Kamis, 21 Juli 2011

Dua Pemain Gagal Berangkat

Tony Sucipto-Wahyu Wijiastanto Terkendala Visa ke Turkmenistan

Kinerja manajemen baru timnas patut dipertanyakan. Entah bagaimana latar belakangnya, dua pemain harus gagal berangkat ke Turkmenistan untuk melakoni kualifikasi Piala Dunia 2014. Dua pemain yang tidak beruntung itu adalah Tony Sucipto (Persija Jakarta) dan Wahyu Wijiastanto (Persiba Bantul). Penyebabnya remeh. Yakni, tidak ada calling visa dari Turkmenistan untuk kedua pemain tersebut. Yang mengundang tanda tanya, 17 pemain lain tidak ada masalah.

Bisa jadi masalah itu lahir karena hampir seluruh kru manajemen timnas diganti wajah- wajah baru seiring dengan terpilihnya Djohar Arifin Husin sebagai ketua umum PSSI periode 2011-2015. Sayang, manajemen timnas justru sulit dikonfirmasi. Tadi malam, INDOPOS mencoba mengubungi General Manager Timnas Arya Abhiseka dan manajer Ferry Kodrat. Namun, tidak ada respons. Hanya humas timnas Dessy Christina menyebarkan infomasi ke media bahwa Tony dan Wahyu gagal berangkat ke Turkmenistan karena masalah visa. Sebagai ganti, awalnya tim pelatih menginginkan Benny Wahyudi (Arema) dan Eggy Melgiansyah (Pelita Jaya).

Tetapi, dua pemain itu terlanjur kembali ke klub masing-masing. Akhirnya, hanya satu pemain yang siap menggantikan. Yaitu, bek Sriwijaya FC Gunawan. Gagal berangkat ke Turkmenistan menjadi pukulan telak bagi Wahyu. Terlebih, ini adalah kali pertama dia punya kesempatan membela skuad Merah Putih di pentas internasional. ’’Saya jelas sangat kecewa. Ini mestinya menjadi debut saya di timnas senior,’’ kata Wahyu saat dihubungi INDOPOS tadi malam. Pemain terbaik Divisi Utama musim lalu itu baru tahu batal berangkat kemarin sore sekitar pukul 15.00.

’’Yang memberi tahu manajer Fery Kodrat langsung. Dia hanya bilang saya dan Tony tidak bisa berangkat karena visa tidak jadi. Tidak ada penjelasan lain-lain lagi. Setelah itu, saya juga tidak tanya-tanya dan langsung kembali ke kamar karena sangat kecewa,’’ tutur Wahyu. Dia heran mengapa kasus tersebut sampai terjadi. Sebab, semua proses ditangani oleh manajemen timnas. Pengurusannya pun dilakukan bersama dengan pemain yang lain. ’’Mau bagaimana lagi, mungkin ini belum rejeki saya,’’ ungkap Wahyu. Kekecewaan juga dirasakan Tony.

Ini kali pertama dia mengalami kejadian seperti itu. ’’Saya dan Wahyu tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Yang pasti, soal visa ada yang mengurus sendiri dan kami hanya menyerahkan semua persyaratan. Semua sudah kami penuhi,’’ ujar Tony. Tanda-tanda ketidakberesan pengurusan visa sebenarnya sudah tercium sejak dua hari sebelumnya. Yakni, ketika manajemen timnas memutuskan untuk mengundur jadwal keberangkatan ke Turkmenistan. Padahal, timnas sudah dilepas oleh Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin.

sumber: indopos

Tidak ada komentar:

Posting Komentar