Rabu, 15 Juni 2011

Dali Tahir: FIFA Saat Ini Zero Tolerance

"Jangan kita mempermalukan diri sendiri dengan tetap mengusung calon yang ditolak FIFA."


VIVAnews - Anggota Komite Etik dan Fair Play FIFA, Dali Tahir berharap Indonesia dapat memanfaatkan toleransi yang diberikan FIFA untuk menyelenggarakan Kongres Luar Biasa PSSI. Menurutnya, FIFA saat ini akan bersikap tegas jika Indonesia kembali gagal menggelar Kongres.

"FIFA memiliki prinsip "zero tolerance." Apalagi setelah Sepp Blatter terpilih, dia tidak mau main-main. Kalau 208 anggota FIFA bisa menerima sanksi, kenapa Indonesia tidak bisa? Ini adalah kesempatan terakhir," ujar Dali di kantor PSSI, Senayan Jakarta, Senin 13 Juni 2011.

"Deadline Juli. Kalau tidak bisa juga, yah suspend. Apakah (suspend) itu menguntungkan atau merugikan, yah terserah...," lanjut Dali.

Mengenai upaya sejumlah pihak yang masih berusaha mendesak KN meloloskan calon yang telah dilarang FIFA, menurutnya merupakan hal yang
tidak ada gunanya. Dali menjelaskan jika pelarangan 4 nama adalah keputusan mutlak FIFA dan bukan didasarkan atas rasa tidak suka Komite Normalisasi.

"Ini adalah keputusan FIFA, bukan keputusan Indonesia. Jadi apa gunanya melarang-larang tugas Komite Normalisasi (sebagai pelaksana mandat FIFA)," papar Dali.

Dali menambahkan bahwa keputusan FIFA didasari oleh semua data yang diterima baik dari AFC maupun AFF dan bukan dari oknum di Indonesia yang dinilai memiliki kepentingan. "Jadi tidak ada oknum ini atau itu. FIFA bukan organisasi yang kacangan begitu," ujarnya.

"Jangan kita mempermalukan diri sendiri dengan tetap mengusung calon yang ditolak FIFA. Lewat pengacara sebenarnya bisa saja, tapi jika CAS mengabulkan lalu FIFA banding, kan jalannya panjang," tambahnya.

Tentang rencana sejumlah pemilik suara yang hendak bertemu dan melobi Presiden FIFA, Dali menjelaskan hal tersebut dapat saja terjadi. Namun, kecil kemungkinan FIFA akan mengubah ketentuan yang telah dikeluarkan.

"FIFA sekarang posisinya zero tolerance, jadi silahkan mereka kirim utusan sampai 20 orang (untuk menemui FIFA). Mereka bisa diterima FIFA, ngobrol dengan FIFA, tapi tidak melahirkan keputusan. Karena FIFA telah menyerahkan ke KN," tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar