Minggu, 25 September 2011

La Nyalla Desak Kongres Luar Biasa PSSI

La Nyalla pun mempertanyakan penunjukan Persebaya dan PSMS Medan.

Anggota Komite Eksekutif PSSI, La Nyalla Mattalitti pertanyakan alasan keputusan rapat Komite Eksekutif PSSI yang menetapkan 6 klub tertentu untuk masuk dalam kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) musim 2011-2012.

Pada rapat Komite Eksekutif PSSI Rabu lalu, diputuskan peserta kompetisi LSI bertambah menjadi 24 klub dari sebelumnya 18 klub. Selanjutnya, PSSI pun menetapkan 6 klub yang akan melengkapi jumlah peserta kompetisi LSI. Enam klub tersebut adalah, Persibo Bojonegoro, Persema Malam, PSM Makasar, Bontang FC, Persebaya dan PSMS Medan.

La Nyalla menilai penetapan 6 klub tersebut telah melanggar aturan yang ada dan memiliki tujuan terselubung. "Persema dan Persibo jelas masih dihukum, karena ikut kompetisi LPI (musim lalu)," ujar La Nyalla Mattalitti di kantor PSSI, Jumat, 23 September 2011.

"Kata Djohar, Agum pernah menyampaikan jika hukuman sudah dicabut oleh Komite Normalisasi. Tapi nyatanya saat saya ngecek ke Joko (mantan Plt Sekjen PSSI) dan Agum (Ketua KN), mereka mengaku tidak pernah mencabut sanksi kedua klub tersebut," tambah La Nyalla.

"Jadi hukuman Persema dan Persibo tidak pernah dianulir, dan tidak benar jika di rapat Exco, bisa dicabut hukuman itu. Lagipula penunjukan Persema dan Persibo (naik ke LSI) itu alasannya apa? Masa' tidak capai berjuang (di kompetisi musim lalu), tapi langsung enak-enak bermain di LSI musim ini," ujarnya.

Selain itu, La Nyalla pun mempertanyakan penunjukan Persebaya dan PSMS Medan yang alasannya karena keinginan sponsor kompetisi yang berharap klub ikon kota besar dapat bertarung di LSI musim ini.

"Terkait kota ikon (Persebaya dan PSMS Medan), bisa jadi untuk kepentingan sponsor. Tapi tidak ada dalam statuta, yang membahas kota ikon," ujarnya.

La Nyalla pun mengaku jika dalam rapat tersebut, ia berupaya menolak keputusan yang akan diambil mayoritas anggota Komite Eksekutif PSSI tersebut. Namun suara miliknya kalah oleh mayoritas anggota Komite Eksekutif yang menyetujui keputusan itu.

"Sampai akhir rapat, saya tidak mengeluakan keputusan, karena saya tidak setuju. Dan saya saat itu sudah sampaikan kepada mereka. Saya akan mengambil keputusan berbeda," ujarnya.

La Nyalla pun berencana menuntut digelarnya Kongres Luar Biasa sebagai reaksi atas penerbitan sejumlah keputusan Komite Eksekutif PSSI yang dinilai kerap melanggar statuta. "Saya menuntut KLB karena adanya pelanggaran statuta PSSI. Dulu Nurdin Halid dikecam karena dianggap kerap melanggar satuta, tapi sekarang ternyata lebih parah," tandas La Nyalla. (adi)

sumber: VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar