Kamis, 09 Juni 2011

Kongres PSSI Berubah Jadi Kongres Luar Biasa

Tidak ada perubahan agenda maupun aturan yang digunakan.

VIVAnews - FIFA memberikan kesempatan terakhir bagi PSSI untuk menggelar Kongres paling lambat 30 Juni 2011. Meski agendanya tak berubah, Kongres lanjutan ini tergolong dalam Kongres Luar Biasa.

Demikian disampaikan oleh Ketua Komite Normalisasi, Agum Gumelar, dalam jumpa pers di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Jumat, 3 Juni 2011. Mantan ketua PSSI dan KONI itu baru saja kembali dari kunjungannya ke markas FIFA, Zurich, Swiss.

"Agenda Kongres PSSI sama, yaitu memilih ketua, wakil ketua, dan anggota exco, dengan ketentuan-ketentuan yang diberlakukan pada kongres 20 Mei lalu. Bedanya, kongres nanti namanya kongres extraordinary atau luar biasa," katanya.

Kongres PSSI untuk menjaring ketua, wakil ketua umum, dan anggota exco periode 2011-2015 sudah dua kali gagal. Kegagalan pertama menimpa Kongres yang digelar di Pekanbaru, Riau, 26 Maret 2011.

Kongres PSSI selanjutnya digelar di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, pada Jumat, 20 Mei 2011. Kongres yang diwarnai hujan interupsi dari anggota-anggota Kelompok 78 ini juga harus berakhir deadlock.

FIFA memberi kesempatan terakhir bagi PSSI untuk melanjutkan Kongres paling lambat 30 Juni 2011. Bila gagal, PSSI secara otomatis akan dijatuhi sanksi berupa suspended mulai 1 Juli 2011.

Sementara itu, FIFA kembali menyoroti penyelenggaraan Liga Primer Indonesia (LPI). Dalam keputusannya, FIFA meminta agar liga yang digagas pengusaha Arifin Panigoro itu dikontrol oleh FIFA atau dibubarkan.

"LPI harus benar-benar ditarik ke dalam sistem (PSSI). Jangan hanya ungkapan, tapi dilaksanakan atau secepatnya dibubarkan," ujar Agum mengutip penyataan Direktur Bidang Direktorat Keanggotaan dan Pengembangan Asosiasi FIFA, Thierry Regenass. (art)
• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar