Minggu, 22 Mei 2011

Tidak Kondusif, Kongres PSSI Dihentikan Tanpa Hasil


Ketua Komite Normalisasi Agum Gumelar menghentikan Kongres PSSI di Jakarta Jumat malam setelah ditengah kongres sejumlah masalah tidak menemui titik terang.

"Suasana tidak kondusif dengan menyebut Alhamdulillah Saya Agum Gumelar Ketua Komite Normalisasi menyatakan menghentikan sidang," kata Agum di Jakarta, Jumat malam.

Sebelum kongres dihentikan, salah satu anggota KN, FX Rudi Hadiyatmo, menyatakan mundur dari KN. "Saya tidak mau, pimpinan sidang, dimundurkan kongres," katanya.

"Saya bukan cuci tangan tapi ini tanggung jawab kepada masyarakat. Saya nyatakan mundur dari KN," katanya selanjutnya.

Pelaksanaan kongres tidak berjalan mulus setelah para anggota kongres meminta Agum untuk voting soal agenda dan meminta kongres menghadirkan penjelasan Komite Banding.

Para peserta berkutat untuk meminta voting langsung.

Mereka terus memaksa untuk dilakukan voting agenda yang akan dibahas di Kongres yang sebelumnya sudah disusun Komite Normalisasi.

Desakan melakukan voting itu dilakukan oleh pemilik suara setelah sidang sesi dua di Hotel Sultan Jakarta, Jumat, skors sekitar satu jam oleh pimpinan sidang.

Pemilik suara yang terus mendesak melakukan KN yang dipimpin oleh Agum Gumelar melakukan voting diantaranya Umuh Muchtar dari Persib Bandung, Yunus Nusi dari Persisam Samarinda dan Tuti Dau Persepar Palangkaraya.

"Yang kami inginkan adalah Komite Banding menjelaskan putusannya. Bukan Pak Agum yang menjelaskan. Apa susahnya jika hanya memberikan kesempatakn pada Komite Banding?," kata Yunus Nusi dengan tegas.

Meski mendapat tekanan yang cukup kuat dari pemilik suara, Ketua KN Agum Gumelar masih tetap pada keputusan yaitu melanjutkan agenda kongres yang telah ditetapkan jauh-jauh hari.

Pihaknya menilai bahwa voting terkait dengan penjelasan keputusan Komite Banding Pemilihan pimpinan Achmad Riyadh selama ini tidak masuk agenda Kongres PSSI yang telah ditetapkan sebelumnya.

Keputusan Komite Banding yang ingin diketahui alasannya adalah terkait dengan lolosnya banding yang diajukan George Toisutta dan Arifin Panigoro meski sebelumnya telah dinyatakan gugur oleh Komite Pemilihan.

Kedua calon ini pencalonannya bahkan telah dilarang oleh FIFA sesuai dengan surat dari federasi sepak bola dunia itu per tanggal 4 dan 21 April serta surat 6 Mei. Dasar larangan itu adalah hasil keputusan Komite Banding pimpinan Tjipta Lesmana.

"Sekarang kami menerima usulan voting tetapi terkait dengan apakah agenda kongres ini dilanjutkan atau tidak," kata Agum dengan tegas.

Voting langsung dijalankan, hanya saja banyak pemilik suara yang terus meminta voting untuk meminta penjelasan dari Komite Banding Pemilihan.

Ketua Komite Normalisasi Agum Gumelar pun terpaksa mengskorsing Kongres.

Sebelumnya, utusan FIFA, Thierry Regenass dipaksa untuk memberikan pernyataan. Tapi, para peserta masih tidak puas atas keterangan direktur Keanggotaan dan Pengembangan Asosiasi FIFA ini. (antara)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar