, tetapi hanya keluar dalam waktu sidang yang suasananya sudah tidak kondusif itu. Pak Agum itu bagaimanapun juga pensiunan jenderal TNI, masak dijelek-jelekkan bangsanya sendiri di hadapan orang asing, kita malu seperti itu," katanya.

Apabila PSSI akhirnya mendapat sanksi dari FIFA dan masyarakat bola tidak menerimanya, katanya, silakan menggugat Kelompok 78.

Kongres PSSI di Hotel Sultan Jakarta itu dengan agenda pemilihan ketua umum, wakil ketua umum, dan anggota Komite Eksekutif PSSI periode 2011-2015.

Tetapi, pelaksanaan kongres tidak sesuai dengan agenda yang ditetapkan. Setelah kongres berjalan sekitar enam jam, pimpinan sidang memutuskan menutupnya.

Berdasarkan kasus tersebut, Indonesia berpeluang mendapat sanksi dari federasi sepak bola dunia itu.

Jika sanksi tersebut diturunkan, banyak pihak akan dirugikan termasuk tim nasional yang bakal turun pada SEA Games 2011 di Palembang dan Jakarta.

Sanksi FIFA juga berpengaruh terhadap Sriwijaya FC dan Persipura Jayapura karena dua klub itu saat ini lolos babak 16 besar Piala AFC 2011. Mereka terancam tidak bisa melanjutkan pertandingan. (antara)

Ujicoba JCFC vs Persija (21 Mei 2011)

Persiapan terus dilakukan oleh punggawa Macan Kemayoran untuk menghadapi laga ISL selanjutnya melawan SFC 29/5 di Palembang. Beragam versi latihan terus digenjot Coach Rahmad Darmawan dalam sesi latihan setiap harinya di Gor Ciracas guna mematangkan kekompakan, teknik, dan strategi team.

Selain latihan setiap harinya, Persija juga menggelar ujicoba, kali ini Persija mendapatkan undangan untuk menggelar partai persahabatan dari PT. ADI Nike, lawan yang dihadapi team sepakbola PT. ADI Nike yakni JCFC.

Pertandingan Persija vs JCFC dilangsungkan di Lapangan lingkungan perusahaan PT. ADI Nike di Legok Karawaci Tangerang, kick off dimulai pukul 16.00. Pertandingan berjalan kurang seimbang, dimana JCFC yang berusaha mengimbangi permainan Persija terlihat kerepotan mengikuti gaya permainan Persija di awal babak pertama yang lebih melakukan umpan – umpan pendek, serta memanfaatkan kecepatan aliyudin di lini depan untuk menggempur pertahanan JCFC.

Terbukti di 5 menit awal makor membuka keunggulan Persija lewat tendangannya di area kotak pinalti JCFC. Selanjutnya jalannya pertandingan lebih banyak dikuasai oleh pemain Persija, beberapa kali peluang didapatkan, namun karena lapangan yang sedikit becek karena sebelum pertandingan digelar hujan mengguyur menyulitkan Persija untuk mengeluarkan permainan terbaiknya.

Walaupun lapangan becek Persija terus melakukan penyerangan ke gawang JCFC, hasilnya menit 10 Aliyudin memperbesar keunggulan Persija lewat aksi sundulannya menjadi 2-0 untuk keunggulan Persija atas JCFC.

Sesekali team tuan rumah JCFC melakukan penyerangan namun serangan tersebut kerap kali tidak bisa menembus lini pertahanan Persija yang pada babak pertama dikomandoi oleh Precious. Malah Persija kembali memperbesar keunggulan lewat gol yang diciptakan oleh M.ILham dari aksinya di bagian kanan penyerangan Persija, dan menutup laga dibabak pertama 3-0 untuk keunggulan Persija atas JCFC.

Babak Kedua Persija mengganti semua pemain yang sudah bermain dibabak pertama, kali ini Bambang Pamungkas dan Greg Nwokolo menjadi orang terdepan di lini penyerangan Persija di babak kedua.

Aksi individual Greg di babak kedua cukup menghibur ratusan penonton yang kebanyakan karyawan perusahaan yang hadir dalam pertandingan sore itu.The Jakmania hadir juga dalam pertandingan sore itu, diantaranya the jak karawaci, the jak ciledug plus, terlihat dari atribut yang dikenakan.

Jalannya babak kedua team JCFC terlihat lebih mampu bermain disiplin, hal itu dilakukan agar gol yang bersarang tidak lebih banyak dari babak pertama. hal itu efektif dimana pada babak kedua Persija hanya mampu menambah satu gol dari titik pinalti yang dilakukan Bambang Pamungkas yang menutup skor akhir Persija 4 – JCFC 0.

Setelah selesai pertandingan, dimanfaatkan oleh para karyawan untuk berfoto bersama dengan pemain Persija, Bambang Pamungkas menjadi pemain paling laris diminta foto dalam ujicoba sore itu.

Istri – istri pemain pun ikut hadir memberikan dukungan dalam pertandingan ujicoba itu, diantaranya istri dari Coach Rahmad, Istri Aliyudin, Istri Leo Saputra, Istri Nasuha, Istri Toni Sucipto, Istri Ismed Sofyan.

Sebelum kembali pulang, jajaran pelatih, pemain, official mengikuti jamuan makan malam.

Musim Depan Persija Akan Rombak 40% Pemain


JAKARTA – Persija Jakarta berencana mempertahankan mayoritas pilarnya. Tim berjuluk Macan Kemayoran itu mengisyaratkan perombakan pemain sekitar 40% sebelum menjalani Kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim depan.

Persija sudah memikirkan perubahan itu sebelum mendekati akhir Kompetisi ISL musim 2010/2011. Saat ini kompetisi sepak bola tertinggi di Tanah Air itu rata-rata menyisakan lima laga.

Asisten Manajer Persija Benny Erwin mengatakan, perubahan tersebut dilakukan untuk mendukung performa Macan Kemayoran agar lebih garang. Pihaknya akan mengeliminasi 30% sampai 40% kekuatannya. Rencana itu membuat 9–12 pemain kemungkinan tak akan mendapatkan perpanjangan kontrak. Sementara total pemain Persija musim ini mencakup 30 orang. ”Persija mulai membentuk tim menghadapi ISL musim depan. Kami mulai mengantisipasi segala sesuatunya dari sekarang. Harapannya agar performa tim lebih baik.

Bisa jadi beban kami akan bertambah seiring perubahan komposisi pemain musim depan, tapi mayoritas pemain akan dipertahankan. Besar pemain yang dipertahankan 60% sampai 70%,” ungkapnya, kemarin.

Keinginan Persija mencari pemain lebih fresh kemungkinan karena Persija akan merumput di kompetisi Asia musim depan. Apalagi, Persija berstatus big three di klasemen sementara ISL. Persija berada di peringkat 3 klasemen dengan nilai 40. Mereka sudah menjalani 22 pertandingan dengan produktivitas +19 gol. Posisi Macan Kemayoranhanya terpaut dua angka dari runner-up Semen Padang (SP).

Tapi, Kabau Sirah —julukan SP— sudah menjalani 24 laga. Persija memang tak ingin membuang talenta Persija musim ini. Manajemen Persija akan berusaha keras mempertahankan pemain yang menonjol. ”Kami akan berusaha mempertahankan komposisi reguler saat ini,” lanjutnya.

Pernyataan itu membuat sedikitnya 12 nama akan mendapatkan perpanjangan kontrak pada jeda kompetisi. Beberapa nama lokal di antaranya, Bambang Pamungkas, M Nasuha, Toni Sucipto, M Ilham, dan Syamsul Chaeruddin kemungkinan akan mendapatkan perpanjangan kontrak. Komposisi asing terdiri atas Greg Nwokolo dan Precious Emeujeraye.

Sementara peluang perpanjangan kontrak 50:50 masih dimiliki Ismed Sofyan, Aliyudin, Ambrizal, dan Agus Indra. Mereka hanya perlu memperbaiki performa pada enam laga sisa Persija. Bersama Macan Kemayoran, striker Aliyudin baru merumput 635 menit (32,1%) dan mencetak dua gol. Kontribusi minim juga diperlihatkan gelandang Agus Indra. Pemain berusia 29 tahun itu sepanjang musim ini lebih banyak duduk di bangku cadangan dan baru bermain selama 250 menit atau 12,62%. Ambrizal juga baru diturunkan selama 952 menit atau 48,08% karena 18 laga berstatus cadangan. Rapor Ismed sebenarnya lebih baik dari rekannya itu. Winger berusia 32 tahun itu sudah bermain selama 1.621 menit (81,87%) dan menghasilkan satu gol.

Benny menjelaskan, sedikitnya enam pemain akan dilepas pada akhir musim ini. ”Ismed dipertahankan apabila menjaga stamina. Usia Hendro Kartiko sudah tua, tapi performanya bagus sehingga bisa diperpanjang semusim. Beberapa pemain akan dilepas seperti Oktavianus, Leo Saputra, Jendri Pitoy, dan tiga lainnya. Tapi, kebijakan Persija berbeda dengan sebelumnya. Tim ini hanya memerlukan penyempurnaan,” ujarnya.

Pada awal ISL 2010/2011,Persija melakukan perombakan hampir 60% dan menyisakan muka lama. Manajemen lalu mengisi kuota yang kosong dengan delapan pemain Sriwijaya FC, termasuk Pelatih Rahmad Darmawan yang menjadi suksesor Benny Dollo.

Komposisi tersebut lalu disempurnakan dengan kehadiran Syamsul Chaerudin (PSM), Amarzuki (Persitara), dan empat pilar asing. ”Kami berharap mayoritas pemain tetap dipertahankan. Tidak mudah membentuk tim dari awal. Tapi, persentase kuota perbaikan memang tetap ada. Semua akan dilihat pada akhir musim,” tandas Pelatih Persija Rahmad Darmawan.

DR: Persija Siap Hadapi Kekuatan Sriwijaya FC


JAKARTA – Pertandingan Persija Jakarta melawan Sriwijaya FC (SFC) memang baru akan dilakukan 29 Mei mendatang. Namun, aura bakal meningginya tensi duel dua tim besar ini sudah mulai terasa. Ini setelah arsitek Persija Rahmad Darmawan mengeluarkan psywar dengan memuji calon lawannya.

”Tidak ada tim di Indonesia yang bisa mengalahkan kualitas individu Sriwijaya FC. Jika dikalkulasi, kualitas pemain Sriwijaya FC nomor 1 di Indonesia. Pemainnya juga mahal-mahal dan pernah menyandang sebagai pemain Timnas Indonesia,” puji pelatih yang karib disapa RD ini kemarin (17/5).

Selain tujuh pemain yang tergabung di Piala AFF seperti Firma Utina, M. Ridwan, Ferry Rotinsulu, Oktovianus Maniani, Arif Suyono, Mahadirga Lasut, dan Supardi, SFC juga diperkuat amunisi Timnas U-23. Sebut saja, Gunawan Dwi Cahyo dan Jajang Mulyana. Itu belum eks skuad Timnas U-23 yang pernah menimba ilmu di Belanda seperti Bobby Satria dan Ahmad Jufriyanto.

Selanjutnya, eks penggawa Piala Asia 2007 macam Mahyadi Panggabean, Budi Sudarsono, dan Ponaryo Astaman. Kemudian eks kualifikasi Piala Asia di bawah asuhan Benny Dolo macam Rudi Widodo dan Ade Suhendra.

Pemain asing Sriwijaya juga bukan abal-abal. Kayamba Gumbs berstatus pemain Timnas Keits-St. Navis. Sementara Claudiano Alves memiliki pengalaman oke karena terakhir merumput di Liga profesional Bulgaria. Itu belum Kim Yong Hee, Thierry Gathuesi, dan Junsik Im yang punya determinasi dan skillfull.

“Namun, saya gak mau katakan materi Sriwijaya FC lebih baik dari yang saya pegang dulu. Yang pasti, saya akan persiapkan tim saya dengan matang untuk hadapi Sriwijaya FC,” ungkap pelatih yang sukses berikan Persipura Jayapura trofi juara Liga Indonesia pada 2005 ini.

Bambang Pamungkas dkk diberi libur sepekan setelah sukses benamkan dua wakil Kalimantan. Pada 27 April lalu, Tim Ibu Kota menggilas Bontang FC 4-1. Sebelumnya, tim berjuluk Macan Kemayoran melumat Persisam Samarinda 7-2. Dan, sejak Rabu pekan lalu, Bambang Pamungkas dkk digenjot fisik.

Skema yang disiapkan macam-macam. Mulai 4-4-2, 4-3-3, 4-2-3-1, atau 5-3-2. Banyaknya skema yang disiapkan ini karena persiapan tak hanya fokus pada Sriwijaya FC. Tapi juga calon lawan lainnya seperti Deltras Sidoarjo, Semen Padang, Pelita Jaya, PSPS Pekanbaru, dan Persela Lamongan.

“Kami juga telah pelajari permainan Sriwijaya. Terutama saat kalahkan TSW Pegasus di laga terakhir penyisihan grup AFC Cup. Tampil dengan kekuatan gak lengkap saja, mereka bisa menang 3-2. Hasil itu cukup menjadi acuan betapa dahsyatnya kekuatan Sriwijaya FC musim ini,” terang RD. (kmd)

Bepe: PSSI Dibekukan, Konflik akan Semakin Panjang


Jakarta – Penyerang Senior Timnas Indonesia Bambang Pamungkas memberikan pendapatnya seputar Kongres PSSI yang akan digelar 20 Mei mendatang.

Situasi panas menjelang kongres yang akan berlangsung dua hari mendatang masih juga belum mereda. Kelompok yang menamakan Kelompok 78 tetap getol mendorong calonnya, George Toisutta dan Arifin Panigoro, meski dilarang FIFA.

Bahkan kubu tersebut mengaku akan terus melawan, meski resikonya bisa membuat Indonesia dijatuhi sanksi pembekuan. Menurut kubu tersebut pembekuan justru memberikan kesempatan yang baik untuk membenahi sepak bola dari akar-akarnya.

Mengenai hal ini, pemain berjuluk ‘Bepe’ itu berusaha tetap berada di tengah-tengah, namun sembari mengingatkan resikonya.

“Saya rasa (pemikiran) itu terlalu sempit,” ujar bomber Persija Jakarta itu di sela-sela acara peluncuran terbaru sepatu futsal Nike Street Gato di Pro Arena Futsal, Pondok Indah, Jakarta (18/5/11).

Menurut Bepe, hal tersebut justru akan memperpanjang masalah yang akan dihadapi persepakbolaan nasional.

“Tidak masalah (jika sanksi terjadi). Kalau itu bisa membuat mereka (pihak yang bersengketa) tersadar, ya sudah,” tukasnya.

“Tetapi kalau di-ban pasti akan membuat konflik semakin panjang dan tidak selesai-selesai. Masyarakat akan meminta pertanggungjawaban,” lanjut pemain kelahiran Jawa Tengah, yang akan berusia 31 tahun pada 10 Juni mendatang.

Ricuh, Agum Hentikan Kongres PSSI


Jakarta – Ketua Komite Normalisasi, Agum Gumelar terpaksa menghentikan jalannya Kongres PSSI di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat malam, 20 Mei 2011.

“Karena suasana sudah tidak kondusif, dengan mengucap alhamdulillah dan permintaan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia….,” kata Agum, lalu mengetukkan palu ke meja sidang menandai dihentikannya Kongres sekitar pukul 20.45 WIB.

Setelah itu, Agum dan Anggota Komite Asosiasi FIFA, Frank Van Hattum langsung diungsikan oleh petugas keamanan ke luar ruangan Kongres. Sebelumnya, Direktur Keanggotaan dan Pengembangan Asosiasi FIFA, Thierry Regenass juga sudah meninggalkan ruangan Kongres sekitar pukul 20.00 WIB.

Kondisi ini nyaris serupa dengan Kongres PSSI di Pekanbaru, Riau, Maret lalu, yang berakhir ricuh. Ini bermula ketika para peserta memaksakan untuk menggelar voting.

Beberapa peserta dari Kelompok 78 memaksakan agenda mereka, terutama menggugat Komite Normalisasi agar menghadirkan dan mendengar keputusan Komite Banding Pemilihan. Ini terkait pelarangan calon mereka George Toisutta dan Arifin Panigoro maju sebagai Ketua Umum PSSI.

Suasana Kongres semakin panas karena di antara para peserta juga terjadi beda pendapat, bahkan potensial baku hantam. Atas dasar inilah Agum menghentikan Kongres PSSI.

• VIVAnews

Sutiyoso: Jaga Nama Indonesia di Mata FIFA dan AFC


Jakarta – Salah satu calon Ketua Umum PSSI, Sutiyoso, menyayangkan ricuh di Kongres PSSI. Padahal, menurut Sutiyoso, Kongres ini dihadiri utusan Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) dan Konfederasi Sepakbola Asia (AFC).

Situasi Kongres PSSI di Hotel Sultan, Jakarta yang dimulai sekitar pukul 14.30 WIB mendadak panas seusai dibuka oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Mallarangeng. Banyak peserta melakukan interupsi. Rata-rata mereka yang berasal dari Kelompok 78 mempertanyakan alasan penolakan FIFA kepada George Toisutta dan Arifin Panigoro untuk mencalonkan diri sebagai ketua umum PSSI.

Ketua Komite Normalisasi, Agum Gumelar pun terpaksa melakukan skors Kongres, sekaligus untuk istirahat, salat, dan makan malam. Saat ke luar dari ruangan Kongres, Agum belum mau berkomentar banyak.

“Nanti aja deh, ya. Nanti aja deh,” kata Agum ketika ditanya wartawan tentang kemungkinan Kongres akan deadlock.

Bahkan, utusan FIFA, Thierry Regenass dipaksa untuk memberikan pernyataan. Tapi, para peserta masih tidak puas atas keterangan direktur Keanggotaan dan Pengembangan Asosiasi FIFA ini. Mereka terus memaksa untuk dilakukan voting agenda yang akan dibahas di Kongres yang sebelumnya sudah disusun Komite Normalisasi.

“Mari jaga nama baik Indonesia di mata wakil FIFA. Jangan sampai kita menjelekkan nama Indonesia di depan FIFA dan AFC,” kata Sutiyoso yang juga hadir di Hotel Sultan. “Biarkan Kongres berjalan dengan mekanisme yang ada. Jangan banyak yang ngotot, teriak-teriak.”

Sementara itu, Sekretaris Umum Persisam Samarinda, Yunus Nusi yang juga anggota Kelompok 78 menyebut kubunya tetap solid untuk menggolkan voting. Mereka tetap meminta agar Komite Banding Pemilihan menjelaskan alasan meloloskan George Toisutta dan Arifin Panigoro maju dalam pencalonan. Meski dua nama ini telah dilarang oleh FIFA dan tak diverifikasi oleh Komite Normalisasi.

“PSSI menerima surat banding GT-AP meskipun tidak diverifikasi dari awal. Kalaupun voting, kami yakin suara Kelompok 78 tetap solid,” kata Yunus.

(art)

• VIVAnews

‘Kini Tinggal Berdoa Semoga Tak Ada Hukuman FIFA’


VIVAnews - Ketua Normalisasi Agum Gumelar melakukan keputusan penting dengan menghentikan Kongres PSSI yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat, 20 Mei 2011.

Sesaat sebelumnya, seorang peserta Kongres dengan menggunakan mikrofon menyuarakan seruan mosi tidak percaya pada Agum.

Agum kemudian menghentikan Kongres karena menilai suasana sudah tidak kondusif lagi. Setelah itu, Agum dan anggota Komite Asosiasi FIFA, Frank Van Hattum langsung diungsikan oleh petugas keamanan ke luar ruangan Kongres.

Sebelumnya, Direktur Keanggotaan dan Pengembangan Asosiasi FIFA, Thierry Regenass juga sudah meninggalkan ruangan Kongres sekitar pukul 20.00 WIB.

Salah satu calon ketua umum, Achsanul Qosasi, menyayangkan apa yang terjadi tersebut. “Malu dengan kondisi seperti ini di hadapan FIFA. Saya belum tahu respons FIFA seperti apa. Karena setelah Pak Agum ketuk palu, mereka langsung dievakuasi,” kata Achsanul.

Achsanul menilai suasana memang sudah tidak memungkinkan untuk Kongres dilanjutkan. “Situasi ini sangat merugikan bagi bangsa Indonesia. Sekarang tinggal berdoa saja, FIFA tidak memberikan hukuman kepada kita,” ujarnya.

Jika FIFA nantinya menjatuhkan sanksi kepada Indonesia, risiko terberat adalah tak bisa lagi Merah putih berkecimpung di level internasional. Tak hanya bagi tim nasional, juga buat klub dari yang senior hingga anak-anak. (art)

• VIVAnews

Kegagalan Kongres PSSI Bikin RD Menangis


Jakarta - Kisruh yang kembali menerpa Kongres PSSI membuat pelatih Persija, Rahmad Darmawan sedih. Rahmad sampai menitikkan air mata melihat sepakbola Indonesia berada di ambang kehancuran.

Kesedihan Rahmad disampaikan kepada pengamat sepakbola Anton Sanjoyo. Lewat pesan singkat, RD mengaku menangis melihat kisruh yang melanda Kongres PSSI di Hotel Sultan, Jumat, 20 Mei 2011.

“Bang saya sedih melihat sepakbola Indonesia. Saya menangis melihat keadaan ini,” ujar Anton Sanjoyo membacakan pesan yang dikirimkan Rahmad kepadanya dalam sebuah acara di tvOne, malam tadi.

Saat dihubungi VIVAnews, Rahmad juga bersikap sama. Rahmad mengaku sedih melihat kondisi sepakbola Indonesia saat ini. “Saya belum bisa ngomong apa-apa Bang. Yang pasti saya sangat sedih melihat kondisi ini,” ujar Rahmad.

“Saya sangat terpukul melihat sepakbola kita. Saya menyaksikan jalannya Kongres sejak awal. Harusnya mereka sadar, ini (Kongres) untuk kepentingan rakyat Indonesia bukan kepentingan kelompok tertentu,” bebernya.

Kongres PSSI yang berlangsung di Hotel Sultan, Senayan, malam tadi akhirnya terhenti tanpa menghasilkan keputusan apapun. Ketua Komite Normalisasi, Agum Gumelar menghentikan Kongres karena suasana yang tidak kondusif lagi.

Kisruh tercipta setelah Kelompok 78 ngotot ingin merubah agenda Kongres PSSI. Mereka memaksa untuk Agum untuk memberi kesempatan kepada Komite Banding menjelaskan keputusannya meloloskan Arifin Panigoro dan George Toisutta.

Kedua kandidat ini tidak masuk dalam daftar calon karena sudah dilarang oleh FIFA. Padahal Direktur Keanggotaan dan Pengembangan Asosiasi FIFA, Thierry Regenass juga sudah menjelaskan alasan FIFA melarang kedua kandidat itu.

Rahmad baru saja ditunjuk sebagai pelatih kepala timnas U-23 proyeksi SEA Games 2011. Kegagalan Kongres PSSI akan memupus asa Garuda Muda untuk tampil pada multi even se Asia Tenggara yang akan digelar di Jakarta nanti.

• VIVAnews

Sabtu, 21 Mei 2011

Sekjen The Jakmania: Bubarkan Kelompok 78 !


Sikap Kelompok 78 pada Kongres PSSI, 20 Mei 2011 mendapat kecaman keras dari suporter Persija, The Jakmania. Sekretaris The Jak, Richard Ahmad bahkan meminta kelompok ini dibubarkan demi sepakbola nasional.

Suasana yang tidak kondusif memaksa Ketua Komite Normalisasi, Agum Gumelar menghentikan Kongres PSSI di Hotel Sultan, Jumat, 20 Mei 2011. Pemicunya adalah sikap ngotot Kelompok 78 yang memaksa perubahan agenda Kongres.

Situasi ini membbuat sepakbola Indonesia di ambang kehancuran. Sanksi pembekuan dari FIFA pun kini tinggal menunggu waktu saja.

Richard saat dihubungi VIVAnews mengaku telah mencium akan adanya deadlock pada Kongres PSSI. Menurutnya, kondisi kisruh yang tercipta merupakan skenario Kelompok 78 yang menjagokan Arifin Panigoro dan George Toisutta.

“Kami telah menduga kalau Kelompok 78 akan berusaha menciptakan suasana yang tidak kondusif pada Kongres PSSI. Ini sudah kita prediksi sebelum Kongres digelar,” kata Richard, Jumat, 20 Mei 2011.

“Kalau Indonesia sampai dibekukan oleh FIFA, menurut saya, dosa terbesar ada di tangan Kelompok 78. Ke depan, sebagai suporter saya ingin kelompok ini dibubarkan,” lanjutnya.

Richard menegaskan kalau dirinya sudah tidak percaya dengan orang-orang yang ada di kelompok 78. Karena itu dalam waktu dekat ini Richard akan berkonsolidasi dengan kelompok suporter dalam menentukan aksi yang akan digelar.

“Suporter akan menjadi elemen yang sangat dirugikan dengan sanksi FIFA. Karena itu, kami akan berkonsolidasi dengan elemen suporter lain dalam menentikan sikap dan aksi kami ke depan.”

FIFA Bahas Nasib PSSI 30 Mei



Jakarta - Senior Communication Advisor FIFA Wolfgang Resch mengatakan FIFA akan membahas laporan mengenai Kongres Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesoa pada 30 Mei mendatang. “Kami akan memberikan berita pers setelah pertemuan itu,” kata Wolfgang kepada koresponden Tempo di Zurich, Swiss, Valerie Sticher, melalui hubungan telepon dan e-mail kemarin.

FIFA saat ini masih menunggu laporan dari Direktur Keanggotaan dan Pengembangan FIFA Thierry Regenass, yang menghadiri Kongres PSSI di Hotel Sultan, Jakarta, tersebut. Kongres berlangsung semalam dan dipimpin Ketua Komite Normalisasi PSSI Agum Gumelar.

Kongres yang memiliki agenda memilih ketua umum, wakil ketua umum, dan komite eksekutif periode 2011-2015 itu berlangsung ricuh dan dihentikan setelah berlangsung selama enam jam. Agum mengetuk palu tiga kali sebagai tanda kongres ditutup. “Suasana sudah tidak terkendali, sudah tidak kondusif, maka dengan mengucap alhamdulillah kongres ditutup,” kata Agum. Sesaat setelah itu, petugas keamanan langsung mengamankan Agum dan delegasi FIFA, yakni Thierry Regenass, Van Hattum, dan Rayna Saei, serta wakil AFC, Alex Soasay dan James C. Johnson.

Kegagalan kongres ini menimbulkan kecaman dari berbagai kalangan. Pengamat sepak bola dan komunikasi politik dari Universitas Diponegoro, Ari Junaedi, menilai buntunya Kongres PSSI ini sangat memalukan dan merugikan dunia persepakbolaan Indonesia. “Ini buah dari kekanak-kanakan kelompok 78 pendukung George Toisutta dan Arifin Panigoro,” kata Ari.

Dia menilai langkah Agum menghentikan kongres sudah tepat. “Ini adalah kebodohan yang luar biasa dari peserta kongres yang ngotot memaksakan kehendak.”

Pelatih tim nasional Indonesia untuk SEA Games 2011, Rahmad Darmawan, mengatakan kegagalan kongres ini menyebabkan Indonesia tak bisa mengirim tim nasional ke SEA Games dan ajang internasional lainnya. “Sekarang tinggal menunggu FIFA ketuk palu menjatuhkan sanksi,” kata Rahmad. Dia menyerukan agar para pelatih dan mantan pemain sepak bola nasional mengambil alih kepengurusan PSSI. Ia berpendapat orang-orang yang hanya berduit banyak tak akan bisa mengurus PSSI.

Sementara itu, kelompok yang menamakan diri Forum Padamu Negeri–semula mereka disebut Kelompok 78–menyatakan apa yang terjadi di kongres bukan tanggung jawab mereka. Yunus Nusi, salah satu pemilik suara dari Persisam Samarinda, menyatakan kalau FIFA menjatuhkan sanksi, hal itu bukan karena ulah mereka. “Kita tidak meninggalkan kongres,” katanya.

Kericuhan dalam Kongres sudah dimulai sejak dibuka. Sejumlah delegasi yang mendukung George Toisutta dan Arifin Panigoro melakukan hujan interupsi. Mereka, antara lain, Manajer Persepar Palangkaraya Tuty Dau; Umuh Muchtar (Persib Bandung); dan pemilik tim Divisi Utama Liga Indonesia asal Medan, Pro Titan, Sihar Sitorus. Mereka mempertanyakan Komite Normalisasi yang tidak meloloskan Toisutta dan Arifin maju sebagai calon ketua dan wakil ketua, padahal sudah diloloskan Komite Banding.

Peserta juga mendesak Regenass menjelaskan kenapa FIFA melarang Toisutta dan Arifin. Regenass menjelaskan, FIFA menolak pencalonan empat nama, yaitu Nurdin Halid, Nirwan Dermawan Bakrie, Toisutta, dan Arifin, karena kehadiran Liga Primer Indonesia) sebagai liga tersendiri di luar PSSI. “Itu merupakan tabu bagi FIFA,” katanya. Itulah yang membuat Toisutta dan Arifin menjadi tidak layak.

Kekisruhan memuncak ketika pendukung Toisutta-Arifin ngotot agar Komite Banding memaparkan hasil keputusannya. Suasana tak terkendali ketika terjadi perdebatan soal voting, apakah harus dilakukan tertutup atau terbuka. Di tengah perdebatan ini terdengar caci maki kepada Agum yang membuat salah satu anggota Komite Normalisasi, Hadi Rudyatmo, meninggalkan kongres. Puncaknya, Agum menghentikan sidang.

TEMPO Interaktif

Sabtu, 07 Mei 2011

Evaluasi Lini Belakang Persija



Stabilitas pertahanan Persija Jakarta terlihat labil mendekati ending Indonesia Super League (ISL) 2010/2011. Padahal, klub berjuluk Macan Kemayoran membidik satu tempat untuk jadi wakil Indonesia ke kompetisi Asia musim depan.

Ya, intensitas kebobolan skuad Macan Kemayoran cukup tinggi pada menit-menit kritis. Kondisi ini berbanding dengan produktivitas Persija, yang sebenarnya tercatat terbaik kedua di ISL 2010/2011 dengan modal surplus 19 gol.

Kandidat kuat juara Persipura menjadi tim paling produktif dengan surplus 37 gol. Bontang FC yang terpuruk di zona play-off berstatus tim dengan produktivitas terburuk -32 gol. Namun, catatan Persija itu menyisakan dilema.

Bambang ’Bepe’ Pamungkas dkk rapuh pada 10 menit akhir. Dari total kebobolan 23 kali,8 gol atau 34,78% lahir pada menit kritis. Persija juga terlihat ceroboh pada 10 menit ketiga dengan intensitas kebobolan 4 gol atau 17,39%.

Kecerobohan Bepe dkk terlihat jelas saat mereka menang 7-2 atas Persisam Putra Samarinda, 23 April lalu. Hanya melawan 10 pemain Persisam, klub idola suporter Jakmania itu justru kebobolan dua gol.

Bahkan, bek Persisam Joel Tsimi mengoyak gawang Persija pada menit ke-82, lalu selang empat menit berikutnya giliran striker Julio Lopez yang mencetak gol. Persisam bermain dengan 10 pemain setelah Djayusman Triasdi menerima kartu kuning kedua pada menit ke-66. Selain Persisam, dua gol pada menit akhir juga dilesakkan Persipura Jayapura dan Persijap Jepara.

”Tidak mudah menyeimbangkan produktivitas dengan pertahanan. Saat bermain ofensif, maka risikonya pertahanan menjadi terbuka. Kami membutuhkan kematangan situasi lebih. Konsentrasi tim kadang hilang pada menit akhir, apalagi saat leading. Dua gol Persisam itu merugikan,” kata Pelatih Persija Rahmad ’RD’ Darmawan, kemarin.

Status tiket Asia milik Persija belum sepenuhnya aman. PT Liga Indonesia (Liga) sebelumnya mengisyaratkan akan memberikan kuota Asia secara penuh kepada ISL. Jika jatah tiga tiket Asia musim depan tidak direvisi, kuota tersebut akan menjadi milik tiga besar ISL 2010/2011.

Juara berhak atas tiket Liga Champions Asia (LCA), lalu runner-up berstatus tim yang ikut play-off kompetisi nomor satu Benua Biru. Klub yang finis di urutan 3 berhak atas tiket langsung ke Piala AFC.

”Kami harus menghilangkan problem psikologi pemain. Kadang tingkat kepercayaan diri mereka berlebihan sehingga lengah. Masih ada enam laga sisa dan kami harus mengoptimalkannya. Peluang ke LCA belum tertutup,” tandas RD.

Untuk memenuhi target play-off LCA, Bepe dkk harus memenuhi target tambahan 18 angka. Enam angka tambahan berhasil mereka raih pada dua home sebelumnya. Setelah menang 7-2 atas Persisam, mereka juga menaklukkan Bontang FC dengan skor akhir 4-1 pada 27 April lalu.

Sekarang Persija ada di urutan 3 klasemen dengan nilai 40 dari 22 laga. Terpaut satu angka dari klub peringkat 2 Semen Padang dengan jumlah nilai sama. Namun, tertinggal tujuh angka dari Persipura.

”Perbaikan situasi masih mungkin, apalagi kami memiliki fisik bagus. Tingginya lesakan gol 30 menit menjelang bubar membuktikan kami sebenarnya memiliki stabilitas stamina,” ungkap eks arsitek Sriwijaya FC (SFC) ini.

Sampai laga ke-22, Bepe dkk sudah melesakkan 22 gol atau 52,39% mulai menit 60 sampai akhir laga. Seusai meraih enam angka dari dua home terakhir, Persija mengagendakan uji coba kontra Persituba Tulang Bawang di Stadion Tiuh Tohou Menggala, Lampung,sore ini.

Setelah menjalani laga itu, manajemen Persija mengistirahatkan mereka selama sepekan. Persija sebenarnya memiliki waktu jeda kompetisi ISL hampir sebulan. Mereka baru merumput saat dijamu SFC pada Minggu (29/5).

”Kami berusaha menjaga ritme dan kebetulan ada tawaran uji coba di Lampung. Setelah ini, pemain akan diistirahatkan dan baru aktif lagi pada Selasa (10/5). Harapannya, pemain menjadi bugar sepenuhnya sebelum menyelesaikan sisa laga di ISL,” tandas RD.

Bek tengah Persija selain diisi oleh duo defender impor, Pricous Emuejeraye dan Eric Arsene Bayemi, juga diisi sejumlah nama lokal. Sebut saja Ambrizal dan Hasim Kipauw. Namun, Toni Sucipto sering dipasang di central defender saat dibutuhkan atau pemain belakang lain cedera. Beberapa kali Toni memang difungsikan sebagai bek tengah. Namun, kondisi ini tidak menguntungkan bagi Persija. (wahyu argia/sindo)

Persija Jakarta Uji Coba ke Lampung Harus Dibayar Mahal



Uji coba tim Persija Jakarta melawan tim asal Lampung, Persituba Tulang Bawang, Lampung, di Stadion Tiuh Tohou Menggala kemarin harus dibayar mahal. Tim berjuluk Macan kemayoran itu dipastikan kehilangan satu kipernya, Andritany karena dihantam cedera ligamen lutut.

“Kita sangat menyesali kecelakaan ini. Semoga dia bisa segera sembuh,” kata Rahmad Darmawan, pelatih Persija usai memimpin laga persahabatan yang berakhir dengan skor 5-1 untuk kemenangan Persija Jakarta itu.

Ini merupakan kali kedua Persija road show ke Lampung. Pada awal putaran II lalu, tim asal ibu kota itu juga memenuhi undangan tim Lampung Selatan. Bahkan penonton hingga membludak pinggir lapangan. Persija menjadi magnet hiburan bagi masyarakat Lampung.

“Pertandingan ini dilakukan untuk mengisi jeda dan memenuhi undangan. Kami juga sangat menyesal dengan kecelakaan yang terjadi kepada Andy, mau bagaimana lagi ini sebuah kecelakaan,” kata pelatih yang kini juga menjabat sebagai pelatih Timnas Indonesia itu.

Persija baru akan melakoni pertandingan lanjutan Indonesia Super League (DISL), 29 Mei melawan Sriwijaya FC di Palembang. Kata Rahmad, Ismed Sofyan dkk sepulang dari Lampung akan langsung diberikan libur satu minggu dan tidak akan diberikan kegiatan tim.

“Ini karena jeda yang sangat panjang. Kita akan memberikan istirahat dulu kepada pemain,” jelas pelatih yang akrab dengan panggilan RD. (lis/indopos)

Persija Jakarta Tetap Fokus meski Libur



Bambang Pamungkas dkk diminta tetap menjaga peak performanya selama masa libur satu pekan yang dimulai kemarin.

“Pelatih fisik akan melihat perkembangan mereka sebelum dan setelah libur. Pemain yang tidak menjaga peak performanya dengan baik, maka akan kelihatan saat latihan kembali dimulai,” jelas Rahmad Darmawan, pelatih Persija kemarin.

Bambang Pamungkas dkk mulai libur dari kemarin hingga satu pekan ke depan. Pasalnya, Persija baru akan melakoni pertandingan lanjutan Indonesia Super League (DISL) melawan Sriwijaya FC, akhir bulan ini, tepatnya 29 Mei di Palembang.

Rahmad meminta pemainnya tetap fokus dan bertanggung jawab dengan kondisinya. Dia kembali menepis anggapan kalau jabatannya sebagai pelatih timnas U- 23 itu akan mengganggu programnya di klub.

Agenda tes kesehatan calon skuad timnas (4-6 Mei) dan character building di Batujajar, Jawa Barat (7- 21 Mei) bisa ditangani dengan baik.

“Saya pastikan tidak akan terganggu programprogram Persija dan timnas. Lagi pula timnas baru akan aktif latihan setelah kompetisi selesai, jadi tidak benar itu konsentrasi saya terbelah,” ujar mantan pelatih Persipura Jayapura itu. (lis/indopos)

Rahmad Darmawan Tak Akan Tinggalkan Persija



Pelatih Rahmad Darmawan telah menerima Surat Keputusan (SK) pengangkatannya sebagai Pelatih Kepala timnas U-23 Proyeksi SEA Games U-23. Meski demikian, Rahmad tidak akan meninggalkan Persija Jakarta.

Pernyataan ini disampaikan Rahmad saat dihubungi VIVAnews. Menurut Rahmad, dirinya akan berusaha menyelaraskan program yang dijalaninya di timnas U-23 dan tim Macan Kemayoran.

"Senin depan (25 April 2011) saya akan bertemu dengan Satlak Prima di kantor Kemenpora. Dalam pertemuan ini saya juga akan membahas mengenai pembagian tugas saya di Persija dan timnas," kata Rahmad.

"Saya tidak akan meninggalkan Persija karena saya pikir program yang akan saya jalankan masih bisa diselaraskan dengan program Persija," lanjut mantan pelatih Sriwijaya FC dan Persipura Jayapura itu.

Satlak Prima telah menunjuk Rahmad sebagai pelatih kepala timnas U-23 proyeksi SEA Games 2011. Namun di saat yang bersamaan, Rahmad juga masih terikat kontrak dengan tim Liga Super Indonesia (ISL), Persija.

Tantangan semakin berat karena saat ini ISL sedang mendekati penghujung musim. Persija yang saat ini masih berada di urutan keempat klasemen sementara ISL sedang berkonsentrasi untuk memperbaiki posisinya.

"Kondisinya saya memang sedang terikat kontrak dengan Persija. Namun saya pikir tinggal menyelaraskan programnya saja," kata Rahmad.

Mengenai program pembentukan karakter ke Batu Jajar, Jawa Barat, Mei mendatang, Rahmad menilai tak ada masalah. Pasalnya, pada saat itu, Persija Jakarta punya masa jeda pertandingan yang cukup panjang.

"Setelah dua pertandingan di Solo, kami akan libur hingga tanggal 9 Mei. Latihan baru mulai tanggal 10 Mei untuk menghadapi pertandingan lawan Sriwijaya FC yang baru digelar pada 27 Mei 2011," beber Rahmad. (irvan beka/marco tampubolon/vivanews)

Persija Masih Incar Tiket Liga Champions



Lelah menguber kursi jawara Indonesia Super League musim ini, Persija Jakarta mengubah targetnya. Bambang Pamungkas dkk kini disiapkan untuk merebut posisi runner up agar peluang tampil di ajang Liga Champions Asia (LCA) musim depan tetap terbuka.

“Peluang ke LCA belum tertutup. Masih ada enam laga sisa dan kami harus mengoptimalkannya,” ujar Pelatih Persija Rahmad Darmawan. Saat ini klub Macan Kemayoran masih menduduki peringkat ketiga dengan nilai 40 dari 22 kali bertanding. Tertinggal tujuh poin di bawah Persipura dan dua poin di belakang Semen Padang.

Secara matematis, Persija bisa menggeser Semen Padang karena memiliki kelebihan satu laga. Sebab itu, untuk bisa merebut tiket ke babak play-off LCA, Rahmad meminta kepada seluruh pemainnya untuk tampil optimal dalam enam laga sisa ke depan. “Kami harus menghilangkan problem psikologi pemain. Kadang tingkat kepercayaan diri mereka berlebihan sehingga lengah,” ujar RD, sapaan akrab Rahmad Darmawan.

Dia juga mewaspadai tensi persaingan yang semakin ketat jelang berakhirnya kompetisi. Banyak laga home berakhir dengan skor besar. Sedikitnya enam home berakhir dengan skor besar dalam beberapa hari terakhir. Dari jumlah laga tersebut, total 35 gol tercipta. Home usiran Persija Jakarta kontra Persisam Samarinda di Stadion Manahan, Solo, berakhir dengan skor terbesar 7-2 pada Sabtu (23/4).

“Dalam situasi seperti saat ini, tim mulai memforsir kemampuan untuk mendapatkan angka penuh. Bukan hanya papan atas, mereka yang berada di bawah juga berusaha memperbaiki posisi. Wajar bila akhirnya banyak pertandingan berakhir dengan gol besar,” ujarnya. (lis/indopos)

Info The Jakmania Tour De Palembang 29 Mei 2011

Selasa, 03 Mei 2011

Persija Menang 5-1 Atas Persituba

Pasca tour away Persija Jakarta di Solo, Jawa Tengah di partai lanjutan ISL menjamu Persisam Samarinda dan Bontang FC di stadion Manahan Solo dengan skor cukup meyakinkan dimana saat Persija menjamu Persisam Samarinda menang dengan skor 7-2 dan saat menjamu Bontang FC menang dengan skor 4-1, ternyata trend ini terus berlanjut dengan menggulung team Persituba Tulang Bawang (Juara PORPROV Lampung 2010) dengan skor 5-1 pada pertandingan persahabatan yang digelar di stadion Tiuh Tohou Menggala Tulang Bawang Lampung pada Senin sore tadi, 2 Mei 2011 dimana kelima gol Persija diciptakan masing-masing oleh Alan Marta dan Ismed Sofyan pada babak pertama yang dibalas 1 gol oleh Persituba yang berhasil membobol gawang Persija yang dikawal penjaga gawang Jendry Pitoy dan sempat menyamakan kedudukan menjadi 1-1 sebelum Ismed Sofyan menciptakan gol untuk keunggulan Persija hingga turun minum babak pertama usai.

Di babak kedua, Persija berhasil menambah 3 gol kembali melalui Aliyudin yang menyarangkan 2 golnya ke gawang Persituba dan ditutup oleh gol yang dicetak kapten Persija, Bambang Pamungkas (BP) sehingga Persija unggul 5-1 hingga peluit panjang berbunyi mengakhiri babak kedua, pertandingan yang juga dihadiri oleh rekan-rekan Jakmania Lampung sebanyak 75 orang dan juga rekan-rekan dari Aremania Lampung sebanyak 25 orang serta 1 orang dari perwakilan Pasoepati Lampung ini merupakan pertandingan persahabatan yang digelar oleh pihak Pemerintah daerah setempat dan warga masyarakat Tulang Bawang Lampung sendiri juga cukup antusias dan meresponds dengan sangat baik atas kehadiran Persija & The Jakmania di Kabupaten Tulang Bawang sore tadi. Setelah pertandingan di Lampung, Persija baru akan mulai menggelar latihannya kembali di Stadion Ciracas Jakarta Timur pada hari Selasa, 10 Mei 2011.

Persija Melakukan Sparring Dengan Persituba



Setelah menyelesaikan partai lanjutan ISL 2010/2011 menjamu Persisam Samarinda, 23/4 dan PKT Bontang, 27/4, Persija Jakarta rencananya akan melakukan pertandingan persahabatan kembali di provinsi Lampung yang kali ini akan memenuhi undangan dari team Persituba Tulang Bawang, Lampung pada hari Senin, 2 Mei 2011 yang akan dimainkan di Stadion Tiuh Tohou Menggala Tulang Bawang Lampung, 2 Mei 2011, kepastian pertandingan persahabtan ini sendiri disampaikan langsung oleh Bung Ferry sebagai sekretaris team Persija Jakarta kepada Jak Online sejak 18/4 dan menurut informasi yang didapatkan Jak Online dari rekan-rekan Jak Lampung bahwa beberapa billboard dan spanduk yang memberikan informasi mengenai kedatangan Persija Jakarta di Tulang Bawang Lampung sudah terpampang sejak 3 minggu yang lalu di beberapa sudut wilayah dan pusat kota Bandar Lampung dengan foto team Persija Jakarta bersama Manajer Persija Bapak Hayanto Badjoeri lengkap dengan informasi penjualan tiket pertandingan ini nantinya dengan harga Rp. 150,000.-/lembar tiketnya untuk kategori VIP, Kelas 1 Rp. 100,000.- Kelas II Rp. 75,000 dan Rp. 35,000.- untuk kelas 3.
Persija Jakarta sendiri setelah menghadapi team PKT Bontang di stadion Manahan Solo tanggal 27 April 2011 telah kembali ke Jakarta keesokan harinya, 28/4 dan setelah libur sehari pada tanggal 29 April 2011, team Persija Jakarta telah bertolak ke Lampung pada hari Sabtu, 30 April 2011 untuk bersiap memenuhi undangan pertandingan persahabatan dengan team Persituba Tulang Bawang pada tanggal 2 Mei 2011 nantinya, dimana team Persituba Tulang Bawang Lampung ini merupakan juara PORPROV VI Tahun 2010 seperti yang tertera pada spanduk-spanduk yang sudah terpampang di pusat kota Bandar Lampung saat ini.


Persija menargetkan meraih posisi kedua pada klasemen akhir Liga Super Indonesia (SLI) musim in agar bisa mendapatkan jatah tampil di Liga Champions Asia (LCA) musim depan.

Saat ini klub Macan Kemayoran masih menduduki peringkat ketiga dengan nilai 40 dari 22 kali bertanding. Tertinggal tujuh poin di bawah Persipura dan dua poin di belakang Semen Padang. Secara matematis Persija bisa menggeser Semen Padang karena memiliki satu pertandingan lebih di tangan.

Untuk bisa merebut tiket ke babak play-off LCA, pelatih Rahmad Darmawan meminta kepada seluruh pemainnya untuk tampil optimal dalam enam laga sisa ke depan.

“Kami harus menghilangkan problem psikologi pemain. Kadang tingkat kepercayaan diri mereka berlebihan sehingga lengah. Masih ada enam laga sisa dan kami harus mengoptimalkannya. Peluang ke LCA belum tertutup,” ungkap Rahmad Darmawan.
***

Persija Jakarta Makin Benamkan Bontang FC



Persija Jakarta kembali memetik kemenangan meyakinkan dalam lanjutan Superliga Indonesia 2010/11 setelah mengalahkan Bontang FC 4-1 di Stadion Manahan, Solo, Rabu [27/4] malam WIB.

Tambahan tiga angka ini mengangkat posisi Persija ke peringkat dua klasemen dengan nilai 40. Persija menggeser Semen Padang dengan selisih dua poin, dan terpaut tujuh angka dari pemuncak klasemen Persipura Jayapura.

Sedangkan kekalahan dari Persija membuat Bontang FC terbenam di dasar klasemen dengan nilai 13 dari 23 laga yang sudah dijalani.

Bermodalkan kemenangan telak 7-2 di laga sebelumnya, pemain Persija tampil percaya diri di babak pertama. Serangan yang dibangung tim Macan Kemayoran lebih sering dilakukan dari sektor kanan pertahanan Bontang FC.

Penetrasi Greg Nwokolo dari sisi kiri serangan Persija kerap membuat barisan pertahanan Bontang FC harus bekerja keras untuk menghalau bola yang mendekati kotak penalti.
Namun, Bontang FC kecolongan pada menit ke-22. Tusukan Greg dari sisi kanan pertahanan tidak bisa dibendung pemain belakang, sehingga striker Persija ini melepaskan umpan ke kotak penalti. Bola langsung disambut Agu Casmir, dan tidak dapat dijangkau kiper Eddy Kurnia.

Gol ini membuat Bontang FC mulai keluar menekan pertahanan tuan rumah. Selang tiga menit kemudian, tim besutan Fachry Husaini ini mengejutkan pertahanan Persija, tapi tendangan Kenji Adachihara dapat diblok kiper Hendro Kartiko.

Pertandingan antara Persija dan Bontang FC mulai imbang. Nyeck Nyobe juga ikut membantu serangan Bontang FC, dan membuat barisan pertahanan Persija kerepotan. Hingga babak pertama usai, skor 1-0 ini tetap bertahan.

Di babak kedua, permainan Bontang FC lebih terbuka dibandingkan pada 45 menit pertama. Pergerakan Satoshi Otomo beberapa kali memaksa pemain Persija menghentikan aksi pemain asal Jepang itu.

Kendati demikian, Persija sempat mendapat peluang untuk menggandakan keunggulan pada menit ke-61. Namun tendangan bebas Ismed Sofyan masih dapat diblok Eddy.

Upaya Bontang FC untuk menyamakan kedudukan akhirnya terwujud pada menit ke-70 melalui tendangan penalti Kenji. Hadiah penalti diberikan wasit atas pelanggaran handsball Oliver Makor.

Namun, ditarik keluarnya Nyeck Nyobe akibat mengalami cedera berpengaruh terhadap pertahanan Bontang FC. Selang dua menit kemudian, Bambang Pamungkas kembali membawa Persija unggul setelah menerima umpan tendangan bebas Ismed Sofyan.

Persija semakin memperbesar keunggulannya melalui gol M Ilham di menit ke-74 setelah menerima umpan Agu Casmir. Greg pun membuat Persija unggul 4-1 selang lima menit kemudian.

Di waktu tersisa, Bontang FC masih berusaha memperkecil ketertinggalannya. Namun hingga pluit panjang ditiupkan wasit, papan skor tetap menunjukkan 4-1 untuk kemenangan Persija.