Rabu, 13 April 2011

Jakmania Sinyalir Ada Provokasi Pihak Luar Saat Rusuh Senayan

Jakarta – Asosiasi suporter Persija Jakarta, Jakmania, merasa ada indikasi keterlibatan pihak luar dalam peristiwa penganiayaan polisi dan perusakan Pos Polisi Gelora Bung Karno oleh suporter Persija. Intervensi yang dilakukan pihak luar tersebut ditujukan untuk merusak citra Jakmania dan Persija.

“Tidak masuk akal ada anak SMP berani menyerang pos polisi apalagi menyerang anggota, kalau tidak ada yang ngomporin. Ada yang memanfaatkan situasi dan kondisi saat pertandingan Persija,” ujar Ketua Umum Jakmania, Lariko Ranggamone, dalam jumpa pers di Sekretariat Jakmanaia di kompleks Stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Jumat, (8/4/2011)

Lariko mensinyalir dugaan tersebut dari hasil observasi pengurus Jakmania selama dan sesudah pertandingan. Saat pertandingan berlangsung antara tuan rumah Persija versus Persiwa tersebut, Lariko melihat lebih banyak suporter yang berkumpul di luar stadion dibanding yang berada di dalam stadion. Suporter di luar stadion tersebut, Lariko taksir mencapai lima ribu orang dan enggan membeli tiket meski masih tersedia.

“Mereka yang di luar, di parkir timur Senayan, hanya untuk mencari hiburan semata. Nyanyi-nyayi dan joget-joget. Tak ada niat menyaksikan sepakbola,” kata pria bertubuh tambun ini.

Sepuluh menit jelang laga usai, barulah kejadian tersebut terjadi. Konon, terlihat adanya beberapa suporter tim sepakbola, yang anehnya saat itu tengah tidak bertanding. Kabar keberadaan suporter tak diundang inilah yang memicu emosi suporter Persija di luar stadiun. Serentak mereka menyerbu pos polisi di mana diduga di tempat tersebut bersembunyi suporter tadi.

Jakmania menduga kejadian tersebut merupakan upaya memperburuk citra Jakmania agar pengelola stadion tidak memperbolehkan lagi Persija bermain di Gelora Bung Karno. Serta untuk membuat masyarakat umum tak menyukai keberadaan Jakmania. Meski demikian, Lariko belum bisa menduga kelompok mana yang tengah berusaha mendiskreditkan mereka ini. Mereka hanya baru dapat memastikan anggota Jakmania tidak terlibat dalam aksi perusakan tersebut.

“Polres Jakarta Pusat telah menyatakan semua yang terlibat adalah non member (Jakmania-red). Kalau terbukti ada member yang terlibat kita tidak akan bela. Kita serahkan semua kepada polisi,” kata Lariko.

Lariko memastikan, kini Jakmania akan memperketat keberangkatan suporter saat menyaksikan tim kesayangannya. Mereka akan melakukan sweeping terhadap anggota yang akan berangkat ke stadion. Sweeping ini dilakukan di tiap-tiap wilayah dimana terdapat koordinator wilayahnya.

“Jika tidak punya tiket atau membawa senjata, lebih baik tidak usah berangkat. Tiap keberangkatan juga akan ada laporan kepada Pos Polisi wilayah masing-masing,” katanya.

Pada Rabu (6/4/2011), ratusan suporter Jakmania menyerang dan menghancurkan pos polisi di GBK. Mereka melakukan pelemparan batu, akibatnya sejumlah polisi terluka. Kapolsek Cempaka Putih, Kompol Djoko Dwi, sempat pingsan akibat dihantam helm oleh suporter nakal itu.

sumber: thejakmani.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar