Rabu, 11 Januari 2012

Siap Panggil Menpora, DPR Tanggapi Dingin Wacana KLB

Dewan Perwakilan Rakyat menanggapi dingin wacana Kongres Luar Biasa yang gencar diusung kelompok yang menamakan dirinya Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI). Tapi mereka akan meminta keterangan dari Menpora dan PSSI.

Hal itu tertangkap dari pernyataan beberapa anggota dewan dalam acara dengar pendapat antara Komisi X di Gedung DPR RI, Selasa (10/1/2012), dengan perwakilan klub Pelita Jaya termasuk manajer tim, Lalu Mara Satriawangsa, dan direktur marketing, Iman Arif.

Juga hadir antara lain ketua umum Persija, Ferry Paulus, dan ketua Forum Pengprov PSSI, Dwi Irianto, dan Komisaris Utama PT. Liga Indonesia, Syahril Taher.

Dalam keterangannya, Syahril menyebut beberapa hal yang dinilai sebagai pelanggaran PSSI yang dipimpin Djohar Arifin Husin. Ia menganggap PSSI tidak melaksanakan hasil Kongres Bali, menghukum klub-klub ISL, sampai soal kontroversi kontrak Diego Michels yang dipermasalahkan kubu Pelita Jaya.

"Mengenai desakan KLB, saya orang awam, tidak mengerti. Tapi saya akan memanggil Menpora untuk rapat kerja hari Senin depan, untuk membahas jalan keluar mengenai hal ini," ujar wakil ketua Komisi X DPR RI, Ruly Chairul Azwar.

Dedy 'Miing” Gumelar dari Franksi PDIP juga sependapat, bahwa Menpora akan diminta keterangannya. Ia merasa heran, kenapa urusan sepakbola di PSSI masih saja penuh konflik.

"Kalau kisruh kita capek. Kita mencoba mencari bahan masukan. Kita akan minta masukan juga dari PSSI agar idealis. Sebenarnya tugas PSSI itu 'kan hanya dua: menjalankan kompetisi dan timnas," tutur dia.

Tentang wacana KLB, Miing cenderung untuk lebih memberi tekanan pada PSSI supaya apa yang dinilai salah dari mereka, termasuk seperti yang disampaikan KPSI, bisa diperbaiki.

"Kalau memang KLB itu sebuah bentuk protes atas ketidakbenaran pengurus, apa mereka motifnya tetap begitu? Tentu ini jadi pertanyaan.

"Kalau KLB bisa dibatalkan, kalah Pak Djohar masih mau mengikuti, apa iya masih mau KLB? Kalau masih, berarti KPSI itu ada kepentingan politik. Jika KLB berjalan, itu hanya memperkeruh suasana," tukasnya.

"PSSI akan kita panggil. Dan Pak Menteri (Andi Mallarangeng) juga. Ia yang punya tanggung jawab," tambah Miing.

Soal keluhan Pelita Jaya yang menganggap ada orang PSSI yang "merebut" Diego Michels, sehingga pemain naturalisasi itu hengkang dan kini bergabung dengan Persija versi Indonesian Premier League (IPL), Komisi X menanggap itu bukan urusan mereka.

"Diego itu wilayah hukum. Biarkan ranah hukum yang menyelesaikannya," tutur Ruly.

sumber: detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar