Sabtu, 01 Oktober 2011

Ngotot 24 Tim Bumerang Bagi PSSI


Meski mendapat kecaman dari banyak pihak, PSSI ngotot menggelar Liga Super level I dengan 24 tim. Manajemen Sriwijaya FC dan Pengprov PSSI Sumsel menganggap keputusan itu merupakan blunder dan bumerang bagi PSSI.

Bisa saja muncul mosi tidak percaya dari 18 klub dan ancaman Kongres Luas Biasa (KLB) akan semakin kencang.

"Itu bumerang sekaligus blunder bagi PSSI, karena banyak pihaknya yang mengeluhkan jika tetap memaksakan 24 tim maka akan berdambak bengkaknya cost (biaya) satu musim ke depan. Dan dengan 46 pertandingan akan berpengaruh kepada kondisi fisik pemain," jelas Direktur Teknik dan SDM PT SOM, Hendri Zainudin, Jumat (30/9/2011).

Namun apakah, SFC termasuk yang menentang keputusan 24 itu, Hendri mengatakan, sebagai klub profesional SFC tetap akan mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh PSSI. Namun dalam perjalanan ke depan bisa saja menimbulkan dampak yang tidak diinginkan.

"Dalam perjalanannya pasti akan berdampak kepada kerugian kepada semua pihak termasuk PSSI sendiri, bukan tidak mungkin KLB itu akan mengemuka, dan itu bumerang bagi PSSI," jelasnya.

Hal serupa juga diungkapkan Ketua Pengprov PSSI Sumsel HMC Baryadi penambahan enam anggota menjadi 24 klub mendapatkan reaksi keras dari semua pihak. PSSI yang baru ini bahkan melanggar statuta PSSI pasal 23 tentang anggota dan peserta Liga Super Indonesia (LSI).

Merujuk dan berdasarkan statuta hasil kongres di Bali Juli lalu, bahwa ada 18 klub peserta LSI.

"Namun faktanya aturan itu ditabrak dan kemudian menjadi 24 klub, enam klub masuk tanpa ada persyaratan yang harus dicukupi, kita siap-siap saja mendapatkan sanksi dari SFC" ujar Baryadi.

Menurut dia bukan tidak mungkin akan terjadi KLB, karena semua pihak merasa dirugikan dengan masuknya enam tim yang nyata-nyata PSSI tidak memiliki alasan kuat untuk memasukkan keenam tim itu dalam LSI.

"Reaksi itu akan luas dan berdampak kepada hal-hal yang merugikan PSSI termasuk rawan akan terjadinya KLB, sebab hal itu sudah dihembuskan beberapa pihak yang menolak dengan 24 peserta itu," jelas Baryadi.

Sementara itu, anggota Komite Eksekutif La Nyalla Mattalitti mengatakan, yang jelas tadi sudah diputuskan 24 klub. Tapi belum keluar SK (Surat Keputusan)-nya," ujarnya.

La Nyalla sendiri mengaku kecewa atas keputusan itu, Ia tetap berkeyakinan bahwa format Liga Super dengan peserta sebanyak 24 klub telah melanggar ketentuan yang ada, yakni statuta PSSI.

"Saya tetap beranggapan bahwa ini melanggar statuta PSSI. Saya sudah sampaikan seperti itu dalam rapat tadi, tapi tidak digubris juga. Ya sudah," ujar La Nyalla kesal.

La Nyalla merupakan anggota exco PSSI yang menolak Liga Super diikuti 24 tim. Menurutnya perubahan terhadap format kompetisi seharusnya diambil lewat Kongres PSSI.

Sebelum rapat digelar, La Nyalla juga mendapat dukungan dari rekannya Toni Apriliani. La Nyalla juga sempat mengatakan bahwa mendapat dukungan dari dua anggota exco PSSI lainnya. Iatidak tahu kenapa PSSI ngotot mempertahankan keputusannya.

sumber: tribunnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar