Kamis, 17 November 2011

Laga Indonesia-Iran Sepi Penonton


Timnas Indonesia senior benar-benar telah kehilangan pamornya, hal tersebut terbukti dengan kosongnya Stadion Utama Gelora Bung Karno di lanjutan Pra Piala Dunia 2014 menghadapi Iran.

Kondisi ini bertolak belakang dengan jumlah penonton pada pertandingan penyisihan Grup A SEA Games 2011 yang menampilkan Timnas U-23. Stadion terbesar di Indonesia itu penuh dengan suporter.

Penurunan jumlah penonton ini memang masuk akal. Timnas senior yang berjaya pada Piala AFF 2010 lalu prestasinya terus menurun pada pertandingan Pra Piala Dunia 2014. Bahkan dari empat pertandingan semuanya mengalami kekalahan.

Sebelum pertandingan di stadion, banyak kursi yang kosong terutama untuk kelas tribun. Biasanya setiap Bambang Pamungkas dan kawan-kawan bertanding banyak yang hadir. Mereka juga tidak henti-hentinya meneriakkan yel-yel penyemangat.

Bahkan di tribun VIP Barat didominasi pendukung Iran. Mereka juga membawa terompet dan bendera Iran yang terus dikibar-kibarkan.

Penurunan jumlah penonton terasa sejak loket penjualan tiket dibuka. Biasanya jika anak asuh Wim Rijsbergen bertanding selalu terlihat antrian panjang bahkan cenderung desak-desakkan. Kondisi ini juga dimanfaatkan dengan oleh calo-calo tiket.

Khusus pertandingan Indonesia melawan Iran, banyak calo yang kesulitan menjual tiket meski harga yang ditawarkan tidak berbeda jauh dengan harga tiket resmi yang dikeluarkan panitia penyelenggara (panpel) pertandingan.

"Sepi. Apalagi ada pertandingan bulutangkis. Kalau tidak pertandingan lain mungkin banyak yang nonton. Abis kalah terus," kata salah satu calo tiket di depan Kantor PSSI Senayan, Sani.

Pria asal Padang itu mengaku, meski sepi pembeli dirinya telah untung Rp200 ribu dari penjualan tiket yang dilakukan. Hanya saja dirinya tidak berani lagi berspekulasi untuk membeli tiket dan menjualnya kembali.

sumber: bola.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar