Rabu, 13 April 2011

Klarifikasi Jakmania terhadap Opini Media


Kronologi Kejadian

Simpatisan pendukung Persija Jakarta yang biasa disebut Jak Liar (Jali) kembali berulah dengan membuat kerusuhan hingga menyebakan hancurnya Pos Polisi yang berada di Parkir Timur Senayan, Rabu (6/4) sore.

Kejadian bermula dari seseorang yang diduga memakai baju yang bertuliskan Viking (Supporter Persib Bandung) dan diteriaki. Ratusan simpatisan Macan Kemayoran yang berada di areal parkir timur Senayan langsung mengeroyok orang tersebut yang diduga Viking.

Oknum-oknum yang memakai baju oranye terus mengejar orang tersebut meski sudah dibawa ke mobil patroli. Polisi yang saat itu jumlahnya sedikit berada di Pos Pol Gelora Bung Karno sempat kewalahan. Bahkan oknum-oknum berbaju oranye tersebut terus melempari batu kearah mobil patroli tersebut.

Akhirnya bentrokan tidak terhindarkan antara oknum yang mengatas namakan The Jakmania dengan para aparat keamanan. Gas air mata terus ditembakan polisi kearah kerumunan oknum yang berbuat ulah tersebut. Namun sekitar 15 menit kemudian polisi sempat mundur ke areal gedung JCC, karena gas air mata habis dan jumlah polisi lebih sedikit.

Pos Pol Gelora Bung Karno, tidak luput dari amukan masa, bahkan gedung JCC sempat ditimpuki masa yang sedang beringas.Bahkan Kapolsek Tenabang AKBP Johanson Simamora terkena pukulan dengan helm sehingga mengalami luka pada giginya. Bentrokan terus berlangsung, puluhan polisi yang datang membantu terlibat adu fisik dengan para oknum tersebut.

Setelah sekitar satu jam lamanya terjadi bentrokan, pihak kepolisian berhasil menangkap tujuh orang pelaku kerusuhan dan satu bocah yang menjadi saksi karena mempunyai rekaman pemukulan Kapolsek Tenabang. Keenam orang tersebut bernama, Boy (14) warga Kedoya, Januar (16) warga pondok bambu, M.Arif , Agus Setiawan (19) warga Mangga Besar,Eka Pratama (20), Ade Syarif Hidayat warga menteng atas selatan (pelaku pemukul Kapolsek Tenabang dan Yanuar Pratama (14) warga Krakatan Sirih Cimpedak sebagai saksi. Mereka langsung dibawa ke Kapolres Jakarta Pusat.

Keujuh orang tersebut ketika ditanyai tidak satupun yang memiliki kartu tanda anggota (KTA) Jakmania. Sebelumnya pada pekan lalu saat persija berlaga menjamu Persipura (31/3) juga terjadi kerusuhan dengan merusak kantor Persatuan Renang Indonesia di areal Senayan.

Kericuhan tersebut sama motifnya dengan kejadian sebelumnya ketika pertandingan sedang berjalan antara Persija dengan Persipura.

Ada oknum yang memprovokasi dengan meneriaki seseorang dengan memakai atribut Bonek dan memakai atribut Viking. Kejadian tersebut menjadi meluas hingga akhirnya membuat kantor PRSI hancur.

Dari hasil Klarifikasi Pengurus The Jakmania adalah sebagai berikut:
Larico Ranggamone (Ketua Umum The Jakmania)

* Modus yang dilakukan hampir sama saat pertandingan Persija vs Persipura beberapa waktu sebelumnya. kejadiannya sama, waktunya sama. Sebelumnya kami hanya terpusat pada satu titik yaitu di Hall Basket, tetapi pada 2 pertandingan terakhir kemarin dipindahkan menjadi di Parkir Timur.

* Pertandingan terakhir saat Persija Jakarta menjamu Persiwa Wamena, anak-anak The Jak jauh lebih banyak yang berada di luar stadion dibandingkan yang ada di dalam stadion.

* Kejadian terjadi pada saat 10 menit sebelum pertandingan berakhir, bukan seperti yang banyak diberitakan di media bahwasanya memberitakan bahwa kejadian tersebut terjadi karena hasil imbang yang di peroleh dan seusai pertandingan. Kami membantah kalau itu semua tidak benar.

* Kami juga berfikir, tidak masuk akal bahwa anak-anak SMP berani menghancurkan kantor Pospol kalau tidak ada yang memprovokasi.

* The Jakmania itu oren tapi oren belum tentu Jakmania.

* Sesuai kesepakatan yang kami buat dengan pihak kepolisian. Bahwa untuk pertandingan kedepan kami akan menswepping di setiap titik-titik yang rawan terjadi kerusuhan.

* Kami berharap kedepannya kami akan duduk bersama deagan beberapa pihak bersangkutan supaya kedepannya pertandingan dapat berjalan aman terkendali, dan kejadian ini tidak akan terulang lagi.

* Kepada Jakmania jangan lagi datang kalau tidak membawa tiket dan tidak ada koordinir dari korwil masing-masing dan jangan lagi ada yang membawa senjata tajam

Richard Achmad (Sekretaris Umum The Jakmania)

* Dikhawatirkan ada sesuatu hal di balik ini semua dan ada orang yang memanfaatkan situasi dan kondisi saat pertandingan dimulai.

* Kejadian ini tidak sederhana tetapi sangat luar biasa bagi kami.

* Kami beranggapan ada pihak yang menginginkan supaya Persija tidak bisa bermain di Gelora Bung Karno, kalaupun bermain tanpa penonton, dan mungkin juga ada pihak yang tidak suka dengan keberadaan organisasi kami.

* Pengelola GBK harus bisa bersikap objektif tentang kejadian ini, sebelum menentukan masih bisakah Persija bermain di GBK dengan supporter. Karena roh Persija ada pada The Jakmania.

Sobari (Ketua Harian The Jakmania)

* Kami siap bersama-sama untuk duduk bersama dengan pihak-pihak yang terkait dan mencari solusi terbaik.

Chairul Ichsan (Ketua I The Jakmania)

* Kami mohon maaf untuk warga Jakarta maupun pihak kepolisian yang merasa dirugikan.

Suryadi (Ketua III The Jakmania)

* Ini semua adalah suatu musibah bagi kami.

* Korban yang meninggal bukan terjatuh dari atas kap mobil seperti yang diberitakan beberapa media melainkan itu murni kecelakaan.

sumber: thejakmania.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar