Minggu, 22 Mei 2011

Terancam Sanksi FIFA


Kebuntuan Kongres PSSI malam ini dinilai merugikan Indonesia. Sejumlah sanksi mengancam kiprah kesebelasan Indonesia di tingkat internasional “Hukuman pasti akan dijatuhkan FIFA,” ujar Direktur Lex Sportiva Instituta, Hinca Panjaitan, Jumat 20 Mei 2011.

Menurut Hinca sanksi akan dijatuhkan FIFA melalui Komite Darurat yang diajukan ke sidang Exco FIFA pada 31 Mei depan. “Dan mungkin dikukuhkan pada Kongres FIFA 1 Juni jika hukumannya lebih berat lagi,” ujarnya.

Kongres PSSI di Hotel Sultan malam ini menemui jalan buntu. Para peserta kongres gagal menyepakati agenda sidang dan berakhir ricuh. Kongres yang dipimpin ketua Komite Normalisasi, Agum Gumelar, itu akhirnya terpaksa dihentikan.

Hinca mendukung keputusan Agum. Menurut dia, suasana kongres itu sudah tidak lagi kondusif lantaran peserta sidang menghina dan melecehkan FIFA. “Sebagian peserta memaksakan kehendak yang tidak lazim diluar agenda kongres,” ujarnya.

Menurut Hinca, sanksi bisa dijatuhkan dalam bentuk larangan tanding dalam komunitas sepakbola internasional. Hukuman itu bisa berlangsung selama setahun karena dijatuhkan dalam kongres tanggal 1 Mei 2011 dan baru bisa diangkat hukuman pada kongres setahun setelahnya.

Hinca menjelaskan, solusi atas ancaman sanksi tersebut tergantung FIFA. “Biasanya akan dibuat roadmap untuk keluar dari jeratan hukuman tersebut dibawah kontrol FIFA. Bisa jadi Komite Normalisasi diperpanjang atau FIFA mengangkat orang lain sebagai take care,” ujarnya.

“Saya sangat kecewa keadaan ini. Saya sudah ingatkan dalam berbagai kesempatan termasuk buku disertasi saya. Jangan main-main dengan FIFA. Dosa utama dan yang pertama penyebabnya adalah Liga Primer Indonesia. LPI punya andil paling besar atas kejadian ini,” dia menambahkan. (riky ferdianto/tempo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar