Jumat, 21 Oktober 2011

Deja Vu, Liga Tandingan Bakal Kembali Hadir

Seperti sebuah Deja Vu yang bakal terjadi di persepakbolaan Indonesia, di mana Indonesian Super League (ISL) bakal menjadi sebuah kompetisi yang ilegal di mata PSSI.

Sebelumnya, Liga Primer Indonesia (LPI) di musim lalu menjadi sebuah liga yang tak direstui oleh PSSI dan menjadi liga ilegal, namun kini hal tersebut menjadi terbalik.

Hal tersebut terjadi setelah manajer-manajer dari klub-klub yang bakal berlaga di kompetisi tertinggi Indonesia membahas soal kompetisi pada musim depan dalam acara Manager Meeting yang digelar PSSI di Hotel Ambara, Jakarta Selatan, Kamis (13/10).

Pertemuan yang dihadiri oleh 14 klub ISL musim lalu mempertanyakan kredibilitas PT Liga Prima Sportindo yang ditunjuk untuk menggelar liga musim depan.

Selain itu mereka juga mempertanyakan kebijakan pembagian saham PT Liga Prima yakni sebesar 70% untuk PSSI dan 30% persen untuk klub.

Padahal, pada Kongres yang diadakan di Bali beberapa waktu lalu, pembagian saham yakni sebesar 99% untuk klub dan PSSI hanya akan mendapat 1% saja.

"Pembagian saham itu juga atas nama pribadi. Seharusnya klub mendapatkan saham sebanyak 99% sedangkan PSSI hanya satu persen," jelas juru bicara klub-klub ISL, Harbiansyah Hanafiah.

Dari pertemuan tersebut juga melahirkan sebuah keputusan yang intinya menolak keberadaan PT Liga Prima Sportindo dan tetap mendukung PT Liga Indonesia sebagai penyelenggara yang sah liga di Indonesia.

Berikut pernyataan sikap klub:

Memperhatikan perjalanan rapat yang tidak sesuai dengan keinginan peserta serta keinginan-keinginan PSSI yang diwakili oleh Wakil Ketua Umum PSSI Farid Rahman dan Anggota Komite Eksekutif Sihar Sitorus tidak sesuai dengan statuta, maka dengan ini kami telah sepaham bahwa:

1. Kami tetap konsisten untuk melanjutkan kompetisi Liga Super Indonesia yang akan dikelola oleh PT Liga Indonesia sesuai dengan amanat dan ketetapan Kongres II PSSI tahun 2011 di Bali.

2. Kami menerima penyerahan hibah saham dari PT Liga Indonesia yang diwakili oleh Joko Driyono kepada klub-klub Indonesia Super Liga sejumlah 99 persen dan satu persen kepada PSSI sesuai dengan amanat Kongres PSSI II tahun 2011 di Bali.

3. Maka dengan kami menerima kepemilikan saham yang kemudian kami akan tindak lanjuti dengan membentuk dan meneruskan PT Liga Indonesia sampai dengan dijadwalkan kompetisi Liga Super Indonesia 2011-2012.

sumber: bola.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar