Senin, 12 September 2011

Bepe Bantah Riedl Provokasi Skuad Timnas


Bambang Pamungkas membantah keras kabar yang menyebutkan bahwa, mantan pelatih Timnas Indonesia, Alfred Riedl memprovokasi punggawa Skuad Garuda untuk melawan Wim Rijsbergen.

Sebelumnya, beredar kabar yang menyebutkan bahwa pertemuan antara Riedl dengan tiga pemain senior, Bepe (sapaan karib Bambang Pamungkas), Firman Utina dan Markus Horison berujung dengan pemboikotan dan juga pengunduran diri tujuh pemain bila Wim masih menjadi pelatih kepala.

Melalui situs pribadinya, Bepe menjelaskan kronologis pertemuannya dengan Riedl di sebuah restoran di Plaza Senayan, Roemah Rempah pada tanggal 7 September.

Bepe menyebut bahwa pertemuan itu hanya sekadar ucapan perpisahan dan juga ucapan terima kasih kepada Riedl yang sebenarnya sudah direncanakan jauh-jauh hari dan juga telah mendapat persetujuan dari Ketum dan juga Waketum PSSI.

"Pada 14 Juli di Hotel Kartika Chandra dengan Ketua Umum PSSI yang didampingi Wakil Ketua Umum beserta beberapa anggota Exco baru PSSI menemui para pemain timnas. Saat itu terjadi dialog yg sangat hangat antara para pemain dengan pengurus PSSI yang baru, guna membahas kelangsungan tim nasional yang lebih baik di masa yang akan datang," tulis Bepe dalam situsnya, bambangpamungkas20.com.

"Pada kesempatan terpisah setelah pertemuan itu, secara pribadi saya menyampaikan kepada Ketum dan Waketum PSSI jika saya dan beberapa pemain berencana menemui Alfred Riedl untuk sekedar menyampaikan salam perpisahan dan rasa terima kasih, dan saat itu, Ketum dan Waketum mengijinkan dan mendukung hal tersebut, menurut mereka hal tersebut baik untuk menjaga silaturahmi," lanjutnya

"Pertemuan tersebut sendiri berjalan dengan sangat hangat, kami banyak bercerita dan bercanda sambil menikmati teh pesanan kami masing-masing."

Selain itu, Bepe pun menyebut bahwa pertemuan itu juga membicarakan mengenai sepakbola, karena tidak mungkin bila orang-orang yang berkecimpung di dunia bola tidak membicarakan hal ini, namun yang digarisbawahi oleh Bepe, pertemuan itu tidak sedikit pun Riedl melakukan provokasi untuk melawan Wim.

"Dalam perbincangan tersebut tidak ada sedikitpun ucapan Alfred yang terkesan memprovokasi kami untuk melawan Wim Rijsbergen, seperti asumsi yang berkembang di masyarakat luas. Kabar 7 pemain nasional yang menyatakan tidak ingin bermain di bawah asuhan Wim Rijsbergen, sejatinya sudah terjadi sejak malam setelah pertandingan tanggal 6 September. Sedang kami sendiri baru bertemu dengan Alfred dan Wolfgang pada 7 September, sore hari.." tegas Bepe.

"Sekedar untuk di ketahui, jika 7 pemain yang menyatakan tidak bersedia bermain di bawah Wim tersebut, menyampaikannya kepada manajemen timnas sesaat setelah pertandingan selesai, atau pada kisaran pukul 24:00 WIB tanggal 6 September."

Bepe bahkan menyebut bahwa dirinya baru mengetahui ada 7 pemain yang mengundurkan diri dari Manajer Timnas, Ferry Kodrat, setelah dirinya dipanggil untuk menghadap pada pukul 02:00 dini hari tanggal 7 September.

"Jadi logikanya bagaimana mungkin pertemuan sore itu tanggal 7 September dapat memengaruhi keputusan yang sudah dibuat tadi malam tanggal 6 September, sangat tidak mungkin bukan."

Meski begitu, Bepe tak menyangkal bahwa ketujuh pemain tersebut mundur akibat kecewa dengan perlakuan Wim yang seolah-olah melimpahkan kesalahan kepada pemain.

"Sejujurnya hal yang membuat pemain sangat kecewa kepada Wim adalah komentar beliau sesaat setelah pertandingan, yang terkesan melempar segala kesalahan kepada pemain. Saya yakin semua pemain kecewa dengan komentar tersebut, akan tetapi sejauh ini hanya 7 pemain yang menyampaikan keberatan untuk bermain di bawah asuhan Wim di tim nasional."

Bepe kembali menegaskan, bahwa pertemuan itu hanya untuk salam perpisahan dan tidak memiliki maksud apa-apa, termasuk adanya indikasi untuk melakukan hasutan sehingga ada 7 pemain yang mundur.

"Pertemuan tersebut sekali lagi hanyalah acara minum sore sebagai sahabat, tidak ada agenda lain seperti yang dituduhkan oleh beberapa kalangan. Bahkan saya sempat memasang foto kami berlima di akun instagram saya @bepe20. Itu artinya acara minum sore ini tidak dilakukan secara sembunyi-sembunyi atau kami rahasiakan.."

"Jika acara tadi bertujuan negatif dan dirahasiakan, mengapa kami tidak bertemu di apartemen Alfred saja atau sebuah hotel misalnya, yang tidak memancing perhatian khalayak ramai. Sekali lagi karena acara ini tidak mengandung tendensi apapun, maka kami membuatnya di sebuah restoran yang berada di pusat perbelanjaan yang sangat terkenal di ibukota negara ini.."

Bepe bahkan siap bila dipanggil oleh PSSI melalui ketua Komdis, Bernhard Limbong yang sebelumnya mengutarakan kecamannya atas pertemuan itu.

"Jika pada akhirnya pertemuan saya dengan mantan pelatih saya tersebut, mengusik ketenangan instansi PSSI. Maka secara pribadi maupun sebagai kapten tim nasional, saya bersedia dan siap dipanggil Ketua Komisi Disiplin Bernhard Limbong guna dimintai keterangan, seperti berita yang berhembus di Jakarta hari ini (9 September 2011).." tegas Bepe.

sumber: bola.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar