Ketum Persija Jakarta, Ferry Paulus mewanti-wanti kepada PSSI bahwa klub-klub yang merasa disakiti oleh induk organisasi sepakbola Indonesia tersebut bisa menjadi "bom waktu" bagi PSSI sendiri.
Hal itu dikatakan Ferry setelah PSSI dalam hal ini Komite Bidang Kompetisi masih memaksakan kompetisi diikuti oleh 24 klub.
"Kalau kondisi ini terus berlarut-larut, saya yakin dalam waktu dekat ini pasti akan ada 'bom waktu' yang siap meledak," ujar Ferry.
Dari ke-24 klub tersebut, 14 di antaranya merupakan klub Liga Super Indonesia 2010-2011, empat tim yang baru promosi, ditambah enam klub baru yang status keanggotaannya tidak berdasarkan hasil promosi dan juga menyalahi Statuta FIFA dan PSSI.
Keenam klub tersebut adalah Persibo Bojonegoro, Persema Malang, PSM Makassar, Bontang FC, Persebaya dan PSMS Medan.
Hal tersebut langsung memancing reaksi keras dari sejumlah pihak, bahwa langkah yang diambil PSSI telah menyalahi Statuta FIFA dan PSSI, mengingat alasan diikutsertakannya enam klub tambahan tak memiliki dasar hukum yang kuat.
Penentangan pun muncul, di antaranya dari anggota Komite Eksekutif PSSI sendiri, La Nyalla Mattalitti. Bahkan Harbiansyah Hanafiah yang sempat diangkat sebagai Direktur (Ketua) Badan Liga Indonesia langsung menyatakan mengundurkan diri sebagai reaksi ketidaksetujuannya atas kebijakan tersebut.
"Persija secara tegas menolak adanya enam tim tambahan tersebut. Andai dalam perjalanan kompetisi 18 tim nanti ada klub yang tak mampu, kalau mau diganti oleh klub lain silakan saja, asal tetap sesuai prosedur dan aturan yang berlaku," ujarnya.
Ferry mengatakan, apa yang dilakukan oleh PSSI sejauh ini telah membuat klub-klub peserta kesulitan, pasalnya sumber utama pendanaan dari sponsor sedikit terancam.
"Sponsor menjadi bimbang, karena mereka pun bertanya-tanya, kemana arah tujuan PSSI yang sebenarnya. Kami pun mengimbau klub-klub secepatnya merapatkan barisan guna meminta kejelasan arah dan tujuan PSSI ke depannya," pungkasnya.
sumber; bola.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar