Jumat, 16 Desember 2011

Pengprov PSSI DKI: Djohar Harus Mundur

Ketua Pengprov PSSI DKI Jakarta Hardi Hasan SE menyebut bahwa kepemimpinan Djohar Arifin sudah tak dapat dilanjutkan lagi, karena telah banyak menyalahi aturan.

"Selama empat bulan memimpin PSSI, banyak keputusan Ketua Umum PSSI yang tidak sesuai dengan Statuta FIFA. Dia lebih banyak melindungi kelompok tertentu. Dia sudah tidak bisa dipertahankan lagi karena sudah menciderai amanat kongres PSSI," ujar Hardi.

Hardi menuturkan, Djohar sudah berulangkali diperingatkan oleh sejumlah pihak, akan tetapi banyak mengeluarkan keputusan atau melakukan hal-hal yang bertentangan dengan statuta sehingga persoalan di persepakbolaan nasional justru semakin pelik.

Hardi mengakui, saat Kelompok 78 beramai-ramai menuntut dilakukannya reformasi di tubuh PSSI, ia juga berada dalam kelompok tersebut. Dan dirinya pun mendukung nama Djohar setelah muncul sebagai figur "penengah" dalam pertarungan perebutan posisi Ketum PSSI.

"Tetapi hari ini saya katakan, Djohar Arifin tidak amanah. Contohnya, dulu kami sudah ingatkan agar klub Liga Primer Indonesia jangan sampai disatukan dengan ISL. Tetapi yang benar dikatakan salah dan yang salah dikatakan benar. Ini sangat fatal. Salah satu contohnya adalah kasus Persija. Kok setelah dia memimpin malah Jakarta FC yang tadinya merupakan klub Liga Primer yang diakui,".

"Kalau sudah tidak amanah, ketua umum PSSI harus segera sadar untuk mengundurkan diri. Yang dia pikirkan hanyalah menyelamatkan kepentingan kelompok tertentu. Karena itu Djohar Arifin harus mundur," tegasnya.

Hardi juga mengindikasikan bukan sebuah mimpi jika Kongres Luar Biasa (KLB) harus digelar oleh anggota PSSI guna mencari figur baru pemimpin PSSI.

"Tidak susah kok menggelar KLB. KLB adalah hak untuk menyatakan pendapat. KLB adalah sarana untuk menilai mana yang salah dan mana yang benar demi menegakkan kebaikan ke depannya. KLB juga bukan makar atau fitnah," tandas Hardi.

sumber: bola.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar