Rabu, 20 Juli 2011

Datangi PSSI, Riedl Tagih Kompensasi

Riedl dan Pikal akan mengadu ke FIFA jika dalam waktu seminggu tak ada kejelasan.

Mantan pelatih kepala tim nasional Indonesia, Alfred Riedl didampingi Wolfgang Pikal mendatangi kantor PSSI di Senayan, Jakarta, Rabu 20 Juli 2011. Kedatangan mereka terkait tuntutan penyelesaian pembayaran kompensasi oleh PSSI atas pencopotan dari posisi pelatih.

Namun, hanya Pikal yang menyampaikan surat ke kantor PSSI. Sedangkan Riedl enggan ke luar dari kendaraan yang ia tumpangi. Ia lebih memilih untuk tetap bertahan duduk di kendaraannya yang terparkir di halaman kantor PSSI.

"Saya mengantarkan surat dari coach Riedl dan saya kepada PSSI. Ini sudah lewat seminggu dari diumumkan (pemecatan), dan sejauh ini kami belum mendapatkan surat pemecatan," ujar Pikal di kantor PSSI.

Pikal pun menegaskan pihaknya akan mengadukan hal ini ke FIFA jika dalam waktu satu minggu tidak ada kejelasan mengenai pembayaran kompensasi terkait sisa kontrak Riedl hingga Mei 2012.

"Beliau (Riedl) minta dalam waktu satu minggu ke depan ada kejelasan mengenai pembayaran kompensasi itu. Jika tidak ada jawaban, maka tidak ada pilihan lain akan mengajukannya ke FIFA," ujar Pikal.

Namun, pengurus PSSI saat ini sedang tidak berada di tempat. Sehingga Pikal hanya menitipkan surat kepada salah satu pegawai PSSI. "Sebetulnya kami ingin menyelesaikan ini dengan baik-baik. Tapi, ini sudah satu minggu dari batas waktunya belum ada keterangan resmi dari ketua umum yang baru," tambah Pikal.

Pikal pun menegaskan jika kontrak kerja dirinya dan Riedl adalah kepada PSSI, bukan kepada Nirwan Bakrie sebagaimana diungkapkan Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin. Bahkan, Pikal mengaku telah memberikan salinan surat kontrak tersebut kepada pengurus PSSI.

"Kop (PSSI dalam surat kontrak) itu ada. Kontrak asli Alfred Riedl sudah diserahkan ke PSSI. Tapi, kontrak pribadi Pikal dipegang sendiri yang dikasih adalah kopian," ujar Pikal

"Ketua Umum berjanji mempelajari kontrak tersebut dan akan diselesaikan segera. Tapi, sampai sekarang belum ada langkah yang dilakukan oleh pihak PSSI. Makanya kami mengajukan surat tersebut," ujar Pikal.

Berapa kompensasi yang dituntut Riedl dan Pikal kepada PSSI? "Saya tidak bisa menyebutkan nominalnya karena itu sifatnya rahasia. Tapi, tidak ada bonus, hanya pembayaran sisa kontrak setelah diberhentikan," lanjutnya.

Dengan kondisi yang ia alami, Pikal pun mengungkapkan akan berpikir dua kali jika ada tawaran melatih sepakbola di Indonesia. "Saya sebenarnya mau, tapi dengan kejadian ini saya akan berpikir lagi. Tapi, prinsipnya saya siap demi Merah Putih," ujar Pikal.

sumber: VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar